Anda di halaman 1dari 12

22/ 09/ 2013

FISIKA TERAPAN

KINEMATIKA PARTIKEL
TEKNIK ELEKTRO D3
UNJANI TA 2013-2014

1. KINEMATIKA DAN PARTIKEL


Kinematika adalah bagian dari mekanika yg mempelajari

tentang gerak tanpa memperhatikan apa/siapa yang


menggerakkan benda tersebut. Bila gaya penggerak ikut
diperhatikan, maka apa yang dipelajari merupakan bagian
dari dinamika.
Partikel adalah benda dengan ukuran yang sangat kecil.
Partikel digunakan sebagai pendekatan/model dari benda
yg diamati. Pendekatan Benda sebagai partikel dapat
dilakukan bila benda melakukan gerak translasi murni.

22/ 09/ 2013

Gerak translasi
Gerak disebut gerak translasi bila selama bergerak

sumbu kerangka acuan yang melekat pada benda


(x,y,z) selalu sejajar dengan keranggka acuannya
sendiri (x,y,z).

2. PERGESERAN, KECEPATAN dan PERCEPATAN


Pergeseran 1

Partikel sebagai vektor posisi

(x, y)

x
(1-1)

22/ 09/ 2013

Pergeseran 2
Jika partikel pindah dari posisi
y

ke posisi

(x, y)

x
(1 2)

KECEPATAN
Partikel bergerak dengan suatu lintasan pd saat t1 partikel berada

pada posisi r1 dan pada saat t2 partikel berada pada posisi r2


Kecepatan adalah pergeseran partikel tiap waktu.

Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan
(perpindahan/pergeseran) suatu partikel selama selang
tertentu. Secara matematis dirumuskan :

posisi
waktu

1-3

22/ 09/ 2013

Kecepatan sesaat 1.
Kita dpt menghitung kecepatan pd saat tertentu dari

sebuah partikel yg sedang bergerak. Kecepatan


semacam itu kita beri nama sbg kecepatan sesaat. Lihat
persamaan 1.3 di atas, jika selang waktu pengukuran D t
dibuat mendekati harga nol maka diperoleh kecepatan
sesaat, yaitu kecepatan pada saat t tertentu. Sehingga
kecepatan sesaat dapat dirumuskan:

( 1 4)
= lim

Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :

( 1 5)

Kecepatan sesaat 1.
Secara lebih umum jika kita menganalisis gerak dalam 2 dimensi,

kecepatan sesaat v dinyatakan :

+
(1 - 6)

22/ 09/ 2013

PERCEPATAN
Sebuah

partikel seringkali mengalami perubahan kecepatan selama


pergerakannya. Percepatan adalah sebuah besaran yang digunakan untuk
menjelaskan kenyataan tersebut. Kita mendefinisikan percepatan sebagai
perubahan kecepatan tiap satuan waktu
Percepatan rata-rata

Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu D t.


Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

=
Percepatan sesaat 1

(1 7)

Pd pers 1.7 di atas, jika selang waktu pengukuran D t dibuat mendekati


harga nol maka diperoleh percepatan sesaat, yaitu percepatan pada saat t
tertentu. Sehingga percepatan sesaat dapat dirumuskan :

= lim

Percepatan sesaat 1
Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :

(1 8)

Secara lebih umum jika kita menganalisis gerak dalam 2 dimensi,


percepatan sesaat a dinyatakan :

=
=

+
+

(1 9)

22/ 09/ 2013

2. GERAK DALAM SATU DIMENSI dng


PERCEPATAN KONSTAN
2.1. Gerak dalam arah sumbu x.
Pergeseran, kecepatan dan percepatan gerak tersebut dinyatakan :

percepatan rata-rata pada persamaan 1 - 7

(1 10)


=
0

(1 11)

Kecepatan rata-ratanya adalah kecepatan awal (vo)

ditambah kecepatan pada selang waktu t (vx) dibagi dua :


=

+
2

(1 12)

Berdasarkan persamaan 2.11, kita juga dapat mengatakan bahwa


menyatakan pertambahan posisi dalam selang waktu t. Dengan demikian
maka posisi partikel dapat dinyatakan :

(1 13)

Dengan mensubstitusikan persamaan 2.12 ke dalam persamaan 2.13, maka


diperoleh :

(1 14)

22/ 09/ 2013

subtitusikan persamaan 2.11 ke persamaan 2.14

1
2

(1 15)

Berdasarkan persamaan 2.11 kita juga bisa merumuskan bahwa :

Jika persamaan tersebut yang kita subtitusikan ke persamaan 2.14, maka


diperoleh :

1
2

+
=

+
+

(1 16)

Benang merah bahasan ditatas dapat menghubungkan keempat

variabel dalam kinematika, yaitu posisi, kecepatan, percepatan dan


waktu dalam satu paket persamaan. Semua permasalahan tentang
gerak partikel dapat diselesaikan dengan menggunakan 4 buah
persamaan berikut :
=

(tanpa )

1
2

+
=

(tanpa )

+
+
+

1
2

(tanpa

(tanpa )

22/ 09/ 2013

2.2. Gerak dalam arah sumbu y.


Persamaan gerak dalam arah sumbu y diturunkan persis sama dng

persamaan-persamaan yang sudah diperoleh pada bagian 2.1 di


atas. Sehingga kita akan menuliskan keempat persamaan pokok
gerak dalam arah sumbu secara langsung sebagai berikut :
=

(tanpa )

1
2

+
=

(tanpa )

+
+

1
2

(tanpa

(tanpa )

Contoh gerak dalam arah sumbu y adalah Gerak Jatuh Bebas dan Gerak
Vertikal Ke atas.

2.2.2 Gerak Jatuh Bebas


Gerak jatuh bebas adalah kondisi khusus dari gerak dalam arah sumbu y.
Suatu partikel dikatakan mengalami Gerak Jatuh Bebas ketika partikel

tersebut jatuh dari ketinggian tertentu (yo) dengan kecepatan awal vo = 0 dan
dipercepat ke bawah oleh percepatan gravitasi bumi (g). Dengan kata lain,
pada Gerak
Jatuh Bebas diberlakukan vo = 0, yo = 0 dan ay = g.
Karena arah gerak selalu ke bawah, maka arah ke bawah diberi tanda
positip.
Dengan memasukan batasan-batasan tersebut dalam 4 persamaan pokok
gerak 1 dimensi diperoleh persamaan-persamaan untuk Gerak Jatuh Bebas
sebagai berikut:
(1 - 17)
=

=
=

1
2
1
2
=

(1 - 19)
(1 - 20)
(1 - 21)

22/ 09/ 2013

2.2.3. Gerak Vertikal Ke atas


Gerak vertikal ke atas terjadi manakala suatu partikel dilemparkan secara

vertikal ke atas (membentuk sudut 0 derajat terhadap sumbu y) dengan


kecepatan awal (v0) tertentu.
Partikel akan mengalami percepatan negatif (perlambatan) akibat adanya
percepatan gravitasi bumi (g) pada arah yang berlawanan dengan arah
kecepatan.
Karena mengalami perlambatan maka pada saat tertentu partikel akan
mencapai titik tertingginya (berhenti) lalu terjatuh.
Berdasarkan definisi tersebut, maka kita dapat menurunkan paket persamaan
untuk Gerak Vertikal Ke Atas sebagai berikut :

(1 - 22)

1
2

(1 - 23)
(1 - 24)

(1 - 25)

3. GERAK DUA DIMENSI


Gerak dua dimensi adalah suatu gerak partikel yang lintasannya

dapat diuraikan ke dalam komponen gerak pada arah sumbu x dan


sumbu y.
Artinya dalam Gerak Dua Dimensi ini kita akan menggabungkan
persamaan-persamaan pokok pada gerak dalam arah sumbu x dan
persamaan-persamaan pokok gerak pada arah sumbu y.
Komponen Gerak Dalam Sumbu x Komponen Gerak Dalam Sumbu y

+
1
+
2

=
=

+
=

+
1
+
2

22/ 09/ 2013

a. Gerak Peluru
Gerak dalam 2 dimensi (2 bidang)

q
0
Posisi awal xo = 0 dan yo = 0 dan kec awalnya vo = 0
Kec awal dpt diuraikan menjadi komponen-komponennya :

cos

sin

Stlh peluru melayang diudara pada peluru hanya bekerja percepatan

gravitasi arahnya ke bawah :

= 0

Mengenalisa gerak peluru diuraikan dng perasamaan berikut :

Besar kec partikel :

Arah kec thd sb x dng mengkur kemiringan

antara kemiringan kedua vektor kecepatan :


(1 - 26)

tan =

(1 - 27)

10

22/ 09/ 2013

Dgn mensubstitusikan t dari pers posisi x ke pers posisi y


=

cos

sin

Diperoleh :
= tan

1
2

(1 - 28)

Pola persamaan 1 26 dapat dituliskan :

Berdasarkan pers tsb nampak secara matematis lintasan peluru

merupakan lintasan parabolik

b. Gerak Melingkar
Gerak melingkar adalah gerak suatu

benda/partikel pada suatu lintasan


yang berbentuk lingkaran (melingkar)

11

22/ 09/ 2013

BERSAMBUNG
Kec Sudut dan Kec Linier

12

Anda mungkin juga menyukai