Anda di halaman 1dari 1

JAKARTA, KOMPAS.

com
Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat mengatakan, MK telah
menyelesaikan rangkaian penanganan 148 perkara perselisihan hasil pilkada (PHP)
.
Proses tersebut selesai tepat 45 hari sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undan
g Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada.
Adapun dari tiga perkara yang didaftarkan belakangan, yaitu Provinsi Kalimantan
Tengah, Kabupaten Simalungun dan Kota Manado, tinggal dua yang masih dalam prose
s.
"Kalteng sudah diputus tadi pukul 13.30 WIB. Untuk Simalungun dan Manado masih d
alam proses persidangan, akan dimulai besok," ujar Arief di Gedung MK, Jakarta,
Senin (7/3/2016).
"Sehingga prosesnya masih berjalan untuk 45 hari ke depan,

kata dia.

Adapun dari jumlah total 151 perkara, terdapat lima daerah yang diharuskan melak
ukan pemungutan suara ulang (PSU), yaitu Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten
Kepulauan Sula, Kabupaten Muna, Kabupaten Memberamo Raya, dan Kabupaten Teluk Bi
ntuni.
Mahkamah memberikan waktu selama 30 hari kepada daerah-daerah tersebut untuk mel
akukan PSU.
Arief menyebutkan, Kabupaten Halmahera Selatan adalah daerah yang melakukan PSU
terbanyak, yaitu sebanyak 20 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Tapi tidak semua wilayah kabupaten, hanya 20 TPS khususnya di Kecamatan Bacan, u
jar Arief.
Namun, kata Arief, PSU di daerah lainnya tidak terlalu banyak. Paling banyak han
ya 11 TPS bahkan hanya ada yang hanya di 1 TPS. Sehingga dana yang dibutuhkan pu
n tidak banyak.
"Kami harapkan semua jabatan dari pilkada tahap pertama ini sudah bisa terpilih
kepala daerah yang definitif. Sehingga daerah sudah bisa berjalan sesuai yang di
harapkan, ucapnya.

Anda mungkin juga menyukai