Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SISTEM EKONOMI INDONESIA

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan Kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat-Nya
serta Karunia-Nya akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan sebaikbaiknya. Tidak lupa kami ucapkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad
SAW, karena berkat perjuangan beliau kita bisa menikmati indahnya nikmat Iman
dan Islam.
Makalah

ini

mencoba

memberikan

informasi

seputar

bentuk

dan

perbandingan system ekonomi, terutama menegenai system ekonomi liberal,


system ekonomi sosialis, dan system ekonomi campuran.
Demikianlah pembahasan makalah kami, semoga makalah ini bermanfaat
untuk kita semua .
Malang, 12 Maret 2016
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C.

Tujuan Penulisan.......................................................................................2

D.

Manfaat Penulisan.....................................................................................2

BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. PENGERTIAN SISTEM...............................................................................4
B. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI...........................................................5
C. FUNGSI SISTEM EKONOMI.....................................................................6
D. JENIS-JENIS SISTEM EKONOMI.............................................................6
E. PERSAINGAN TERKENDALI.................................................................13
F.

KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME.........................................14

BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
A.

Kesimpulan.................................................................................................16

B.

Kritik dan Saran.........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah keniscayaan bahwa manusia dalam kehidupannya di dunia ini pasti
tidak akan pernah lepas dari kehidupan berekonomi. Manusia membutuhkan
makanan yang harus mereka konsumsi untuk bisa bertahan hidup, makanan yang
manusia makan juga harus didistribusikan dari para produsen sehingga sampai
pada konsumen yang membutuhkan. Produksi, distribusi dan konsumsi menjadi
kegiatan inti dari ekonomi yang pasti dilakukan manusia demi memenuhi
kebutuhannya.
Dalam mendukung lancarnya itu semua diperlukan sistem yang mengatur
kegiatan ekonomi sehingga mampu menghasilkan kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat. Tentu saja setiap masyarakat, negara dan bangsa mempunyai kultur
atau latar belakang yang berbeda-beda sehingga dalam mengatur kegiatan
ekonominya juga memiliki sistem yang berbeda-beda meskipun ada juga yang
menggunakan sistem yang sama sesuai dengan keadaan lingkungan di mana
sistem ini akan digunakan. Dalam ekonomi, terdapat berbagai macam sistem yang
merupakan hasil dari kemampuan untuk menginterpretasikan yang berbeda-beda
sesuai dengan kultur dan lingkungan yang mempengaruhi cara berpikir untuk
menemukan sebuah sistem. Kehidupan berekonomi juga tak lepas dari berbagai
masalah yang terus mengahantui seperti pengentasan kemiskinan, menyediakan
kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan penghasilan. Nah oleh sebab itu
sangat diperlukan sebuah system ekonomi tersebut.
Di dalam makalah ini kami akan membahas tentang beberapa system
ekonomi yang terjadi saat ini , terutamanya tentang system ekonomi liberalis,
sosialis, dan juga system ekonomi campuran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maslah diatas dapat diambil rumusan masalahnya
yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan system ekonomi ?
2. Apa yang dimaksud dengan system ekonomi liberalisme atau system
ekonomi kapitalisme ?
3. Apa yang dimaksud dengan system ekonomi Sosialis ?
4. Apa yang dimaksud dengan system ekonomi campuran ?
5. Bagaimana perbedaaan antara system ekonomi liberalism, sosialis, dan
campuran?
6. Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing system ekonomi
tersebut ?
7. Negara mana yang menganut masing-masing dari system ekonomi
tersebut ?
C. Tujuan Penulisan
1. Sebagai bukti tugas terstruktur dari dosen pembimbing mata kuliah system
ekonomi Indonesia.
2. Makalah ini bertujuan sebagai bahan pelajaran.
3. Menjelaskan kepada pembaca tentang system ekonomi yang ada saat ini.
4. Makalah ini menjelaskan tentang system ekonomi liberalis, sosialis, dan juga
campuran beserta Negara-negara yang memakai system ekonomi tersebut,
sehingga pembaca menjadi tahu dan bertambah wawasannya.
D. Manfaat Penulisan
1. Makalah ini bermanfaat bagi kita semua , karena didalam makalah yang
sesederhana ini terdapat materi perkuliahan kita. Jadi diharapkan kepada
teman-teman semuanya mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.
2. Manfaat lainnya yaitu dengan hadirnya makalah ini sejumlah orang atau
teman-teman semuanya menjadi tahu tentang system ekonomi yang ada
saat ini, bagaimana perkembangannya dan bagaimana dampaknya.

3. Makalah ini juga bermanfaat sebagai bahan bacaan untuk teman-teman


semuanya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM
Pengertian sistem adalah merujuk pada sehimpunan gagasan (ide) yang
tersusun diorganisasikan, suatu himpunan gagasan, prinsip, doktrin, hukum dsb.
yang membentuk suatu kesatuan yang logik dan dikenal sebagai isi buah pikiran
tertentu, agama, atau bentuk pemerintahan tertentu. Sistem mengandung ciri-ciri
sebagai berikut:
1.
2.

Setiap sistem mempunyai tujuan


Setiap sistem mempunyai batas, akan tetapi sistem itu bersifat terbuka,

3.

dalam arti berinteraksi dengan lingkungannya.


Setiap suatu sistem terdiri dari beberapa sub sistem yang biasa pula

4.

disebut bagian, unsur atau komponen.


Sistem tidak hanya sekedar sekumpulan dari bagian atau unsur
melainkan juga merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu atau

5.

mempunyaiwholisme (keterpaduan).
Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik dalam sistem
(internal) maupun antara sistem dengan lingkungannya (eksternal).
Pada dasarnya sistem ekonomi dibagi menjadi dua yaitu sistem ekonomi

islam dan sistem ekonomi konvensional. Dan banyak negara yang telah
menggunakan sistem ekonomi islam untuk mengatur kehidupan manusia baik
kehidupan didunia dan di akhirat karena perekonomian adalah bagian dari
kehidupan manusia maka harus ada sumber mutlak yaitu Alquran dan sunah.
Seperti yang telah kita ketahui tentang definisi sistem ekonomi islam yaitu sebuah
sistem yang dibangun di atas nilai-nilai islam dengan prinsip tauhid dan keadilan
dan sistem ekonomi islam menjamin keselarasan antara pertumbuhan ekonomi.
Sumber (epistimologi) dan tujuan kehidupan kehidupan ekonomi islam
berasaskan kepada Alquran dan Sunah. Perkara asas muamalah dijelaskan di
dalamya termasuk bentuk suruhan dan larangan. Suruhan dan larangan tersebut
bertujuan untuk membangun keseimbangan rohani dan jasmani manusia dengan
4

berasaskan

tauhid.

Sistem ekonomi

konvensional

secara

bahasa dapat

didefinisikan sebagai suatu masalah atau pekara yang sudah diterima, digunakan
dan dipraktikan dalam masyarakat. Apabila dihubungkan dengan ekonomi maka
sistem ekonomi konvensional merupakan suatu sistem yang sudah dipraktekan
secara luas di masyarakat. Dengan kata lain sistem ekonomi konvensional
merupakan sistem yang ditentukan oleh manusia di dalam suatu masyarakat yang
bersifat dinamis sehingga dapat berubah sesuai ketentuan dan kebutuhan
masyarakat.
B. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin
hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat alat kelembagaan dalam
suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia
sebagai subjek; barang-barang ekonomi sebagai objek; serta seperangkat alat
kelembagaan mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi.perangkat
kelembagaan dimaksud meliputi lembaga-lembaga ekonomi (formal maupun
nonformal); cara kerja;mekanisme hubungan; hulum dan peraturan-peraturan
perekonomian; serta kaidah dan norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis);
yang dipilih atau diterima atau ditetapkan atau ditetapkan oleh masyarakat di
tempat tatanan kehidupan yang bersangkutan berlangsung. Jadi, dalam erangkat
kelembagaan

ini

termasuk

kebiasaan,

perilaku,

dan

etika

masyarakat;

sebagaimana mereka tetrapkan dalam berbagai aktivitas yang berkenaan dengan


pemanfaatan sumberdaya bagi pemenuhan kebutuhan.
Sebagai bagian dari suprasistem kehidupan, sistem ekonomi berkaitan erat
dengan sistem-sistem sosial lain yang berlangsung di dalam masyarakat. Di dunia
ini terdapat kecenderungan umum bahwa sistem ekonomi di sebuah negara
bergandengan tangan dengan sistem politik.
Sistem ekonomi suatu negara dikatakan bersifat khas, sehinga bisa
dibedakan dari sistem ekonomi yang berlaku atau diterapkan di negara lain,
berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti:

1. Sistem kepemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi;


2. Keleluasaan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain dan
untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya;
3. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur,

mengarahkan,

dan

merencanakan kehidupan bisnis dan perekenomian pada umumnya.


C. FUNGSI SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai :
1.
Sarana pendorong untuk melakukan produksi
2.
Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu
3.
Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa
terlaksana dengan baik.
D. JENIS-JENIS SISTEM EKONOMI
1. Sistem Ekonomi Kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalis mengakui kepemilikan individual atas sumber
daya-sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi. Setidaknya, terdapat
keleluasaan yang sangat longgar bagi perorangan dalam atau untuk memiliki
sumber daya. Kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup,
persaingan antar badan usaha `dalam mengejar keuntungan, sangat dihargai. Tidak
terdapat kekangan atau batasan bagi orang perorangan dalam menerima imbalan
atas prestasi kerjanya, campur tangan pemerintah atau negara sangat minim.
Pemerintah lebih berkedudukan sebagai pengamat dan pelindung
perekonomian.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal


1. Menerapkan sistem persaingan bebas
2. Adanya pengakuan terhadap hak individu
3. Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi
4. Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
5. Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
6. Peranan modal sangat penting
7. Peranan pemerintah dibatasi.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal
Kelebihan :

1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur


kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu
perintah/komando dari pemerintah.
2. Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya
produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat
dalam perekonomian.
3. Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya
persaingan semangat antar masyarakat.
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi
didasarkan motif mencari keuntungan.
Kekurangan :
1. Terjadinya persaingan bebas yang

tidak

sehat

bilamana

birokratnya korup.
2. Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin
miskin.
3. Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4. Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan
alokasi sumber daya oleh individu.
5. Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas
tersebut.

Negara-Negara Penganut Ekonomi Liberal


1. Amerika
Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika
adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama,
Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik
Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Riko, dan Suriname.
Amerika Serikat Sebagai penekanan atas kebebasan individu yang
selanjutnya

dilanjutkan

olehPresiden

John

Kennedy

denganpembangunan Patung Liberty (1964)sebagai simbol kebebasan


individu untuk hidup.
2. Eropa
7

Negara-negara penganut paham liberal yakni diantaranya adalah


Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus,Republik
Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis,Jerman, Yunani,
Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania,Luxembourg, Macedonia,
Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia,Portugal, Romania, Rusia,
Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia,Spanyol, Swedia, Switzerland,
Ukraina dan United Kingdom.
3. Asia
Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain
adalah Indonesia, India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan,Filipina,
Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara diAsia yang
mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar,Kamboja, Hong
Kong, Malaysia dan Singapura.
4. Kepulauan Oceania
Negara yang menganut paham liberal dikepulauan Oceania adalah
Australia dan Selandia Baru
5. Afrika
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada
dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir,
Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah
dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol
Verde, Cte DIvoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya,
Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan
Zimbabwe.
2. Sistem Ekonomi Sosialisme
Sistem ekonomi sosialis adalah sebaliknya. Sumber daya ekonomi atau
faktor produksi diklaim sebagai milik negara. Sistem ini lebih menekankan pada
kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian.
8

Imbalan yang diterimakan pada orang perorangan didasarkan pada kebutuhannya,


bukan berdasarkan jasa yang dicurahkan. Prinsip keadilan yang dianut oleh
sistem ekonomi sosialis adalah setiap orang menerima imbalan yang sama.
Kadar campur tanga pemerintah sangat tinggi. Justru pemerintahlah yang
menentukan dan merencanakan tiga persoalan pokok ekonomi (what (apa yang
harus diproduksi), how (bagaimana memproduksinya), for whom (untuk siapa
barang diproduksi)).
Sistem Sosialis ( Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran
individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama.
Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktorfaktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.

Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis


Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar
sebagai berikut:

1.

Pemilikan Harta oleh Negara


Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik
masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau
memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan.
2. Kesamaan Ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua
Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi
ditentukan oelh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan
hidup menurut keperluan masing-masing.
3. Disiplin Politik
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah
peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan
distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus.
Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan
praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang

lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system


sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx,
Lenin dan Stalin.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosisalis
a) Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan
individu-individu fiksi belaka. Dan tidak ada pengakuan atas hak-hak
pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
b) Peran pemerintah sangat kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
tahap pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi
semuanya diatur oleh Negara
c) Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran
kolektivisme (masyarakat sosialis) . Pola produksi (aset dikuasai individu)
melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis)
Kelebihan dan Kekurangan sistem ekonomi sosialis
Kelebihan :
a. Pemerintah lebih mudah mengatasi inflasi, pengganguran dan masalah

b.
c.
d.
e.
f.
g.

ekonomi lainnya.
Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembuatan harga.
Relative mudah melakukan distribusi pendapatan.
Jarang terjadi krisis ekonomi.
Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.Mudah melakukan

pengendalian harga
Kelemahan :
a. Sistem ekonomi ini mematikan kreatifitas individu.
b. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
c. Kurangnya inisiatif masyarakat untuk meningkatkan kualitas kerja.
d. Kepemilikan individu atas factor-faktor produksi tidak diketahui.
e. Sulit melaksanakan transaksi.
f. Membatasi kebebasan
g. Mengabaikan pendidikan moral
Negara-Negara Yang Memakai Sistem Perekonomian Sosialisme
1. Korea Utara
2. Kuba
3. Vietnam
4. RRC (sudah mulai mengendur)
5. Polandia
10

6. Rumania
7. Rusia
3. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran pada umumnya diterapkan oleh Negara-negara
berkembang atau Negara-negara dunia ketiga. Beberapa di antaranya cukup
konsisten meramu resep campurannya, dalam arti kadar kapitalismenya lebih
tinggi (contohnya Filipina), atau bobot sosialismenya senantiasa lebih besar
(misalnya India). Banyak pula Negara berkembang yang goyah meramu campuran
kedua sistem ini. Sistem ekonomi campuran diterapkannya ibarat pendulum
(bandul jam dinding); kadang-kadang condong kapitalistik, sementara dilain
waktu cenderung sosialistik, mengikuti rejim pemerintah yang sedang berkuasa.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran


1. Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.
2. Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara.
3. Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap
penting.
4. Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam
kegiatan ekonomi.
5. Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi
penggunaannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.

Karakteristik sistem ekonomi indonesia


1. Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
2. Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang ekonomi.
3. Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas
kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
4. Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya
tidak merugikan kepentingan umum.
5. Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan
pendapatan.
6. Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
11

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran


Kelebihan :
1. Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk
kepentingan masyarakat.
2. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta
cenderung menguntungkan semua pihak.
3. Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat
pemerintah.
4. Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syaratsyarat perburuhan.
5. Penetapan harga lebih terkendali.
6. Hak perorangan secara nyata diakui.
Kekurangan :
1. Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
2. Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh
pemerintah sehingga swasta kurang dapat memaksimalkan
keuntungan dalam kegiatan usahanya.
3. Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah
statusnya lebih tinggi daripada pegawai di swasta.

E. PERSAINGAN TERKENDALI
Ditinjau berdasarkan sistem pemilikan sumber daya ekonomi atau factorfaktor produksi, tak terdapat alasan untuk menyatakan bahwa sistem ekonomi kita
adalah kapitalistik. Sama halnya, tak pula cukup argumentasi mengatakan bahwa
kita menganut sistem ekonomi sosialis. Indonesia mengakui pemilikan individual
atas faktor-faktor produksi, kecuali untuk sumber daya-sumber daya yang
menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh Negara. Hal ini sebagaimana
diketahui bersama, diatur dengan tegas oleh Pasal 33 UUD 1945. Jadi, secara
konstituional, sistem ekonomi Indonesia bukan kapitalisme dan bukan pula
sosialisme.
Kompetisi untuk memperbaiki taraf kehidupan, baik antarindividu maupun
antarbadan usaha, tidak dikekang. Berkenaan dengan kompetisi antarindividu,
12

pemerintah tidak membatasi misalnya, pilihan seseorang untuk memasuki bidang


pendidikan/keahlian yang diminatinya. Tetapi juga tidak membiarkan orang-orang
memasuki bidang pendidikan yang sudah jenuh pasar pasar tenaga kerjanya.
Untuk itu, pemerintah turut mengatur penyediaan bidang pendidikan/keahlian,
berdasarkan proyeksi kebutuhan. Jadi, tidak sepenuhnya dilepas kepada pihak
swasta; juga bukan sekedr menyediakan anggaran atau subsidi dana pendidikan,
sebagaimana yang berlangsung pada umumnya di Negara-negara kapitalis.
Sehubungan dengan persaingan antarbadan-usaha, tidak terdapat rintangan
bagi suatu perusahaan untuk memasuki bidang usaha tertentu. Namun untuk
menghindari persaingan tak sehat dalam pasar barang tertentu yang sudah jenuh,
pemerintah mengendalikannya dengan membuka prioritas-prioritas bidang usaha,
termasuk juga prioritas lokasi usaha. Pengendalian dimaksud misalnya ialah
dengan mengumumkan Daftar Negara Investasi (DNI)
Dalam beberapa hal, pemerintah turut bermain dalam perekonomian.
Peran sebagai

stabilitas dan dinamisator ini dimainkan baik oleh lembaga-

lembaga depatemental (instansi teknis) pemerintah maupun melalui badan-badan


usaha milik Negara.
F. KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
Unsur-unsur

kapitalisme

dan

sosialisme

jelas

terkandung

dalam

pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk dapat melihat seberapa tebal kadar


isme ini, seseorang dapat melihatnya dari dua pendekatan. Pertama
PendekatanFaktual-Struktural, yakni menelaah peranan pemerintah atau
Negara dalam struktur perekonomian. Kedua, Pendekatan Sejarah, yakni dengan
menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu
Untuk mengukur kadar keterlibatan pemerintah dalam perekonomian
dengan pendekatan factual-struktural, dapat digunakan Kesamaan Agregat
Keynesian yang berumuskan
Y=C+I+G+
(X-M)
13

Kesamaan tersebut merupakan rumus untuk menghitung pendapatan


nasional dengan pendekatan pengeluaran.
Dengan pendekatan sejarah dapat dipelajari, betapa bangsa atau
masyarakat kita tidak pernah dapat menerima pengelolaan makroekonomi yang
terlalu berat ke kapitalisme ataupun sangat bias ke sosialisme. Percobaanpercobaan pengelolaan makroekonomi yang kapitalistik, yang dilakukan oleh
berbagai kabinet sejak republika berdiri hingga sekitar tahun 1959, akhirnya
runtuh karena tak berterima (unaccepted). Begitu pula gagasan sosialisme ala
Indonesia yang dicobakan oleh Soekarno antara sekitar tahun 1959-1965 pun tak
berjalan. Perekonomian baru berjalan mantap, dalam arti perkembangannya
signifikan, setelah semenjak orde baru perekonomian (sebagai sebuah sistem)
dikelola secara ulur-tarik diantara kapitalisme dan sosialisme

14

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya
semua system ekonomi itu bagus. Semua system ekonomi mempunyai kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Akan tetapi jika kita lihat ke belakang lagi
sebuah system itu sangat diperlukan, karena hanya dengan sebuah system dan
perencanaan sesuatu yang kita rencanakan akan berjalan dengan baik.
B. Kritik dan Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan kesempatan berikutnya.

15

DAFTAR PUSTAKA
Dumairy, 1996, Perekonomian Indonesia, Erlangga, Jakarta.
http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistemekonomisosialis-kapitalis-dan-islam/
http://rifdoisme.wordpress.com/2013/03/04/perbandingan-sistem-ekonomibagian-i/ 13

16

17

Anda mungkin juga menyukai