STATISTIK
NONPARAMETRIK
[Uji Hipotesis Komparatif & Korelatif]
[Statistik Non Parametrik tidak menuntut terpenuhi banyak
asumsi, misalnya data yang dianalisis TIDAK harus Berdistribusi
Normal. Oleh karena itu Statistik Non Parametrik sering disebut
sebagai Distribusi Bebas (Free Distribution)]
Page 2 of 19
terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang dianalisis TIDAK harus Berdistribusi
Normal. Oleh karena itu S t a t i s t i k N o n P a r a m e t r i k sering disebut sebagai
Distribusi
Bebas
(Free
Distribution).
Statistika
non-parametrik biasanya
Mc. Nemar
Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta | Ig. Dodiet Aditya S, SKM.
Page 3 of 19
Koefisien Kontingensi
Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta | Ig. Dodiet Aditya S, SKM.
Page 4 of 19
ATAU:
Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta | Ig. Dodiet Aditya S, SKM.
Page 5 of 19
Uji
Statistik
terhadap
Hipotesis
KOMPARATIF
Dua
Sampel
BERPASANGAN
bila
Skala
Datanya
berbentuk
NOMINAL.
Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta | Ig. Dodiet Aditya S, SKM.
Page 6 of 19
Rumus yang digunakan dalam Uji Mc. Nemar adalah sebagai berikut:
ATAU
Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta | Ig. Dodiet Aditya S, SKM.
Page 7 of 19
2). Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima, yang berarti Ada Hubungan antar Variabel yang diuji,
dan sebaliknya:
Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) > 0,05, maka H0 diterima dan
Ha ditolak, yang berarti Tidak Ada Hubungan antar Variabel yang diuji.
(Catatan: Aplikasi Pengujian dengan SPSS, lihat Modul Latihan SPSS)
Page 8 of 19
ATAU
Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta | Ig. Dodiet Aditya S, SKM.
Page 9 of 19
2). Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima, yang berarti Ada Hubungan antar Variabel yang diuji,
dan sebaliknya:
Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) > 0,05, maka H0 diterima dan
Ha ditolak, yang berarti Tidak Ada Hubungan antar Variabel yang diuji.
(Catatan: Aplikasi Pengujian dengan SPSS, lihat Modul Latihan SPSS)
Page 10 of 19
(Infertil dan Fertil). Dan pertanyaan penelitian tersebut adalah adakah pengaruh
perilaku merokok terhadap status fertilitas seorang pria ?
Maka, langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan Uji Hipotesis
yang tepat adalah:
1). Menentukan variabel-variabel yang dihubungkan.
Variabel-variabel yang dihubungkan dalam contoh penelitian di atas adalah
STATUS FERTILITAS (Infertil dan Fertil) dengan PERILAKU MEROKOK
(Merokok dan Tidak Merokok)
2). Menentukan jenis hipotesa.
Jenis Hipotesa dari contoh di atas adalah KOMPARATIF.
3). Menentukan Skala Pengukuran Data
Skala Pengukuran Data pada Variabel di atas adalah KATEGORIK, yaitu
Status Fertilitas=Nominal ; Perilaku Merokok=Nominal
4). Menentukan Kelompok Berpasangan atau Tidak Berpasangan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka terdapat 2 kelompok sampel
yang berbeda yaitu Pria Perokok dan Bukan Perokok yang berarti TIDAK
BERPASANGAN.
5). Menentukan Teknik Uji Statistik yang tepat.
Berdasarkan kriteria tersebut di atas adalah Uji Chi Kuadrat (2).
RUMUS:
Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta | Ig. Dodiet Aditya S, SKM.
Page 11 of 19
ATAU
2). Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima, yang berarti Ada Hubungan antar Variabel yang diuji,
dan sebaliknya:
Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) > 0,05, maka H0 diterima dan
Ha ditolak, yang berarti Tidak Ada Hubungan antar Variabel yang diuji.
Mann-Whitney U-Test
Mann-Whitney digunakan untuk menguji signifikansi Hipotesis KOMPARATIF
Dua Sampel INDEPENDEN (Tidak Berpasangan) bila Skala Data berbentuk
ORDINAL. Test ini juga dikenal sebagai Teknik Uji Statistik terbaik untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel independen bila skala datanya Ordinal. Teknik Uji
Mann-Whitney ini juga dapat digunakan untuk Uji Hipotesis Komparatif Dua
Sampel Independen dengan Skala Data Interval/Rasio tetapi TIDAK Berdistribusi
Normal. Sehingga Teknik Uji ini dapat digunakan sebagai alternatif uji T-Test
untuk dua sampel bebas bila persyaratan untuk Uji T-Test tidak terpenuhi.
(Fajar,I.et.al.,2009).
Page 12 of 19
Dan Sebaliknya:
Bila Nilai U (terkecil) hitung < U Tabel, maka H0 diterima atau hal ini berarti
Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa Tidaj Ada Hubungan antar
Variabel yang diuji.
ATAU
2). Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima, yang berarti Ada Hubungan antar Variabel yang diuji,
dan sebaliknya:
Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) > 0,05, maka H0 diterima dan
Ha ditolak, yang berarti Tidak Ada Hubungan antar Variabel yang diuji.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan atau memilih teknik Uji
Statistik atau Uji Hipotesis yang tepat adalah sebagai berikut:
1). Menentukan atau mengidentifikasi Variabel-variabel yang dihubungkan.
Misalnya:
Variabel
dalam
suatu
penelitian
terdiri
atas:
Tingkat
atau
Page 13 of 19
Page 14 of 19
NO
PARAMETER
Kekuatan Korelasi
Sangat Lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Nilai
P < 0,05
> 0,05
NILAI
Arah Korelasi
INTERPRETASI
(+) / Positif
(-) /Negatif
Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta | Ig. Dodiet Aditya S, SKM.
Page 15 of 19
Koefisien Kontingency
Koefisien Kontingency digunakan untuk Mengetahui/menghitung HUBUNGAN
antar variabel bila datanya berbentuk/berskala NOMINAL. Teknik ini mempunyai
kaitan yang erat dengan Uji Chi Kuadrat yang digunakan untuk menguji Hipoteisi
Komparatif, sehingga nilai Koefisien Kontingency mengandung nilai Chi Kuadrat.
Rumus yang digunakan adalah:
ATAU
2). Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima, yang berarti Ada Hubungan antar Variabel yang diuji,
dan sebaliknya:
Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) > 0,05, maka H0 diterima dan
Ha ditolak, yang berarti Tidak Ada Hubungan antar Variabel yang diuji.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan atau memilih teknik Uji
Statistik atau Uji Hipotesis yang tepat adalah sebagai berikut:
1). Menentukan atau mengidentifikasi Variabel-variabel yang dihubungkan.
Misalnya:
Variabel
dalam
suatu
penelitian
terdiri
atas:
Tingkat
Page 16 of 19
atau
Kategorial (Nominal/Ordinal)
4) Menentukan Teknik Uji Statistik yang tepat berdasarkan kriteria tersebut di
atas: Apakah Menggunakan Statistik Parametrik atau Non Parametrik (dengan
Menentukan Teknik Uji Statistik yang Sesuai)
ATAU
Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta | Ig. Dodiet Aditya S, SKM.
Page 17 of 19
2). Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima, yang berarti Ada Hubungan antar Variabel yang diuji,
dan sebaliknya:
Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) > 0,05, maka H0 diterima dan
Ha ditolak, yang berarti Tidak Ada Hubungan antar Variabel yang diuji
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan atau memilih teknik Uji
Statistik atau Uji Hipotesis yang tepat adalah sebagai berikut:
1). Menentukan atau mengidentifikasi Variabel-variabel yang dihubungkan.
Misalnya:
Variabel
dalam
suatu
penelitian
terdiri
atas:
Tingkat
atau
Kategorial (Nominal/Ordinal)
5) Menentukan Teknik Uji Statistik yang tepat berdasarkan kriteria tersebut di
atas: Apakah Menggunakan Statistik Parametrik atau Non Parametrik (dengan
Menentukan Teknik Uji Statistik yang Sesuai)
Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta | Ig. Dodiet Aditya S, SKM.
Page 18 of 19
ATAU
2). Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima, yang berarti Ada Hubungan antar Variabel yang diuji,
dan sebaliknya:
Bila Nilai Signifikansi/(sig.)/(P)/(Asymp. Sig.) > 0,05, maka H0 diterima dan
Ha ditolak, yang berarti Tidak Ada Hubungan antar Variabel yang diuji
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan atau memilih teknik Uji
Statistik atau Uji Hipotesis yang tepat adalah sebagai berikut:
1). Menentukan atau mengidentifikasi Variabel-variabel yang dihubungkan.
Misalnya:
Variabel
dalam
suatu
penelitian
terdiri
atas:
Tingkat
Page 19 of 19
atau
Kategorial (Nominal/Ordinal)
6) Menentukan Teknik Uji Statistik yang tepat berdasarkan kriteria tersebut di
atas: Apakah Menggunakan Statistik Parametrik atau Non Parametrik (dengan
Menentukan Teknik Uji Statistik yang Sesuai)
Catatan:
Semua bentuk Aplikasi Uji Statistik di atas akan dibahas dalam Materi
Pengenalan Program SPSS untuk pengolahan data statistik.
Sumber Kepustakaan:
1
Amin.I.,
Aswin.A.,
Fajar.I.,
Isnaeni,
Iwan.S.,
Pudjirahaju.A.,
Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta | Ig. Dodiet Aditya S, SKM.