Anda di halaman 1dari 19
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM. NOMOR : 63 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA OPERASIONAL PENDATAAN PENDIDIKAN ISLAM. PADA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI, KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA DAN PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI Menimbang TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM, bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan Islam dipandang perlu untuk menyusun perencanaan dan pengambilan kebijakan yang efektif, efisien, tepat guna dan tepat sasaran; bahwa dalam upaya mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu didukung dengan ketersediaan data dan informasi pendidikan Islam yang lengkap, akurat, terpercaya dan tepat waktu; bahwa untuk mendukung proses pemutakhiran data pendidikan Islam secara berkesinambungan dan dalam rangka penguatan data pendidikan Islam, perlu didukung dengan tersedianya dana operasional pendataan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, PTKIN dan Kopertais; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hhuruf c, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menempatkan Dana Operasional Pendataan Pendidikan Islam di satuan kerja daerah di seluruh Indonesia; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Operasional Pendataan Pendidikan Islam pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Tahun Anggaran 2016. Mengingat 10. li. Undang-Undang Nomor 16 ‘Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); Undang-Undang Nomor 12 ‘Tahun 2012 tentang Pendidikan ‘Tinggi (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767); Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5150) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan ‘Tinggi (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 ‘Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama; Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama; Menetapkan : KESATU KEDUA KETIGA, KEEMPAT 12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016; 13. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dj.1/46/2009 tentang Pedoman Mckanisme Pendataan Lembaga Pendidikan Islam. MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA OPERASIONAL PENDATAAN PENDIDIKAN ISLAM PADA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI, KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA DAN PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI TAHUN ANGGARAN 2016, Menetapkan Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Operasional Pendataan Pendidikan Islam pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Tahun Anggaran 2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU merupakan pedoman dalam pemanfaatan dana operasional pendataan pendidikan Islam yang ditempatkan pada DIPA Kantor Wilayah Kemenag Provinsi, Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dan PTKIN Tahun Anggaran 2016, Hal-hal yang berkenaan dengan teknis pemanfaatan dana operasional pendataan yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini diatur secara mandiri oleh Kantor Wilayah Kemenag Provinsi, Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dan PTKIN sesuai dengan Ketentuan yang berlaku. Keputusan ini berlaku pada Tahun Anggaran 2016. Ditetapkan di: Jakarta Pada tanggal : 6 Januari 2016 JENDERAL, LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : 63 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA OPERASIONAL PENDATAAN PENDIDIKAN ISLAM PADA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI, KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA DAN PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI ‘TAHUN ANGGARAN 2016 1. LATAR BELAKANG Di era modernisasi dan globaliasi yang terus bergulir seperti saat ini, data dan informasi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan bisnisnya. Tanpa didukung dengan kemampuan dalam mengelola data dan informasi secara cepat, tepat dan akurat, niscaya suatu organisasi tidak akan mampu bersaing dengan para kompetitornya. Bagi sebuah organisasi yang bergerak di dunia pemerintahan, yang tentu saja tidak berorientasi untuk mencari keuntungan (non-profit oriented), pelayanan publik tentu menjadi aspek yang paling diutamakan. Kemampuan organisasi pemerintahan dalam, memberikan pelayanan publik yang berkualitas prima, sangat membutuhkan dukungan data dan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Demikian pula halnya dengan organisasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.1, Sebagai instansi pemerintah yang bertanggun dalam mengelola dan membina lembaga pendidikan Islam, Ditjen Pendidikan Islam harus mampu mengelola data dan informasi secara baik dan sistematis sehingga akan dapat menyediakan data pendidikan Islam dengan lengkap, akurat dan tepat waktu, Ketersediaan data dan informasi pendidikan Islam yang lengkap, akurat dan tepat waktu, sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan good-governance dan tata kelola organisasi yang baik di lingkup Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Untuk dapat mengelola data pendidikan Islam secara lengkap, akurat dan tepat waktu tentu bukan pekerjaan yang mudah. Sebagaimana kita ketahui, secara geografis Indonesia termasuk dalam Kategori negara kepulauan, yang wilayahnya terpisah-pisah oleh daratan dan lautan. Untuk melakukan kegiatan pemutakhiran (updating) data lembaga-lembaga pendidikan Islam yang lokasinya tersebar di seluruh wilayah Indonesia tentu memerlukan usaha yang tidak mudah dan juga biaya yang tidak sedikit. Kegiatan pendataan lembaga-lembaga pendidikan Islam tentu memerlukan dukungan kekuatan pembiayaan atau pendanaan yang memadai, mengingat sebaran lembaga-lembaga pendidikan Islam di seluruh wilayah Indonesia tidak merata antara satu daerah dengan daerah yang lain, schingga ini juga akan mempengaruhi daya jelajah untuk proses penjaringan date. Oleh karena itu, untuk mendukung terlaksananya kegiatan pemutakhiran data lembaga pendidikan Islam Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 dan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mengalokasikan dana operasional pendataan yang dapat dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan pemutakhiran, validasi dan finalisasi data pendidikan Islam, dimana dana tersebut ditempatkan pada DIPA Kantor Wilayah Kemenag Provinsi, Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dan PTKIN. Dengan alokasi penggunaan dana operasional pendataan pendidikan Islam yang tepat guna dan tepat sasaran diharapkan akan menghasilkan produk yang bermanfaat, yaitu tersedianya data dan informasi pendidikan Islam yang lengkap, akurat dan tepat waktu yang akan dijadikan sebagai bahan pijakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategis dalam pembangunan pendidikan Islam. TUJUAN Tujuan dari penyusunan petunjuk teknis penggunaan dana operasional pendataan pendidikan Islam ini adalah a. Menyediakan pedoman dalam pemanfaatan dana operasional pendataan yang ditempatkan pada DIPA satker Kanwil Kemenag Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota dan PTKIN Tahun Anggaran 2016. b. Memberikan acuan standar di dalam penyusunan rencana kegiatan pendataan agar tepat guna dan tepat sasaran untuk mendukung kegiatan penguatan data pendidikan Islam pada Kanwil Kemenag Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota, PTKIN dan Kopertais Tahun Pelajaran 2015/2016 (Semester Genap) dan Tahun Pelajaran 2016/2017 (Semester Ganji) PENERIMA MANFAAT Penerima manfaat dari adanya petunjuk teknis penggunaan dana operasional pendataan pendidikan Islam ini adalah Kanwil Kemenag Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota, PTKIN dan Kopertais. JADWAL PENDATAAN PENDIDIKAN ISLAM (EMIS) Untuk lebih meningkatkan kualitas data pendidikan Islam yang dihasilkan melalui sistem pendataan EMIS, setiap tahun pelajaran/akademik dilaksanakan 2 periode pendataan, yaitu pemutakhiran data EMIS semester ganjil dan semester genap. Adapun penjadwalan dari masing-masing periode tersebut adalah sebagai berikut a, Semester Ganjil : antara bulan Juli -Desember; dan b. Semester Genap : antara bulan Januari - Juni. 5. KOMPONEN YANG DIBIAYAI Komponen-komponen pengeluaran/penggunaan dana operasional bagi penguatan data pendidikan Islam ini berbeda antara Kanwil Kemenag Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota, PTKIN dan Kopertais. A, KANWIL KEMENAG PROVINSI Dana operasional pendataan yang ditempatkan pada DIPA Kantor Wilayah Kemenag Provinsi harus dialokasikan secara terpisah untuk masing-masing bidang, yaitu Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad), Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren), Bidang Pendidikan Agama Islam (PAl), Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) dan Bidang Pendidikan Islam (Pendis) sesuai dengan tipologi masing-masing Kantor Wilayah Kemenag Provinsi, schingga komponen yang dibiayai pun harus sudah terpisah. Adapun jenis kegiatan yang dapat dibiayai dari dana operasional pendataan Pendidikan Islam (EMIS) di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi, antara lain : 1) Penyelenggaraan Rapat di Dalam Kantor Rapat di dalam kantor dapat dilakukan secara rutin dalam rangka meningkatkan koordinasi pendataan di antara para pengelola data EMIS di tingkat Kanwil Kemenag Provinsi, pengelola data di tingkat Kabupaten/Kota, satuan pendidikan dan pihak lain yang terkait. Ketentuan pelaksanaan rapat di dalam kantor antara lain: a. Dihadiri peserta dari eselon I lainnya/eselon I lainnya/Kementerian Negara/Lembaga lainnya/masyarakat; dan b. Dilaksanakan minimal 3 (tiga) jam di luar jam kerja pada hari kerja. Komponen yang dapat dibiayai antara lain : a. Pengganti biaya transport rapat (untuk peserta yang berasal dari luar Kanwil Kemenag Provinsi yang bersangkutan); b. Uang saku peserta rapat; dan cc. Konsumsi rapat. Ketentuan pelaksanaan dan pengalokasian satuan biaya (unit cost} untuk penyelenggaraan Rapat di Dalam Kantor (RDK) ini harus mengacu kepada Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016. . Laporan Keuangan, yang dilengkapi dengan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), rekapitulasi pengeluaran, daftar tanda terima Output transport dan uang saku peserta, serta kuitansi pembelian konsumsi. 2. Laporan Pelaksanaan Rapat di Dalam Kantor, dengan lampiran output yang dihasilkan/dibahas dalam rapat (contoh: data, draft buku statistik, dll), SK peserta, surat undangan peserta, daftar hadir peserta, notulensi rapat dan dokumentasi rapat (foto, video, dll) 2) Rapat Koordinasi, Pelatihan atau Bimbingan Teknis Tenaga Pengelola Data a. Kegiatan rapat koordinasi, pelatihan atau bimbingan teknis ini diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun, bertujuan untuk : 1) mensosialisasikan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan pendataan; 2) menyatukan visi dan misi pendataan; 3) melakukan koordinasi dalam rangka pengaturan strategi pendataan, dan sebagainya; 4) memberikan bimbingan teknis terkait pengelolaan data dan penggunaan aplikasi pendataan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2-3 hari, disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan ketersediaan dana. b, Alokasi peserta pelatihan/bimtek dapat berasal dari unsur : 1) Bidang Pendidikan Madrasah : operator data pada Seksi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten/Kota, operator madrasah negeri (sebagai Ketua KKM) dan operator RA Inti. Jika dananya mencukupi dapat mengundang operator RA/madrasah swasta. 2) Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) operator data pada Seksi PD-Pontren Kankemenag Kabupaten/Kota, perwakilan dari forum komunikasi Pondok Pesantren, forum komunikasi Diniyah Takmiliyah dan forum komunikasi TPQ. 3) Bidang Pendidikan Agama Islam (PAl) : operator data pada Seksi PAIS Kankemenag Kabupaten/Kota, perwakilan dari KKG PAI, MGMP PAI dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) PAL 4) Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) : operator data pada Seksi PD-Pontren dan Seksi PAIS Kankemenag Kabupaten/Kota, perwakilan dari forum komunikasi Pondok Pesantren, forum komunikasi Diniyah Takmiliyah, forum komunikasi TPQ, perwakilan dari KKG PAI, MGMP PAI dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) PAL 5) Bidang Pendidikan Islam (Pendis) : operator data pada Seksi Pendidikan Madrasah, Scksi PD-Pontren dan Seksi PAIS Kankemenag Kabupaten/Kota, operator madrasah negeri (sebagai Ketua KKM) dan operator RA Inti, perwakilan dari forum komunikasi Pondok Pesantren, forum komunikasi Diniyah Takmiliyah, forum komunikasi TPQ, perwakilan dari KKG PAI, MGMP PAI dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) PAL c. Komponen yang dapat dibiayai antara lain : 1) Belanja Bahan (ATK, Fotocopy, Spanduk, Perlengkapan Peserta, dll); 2) Honorarium Panitia; 3) Belanja Jasa Profesi (Honorarium Narasumber dan Moderator); 4) Transport Panitia, Peserta, Narasumber dan Moderator; 5) Uang Harian/Uang Saku Panitia dan Peserta; dan 6) Biaya Paket Fullboard Meeting (Akomodasi dan Konsumsi) Panitia, Peserta, Narasumber dan Moderator (jika menginap). Ketentuan pelaksanaan dan pengalokasian satuan biaya (unit cosi) untuk penyelenggaraan kegiatan pelatihan atau bimbingan teknis ini harus mengacu kepada Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016. Output Catatan : 1, Laporan Keuangan, yang dilengkapi dengan daftar tanda terima transport dan uang saku peserta; tanda terima transport, uang saku dan honorarium panitia; tanda terima transport dan honorarium narasumber; tanda terima transport dan honorarium moderator; kuitansi belanja bahan (pembelian ATK, fotocopy, spanduk, perlengkapan peserta, dil); serta dokumen pengadaan dan pencairan biaya paket fullboard meeting {akomodasi dan konsumsi); 2. Laporan pelaksanaan kegiatan (kronologis acara, hasil/output kegiatan, evaluasi kegiatan, serta kesimpulan dan saran), dilengkapi dengan lampiran berupa : TOR, RAB, SK Kegiatan (Panitia, Narasumber, Moderator dan Peserta), surat undangan peserta, surat undangan narasumber, surat undangan moderator, daftar hadir peserta, biodata peserta, daftar hadir narasumber, biodata narasumber, daftar hadir moderator, biodata moderator, jadwal acara, materi/bahan paparan narasumber, notulensi moderator, dan dokumentasi kegiatan (foto, video, all), Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan atau bimtek ini, harap berkoordinasi dengan EMIS Pusat (Subbag Sistem Informasi Setditjen Pendidikan Islam) untuk menetapkan materi kegiatan sehingga materi untuk peserta dapat lebih terarah sesuai dengan kebijakan pendataan pendidikan Islam secara nasional. 3) Monitoring, Pembinaan dan Konsultasi Pendataan Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendataan pendidikan Islam di Kanwil Kemenag Provinsi, dapat dialokasikan anggaran untuk perjalanan dinas dalam rangka : a. Monitoring dan pembinaan data ke daerah (kabupaten/kota atau satuan pendidikan). Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan pendataan di kabupaten/kota atau satuan pendidikan. b, Konsultasi Pendataan ke Pusat. ‘Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan konsultasi kepada EMIS Pusat (Ditien Pendidikan Islam) terkait dengan pelaksanaan kegiatan pendataan di wilayah provinsi masing-masing. Komponen yang dibiayai dalam kegiatan ini antara lain : biaya transportasi, biaya penginapan (bila menginap) dan uang harian. Adapun satuan biaya (unit cost) dalam pengalokasian belanja perjalanan dinas ini harus mengacu kepada Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016. Output : 1, Laporan Keuangan, yang dilengkapi dengan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), daftar tanda terima biaya perjalanan dinas, ‘Surat Perjalanan Dinas (SPD) yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang baik di instansi asal maupun instansi tempat tujuan, pernyataan pengeluaran riil, tiket perjalanan (pesawat, kereta api, dll), boarding pass dan kuitansi hotel/penginapan; dan 2. Instrumen/kuesioner monitoring yang telah diisi oleh pihak yang dikunjungi; laporan individual pelaksanaan monitoring, pembinaan dan konsultasi pendataan; serta laporan analisis hasil monitoring, pembinaan dan konsultasi pendataan secara kolektif. 4) Belanja Bahan dan Belanja Modal Untuk mendukung pengelolaan data pendidikan Islam di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi, diperlukan dukungan ketersediaan alat tulis kantor dan alat pengolah data yang mencukupi. Untuk itu, dana operasional pendataan juga dapat dipergunakan untuk keperluan belanja bahan dan belanja modal dengan rincian sebagai berikut a, Belanja Bahan, untuk pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) dan biaya fotocopy. b. Belanja Modal, dapat dipergunakan untuk pengadaan/pembelian : = Modem; - Laptop/Komputer; - Printer; dan - Alat Pengolah Data Lainnya Ketentuan pelaksanaan pengadaan bahan dan alat pengolah data mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Output : Laporan fisik proses pengadaan/pembelian dan data pendukung lain terhadap pengeluaran tersebut. 5) Kegiatan Lain Yang Relevan Untuk mendukung kegiatan pendataan pendidikan Islam di Kanwil Kemenag Provinsi, dana operasional pendataan Pendidikan Islam (EMIS) Kanwil Kemenag Provinsi juga dapat dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan lain yang dianggap relevan dan dibutuhkan. Adapun segala ketentuan di dalam pelaksanaannya harus tetap mengacu kepada aturan perundang- undangan yang berlaku, dalam hal ini Standar Biaya Masukan Tahun 2016. B. KANKEMENAG KABUPATEN/KOTA Dana operasional pendataan yang ditempatkan pada DIPA Kantor Kemenag Kabupaten/Kota harus dialokasikan sccara terpisah untuk masing-masing seksi, yaitu Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad), Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren], Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI), Scksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) dan Seksi Pendidikan Islam (Pendis) sesuai dengan tipologi_masing-masing Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, schingga Komponen yang dibiayai pun harus sudah terpisah, Adapun jenis kegiatan yang dapat dibiayai dari dana operasional pendataan Pendidikan Islam (EMIS) di lingkungan Kakemenag Kabupaten /Kota, antara lain 1) Penyelenggaraan Rapat di Dalam Kantor Rapat di dalam kantor dapat dilakukan secara rutin dalam rangka meningkatkan koordinasi pendataan di antara pengelola data di tingkat Kabupaten/Kota, satuan pendidikan dan pihak lain yang terkait. Ketentuan pelaksanaan rapat di dalam kantor antara lain: a. Dihadiri peserta dari eselon II lainnya/eselon I lainnya/Kementerian Negara/Lembaga lainnya/masyarakat; dan b. Dilaksanakan minimal 3 (tiga) jam di luar jam kerja pada hari kerja. Komponen yang dapat dibiayai antara lain : a. Pengganti biaya transport rapat (untuk peserta yang berasal dari luar Kankemenag Kabupaten/Kota yang bersangkutan); b. Uang saku peserta rapat; dan c. Konsumsi rapat. Ketentuan pelaksanaan dan pengalokasian satuan biaya (unit cos) untuk penyelenggaraan Rapat di Dalam Kantor (RDK) ini harus mengacu kepada Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016. Output : 1, Laporan Keuangan, yang dilengkapi dengan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), rekapitulasi pengeluaran, daftar tanda terima transport dan uang saku peserta, serta kuitansi pembelian konsumsi. 2, Laporan Pelaksanaan Rapat di Dalam Kantor, dengan lampiran : output yang dihasilkan/dibahas dalam rapat (contoh: data, draft buku statistik, dll), SK peserta, surat undangan peserta, daftar hadir peserta, notulensi rapat dan dokumentasi rapat (foto, video, dll} 2) Rapat Koordinasi, Pelatihan atau Bimbingan Teknis Tenaga Pengelola Data a. Kegiatan rapat koordinasi, pelatihan atau bimbingan teknis ini diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun, bertujuan untuk 1) mensosialisasikan kebij 2) menyatukan visi dan misi pendataan; 3) melakukan koordinasi dalam rangka pengaturan strategi pendataan, ‘an dan pelaksanaan kegiatan pendataan; dan sebagainya; 4) memberikan bimbingan teknis terkait pengelolaan data dan penggunaan aplikasi pendataan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2-3 hari, disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan ketersediaan dana. b, Alokasi peserta pelatihan/bimtck dapat berasal dari unsur : 1) Pendidikan Madrasah : operator data pada Seksi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten/Kota, operator madrasah negeri (sebagai Ketua KKM) dan operator RA Inti, Jika dananya mencukupi dapat mengundang operator RA/madrasah swasta 2) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) : operator data pada Seksi PD-Pontren Kankemenag Kabupaten/Kota, perwakilan dari forum komunikasi Pondok Pesantren, forum komunikasi Diniyah ‘Takmiliyah dan forum komunikasi TPQ. 3) 4) 5) Pendidikan Agama Islam (PAI) : operator data pada Scksi PAIS Kankemenag Kabupaten/Kota, perwakilan dari KKG PAT, MGMP PAI dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) PAI. Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) : operator data pada Seksi PD-Pontren dan Scksi PAIS Kankemenag Kabupaten/Kota, perwakilan dari forum komunikasi Pondok Pesantren, forum komunikasi Diniyah Takmiliyah, forum komunikasi TPQ, perwakilan dari KKG PAI, MGMP PAI dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) PAL Pendidikan Islam (Pendis| : operator data pada Seksi Pendidikan Madrasah, Seksi PD-Pontren dan Seksi PAIS Kankemenag Kabupaten/Kota, operator madrasah negeri (sebagai Ketua KKM) dan operator RA Inti, perwakilan dari forum komunikasi Pondok Pesantren, forum komunikasi Diniyah Takmiliyah, forum komunikasi TPQ, perwakilan dari KKG PAI, MGMP PAI dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) PAI, c. Komponen yang dapat dibiayai antara lain : y 2) 3) 4) 5) 6) Belanja Bahan (ATK, Fotocopy, Spanduk, Perlengkapan Peserta, dll); Honorarium Panitia; Belanja Jasa Profesi (Honorarium Narasumber dan Moderator); ‘Transport Panitia, Peserta, Narasumber dan Moderator; Uang Harian/Uang Saku Panitia dan Peserta; dan Biaya Fullboard Meeting (Akomodasi dan Konsumsi) Panitia, Peserta, Narasumber dan Moderator (jika menginap) Ketentuan pelaksanaan dan pengalokasian satuan biaya (unit cost) untuk penyelenggaraan kegiatan pelatihan atau bimbingan teknis ini harus mengacu kepada Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016. Output : 1. Laporan Keuangan, yang dilengkapi dengan daftar tanda terima transport dan uang saku peserta; tanda terima transport, uang saku dan honorarium panitia; tanda terima transport dan honorarium narasumber; tanda terima transport dan honorarium moderator; kuitansi belanja bahan (pembelian ATK, fotocopy, spanduk, perlengkapan peserta, dil); serta dokumen pengadaan dan pencairan biaya fullboard meeting (akomodasi dan konsumsi); 2. Laporan pelaksanaan kegiatan (kronologis acara, hasil/output kkegiatan, evaluasi kegiatan, serta kesimpulan dan saran), dilengkapi dengan lampiran berupa : TOR, RAB, SK Kegiatan (Panitia, Narasumber, Moderator dan Peserta], undangan peserta, undangan narasumber, undangan moderator, daftar hadir peserta, biodata peserta, daftar hadir narasumber, biodata narasumber, daftar hadir moderator, biodata moderator, jadwal acara, materi narasumber, notulensi moderator, dan dokumentasi kegiatan (foto, video, dll) Catatan : Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan atau bimtek ini, harap berkoordinasi dengan EMIS Kanwil Kemenag Provinsi untuk menetapkan materi kegiatan sehingga materi untuk peserta dapat lebih terarah sesuai dengan kebijakan pendataan pendidikan Islam secara nasional. 3) Monitoring, Pembinaan dan Konsultasi Pendataan Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendataan pendidikan Islam di Kankemenag Kabupaten/Kota, dapat dialokasikan anggaran untuk perjalanan dinas dalam rangka : a. Monitoring dan pembinaan data ke daerah (satuan pendidikan). Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan pendataan di satuan pendidikan. b. Konsultasi Pendataan ke Kanwil Kemenag Provinsi. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan konsultasi ke Kanwil Kemenag Provinsi terkait dengan pelaksanaan kegiatan pendataan di wilayah kabupaten/kota masing-masing, Komponen yang dibiayai dalam kegiatan ini antara lain : biaya transportasi, biaya penginapan (bila menginap) dan uang harian. Adapun satuan biaya (unit cost) dalam pengalokasian belanja perjalanan dinas ini harus mengacu kepada Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016. Output : 1. Laporan Keuangan, yang dilengkapi dengan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), daftar tanda terima biaya perjalanan dinas, Surat Perjalanan Dinas (SPD) yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang baik di instansi asal maupun instansi tempat tujuan, pernyataan pengeluaran riil, tiket perjalanan (pesawat, kereta api, dil), boarding pass dan kuitansi hotel/penginapan; dan 2, Instrumen/kuesioner monitoring yang telah diisi oleh pihak yang dikunjungi, laporan individual pelaksanaan monitoring, pembinaan dan konsultasi pendataan, serta laporan analisis hasil monitoring, pembinaan dan konsultasi pendataan secara kolektif. 4) Belanja Bahan dan Belanja Modal Untuk mendukung pengelolaan data pendidikan Islam di lingkungan Kankemenag Kabupaten/Kota, diperlukan dukungan ketersediaan alat tulis kantor dan alat pengolah data yang mencukupi. Untuk itu, dana operasional pendataan juga dapat dipergunakan untuk keperluan belanja bahan dan belanja modal dengan rincian sebagai berikut : a. Komponen Belanja Bahan, antara lain untuk pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) dan fotocopy. b. Komponen Belanja Modal, antara lain dapat dipergunakan untuk pengadaan/pembelian : - Modem; - Laptop/Komputer; - Printer; dan - Alat Pengolah Data Lainnya Ketentuan pelaksanaan pengadaan bahan dan alat pengolah data mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Output : Laporan fisik proses pengadaan/pembelian dan data pendukung lain terhadap pengeluaran tersebut. 5) Kegiatan Lain Yang Relevan Untuk mendukung kegiatan pendataan pendidikan Islam di lingkungan Kankemenag Kab. /Kota, dana operasional pendataan Pendidikan Islam (EMIS) juga dapat dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang dianggap relevan dan dibutuhkan. Adapun segala ketentuan di dalam pelaksanaannya harus tetap mengacu kepada aturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini Standar Biaya Masukan Tahun 2016. PTKIN Dana operasional pendataan yang ditempatkan pada DIPA Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) harus dialokasikan secara terpisah untuk pengelolaan data PTKIN dan Kopertais, schingga komponen yang dibiayai pun harus sudah terpisah, Komponen yang dapat dibiayai untuk pengelolaan data PTKIN antara lain : 1) Konsultasi dan Koordinasi Pendataan Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendataan pendidikan Islam di PTKIN, salah satunya dapat dialokasikan untuk anggaran perjalanan dinas 2) dalam rangka konsultasi dan koordinasi pendataan ke Pusat. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan konsultasi kepada EMIS Pusat (Ditjen Pendidikan Islam) terkait dengan pelaksanaan kegiatan pendataan di PTKIN masing-masing. Komponen yang dibiayai dalam kegiatan ini antara lain : biaya transportasi, biaya penginapan (bila menginap) dan uang harian. Adapun satuan biaya (unit cos‘) dalam pengalokasian belanja perjalanan dinas ini harus mengacu kepada Standar Biaya Masukan Tahun 2016. Output : 1, Laporan Keuangan, yang dilengkapi dengan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), daftar tanda terima biaya perjalanan dinas, Surat Perjalanan Dinas (SPD) yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang baik di instansi asal maupun instansi tempat ‘tujuan, pernyataan pengeluaran riil, tiket perjalanan (pesawat, kereta api, dll), boarding pass dan kuitansi hotel/penginapan; dan 2. Laporan individual pelaksanaan konsultasi dan koordinasi pendataan; serta laporan analisis hasil konsultasi_ dan koordinasi pendataan secara kolektif. Penyelenggaraan Rapat di Dalam Kantor Rapat di dalam kantor dapat dilakukan secara rutin dalam rangka meningkatkan koordinasi pendataan di antara para pengelola data di lingkungan PTKIN dan instansi lain yang terkait. Dalam kegiatan ini, PTKIN juga dapat melibatkan atau mengundang pengelola EMIS dari PTKIS yang ada di sekitarnya dalam rangka turut serta meningkatkan kualitas pengelola data EMIS PTKIS yang ada di sekitarnya. Ketentuan pelaksanaan rapat di dalam kantor antara lain: a. Dihadiri peserta dari escion II lainya/eselon I lainnya/Kementerian Negara/ Lembaga lainnya/masyarakat; dan b, Dilaksanakan minimal 3 (tiga) jam di luar jam kerja pada hari kerja, Komponen yang dapat dibiayai antara lain a. Pengganti biaya transport rapat (untuk peserta yang berasal dari luar PTKIN yang bersangkutan); b. Uang saku peserta rapat; dan c. Konsumsi rapat. Ketentuan pelaksanaan dan pengalokasian satuan biaya (unit cost) untuk penyelenggaraan Rapat di Dalam Kantor (RDK) ini harus mengacu kepada Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016. Output : 1. Laporan Keuangan, yang dilengkapi dengan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), rekapitulasi pengeluaran, daftar tanda terima transport dan uang saku peserta, serta kuitansi pembelian konsumsi 2, Laporan Pelaksanaan Rapat di Dalam Kantor, dengan lampiran : output yang dihasilkan/dibahas dalam rapat (contoh: data, draft buku statistik, dil), SK peserta, undangan peserta, daftar hadir peserta, notulensi rapat dan dokumentasi rapat (foto, video, dll). 3) Belanja Bahan dan Publikasi Untuk mendukung pengelolaan data pendidikan Islam di lingkungan PTKIN, memerlukan dukungan ketersediaan alat tulis kantor dan publikasi hasil pendataan. Untuk itu, dana operasional pendataan juga dapat dialokasikan untuk belanja bahan dan penggandaan laporan data dengan rincian sebagai berikut : a. Komponen Belanja Bahan, antara lain untuk pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) dan fotocopy. b, Komponen Biaya Publikasi, antara lain dapat dipergunakan untuk penggandaan buku statistik pendidikan yang menyajikan kondisi data PTKIN yang bersangkutan setiap tahun. Output : Laporan fisik proses penggandaan, buku statistik PTKIN, dan data pendukung lain terhadap pengeluaran tersebut, 4) Kegiatan Lain Yang Relevan Untuk mendukung kegiatan pendataan PTKIN, dana operasional pendataan Pendidikan Islam (EMIS) juga dapat dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang dianggap relevan dan dibutuhkan. Adapun segala ketentuan di dalam pelaksanaannya harus tetap mengacu kepada aturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini Standar Biaya Masukan Tahun 2016. D. KOPERTAIS Dana operasional pendataan yang ditempatkan pada DIPA Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) juga diperuntuklcan bagi pelaksanaan pendataan PTKIS oleh Kopertais. Komponen yang dapat dibiayai untuk pengelolaan data PTKIS pada Kopertais antara lain: 1) Monitoring, Pembinaan dan Konsultasi Pendataan Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendataan PTKIS pada Kopertais, dapat dialokasikan anggaran untuk perjalanan dinas dalam rangka: a, Monitoring dan pembinaan data ke daerah (PTKIS binaan). Tujuan dari Kegiatan ini adalah memberikan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan pendataan di PTKIS binaan. b. Konsultasi Pendataan ke Pusat. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan konsultasi kepada EMIS Pusat (Ditjen Pendidikan Islam) terkait dengan pelaksanaan kegiatan pendataan di wilayah Kopertais masing-masing. Komponen yang dibiayai dalam kegiatan ini antara lain : biaya transportasi, biaya penginapan (bila menginap) dan uang harian. Adapun satuan biaya (unit cost) dalam pengalokasian belanja perjalanan dinas ini harus mengacu kepada Standar Biaya Masukan Tahun 2016, Output : 1, Laporan Keuangan, yang dilengkapi dengan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), daftar tanda terima biaya perjalanan dinas, Surat Perjalanan Dinas (SPD) yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang baik di instansi asal maupun instansi tempat tujuan, pernyataan pengeluaran riil, tiket perjalanan (pesawat, kereta api, dll), boarding pass dan kuitansi hotel/penginapan; dan 2. Instrumen/kuesioner monitoring yang telah diisi oleh pihak yang dikunjungi, laporan individual pelaksanaan monitoring, pembinaan dan konsultasi pendatean, serta laporan analisis hasil monitoring, pembinaan dan konsultasi pendataan secara kolektif. 2) Pelatihan atau Bimbingan Teknis Tenaga Pengelola Data a. Kegiatan Pelatihan atau bimbingan teknis ini disclenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun, yang bertujuan untuk 1) mensosialisasikan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan pendataan; 2) menyatukan visi dan misi pendataan; 3) melakukan koordinasi dalam rangka pengaturan strategi pendataan, dan sebagainya Kegiatan ini dilaksanakan selama 2-3 hari, disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan ketersediaan dana. b. Peserta pelatihan/bimtek ini adalah para operator data dari masing-masing PTKIS yang menjadi binaan Kopertais bersangkutan, c. Komponen yang dapat dibiayai antara lain : 1) Belanja Bahan (ATK, Fotocopy, Spanduk, Perlengkapan Peserta, dll); 2) Honorarium Panitia; 3) Belanja Jasa Profesi (Honorarium Narasumber dan Moderator); 3) 4) Transport Panitia, Peserta, Narasumber dan Moderator; 5) Uang Harian/Uang Saku Panitia dan Peserta; dan 6) Biaya Fullboard Meeting (Akomodasi dan Konsumsi) Panitia, Peserta, Narasumber dan Moderator (jika menginap) Output 1. Laporan Keuangan, yang dilengkapi dengan daftar tanda terima transport dan wang saku peserta; tanda terima transport, uang saku dan honorarium panitia; tanda terima transport dan honorarium narasumber; tanda terima transport dan honorarium moderator; kuitansi belanja bahan (pembelian ATK, fotocopy, spanduk, perlengkapan peserta, dll); serta dokumen pengadaan dan pencairan biaya fullboard meeting (akomodasi dan konsumsi); 2. Laporan pelaksanaan kegiatan (kronologis acara, hasil/output kegiatan, evaluasi kegiatan, serta kesimpulan dan saran}, dilengkapi dengan lampiran berupa : TOR, RAB, SK Kegiatan (Panitia, Narasumber, Moderator dan Peserta), undangan peserta, undangan narasumber, undangan moderator, daftar hadir peserta, biodata peserta, daftar hadir narasumber, biodata narasumber, daftar hadir moderator, biodata moderator, jadwal acara, materi narasumber, notulensi moderator, dan dokumentasi kegiatan (foto, video, dll). Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan atau bimtek ini, harap berkoordinasi dengan EMIS Pusat untuk menetapkan materi kegiatan sehingga materi untuk peserta dapat lebih terarah sesuai dengan kebijakan pendataan pendidikan Islam secara nasional. Belanja Bahan dan Belanja Modal Untuk mendukung pengelolaan data pendidikan Islam di lingkungan Kopertais, memerlukan dukungan ketersediaan alat tulis kantor dan alat pengolah data yang mencukupi. Untuk itu, dana operasional pendataan juga dapat dipergunakan untuk belanja bahan dan belanja modal dengan rincian sebagai berikut a. Komponen Belanja Bahan, antara lain untuk pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) dan fotocopy. b. Komponen Belanja Modal, antara lain dapat dipergunakan untuk pengadaan/pembelian : - Modem - Laptop/Komputer > Printer - Alat Pengolah Data Lainnya Output : Laporan fisik proses pengadaan/pembelian dan data pendukung lain terhadap pengeluaran tersebut. 4) Kegiatan Lain Yang Relevan Untuk mendukung kegiatan pendataan PTKIS, dana operasional pendataan Pendidikan Islam (EMIS) Kopertais juga dapat dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang dianggap relevan dan dibutuhkan. Adapun segala ketentuan di dalam pelaksanaannya harus tetap mengacu kepada aturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini Standar Biaya Masukan Tahun 2016. PELAPORAN Dana operasional pendataan pendidikan Islam i bersumber dari dana APBN. Oleh karena itu, segala bentuk pengeluaran harus dibuatkan pelaporannya. Pelaporan dibuat dalam 2 (dua) bagian, yaitu : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan sebagai akibat penggunaan anggaran, dilampiri dengan data yang telah terhimpun baik softcopy maupun hardcopy. b, Laporan Keuangan (laporan penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku). Laporan keuangan ini dibuat 2 (dua) rangkap dan disimpan sebagai bukti pertanggungjawaban dalam pemeriksaan penggunaan keuangan negara. Catatan : Pertanggungjawaban setiap jenis pengeluaran selain dibuat dalam bentuk laporan keuangan, juga harus didukung dengan laporan pelaksanaan kegiatan (proses/ penyelenggaraan kegiatan). PENUTUP Demikian Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Operasional Pendataan Pendidikan Islam Tahun 2016 ini kami susun untuk dicermati, dipahami, dan dipedomani.

Anda mungkin juga menyukai