Anda di halaman 1dari 12

STUDI PENATAAN RUANG PARKIR

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
ABSTRAK
Tata parkir yang tidak rapi dapan menjadi penyebab
permasalahan dalam lalu lintas baik dari segi
kenyamanannya maupun keamanannya. Secara Umum
penyebab parkir tidak rapi dapat disebabkan oleh minimnya
lahan yang tersedia sebagai fasilitas parkir ataupun
kurangnya kesadaran dari pengendara. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature,
observasi, wawancara, perhitungan dan pengukuran sebagai
bahan data penelitian. Data berupa data primer dari survey di
lapangan. Hasil dari perhitungan analisa parkir di Fakultas
Teknik adalah ukuran lapangan, volume parkir, jumlah
kendaraan terbanyak pada hari tertentu, lokasi fasilias parkir,
pola parkir dan tipe parkir. Berdasarkan pengukuran
Fakultas Teknik seluas

21.046,7088 m2.. Jumlah

kendaraan paling tinggi adalah pada hari selasa, 29


Sseptember 2015 dengan jumlah total mobil sebanyak 22,
motor sebanyak 628 dan sepeda sebanyak tujuh. Tipe parkir
yang tersedia ada dua jenis, yaitu on street parking dan off
street parking. Fasilitas yang tersedia sebagai lahan parkir
berjumlah lima lokasi, tetapi yang digunakan sebagai lokasi
parkir hampir seluruh pinggiran lingkungan Fakultas Teknik,
atau ssebanyak sepuluh lokasi. Untuk mendapatkan hasil
parkir yang rapi perlu dilakukan pembagian wilayah
kembali, karena setiap lokasi tidak mampu menampung
beban jumlah kendaraan yang parkir pada lokasi tersebut.
Diperoleh enam wilayah yang nantinya dapat terhubung
saling mengisi. Pada wilayah 2, tepatnya lokasi lima tidak
mampu menampung beban kendaraan yang menempati
lokasinya bahkan tidak mampu mengisi wilayah sekitarnya
sehingga diperlukan bangunan bertingkat parkir. Sehingga
dalam perencanaan parkir, jenis-jenis parkir terdapat on
street parking yaitu parking lot atau surface car parks dan
multy storey car parks.
Kata Kunci : karakteristik parkir, tipe parkir, on street parking,
off street parking.

PENDAHULUAN
Parkir kendaraan yang tidak
teratur
merupakan
suatu
problematika yang dapat dilihat
langsung di lingkungan Fakultas
Teknik. Lahan parkir yang kurang
memadai, membuat para pengguna
kendaraan di fakultas teknik memilih
untuk memarkirkan kendaraanya di
pinggiran jalan dan di tempat-tempat
tertentu yang tidaklah fungsi
seharusnya.
Menumpuknya
kendaraan pada wadah tertentu
terkesan terlihat kurang tertata rapi,
bahkan pada waktu klimaks tertentu,
sampai pada kepadatan yang
menempati sebagian besar dari jalan
yang tersedia, sehingga membuat
terhambatnya akses kendaraan lain
untuk keluar masuk jalan, bahkan
jalan yang tersedia tidak memliliki
ruang untuk dilintasi.
Dari permasalahan tersebut,
timbul pemikiran untuk mengetahui,
mengevaluasi
dan
memecahkan
permasalahan yang ada sehingga
memperoleh suasana parkir yang
aman dan lebih nyaman untuk seluruh
kalangan di fakultas teknik.

Rumusan Masalah
1.

Bagaimana bentuk penataan parkir yang


dapat di dipakai supaya tercapainya tata
ruang parkir yang rapi dan tidak
menghalangi lintas jalan ?

Batasan Penelitian
1.

2.

Penelitian
ini
difokuskan
dalam
permasalahan
penataan
dengan
memanfaatkan dan mengalih fungsikan
lahan yang ada sehingga dapat digunakan
sebagai ruang atau lahan parkir di
lingkungan fakultas teknik ( diberi batasan
terhadap bangunan dan taman).
Analisa atau perhitungan, dilakukan pada
hari-hari tertentu, dengan menggunakan
perolehan jumlah data kendaraan yang
terbanyak.
Kemudian
data
tersebut
divalidasi dengan mengumpulkan jumlah

kendaraan berdasarkan perkiraan jadwal


padat kendaraan.
Tujuan Penelitian
a Mengetahui bagaimana bentuk tatanan
lahan parkir
yang dapat digunakan
sehingga menghasilkan tata parkir yang rapi
di fakultas teknik.
Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat
dari
penelitian ini adalah dapat menjadi
masukan dan pertimbangan sebagai
perencanaan di Fakultas Teknik
Universitas Palangka Raya yang akan
datang. Begitu pula penelitian ini
merupakan suatu pengalaman dan
pengetahuan yang berharga, dimana
penelitian ini membuahkan harapanharapan untuk dapat
melakukan
penelitan yang lebih berguna dan lebih
baik lagi di masa yang akan datang.

LANDASAN TEORI
Defenisi Parkir
Beberapa pengertian mengenai tempat parkir,
adalah sebagai berikut.
a Parkir adalah menghentikan mobil
beberapa saat lamanya, (Poerwadarminta,
1984).
b Parkir adalah tempat pemberhentian
kendaraan dalam jangka waktu yang lama
atau sebentar tergantung pada kendaraan
dan kebutuhannya (peraturan lalulintas)
c Parkir adalah tempat menempatkan
dengan
memberhentikan
kendaraan
angkutan/barang (bermotor maupun tidak
bermotor) pada suatu tempat dalam
jangka waktu tertentu (Taju, 1996)
d Parkir adalah keadaan tidak bergerak
suatu kendaraan yang tidak bersifat
sementara
(Pedoman
Teknis
Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Direktur
Jenderal Perhubungan Darat).
Karakteristik Parkir
Karakteristik parkir dimaksudkan sebagai sifatsifat dasar yang memberikan penilaian terhadap

pelayanan parkir dan permasalahan parkir yang


terjadi pada lokasi penelitian. Berdasarkan
karakteristik parkir, akan dapat diketahui
kondisi perparkiran yang terjadi pada lokasi
penelitian yaitu mencakup antara lain :

a Volume Parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang
termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah
kendaraan per periode waktu tertentu),
biasanya per hari, Rumus yang digunakan
untuk menghitung volume parkir adalah
(Hobbs, 1979) :
Volume = Nin + X (kendaraan)

1
2

1
2
3

Keterangan:
Nin : Jumlah kendaraan yang masuk
(kendaraan).
X : Kendaraan yang sudah ada sebelum
waktu survai (kendaraan).
Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah
keseluruhan yang parkir di suatu tempat
pada waktu tertentu dan dibagi sesuai
dengan kategori jenis maksud perjalanan,
dimana integrasi dari akumulasi parkir
selama periode tertentu menunjukkan
beban parkir (jumlah kendaraan parkir)
dalam satuan jam kendaraan per periode
waktu tertentu (Hobbs, 1979).
Kriteria Tata Letak Parkir
Dalam penentuan tata letak parkir,
mempunyai beberapa kriteria antara lain :
Parkir Terletak pada Muka Tapak yang
Datar.
Penempatan Parkir Tidak Terlalu Jauh
dari Pusat Kegiatan.
Ditinjau
dari
sudut
perancangannya (desain), maka kriteria
dan prinsip tempat parkir secara garis
besar harus memperlihatkan faktor berikut
:
Waktu penggunaan dan pemanfaatan
tempat parkir
Banyaknya kebutuhan jumlah kendaraan
untuk menentukan luas tempat parkir
Ukuran dan jenis kendaraan yang akan
ditampung
Ditinjau dari kepentingannya,
parkir dapat bagi berdasarkan posisi

jabatan ataupun pangkat pengguna


kendaraan. Dilingkungan universitas
dapat dilihat sebagai contoh parkir
Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Staf
Akademik, dan lain-lain.
d Tipe Parkir
Tipe parkir dapat dibagi sebagai berikut :
1 Parkir Menurut Tempat
Menurut cara penempatannya
terdapat dua cara penataan parkir (Joseph
de Chiara & Lee Koppelman,1975) yaitu:
i
Parkir di tepi jalan (on street parking)
ii
Parkir di luar jalan (off street parking)
2

Parkir Menurut Pola


Berdasarkan polanya, parkir
dapat kita klasifikasi sebagai berikut.
Pola parkir paralel

Gambar 2.1 Pola Parkir Paralel


ii

Pola parkir menyudut


Sudut 30
30

30

Gambar 2.2 Pola Parkir sudut 30

Sudut 45

Gambar 2.3 Pola Parkir sudut


45

Sudut 60

Gambar 2.4 Pola Parkir sudut


45

Sudut 90

Gambar 2.5 Pola parkir sudut


90

1) Parkir Menurut Kepentingan


Berdasarkan
kepentingan
ataupun
jabatannya
parkir
dapat
dibedakan sebagai berikut.
i
Parkir Pejabat
ii
Parkir Pegawai
iii
Parkir Biasa
e

Jenis Kendaraan yang di parkir


Macam Kendaraan Yang Parkir
Kendaraan

yang

diparkir

dibedakan

menurut tenaga penggeraknya, yaitu :


1

Kendaraan bermotor
a kendaraan pribadi :
i beroda empat
contoh : mobil
ii beroda dua
contoh : sepeda motor
b kendaraan umum
contoh :

bis kota, angkutan

kota non bis dan truk barang.


2

Kendaraan tidak bermotor


a kendaraan pribadi
contoh : sepeda
b kendaraan umum
contoh : becak, dokar dan gerobak.
2

Marka dan Rambu Lalu Lintas

Parkir dan lalu lintas erat


hubungannya, karena lalu lintas
dibutuhkan untuk dapat mencapai
lokasi parkir. Rambu dan marka jalan
adalah fasilitas ataupun alat yang
berfungsi untuk mengendalikan lalu
lintas, khususnya untuk meningkatkan
keamanan dan kelancaran pada system
jalan. Marka dan rambu lalulintas
perlu dibuat atau dipasang yang
mampu menyampaikan informasi baik
itu perintah, peringatan dan petunjuk
kepada pemakai jalan, serta dapat
mempengaruhi pengguna jalan.
Terdapat 3 jenis informasi yang
digunakan :
Bersifat perintah dan larangan yang harus
dipatuhi.
Peringatan terhadap suatu bahaya
Petunjuk berupa arah,
identifikasi tempat dan fasilitasfasilitas
Fungsi Rambu
Rambu peringatan : memberi peringatan
kemungkinan ada bahaya atau tempat
berbahaya.
Ditempatkan
sekurangkurangnya 50 meter sebelum tempat
bahaya.
Rambu larangan : digunakan untuk
menyatakan perbuatan yang dilarang
dilakukan
oleh
pemakai
jalan.
Ditempatkan sedekat mungkin dengan
titik larangan dimulai.
Rambu perintah : digunakan untuk
menyatakan
perintah
yang
wajib
dilakukan oleh pemakai jalan yang
ditempatkan sedekat mungkin dengan titik
kewajiban dimulai.
Rambu petunjuk: digunakan untuk
menyatakan petunjuk mengenai jurusan,
jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan
serta fasilitas tertentubagi pemakai jalan,
yang ditempatkan sedemikian rupa
sehingga mempunyai daya guna sebesarbesarnya dengan memperhatikan keadaan
jalan dan kondisi lalu lintas.
Bentuk dan Warna

Bentuk dan warna digunakan untuk


membedakan antara kategori-kategori
rambu yang berbeda, yang dapat :
Meningkatkan kemudahan pengamatan
bagi pengemudi
Membuat pengemudi dapat lebih cepat
bereaksi
Menciptakan reaksi-reaksi standar (dan
naluri) terhadap situasi-situasi standar.
i

ii

Ukuran Huruf
Kemudahan membaca ditentukan oleh
ukuran huruf dan lebar dari ketebalan
huruf. Perbandingan tinggi : lebar
biasanya antara 1 : 1 dan 2 : 1.
Perbandingan tinggi : lebar ketebalan
huruf biasanya antara 9 : 1 dan 5 : 1.
3

ii

iii

Warna
Merah menunjukkan bahaya
iv
Kuning menunjukkan peringatan
Biru menunjukkan amar (perintah)
Hijau
menunjukkan
informasi
umum.

Bentuk
Bulat menunjukkan larangan
Segi empat pada sumbu diagonal
menunjukkan peringatan bahaya dan
petunjuk.

iii

Jenis Marka Jalan


Marka jalan terdiri dari :
Marka membujur, yang terdiri dari :
Marka berupa garis utuh yang berfungsi
sebagai larangan bagi kendaraan melintasi
garis tersebut dan ataupun sebagai tepi
jalan.
Marka berupa garis putus-putus yang
berfungsi sebagai tanda sisi dapat di
lintasi
Marka melintang, yang terdiri dari :
Garis utuh yang mengartikan batas
berhenti kendaraan yang diwajibkan.
Garis ganda putus-putus menyatakan
tanda batas berhenti saat mendahulukan
kendaraan lain.
Marka garis serong, yang terdiri dari :
Garis utuh dilarang dilintasi kendaraan.

Pernyataan pemberitahuan awal atau akhir


pemisah jalan, pengarah lalulintas dan
pulau lalulintas
Bila dibatasi garis utuh dapat berarti
daerah tidak boleh dimasuki kendaraan
dan pemberitahuan awal sudah mendekati
pulau lalulintas.
Bila dibatasi oleh garis putus-putus,
menyatakan bahwa kendaraan tidak boleh
memasuki daerah tersebut sampai
mendapat kepastian selamat.
Marka lambang, dapat berupa panah,
segitiga, atau tulisan sebagai alat untuk
memberitahu pemakai jalan informasi
yang tidak disajikan deengan rambu
lalilintas.
Marka lainnya
Marka untuk penyebrangan pej alan
kaki. Contoh zebra cross
Marka untuk penyebrangan sepeda
Pemisah jalur atau lajurlalulintas
Paku jalan dengan pemantul cahaya
berwarna merah, ditempatkan pada
garis batas di sisi jalan
Paku jalan dengan pemantul cahaya
berwarna putih, ditempatkan pada
garis batas sisi kanan jalan.
Paku jalan dengan 2(dua) buah
pemantul cahaya yang arahnya
berlawanan penempatannya.
Asumsi
Dalam penelitian ini, parkir ditinjau
terhadap pengaruh jumlah kendaraan yang
menempati
suatu
lahan
sebagai
tampungannya.
Dengan
mengetahui
kapasitas lahan yang ada dengan jumlah
kendaraan maksimum, dianggap dapat
memperoleh solusi parkir yang baik.

Parkir di luar jalan adalah lokasi B,


Cdan E.

Deskripsi Objek Penelitian


Berikut adalah data-data dari keadaan
yang diamati secara langsung di fakultas
teknik.

Jenis Jenis Kendaraan Yang Di


Parkirkan
Jenis kendaraan yang di parkirkan di
fakultas teknik, yaitu :

Kendaraan bermotor
i beroda empat : mobil
ii beroda dua : sepeda motor

1
a

Kendaraan tidak bermotor


i beroda dua : sepeda motor

HASIL DAN PEMBAHASAN


A

Lahan Parkir
Fasilitas Lahan Parkir
Berikut adalah denah lokasi yang
lahanya dianggap berfungsi sebagai
lahan parkir di fakultas teknik.

Perhitungan dan Rancangan Lahan


Parkir

(Gambar 4.1 Denah Fakultas Teknik Dengan Keterangan Fasilitas Parkir)


b Lahan-lahan yang digunakan sebagai
tempat parkir
2) Tipe Parkir

Gambar 4.2 Denah Fakultas Teknik Dengan Keterangan Lahan Yang Digunakan Sebagai Lahan Parkir

Berdasarkan pengamatan, terdapat 2 tipe parkir


yang tersedia, yaitu :
Parkir di tepi jalan adalah lokasi A dan
lokasi D.

6
94,1

X
Total

VII

VIII

IX

0
13

14
422

II
IVB
VI

VI

0
0

III

IVA

115,51 m

181,07 m

193,65 m
Gambar 4.8 Sketsa denah dan pembagian lokasi parkir

Berikut adalah denah pembagian dan


pengukuran Fakultas Teknik Universitas

Tabel 4.2 Perhitungan jumlah kendaraan pada


hari kedua

Palangka Raya.

Hari / tanggal

Selasa, 29 September 2015

Waktu

10.00 s/d 10.30

Analisa Jumlah Kendaraan


Analisa jumlah kendaraan di
masing-masing lokasi dilakukan selama 3
hari, kemudian dilakukan analisa kembali
pada jam yang dianggap sibuk sebagai
validasi data. Berikut adalah tabel hasil

Lokasi

Mobil

Motor

Sepeda

I
II
III
IV-A
IV-B
V
VI
VII
VIII
IX
X
Total

0
3
1
15
0
1
1
0
0
1
0
22

4
47
91
81
45
216
90
34
8
0
12
628

0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
2
7

perhitungan kendaraaan tersebut.


Tabel 4.3 Perhitungan jumlah kendaraan pada
hari ketiga

Tabel 4.1 Perhitungan jumlah kendaraan


pada hari pertama
Hari / tanggal

Senin, 28 September 2015

Waktu

10.00 s/d 10.30

Lokasi
I
II
III
IV-A
IV-B
V
VI
VII
VIII
IX

Mobil
0
0
0
8
0
2
2
0
1
0

Motor

Sepeda

5
32
46
43
21
136
85
33
6
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Hari / tanggal

Rabu, 30 September 2015

Waktu

10.00 s/d 10.30

Lokasi

I
II
III
IV-A
IV-B
V
VI
VII
VIII
IX
X
Total

0
2
5
0
2
0
0
0
1
0
10
0

19
52
41
27
220
83
25
6
0
6
479
0

0
0
0
0
1
1
0
0
0
2
4
0

Tabel 4.4 Perhitungan jumlah kendaraan


sebagai validasi data

10.00 s/d 10.30

6
94,1

Lokasi

I
II
III
IV-A
IV-B
V
VI
VII
VIII
IX
X
Total

0
4
2
8
0
2
0
0
1
0
0
17

6
25
107
55
31
172
56
33
6
0
16
507

0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
3

Pembagian Wilayah Parkir


Pembagian dimaksudkan

memudahkan pembagian atapun penataan


parkir

Waktu

10.00 s/d 10.30

pemanfaatan

pemilihan

lokasi

dan
parkir,

dimana setelah ini dapat menentukan letak


dari masing-masing jenis kendaraan. Pada
wilayah tersebut dianggap tidak terlalu jauh
dari lokasi aktivitas, kemudian ditentukan

berdasarkan jumlah terbanyak


Senin, 20 September 2015

dalam

pertimbangan

181,07
m kendaraan
Tabel 4.5 Perhitungan
jumlah

Hari / tanggal

untuk

Lokasi

I
II
III
IV-A
IV-B
V
VI
VII
VIII
IX
X
Total

0
4
2
15
0
2
2
0
1
1
0
27

6
47
107
81
45
220
90
34
8
1
16
655

0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
2
7

lokasi

perkir

masing-masing

jenis

kendaraan dan polanya.

8,3 m

13,8 m

Waktu

193,65 m

Keterangan :
Parkir 45=

Kriteria Dalam Penentuan Tata Letak


Parkir
Dalam penentuan tata letak parkir,
kriteria rancangan parkir antara lain :
1 Parkir terletak pada muka tapak yang
datar.
2 Terdapat 2 tipe parkir, yaitu parkir di tepi
4.20 Denah Pembagian Wilayah Parkir
jalan dan luar jalan
Gambar
3 Penempatan parkir tidak terlalu jauh dari
Dalam pemilihan pola, akan
pusat kegiatan.
ditentukan terhadap kebutuhan daya
4 Parkir
perencanaan
juga
akan
diberlakukannya
pembagian
lokasi
tampung parkir ataupun kapasitas
berdasarkan
jabatan
ataupun
lebar lahan yang di pakai.
kepentingannya.
5 Parkir mudah untuk masuk, dan mudah
untuk keluar.
6 Dalam perancangan, parkir yang akan di
sediakan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
Parkir kendaraan beroda lebih dari 2
(empat),yaitu mobil
Parkir kendaraan beroda 2 (dua),
yaitu sepeda dan sepeda motor.

3,9 m

Senin, 20 September 2015

115,51 m

Hari / tanggal

1,415 m

1.83 m 2,62 m

Untuk Lokasi Parkir II


Parkir Motor

Parkir Mobil
Ruang Terbuka Hijau
Keterangan :
Parkir 90=
Parkir 45=

Jumlah

dan

jenis

48,27 m

kendaraan

berdasarkan wilayah :

RUANG TERBUKA HIJAU


1,5 m

RUANG TERBUKA HIJAU

2m

Wilayah I
Roda dua : 161
Roda empat : 6
Wilayah II
Roda dua : 349
Roda empat : 17
Wilayah III
Roda dua : 91
Roda empat : 2
Wilayah IV
Roda dua : 42
Roda empat : 1
Wilayah V
Roda dua : 1
Roda empat : 1
Wilayah VI
Roda dua : 18
Roda empat : 0

15,3 m

20 m

Hasil Penelitian
Berikut adalah hasil

dari

penataan parkir mulai dari masingParkir


Motor

masing lokasi.

Keteranga

Parkir 90
Bangunan

Wilayah I
Untuk Lokasi Parkir I
15 m

60 m

Untuk Lokasi Parkir III

Wilayah II

Wilayah III
Untuk Lokasi Parkir VI

Untuk Lokasi Parkir IV

Wilayah I
Untuk Lokasi Parkir VII

Parkir
Motor

Keterangan :
Parkir 90
Bangunan Parkir

=
=

15 m

60 m

Untuk Lokasi Parkir VIII

Untuk Lokasi Parkir V LT. 1

Untuk Lokasi Parkir V LT. 2

Wilayah V

5,6 m

20,5 m

4
Parkir Mobil
Sudut 90

17,5 m

16 m

20 m

Parkir Motor
Sudut 60

Wilayah
5m V
Total daya tampung rencana
Roda dua : 15
Roda empat : 7
Total daya tampung minimum
Roda dua :1
Roda empat :1

Wilayah VI
Total daya tampung rencana
Roda dua :
24
Roda empat :
3
Total daya tampung minimum
Roda dua :18
Roda empat :0

Untuk Lokasi Parkir IX

Wilayah IV
Total daya tampung rencana
Roda dua : 106
Roda empat : 7
Total daya tampung minimum
Roda dua : 42
Roda empat : 1
2,5 m

17,7 m
1m

Wilayah VI
Untuk Lokasi Parkir X

KESIMPUL
AN
Penyebab

dari

kurang

rapinya lahan parkir adalah akibat


1

Wilyah I
Total daya tampung rencana
Roda dua :165
Roda empat : 12
Total daya tampung minimum
Roda dua : 161
Roda empat : 6

kapasitas lahan yang tidak dapat

Wilayah II
Total daya tampung rencana
Roda dua : 380
Roda empat : 24

menjadi lahan parkir.

menampung

seluruh

kendaraan

yang parkir, sehingga diperlukan


pengolahan dan mengubahfungsi
ataupun

memanfaatkan

lahan

SARAN

Total daya tampung minimum


Roda dua : 349
Roda empat : 17

Wilayah III
Total daya tampung rencana
Roda dua : 23 ( Mengisi parkir wilayah
sekitar atau terdekat)
Roda empat : 0
Total daya tampung minimum
Roda dua : 91
Roda empat : 2

Untuk mendapatkan perolehan penelitian


yang lebih baik, supaya memperoleh
gambar denah fakultas yang di peroleh
langsung dari udara.
Berhubung karena penelitian ini adalah
tugas kecil mata kuliah metodologi
penelitian, supaya memperoleh hasil yang
lebih baik kedepannya, penelitian
dikembangkan dengan membandingkan
jumlah seluruh aktivitis di kampus
sebagai acuan penentuan jumlah kapasitas

minimal yang diperlukan pada kawasan


parkir.

Implikasi Penelitian

Lahan yang di sediakan terbatas, dimana


saat perancanaan terkhususnya di wilayah
dua yang merupakan lokasi umum yang
menjadi lokasi aktivitas seluruh jurusan di

DAFTAR PUSTAKA

fakultas

Arikunto,suharsimi.2010.Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

teknik.

memanfaatkan

lahan,

Hanya
tidak

dengan
mampu

menampung seluruh kendaraan yang ada,


sehingga

akan

menimpulkan

praktik

parkir tidak disiplin oleh karena lahan


yang tidak memadai. Sebagai solusi,
haruslah dibangun suatu bangunan parkir
yang hampir mengambil sepanjangan
jalan.

Husen, Akbar.2011. Manajemen


Yogyakarta: Penerbit Andi.

Proyek.

Harsokusoemo. 2000. Pengantar Perancangan


Teknik (Perancangan Produk). Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Wells, G.R. 1993. Rekayasa Lalu-Lintas.
Jakarta: Penerbit: Bhratara.
Muhawar, Ahmad. 2000. Majanemen Lalu
Lintas Perkotaan. Jogjakarta: Beta Offset.

Anda mungkin juga menyukai