Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DUSUN

KEDUNG JANGAN PURWOSARI KECAMATAN MIJEN


KOTA SEMARANG
ABSTRAK
Ika Inayati), Widayati2), Jatmiko Susilo3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email: UP2M@AKBIDNgudiWaluyo
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DUSUN KEDUNG
JANGAN PURWOSARI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG Perilaku Hidup Bersih
Sehat (PHBS) pada hakikatnya merupakan perilaku pencegahan manusia dari berbagai penyakit.
Kesehatan merupakan dambaan dan kebutuhan setiap orang, sehingga prinsip PHBS menjadi salah
satu landasan dan program pembangunan kesehatan di Indonesia. Salah satu sasaran penerapan
program PHBS adalah tatanan rumah tangga, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
keluarga dan produktivitas kerja setiap anggota keluarga. Adapun beberapa penyakit yang muncul
akibat rendahnya PHBS di lingkungan rumah tangga antara lain penyakit cacingan, diare, sakit gigi,
sakit kulit, gizi buruk, dll. Akhirnya akan mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan dan
rendahnya kualitas hidup sumber daya manusia
Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat di dusun
Kedung Jangan Purwosari kecamatan Mijen kota Semarang.
Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross
Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat dusun Kedung Jangan kelurahan
Purwosari kecamatan Mijen kota Semarang warga Kedung Jangan berjumlah 214 kk. Sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik proporsional random sampling sejumlah 80 responden. Alat ukur
berupa kuesioner.
Hasil penelitian di dapatkan bahwa tingkat perilaku hidup bersih dan sehat di dusun Kedung
Jangan untuk mencapai rumah tangga yang sehat sebanyak 62 (88,11%) responden, dan rumah
tangga tidak sehat terdapat 8 (11,4%) responden.
Diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan promosi dengan melakukan penyuluhan
tentang pentingnya PHBS.
Kata Kunci : perilaku, PHBS
ABSTRACT
OVERVIEW CLEAN AND HEALTHY BEHAVIOR IN THE HAMLET VILLAGE
KEDUNG DO PURWOSARI MIJEN SEMARANG DISTRICT IN AUGUST OF 2013. Clean
Healthy Lifestyle (PHBS) in essence is human behavior prevention of various diseases. Health is
the desire and needs of each person, so that the principle of PHBs become one of the cornerstones
of health and development programs in Indonesia. One of the goals of the program implementation
is the order of the household PHBs, which aims to improve the health of families and work
productivity every member of the family. As for some diseases that arise due to lack of PHBs in the
household environment such as intestinal worms, diarrhea, toothache, sore skin, poor nutrition, etc..
Will eventually result in lower health status and quality of life of human resources.
The research objective is to describe the behavior of a clean and healthy life in the village
Kedung Do Purwosari Mijen Semarang district.
The study design used is descriptive quantitative method with cross-sectional approach. The
population is the entire village community Kedung Do village Purwosari Mijen Semarang district
residents Kedung Do totaled 214 kk. Samples in this study using a proportional random sampling
80 respondents. Measuring instruments such as questionnaires.
Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Dusun Kedung Jangan Purwosari
Kecamatan Mijen Kota Semarang

The results at that level get clean and healthy behavior in the hamlet Kedung Do to achieve a
healthy household were 62 (88.11%) respondents, and unhealthy households there were 8 (11.4%)
respondents.
Health workers are expected to further enhance the promotion by doing outreach on the
importance of PHBS.
Keywords: behavior, PHBS
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Millenium Development Goals (MDGs)
adalah delapan tujuan pembangunan sebagai
respons atas permasalahan global yang akan
di capai pada 2015. Delapan tujuan tersebut
antara lain memberantas kemiskinan dan
kelaparan mewujudkan pendidikan dasar yang
merata dan universal, memajukan kesetaraan
gender, mengurangi tingkat mortalitas anak,
memperbaiki kualitas kesehatan ibu hamil,
mengurangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit
lain menjamin kelestarian lingkungan dan
menjalin kerjasama global bagi kesejahteraan.
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) pada
hakikatnya merupakan perilaku pencegahan
manusia dari berbagai penyakit. Kesehatan
merupakan dambaan dan kebutuhan setiap
orang,sehingga prinsip PHBS menjadi salah
satu landasan dan program pembangunan
kesehatan di Indonesia. Salah satu sasaran
penerapan program PHBS adalah tatanan
rumah tangga, yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan
produktivitas kerja setiap anggota keluarga.
Adapun beberapa penyakit yang muncul
akibat rendahnya PHBS di lingkungan rumah
tangga antara lain penyakit cacingan, diare,
sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk, dll. Akhirnya
akan mengakibatkan rendahnya derajad
kesehatan dan rendahnya kualitas hidup
sumber daya manusia (DepkesRI, 2006).
Program pembinaan PHBS ini sudah
berjalan
sekitar
15
tahun,
tetapi
keberhasilannya masih jauh dari harapan.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2007 mengungkap bahwa rumah tangga di
Indonesia yang mempraktikkan PHBS baru
mencapai 38,7%. Padahal rencana strategis
(restra) Kementrian Kesehatan menetapkan
target pada tahun 2014 rumah tangga yang
mempraktikkan PHBS adalah 70%. Hal ini

jelas menuntut peningkatan kinerja yang luar


biasa dalam pembinaan PHBS (Riskesdas,
2007).
Pembinaan PHBS juga merupakan
pembinaan dari pengembangan desa dan
kelurahan siaga aktif. Keputusan mentri
kesehatan nomor 1529/Menkes/SK/X/2010
tentang pedoman umum pembangunan desa
dan kelurahan siaga aktif menyatakan bahwa
masyarakat di desa atau kelurahan siaga wajib
aktif melaksanakan PHBS. Salah satu kriteria
dalam rangka penetapan pengembangan desa
dan kelurahan aktif siaga adalah presentase
rumah tangga di desa atau kelurahan yang
mendapat pembinaan PHBS.
Pemantauan tentang PHBS di Provinsi
seIndonesia,
profinsi
Jawa
tengah
memperoleh hasil dari 3.249.436 kepala
keluarga terdapat 2.528.896 kepala keluarga
yang telah melakukan program PHBS.
Sebagian besar penduduk di Jawa Tengah
sudah mengetahui tentang perilaku hidup
bersih dan sehat. Tetapi juga masih banyak
ditemukan masalah tentang PHBS. Presentase
PHBS yang sudah dicapai provinsi jawa
tengah yaitu 77,83% (Direktorat PTM, 2011).
Kegiatan pembinaan perilaku hidup bersih
dan sehat dilakukan oleh Dinas Kesehatan
bermitra dengan PKK dan instansi terkait.
Dalam kegiatan PHBS tersendiri dari
beberapa sasaran kegiatan yaitu tatanan
institusi, tempat-tempat umum, dan rumah
tangga dianggap merupakan tatanan yang
mempunyai daya ungkit paling besar terhadap
perubahan perilaku masyarakat secara umum.
Menurut data yang diperoleh dari Dinas
Kesehatan Kota semarang pada tahun 2011,
presentase rumah tangga yang melaksanakan
PHBS di Kota Semarang sudah cukup baik
yaitu 309.624 (88,19%) terdiri dari strata
utama 255.790 RT (72,94%) dan strata
paripurna 53.474 (15,25%) (Pemerintah Kota
Semarang, 2011).

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Dusun Kedung Jangan Purwosari
Kecamatan Mijen Kota Semarang

Pengamatan yang dilakukan di desa


Kedung Jangan masih banyak rumah yang
belum menggunakan lantai kedap air, masih
banyak warga yang memanfaatkan sungai
untuk mandi dan mencuci serta untuk
pembuangan
sampah
rumah
tangga.
Berdasarkan data yang diperoleh didusun
Kedung Jangan Purwosari Kecamatan Mijen
Semarang terdapat 241 kepala keluarga, pada
bulan november 2012. Survei awal terhadap
10 kepala keluarga terdapat 4 kepala keluarga
yang sudah mengetahui tentang perilaku
hidup bersih dan sehat dan 6 KK yang belum
paham tentang perilaku hidup bersih dan
sehat. Berdasarkan uraian diatas maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
di
Dusun
Kedungjangan
Purwosari
Kecamatan Mijen Kota Semarang.

air bersih
dan sabun
6.Keluarga
yang
mempunyai
jamban
bersih
7.Pemberantas
an jentik
nyamuk di
rumah
8.Pengkomsu
msian buah
dan sayur
setiap hari
9.Aktivitas
fisik
anggota
keluarga
setiap hari
10. Kebiasaan
merokok di
dalam
rumah

Metode Penelitian
Definisi Operasional
Tabel 1 Definisi Operasional
Variabel

Definisi
Operasional
Perilaku Semua
Hidup
tindakan
Bersih
kesehatan
dan
yang
sehat
dilakukan
(PHBS) keluarga
berdasarkan
PHBS
Indikatornya :
1.Persalina
oleh tenaga
kesehatan
2.Pemberian
ASI ekslusif
pada balita
usia 0-6
bulan
3.Keaktifan
orangtua
dalam
penimbanga
n bayi dan
balita
4.Penggunana
an ari bersih
di
masyarakat
5.Kesadaranm
asyarakat
untuk
mencucitang
an dengan

Alat
Hasil
Skala
ukur
Meng- 1.Perilaku ordinal
gunakan
hidup
lembar
bersih
cheklis
dan
terdiri
sehat
dari 25
untuk
pertanya
rumah
an
tangga
dengan :
sehat
Jawaban
jika
ya
jumlah
skor 1,
nilai
Jawaban
benar 13
tidak
25
skor 0
2.Perilaku
hidup
bersih
dan
sehat
untuk
rumah
tangga
tidak
sehat
jika
jumlah
nilai
benar 0 12

Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan
deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan
dan
menampilkan
suatu
masalah
menggunakan angka. Pendekatan cross
sectional yaitu suatu penelitian dimana
pengumpulan data sekaligus pada satu saat,
artinya setiap subyek peneliti hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakter atau
variabel subyek pada saat pemeriksaan.
Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini seluruh
masyarakat dusun Kedungjangan kelurahan
Purwosari Mijen Kota Semarang sebanyak
241 kepala keluarga.
Sampelnya adalah kepala keluarga di
dusun kedung jangan yang sampel nya
berjumlah 70 kepala keluarga. Kriteria
insklusi dalam penelitian ini : warga yang
menetap di wilayah dusun kedung jangan
purwosari kecamata mijen kota Semarang
Kriteria eklusi dalam penelitian ini : warga
yang ada di wilayah dusun kedungjangan
purwosari kecamatan mijen kota semarang
tetapi tidak memiliki tempat tinggal.
Subyek yang diteliti dalam penelitian ini
adalah warga yang bertempat tinggal di dusun
kedung jangan purwosari kecamatan mijen
kota Semarang.

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Dusun Kedung Jangan Purwosari
Kecamatan Mijen Kota Semarang

Besar sampel dalam penelitian ini adalah


70 kepala keluarga dusun kedungjangan
purwosari kecamatan mijen Kota Semarang,
dihitung menggunakan rumus (Notoatmodjo,
2003).
Teknik sampling
Teknik sampling yang menggunakan
dalam penelitian ini adalah proporsional
random sampling yaitu sampling acak
bertingkat apabila terdiri dari unit yang
mempunyai karakteristik yang berbeda- beda
atau heterogen. Hal ini dilakukan dengan cara
mengidentifikasi karakteristik umum dari
anggota populasi, kemudian diambil dan
ditentukan setiap strata. Perhitungan sampel
dari setiap strata sebagai berikut:

Teknik pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer (langsung) dengan
menggunakan kuesioner dengan cara sebagai
berikut:
a. Menentukan responden
b. Menjelaskan tentang tujuan penelitian
c. Melakukan
inform
koncent
pada
responden
d. Menjelaskan cara pengisian
e. Memberi kesempatan responden untuk
bertanya
f. Meminta responden untuk mengisi
kuesioner
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat - alat
yang akan digunakan untuk mengumpulkan
data berupa kuesioner, formulir observasi atau
formulir- formulir lain untuk mencatat data
(Setiawan, 2011).
Alat pengumpulan data penelitian yang
digunakan untuk mengetahui gambaran
perilaku hidup bersih dan sehat adalah dengan
menggunakan chek list. Chek list adalah suatu
daftar untuk men cek, yang berisi nama
subyektif dan beberapa gejala serta identitas
lainnya dari sasaran pengematan. Pengematan
tinggal memberikan tanda chek () pada
daftar tersebut yang menunjukan adanya

gejala atau ciri dari sasaran pengamatan


(Notoatmodjo, 2010).
Penelitian ini, chek lis yang digunakan
untuk mengetahui gambaran perilaku hidup
bersih dan sehat terdiri dari : 25 pertanyaan
tentang perilaku hidup bersih dan sehat di
dusun kedungjangan. Skor untuk jawaban
ya nilai 1, skor untuk jawaban tidak nilai
0. Sehigga nilai maksimal 25 dengan kriteria
rumah tangga sehat jika jumblah nilai
benar 13 - 25, rumah tangga tidak sehat jika
jumlah nilai benar 1 - 12.
Pengumpulan data, peneliti menggunakan
chek list guna mengetahui gambaran perilaku
hidup bersih dan sehat yang sebelumnya di uji
validitas dan reabilitas instrumen yang akan
dilaksanakan di dusun kedung jangan
purwosari kecamatan mijen kota Semarang
sejumlah 70 responden.
Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan Data
1) Editing (pemeriksaan data)
2) Coding (pemberian kode)
3) Tabulating
4) Entery data
Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis Univariat.
Analisis univariat bertujuan untuk
menjelaskan
atau
mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian.
Analisis ini menggambarkan tiapa-tiap
variabel (variabel dependen dan independen)
dengan menggunakan distribusi frekuensi.
Analisis ini digunakan untuk mendapatkan
gambaran distribusi frekuensi responden serta
untuk
mendiskripsikan
masing-masing
variabel dan di sajikan dalam bentuk tabel,
narasi dan grafik (Notoatmodjo,2010).
Etika penelitian
Penelitian
ini
dilakukan
setelah
mendapatkan rekomendasi dari institusi
kemudian mengajukan ijin ke kelurahan
purwosari tempat penelitian dilakukan.
Kemudian dilakaukan penelitian dengan
menekankan etika sebagai berikut.
a. Inform concent (Lembar Persetujuan)
b. Anonymity (Tanpa nama)
c. Confidentility (Kerahasiaan)

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Dusun Kedung Jangan Purwosari
Kecamatan Mijen Kota Semarang

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN

Tabel 4

Hasil Penelitian
Karakteristik Responden
Karakteristik responden meliputi umur
dan pendidikan. Karakteristik responden
dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
Umur Responden
Tabel 2 Distribusi
Frekuensi
umur
responden di SMA dusun
kedung
jangan
Kelurahan
purwosari Kecamatan Mijen
Kota Semarang
Umur
18 40
41 60
>60
Total

Frekuensi
52
16
2
70

Persen(%)
74,3%
22,9%
2,9%
100%

Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui


bahwa distribusi frekuensi berdasarkan umur
masyarakat diketahui bahwa sebagian besar
responden berumur antara 18 40 tahun
sebanyak 52 (74,3%).
Tingkat pendidikan
Tabel 3 Distribusi Frekuensi tingkat
pendidikan di dusun Kedung
Jangan kelurahan Purwosari
kecamatan
Mijen
kota
Semarang
Tingkat pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan tinggi
Total

Frekuensi
17
19
30
4
70

Persen (%)
24,3%
27,1%
42,9%
5,7%
100%

Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa


distribusi frekuensi berdasarkan tingkat
pendidikan di ketahui bahwa sebagian besar
responden tingkat pendidikannya yaitu SMA
sebanyak 30 (42,9%).
Analisa Univariat
Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
dusun Kedung jangan Kecamatan Mijen Kota
Semarang
Perilaku hidup bersih dan sehat diukur
dengan skor berdasarkan jawaban responden
terhadap kuesioner yang diukur dalam 25
item kuesioner pertanyaan

Distribusi
Frekuensi
untuk
mengetahui rumah tangga yang
tidak sehat dan tumah tangga
yang sehat

Karakteristik
Rumah tangga
tidak sehat
Rumah tangga
sehat
Jumlah

Frekuensi
8

Presentase (%)
11,4%

62

88,6%

70

100,0%

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa


tingkat perilaku hidup bersih dan sehat di
dusun kedung jangan untuk mencapain rumah
tangga yang sehat sebagian besar responden
yang rumah tangga sehat sebanyak 62
responden (88,11%), responden dengan
rumah tangga tidak sehat tersapat 8 responden
(11,4%).
Pembahasan
Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Dusun Kedung jangan Kelurahan Purwosari
Kecamatan Mijen Kota semarang.
Pembahasan
ini
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa tingkat perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat untuk mencapai
rumah tangga yang bersih terdapat 62
(88,6%), responden dengan rumah tangga
tidak sehat sebanyak 8 orang (11,4%). Rumah
tangga yang tidak sehat sebagian besar di
dominasi oleh rumah tangga yanga belum
memiliki jamban sendiri, hal tersebut
disebabkan karena ketidak mampuan untuk
membuat jamban pribadi dirumah dan rumah
yang dekat dengan sungai jadi warga
memanfaatkan air sungai untuk dijadikan
jamban. Dari hasil tersebut menunjukkan
peilaku hidup bersih dan sehat yang di
terapkan masyarakat untuk mencapai rumah
tangga yang sehat tersebut sebagian besar
sudah baik.Hasil observasi langsung door to
door terhadap responden responden, mereka
mengatakan bahwa mendapatkan informasi
yang berkaitan dengan PHBS dari penyuluhan
yang berikan oleh petugas kesehatan
setempat, surveilans, tokah masyarakat dan
kebanyakan mereka peroleh dari berbagai
media, misalnya internet, televisi, serta
diantara mereka memperoleh pengetahuan
tersebut dari keluarga atau orang-orang
disekitar mereka yang mempunyai profesi
sebagai tenaga kesehatan atau profesi lain

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Dusun Kedung Jangan Purwosari
Kecamatan Mijen Kota Semarang

yang masih berkaitan. Selain itu hal tersebut


terjadi karena dipengaruhi oleh faktor umur,
sebagian besar responden berumur 18 40
tahun yaitu dewasa dini, remaja pada usia ini
berusaha untuk mencari-cari informasi yang
belum diketahui melalui berbagai media.
Semakin bertambahnya umur seseorang
maka akan semakin matang cara mereka
berpikir dan akan semakin banyak pula
pengetahuan yang mereka dapatkan dari
berbagai
sumber,
dengan
banyaknya
pengetahuan yang mereka dapat, maka
mereka akan memiliki pengetahuan yang
baik. Hal ini juga dialami oleh masyarakat
yang menjadi responden dalam penelitian ini,
didukung informasi yang didapat responden
dari penyuluhan penyuluhan yang
didapatkan, maka pengetahuan responden
juga semakin baik, tetapi juga terdapat
responden dengan pengetahuan yang kurang,
Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya karena kurangnya pemahaman
pendidikan yang masih rendah dengan terlalu
menutup diri dengan informasi-informasi baru
yang dapat diakses dengan bebas di media
sosial. Umur responden sebagian besar
responden berumur antara 18 40 tahun
sebanyak 52 (74,3%), 41- 60 tahun sebanyak
16 (22,9%), dan yang paling sedikit adalah
umur > 60 tahun terdapat 2 (2,9%) responden.
Tingkat pendidikan juga berpengeruh bagi
pengetahuan responden tentang PHBS,
tingkat pendidikan di ketahui bahwa sebagian
besar responden tingkat pendidikannya yaitu
SMA sebanyak 30 (42,9%), dan paling sedikit
tingkat pendidikan perguruan tinggi ada 4
(5,7%) responden karena masyarakat dusun
kedung jangan termasuk masyarakat di
pedesaan,jauh dari kota jadi sedikit yang
mencapai perguruan tinggi karena tidak ada
biaya untuk melanjutkan sekolah, kadang
anak tidak boleh berpergian jauh, dan tidak
ada akses/ angkutan umum yang masuk ke
dalam desa.Dari hasil pengisian kuesioner
yang saya lakukan menurut observasi
sebagian kuesioner dengan jawaban benar.
Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan
dan dalam berfikir tentunya pengetahuan yang
dimiliki juga semakin baik. Dari hasil
penelitian ini dapat dilakukan analisa bahwa
pengetahuan
responden
yang
baik
dipengaruhi
karena
berbagai
faktor

diantaranya umur, sumber informasi dari


berbagai media, pendidikan, pengaruh dari
orang yang dianggap penting. Dari kuesioner
yang sudah di hitung terlihat nilai yang
terbaik dan nilai yang terendah pada PHBS
rumah tangga sehat. Nilai yag baik itu
terdapat pada kuesioner setiap responden
telah memiliki rumah, tidak jenis rumah
permanen, tidak terdapat ventilasi dan
terdapat kamar tidur 68 (97,1%) responden
dan 2 (2,9%) responden yang tidak.
Pertanyaan Jarak pembuangan tinja dan
sumber air bersih >11 meter ada 24
(34,3%)responden dan 46 (65,7%)responden
yang < dari 11 meter jarak pembuangan tinja
dan sumber air karena kebanyakan responden
tidak memiliki lahan yang luas sehingga jarak
tersebut tidak dapat terpenuhi.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh
Yulhareni (2004), hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan
dan sikap seseorang yang baik dipengaruhi
oleh berbagai faktor antara lain dari
pengalaman seseorang berdasarkan umur,
sumber informasi, media massa, petugas
kesehatan, orang tua, teman, maupun orang
yang dianggap penting.
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil penelitian di dusun Kedung Jangan
kelurahan Purwosari kecamatan Mijen kota
Semarang oleh 70 responden didapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakteristik responden meliputi umur
dan pendidikan. Sebagian besar responden
berumur 18-40 sebanyak 52 (74,3%)
responden dan paling sedikit pada umur
>60 tahun yaitu 2 (2,9%) responden.
Tingkat pendidikan responden paling
banyak
di
SMA
30
(42,9%)
responden,lalu
SMP
19
(27,1%)
responden, SD 17 (24,3%) responden, dan
perguruan tinggi ada 4 (5,7%)responden.
2. Gambaran perilaku hidup bersih dan sehat
di dusun kedung jangan didapatkan data
rumah tangga sehat ada 62 (88,6%)
responden dan 8 (22,4%) responden
termasuk dalam kategori rumah tangga
tidak sehat.
Saran

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Dusun Kedung Jangan Purwosari
Kecamatan Mijen Kota Semarang

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti


ingin memberikan saran
1. Bagi Institusi Akbid Ngudi Waluyo
Institusi kesehatan diharapkan terus
menambah
referensi
yang
dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya,
khususnya tentang PHBS.
2. Bagi peneliti lain
Peneliti lain diharapkan meneliti faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi
pengetahuan dan sikap dalam mengikuti
kegiatan PHBS.
3. Bagi Responden
Lebih membuka diri dengan informasi
serta wawasan baru khususnya yang
bernilai
positif
serta
meningkat
pengetahuan khususnya mengenai PHBS
sehingga masyarakat mampu menyikapi
secara positif informasi yang mereka
dapatkan.
4. Bagi masyarakat dusun kedung jangan
Masyarakat harus lebih memanfaatkan
sumber informasi yang berasal dari media
cetak, media elektronik supaya menambah
pengetahuan tentang PHBS.
Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat melalui kegiatan penyuluhan
yang dilakukan secara rutin bisa pada saat
pertemuan PKK, Posyandu dan pertemuan
bapak- bapak.
Melibatkan tenaga kesehatan sebagai
media penyampaian informasi melalui
peyuluhan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Yetty. 2010. Asuhan Kebidanan
Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Arikunto, S.2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik (edisi revisi).
Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, S, 2010. Prosedur Penelitian.
Jakarta : Rineka Cipta
Arga. 2011. Bahaya Merokok, bahaya bagi
perokok pasif, zat yang terkandung dalam
rokok
dan
cara pencegahannya.
http://argamakmur.wordpress.com/bahaya
-merokok-bahaya-bagi-perokok-pasif-zatyang-terkandung-dalam-rokok-dan-carapencegahannya/

Cahyono, Sigit. 2010. Indonesia Menuju


Mdgs 2015, Jakarta
Dinkes.2010. Pedoman Program Pembinaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Semarang
Depkominfo. 2009. Kesadaran Masyarakat
Untuk Mencuci Tangan Masih Kurang.
http://www.depkominfo.go.id
Harry.
2012.
Aktifitas
Fisik.
http://klikharry.com/2012/07/26/phbs-no9-melakukan-aktivitas-fisik-setiap-hari/
diakses pada tanggal 18 Desember 2012
pukul 10.04.
Heryawan.2011. Jamban Sehat keluarga.
http://iwanheryawan.wordpress.com
/
2011/07/16/jamban-keluarga/ diakes pada
tanggal 18 desember 2012 pukul 10.08.
Proverawati, atikah. 2012. Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat. Yogyakarta : Nuha
media
Profil Semarang. 2007. Profil Kesehatan Kota
Semarang, http://dinkeslebong. netwpcontentuploadspdf_filescapaian_mdgs
_bidang _kesehatan.pdf diakses pada
tanggal 26 november 2012 jam 20.22
Profil semarang.2011. Profil Kesehatan Kota
Semarang 2011, httpdinkeskotasemarang.
files.wordpress.com.
Diakses
pada
tanggal 27 november 2012 pukul 13.40
Profil jateng. 2008. Profil Kesehatan Jawa
Tengah. www.jateng.com. Diakses pada
tanggal 26 november 2012 pukul 19.27
Riskesdas. 2010. Presentase rumah tangga ber
PHBS, http://www.litbang.depkes.go.id.
Sitesdownloadbukulaporanlapnas
riskesdas2010Laporanriskesdas2010.pd.p
df. diakses pada tanggal 26 november
2012 pukul 21.24
Sekretariat negara RI. 2010. Indonesia sehat
2010, httpdinkes-sulsel.go.id. diakses
pada tanggal 26 november 2012 pukul
21.15.

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Dusun Kedung Jangan Purwosari
Kecamatan Mijen Kota Semarang

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DUSUN


KEDUNG JANGAN PURWOSARI KECAMATAN MIJEN
KOTA SEMARANG

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh :
IKA INAYATI DESTIN HARVIANTI
NIM. 0101261

AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO


UNGARAN
2013

Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Dusun Kedung Jangan Purwosari
Kecamatan Mijen Kota Semarang

Anda mungkin juga menyukai