Askep Pemfigus Vulgaris
Askep Pemfigus Vulgaris
A.
PENGERTIAN
Pemfigus adalah kumpulan penyakit kulit autoimun terbuka kronik,
menyerang kulit dan membran mukosa yang secara histologik ditandai dengan
bula intra spidermal akibat proses ukontolisis (pemisahan sel-sel intra sel) dan
secara imunopatologi ditemukan antibody terhadap komponen dermosom
pada permukaan keratinosis jenis Ig I, baik terikat mupun beredar dalam
sirkulasi darah ( Djuanda:2001, hal :186)
Pemfigus adalah penyakit kulit yang ditandai dengan timbulnya sebaran
gelembung secara berturut-turut yang mengering dengan meninggalkan
bercak-bercak berwarna gelap, dapat diiringi dengan rasa gatal atau tidak dan
umumnya mempengaruhi keadaan umum si penderita. (Laksman: 1999,
hal:261).
B.
Genetik
2.
penyakit autoimun
3.
4.
C.
MANIFESTASI KLINIK
Tanda dan gejala pemfigus :
1.
Pemfigus Vulgaris
a. Kulit berlepuh, 1-10 cm, bula kendur, mudah pecah, nyeri pada kulit
yang terkelupas, erosi
b. Krusta bertahan lama, hiperpigmentasi
c. Tanda nikolsky ada
d. Kelamin, mukosa mulut 60%
e. Biasanya usia 30-60 tahun
f. Bau specifik
1
2.
pemfigus eritematosus
a. Biasanya pada usia 60-70 tahun
b. Lesi awal : daerah wajah, kulit kepala, punggung, seluruh tubuh
berupa bercak, eritematosa batas tegas ( seperti kupu-kupu pada wajah)
, krusta sifatnya kronis residif
c. Dinding bula kendur, mudah pecah, erosif yang dikelilingi dasar
eritematosa, krusta dan skuama krusta basah, bau khas
d. Tanda nikolsky ada
e. Mukosa mulut terkena
3.
pemfigus bullosa
a. Biasanya usia 50-70 tahun
b. Dinding bula tegang berisi cairan jernih/ hemoragic diatas kulit yang
tampak normal atau eritema
c. Diameter bula bervariasi
d. Lesi mulut / genitalis ( 20 40 %)
e. Tidak ada tanda nikolsky
4.
pemfigus vegetans
a. pada usia lebih muda dibandingkan dengan pemfigus vulgaris
b. lesi awal dimukosa mulut berbulan-bulan
c. lesi kulit : lokasi inter triginose, wajah, kepala, hidung, extremitas,
selluruh tubuh berupa bula kendur, mudah pecah, erosi vegetans, bau
amis, hiperpigmentasi
d. tanda nikolsky ada
D.
PATOFISIOLOGI
Semua proses pemfigus sifat yang khas yaitu:
1.
Poses akontolisis]
2.
PENGKAJIAN FOKUS
1.
Biodata
Umur : biasanya pada usia pertengahan sampai dewasa muda
2.
Riwayat kesehatan
Keluhan utama : nyeri karena adanya pembentukan bula dan erosi
Riwayat penyakit dahulu : Riwayat alergi obat, riwayat penyakit
keganasan ( neoplasma ), riwayat penyakit lain, Riwayat hipertensi
3.
b.
c.
4.
Pemeriksaan Fisik
-
TD
: Dapat meningkat/
: Dapat meningkat/
RR
: Dapat meningkat/
: Dapat meningkat/
menurun
o
menurun
o
menurun
o
menurun
-
Kepala
Dada
Punggung
Ekstremitas
luka dekubitus
luka dekubitus
5.
Pemeriksaan penunjang
a.
b.
Laborat darah
: hipoalbumin
c.
Biopsi kulit
d.
Test imunofluorssen
F.
PENATALAKSANAAN
1.
Pemfigus vulgaris
a. Umum
-
b. Sistemik
-
c. Topikal
-
Eksudatif
: kompres
Darah erosif
: - Silver sulfadiazine
eksudatif
2.
pemfigus eritematosus
a. umum
-
b.
c.
Topikal
-
Untuk
lesi
berskuama
kompres
Diet TKTP
d.
Sistemik
-
Prednison
40-80
mg/hr,
bila
tampak
e.
Topikal
-
Antibiotik topikal
4. pemfigus vegetans
a. umum
-
f.
g.
Topikal
-
Mandi PK / 10.000
G.
PATHWAY
Penyakit autoimun
Obat-obatan
genetik
PEMFIGUS
Menimbulkan bula
pada kulit
Meninggalkan erosi
dan bau busuk
Lesi kulit
Mengalami
penekanan
Penampakan kulit
yang tidak baik
Mengenai reseptor
nyeri
Kulit mengelupas
Takut
beraktifitas
Sembuh
lambat
Bedrest lama
meluas
Gangguan rasa
nyaman nyeri
Gangguan body
image
Kehilangan cairan
dan protein
Hilangnya cairan
jaringan
Kerusakan /
gangguan
integritas kulit
Barier proteksi
kulit dan
membran
mukosa hilang
Gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
Terjadi
kekakuan
sendi
Decubitus
Intoleransi
aktifitas
Resiko tinggi
infeksi
H.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.
gangguan
atau
kerusakan
integritas
kulit
6.
ganguan
body
image
berhubungan
dengan
FOKUS INTERVENSI
1.
Tujuan
Pemenuhan volume cairan yang optimal dan elektrolit seimbang
9
Intervensi
a.
Pantau TTV, haluaran cairan urine dan waspada terhadap tandatanda hipovolemia
R: hipovolemia merupakan resiko utama yang harus segera
ditangani
b.
c.
d.
e.
2.
Tujuan
Nyeri berkurang atau hilang
Intervensi
a. Periksa daerah yang terkena dan terlibat
R: pemahaman tentang luasnya dan karakteristik kulit untuk
memudahkan menyusun intervensi
b. Kendalikan faktor-faktor iritan ( kelembaban, suhu, sabun ringan,
batasi pakaian, cuci linen)
R: rasa nyeri diperburuk ileh panas, bahan kimia dan fisik
c. Kaji skala nyeri
R: mengetahui perkembangan penyakit
10
Resiko
tinggi
infeksi
berhubungan
dengan
a.
b.
c.
d.
e.
4.
gangguan
atau
kerusakan
integritas
kulit
a.
b.
c.
d.
Monitor TTV
R: aktifitas banyak dapat meningkatkan nadi
e.
12
6.
Ganguan
body
image
berhubungan
dengan
a.
b.
c.
d.
13