Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Ulu Naron yang berlokasi di
Desa .. Kecamatan Kabupaten .. Alasan pemilihan lokasi
di SDN Ulu Naron adalah sebagai berikut :
a. Peneliti merupakan tenaga pengajar (guru SDN Ulu Naron . Hal
tersebut akan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan dalam penelitian dan tidak akan mengganggu kegiatan
belajar mengajar dan tugas peneliti sebagai guru Penjaskes di sekolah
tersebut.
b. Peneliti menemukan masalah yang dihadapi siswa kelas IV dalam
pembelajaran Penjaskes khususnya pembelajaran bola voli mini.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan
dimulai pada bulan Januari 2016 sampai dengan Maret 2016. Penjelasan
secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2 penelitian tindakan kelas ini.
3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Arikunto
(2010: 58) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas (Clasroom Action
Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas atau di
sekolah tempat guru mengajar dengan tujuan memperbaiki mutu
pembelajaran di kelasnya. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti
melaksanakan penelitian melalui dua siklus dengan dua pertemuan pada
masing-masing siklusnya. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
B. Metode dan Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan mencermati objek
penelitian yang mengorganisasi suatu kondisi, sehingga peneliti dapat
mempelajari pengalaman tersebut, penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan

28

29

suatu pencermatan terhadap suatu kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan


terjadi dalam sebuah kelas. PTK terdiri dari empat tahapan yaitu rencana
/perencanaan, tindakan, observasi, reflektif (Arikunto, 2010:16). Tahapan PTK
dapat digambarkan dengan bagan berikut ini:

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, dkk (2010:16)


Adapun penjelasan perkegiatan dalam setiap siklusnya sebagaimana
dijelaskan di bawah ini.
1. Perencanaan
Rencana merupakan kegiatan pokok pada tahap awal yang harus
dilakukan guru sebelum melakukan PTK. Dengan perencanaan yang baik
guru pelaksana PTK akan lebih mudah untuk mengatasi kesulitan dan
mendorong guru untuk bertindak dengan lebih efektif. Sebagai bagian dari
perencanaan, guru sebagai peneliti harus berkolaborasi (bekerja sama) dan
berdiskusi dengan sejawat untuk membangun kriteria dan kesamaan
bahasa dan persepsi dalam merancang tindakan perbaikan. Tahapan yang
dilaksaksanakan pada tahap perencanaan meliputi Identifikasi masalah,
analisis masalah, perumusan masalah, dan formulasi tindakan dalam
bentuk hipotesis tindakan.
2. Pelaksanaan
Jika semua perencanaan tindakan telah disiapkan, maka langkah
selanjutnya adalah melaksanakan skenario tindakan perbaikan yang telah

30

direncanakan dalam situasi yang aktual. Kegiatan pelaksanakan tindakan


dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan dan pada saat yang bersamaan
kegiatan pelaksanaan tindakan ini juga diikuti dengan kegiatan observasi.
3. Pengamatan
Pengamatan ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan
pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan dalam kelas. Hasil
pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga
pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang
sesungguhnya. Dalam pengamatan, hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti
adalah proses dari tindakan, efek-efek tindakan, lingkungan dan hambatanhambatan yang muncul.
4. Refleksi
Refleksi disini meliputi kegiatan: analisis, sistesis, penafsiran
(penginterprestasian), menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi
adalah diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan,
yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan
selanjutnya. Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang
telah terjadi dan/atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang
belum berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah
dilakukan. Hasil refleksi itu digunakan untuk menetapkan langkah lebih
lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK . dengan kata lain, refleksi
merupakan kajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian
tujuan sementara, dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka
pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Ulu Naron pada
Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan jumlah siswa sebanyak 10 siswa terdiri
dari siswa laki-laki .. siswa dan perempuan siswa. Adapun objek penelitian
adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada permainan bola voli.

31

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik dan alat pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah:
1. Tes
Tes adalah alat pengumpul informasi mengenai hasil belajar
yang berupa pertanyaan atau kumpulan pertanyaan. Pelaksanaan tes
dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa setelah
menggunakan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
media bola plastik pada pembelajaran tolak peluru. Tes yang digunakan
pada penelitian ini yaitu tes tulis berbentuk multiple choice.
2. Non Tes
Instrumen non tes dalam penelitian ini meliputi observasi,
wawancara dan angket. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan
sebagai instrumen (Arikunto, 2006: 229). Pelaksanaan observasi
dilakukan oleh peneliti dan guru mitra pada saat pembelajaran
berlangsung. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah selama
proses pembelajaran siswa aktif dan bertanggung jawab, baik secara
individual maupun secara kelompok dengan instrument lembar
pengamatan aktivitas siswa.
b. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barangbarang tertulis (Arikunto, 2006: 158). Dalam penelitian ini,
dokumentasi akan digunakan meliputi data nilai Pendidikan Jasmani

32

Olahraga dan Kesehatan materi permainan bola voli pada siswa kelas
IV SDN Ulu Naron semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dan fotofoto kegiatan pembelajaran melalui modifikasi permainan bola voli
mini.
E. Validasi Data
Validitas data merupakan suatu tingkat atau derajat ketepatan antara
data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh
peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda
antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek penelitian di lapangan. Data dalam penelitian harus
memenuhi standar keabsahan, oleh karena itu peneliti harus mengadakan uji
terhadap keabsahan data yang diperoleh dari kepala sekolah yaitu dengan
melalui uji kredibilitas data. Pengujian kredibilitas data atau kepercayaan
terhadap data hasil penelitian akan dilakukan dengan triangulasi data.
Triangulasi dalam pengujian kredibiltas diartikan sebagai pengecekan data
dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis triangulasi
sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
a. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data
yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan, selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan kedua sumber
data tersebut.
b. Triangulasi Teknik
Tringulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data kepada guru penjaskes yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya data yang telah diperoleh dengan teknik wawancara,
kemudian dicek dengan teknik observasi, dokumentasi atau kuesioner. Jika
dengan tiga teknik pengujian data tersebut, menghasilkan data yang

33

berbeda-beda, maka peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan


kepala sekolah atau guru di sekolah tersebut untuk memastikan mana data
yang benar atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya
berbeda-beda.
F. Teknik Analisa Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
data kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil observasi, dan dokumentasi
kemudian dianalisis ke dalam bentuk deskripsi. Analisis data penelitian
kualitatif bersifat interaktif berlangsung. Teknik yang digunakan fleksibel,
tergantung pada strategi

yang digunakan dan data yang telah diperoleh

(Sukmadinata: 2005, 114)


Data yang terkumpul selanjutnya akan dianalisis. Hal ini sesuai deugan
permasalahan vang akan dikaji dari tujuan penelitian. Tahap pertama
menggunakan teknik analisis deskriptif prosentase. Tahap kedua dengan
membandingkan antara hasil rekapitulasi nilai siklus I dengan rekapitulasi
siklus II.

Analisis data terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan

menggunakan indikator sebagaimana dijelaskan di bawah ini.


1. Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Pengamatan aspek aktivitas siswa menggunakan 5 indikator, yaitu
antusias siswa selama pembelajaran, keberanian siswa dalam melakukan
gerakan, keseriusan siswa melakukan kegiatan, kedisiplinan siswa
(gerakan dilakukan dengan tertib), tanggungjawab siswa (menjaga
keselamatan diri dan orang lain). Adapun kriteria penilaian sebagaimana
dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa
No
1
2

Nilai
<70
>=7=

Kriteria
Tuntas
Belum Tuntas

Keterangan

2. Data Hasil Belajar


Penilaian hasil belajar siswa meliputi 3 aspek penilaian
sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

34

a. Kognitif
Penilaian tes kognitif menggunakan soal tes tertulis dalam
bentuk pilihan ganda. Kriteria untuk menilai ketuntasan belajar aspel
kognitif sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Aspek Kognitif Siswa
No
1
2

Nilai
>=70
<70

Kriteria
Tuntas
Belum tuntas

Keterangan

b. Afektif
Tes

afektif

dilaksanakan

dengan

menggunakan

lembar

pengamatan sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.


Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Aspek Afektif
No
1
2
3
4
5

Perilaku yang Diharapkan

Skor
3
4

Siswa
mendengarkan
dan
memperhatikan penjelasan dari guru
Siswa memperhatikan peragaan yang
diberikan oleh guru
Kemampuan interaksi siswa dengan
guru, siswa dengan siswa lain
Kedisiplinan
siswa
dalam
pembelajaran
Antusias siswa dalam mengikuti
KBM
Jumlah

c. Psikomotorik
Tes psikomotorik dilaksanakan dengan menggunakan lembar
pengamatan sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik
No
1
2
3

Nama

dst

Aspek Penilaian
a
b
c
d

Skor
e

Nilai

1.

2.

35

Jumlah
Rata-2/Persentase

Keterangan :
a
Siswa dapat melakukan service dengan baik
b
Siswa dapat melakukan passing bawah dengan baik
c
Siswa dapat melakukan passing atas dengan baik
d
Siswa dapat melakukan smash dengan baik
e
Siswa dapat melakukan blocking/bendungan dengan baik
Sedangkan untuk menentukan tingkat ketuntasan pada masing-masing
aspek sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel

3.5 Kriteria Penilaian Aspek Afektif, dan Psikomotorik

No
1
2

Nilai
>=70
<70

Kriteria
Tuntas
Belum tuntas

Keterangan

Perolehan nilai setiap siswa pada masing-masing aspek dinilai


menggunakan rumus:

b
x 100%
c

Ketuntasan Belajar Klasikal

Keterangan :
A = Ketuntasan
B = Jumlah Siswa Tuntas
C = Jumlah Seluruh Siswa

X
n

Nilai rata-rata

Keterangan :

36

X = Nilai Rata-rata
Y= Jumlah Nilai Seluruh Siswa
n = Jumlah Seluruh Siswa
G. Prosedur Penelitian
Adapun penerapan model dalam penelitian tindakan kelas dilakukan
dengan dua siklus. Siklus I dilaksanakan dengan dua kali pertemuan dan
siklus II dilaksanakan dengan dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari
empat tahap yaitu : 1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan tindakan
(acting) 3. Observasi (observing) 4. Refleksi (reflecting).
Penjelasan kegiatan penelitian pada setiap siklusnya sebagaimana
dijelaskan di bawah ini.
1. Siklus I
Siklus ini terdiri atas empat tahap yang meliputi perencanaan,
tindakan,observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan proses pembelajaran
yang menunjuk pada aspek-aspek yang perlu diamati yaitu aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu peneliti juga harus
memperispkan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian
diantaranya menyusun pedoman instrumen dan mempersiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan berbagai tidakan yang akan
dilakukan dala proses penelitian yang sudah direncanakan. Materi
pembelajarannya adalah menerangkan teknik dasar dan peraturan
bermain modifikasi bola voli dengan penerapan permainan bola voli
mini.
Pada tahap awal siswa ditanya tentang pengertian teknik dasar
permainan bola voli, dan mencontohkannya. Dari kegiatan tersebut
peneliti dapat melihat kelemahan dan keunggulan siswa dalam hal
teknik dasar dan kecakapan geraknya. Selanjutnya siswa diberi

37

pertanyaan-pertanyaan tentang peraturan bola voli. Melalui kegiatan


ini peneliti dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tantang
permainan bola voli.
Pada tahap berikutnya peneliti memberi pengertian tentang
penerapan permainan bola voli mini dan pertauran yang ada dalam
modifikasi peraturan maupun lapangan yang ada dalam permainan
bola voli mini.
c. Observasi
Observasi dilakukan secara cermat, tepat, dan rinci terhadap
seluruh aktifitas siswa. Pada tahap ini peneliti memberikan waktu
kepada siswa untuk bermain bola voli mini dengan menerapkan aturan
permainan bola voli mini yang telah disepakati oleh peneliti dan
kolaborator kemudian peneliti mencatat aktifitas serta kejadian selama
proses tersebut berlangsung. Peneliti menggunakan lembar observasi
yaitu berupa checklist. Checklist ini berisi indikator dari ketiga aspek
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi peneliti melakukan perincian kegiatan siswa
yang telah dilakukan dalam proses belajar mengajar yang telah
berlangsung. Data-data tersebut diteliti, dicermati, dilihat kekurangan
dan kelebihan dari setiap kognitif, afektif dan psikomotornya.
Kemudian kelemahan dalam proses belajar mengajar yang telah
dilakukan dijadikan koreksi dalam siklus selanjutnya. Sedangkan
kelebihannya dirangkum dijadikan pengetahuan dan pedoman dalam
siklus berikutnya.
2. Siklus II
Siklus ini terdiri dari empat tahap yatu perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan perbaikan dari siklus I dengan
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan membuat

38

pedoman pembelajaran.
b. Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan
dari langkah-langkah yang dilakukan pada siklus I. Pada tahap ini
peneliti lebih detil dalam menerangkan materi penerapan permainan
bola voli mini. Peneliti menerangkan peraturan permainan, ukuran
lapangan, dan tinggi net yang diperlukan dalam permainan bola voli
mini. Salah satu siswa ditunjuk oleh peneliti untuk mempraktikkan
teknik dasar. Apabila ada kesalahan dan kekurangan dapat dibenarkan
oleh peneliti dengan memberikan contoh yang baik dan benar. Selain
memberikan contoh dalam melakukan gerakan teknik dasar permainan
bola voli peneliti juga membekali siswa dengan filosofi dalam
permainan ini yaitu untuk bersikap sportif pada lawan main dan
menerima

kebijakan

wasit,

hal

tersebut

akan

meningkatkan

kedisiplinan siswa dan emmbangun karakter siswa agar bisa menjadi


seorang yang sportif dan mau berusaha keras untuk mencapai impian.
c. Observasi
Pada tahap observasi siklus II peneliti menggunakan checklist
yang sama dengan checklist pada siklus I yang mengandung aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Peneliti memberikan instruksi kepada
siswa untuk melakukan game dan mencatat aktifitas siswa secara
cermat, tepat dan akurat dengan menggunakan checklist.
d. Reflektif
Tahap ini merupakan tahap terakhir pada siklus II. Hasil
pengamatan diteliti dan dianalisis apakah terjadi peningkatan
pencapaian pembelajaran penjasorkes oleh siswa dilihat dari aspek
afektif, kognitif dan psikomotornya.
H. Kriteria Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat ditunjukkan dengan
ketuntasan belajar siswa. Berdasarkan teori belajar tuntas, maka seorang
pendidik dipandang tuntas belajar jika mampu menyelesaikan, menguasai

39

kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 85% dari seluruh


tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta
didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal skor 70, dan
sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut
dinyatakan tuntas. (Mulyasa, 2005: 99).

Anda mungkin juga menyukai