Anda di halaman 1dari 2

Penyakit Hepatitis B

Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit
ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi
kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran
cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis
B.

Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat
melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat
kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa
saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena
penyakit ini.

1. Gejala Hepatitis BSecara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah
demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi
penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga
penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis BPenderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian
diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan
sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral)
dan secara injeksi. a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ; - Pemberian obat Lamivudine dari
kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa
maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu
penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter. - Pemberian obat Adefovir
dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis
yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.- Pemberian obat Baraclude
(Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian
obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat
keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.

b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;Pemberian suntikan Microsphere yang


mengandung partikel radioaktif pemancar sinar yang akan menghancurkan sel kanker hati
tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang
INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali

dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah
depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah
terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat
dihilangkan dengan pemberian paracetamol.

Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin
terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku
sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan
mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.

Anda mungkin juga menyukai