Anda di halaman 1dari 10

Mengenal Platform Metatrader

Ada berbagai platform online trading yang tersedia, salah satunya adalah plaform
MetaTrader. Aplikasi metatrader ini memiliki banyak kelebihan dan sangat lengkap tools
nya untuk trading forex. MetaTrader dikembangkan oleh MetaQuotes Software Corp., sebuah
pengembang yang mengkhususkan diri di software pasar financial. Banyak broker yang
menggunakan aplikasi ini, jadi bila Anda sudah menguasainya dan ingin pindah broker, anda
tinggal cari broker lain yg menggunakan metatrader, dan tanpa perlu penyesuaian
pemahaman aplikasi lagi.
Menggunakan Metatrader
Tampilan Utama Metatrader
Berikut adalah gambar tampilan utama metatrader. Perhatikan pada nomer-nomer digambar.
Dan lihat penjelasan dan fungsinya.
Pada no 1 adalah menu utama aplikasi

File : untuk membuat kustomisasi profil, print, dan menyimpan data. Atau membuat
account baru(demo/real)

Insert : untuk menambahkan garis(analisa teknikal) pada chart/grafik yg aktif.

Window : untuk pengaturan window di metatrader

Help : panduan menggunakan metatrader

View : untuk memunculkan suatu window tertentu

Pada no 2 adalah berisi icon shortcut ke fungsi-fungsi tertentu:

Mengubah jenis grafik, dan waktu periode, meng zoom/unzoom grafik

Tools untuk menggambar pada grafik

Shortcut untuk melakukan order

Pada no 3 adalah merupakan layar market watch:


Pergerakan pair mata uang saat ini, secara real. Anda bisa menampilkan pair-pair sesuai
pilihan anda dengan cara mengklik kanan pada window market watch. (Klik kanan, symbols,
show/hide).
Dari window market watch ini kita dapat melakukan beberapa operasi:
- Menampilkan grafik : caranya klik kanan pada pair lalu pilih chart window.
- Melakukan order : caranya double klik pada pasangan pair.

Pada no 4 adalah merupakan layar navigator


Didalamnya memuat beberapa informasi :

Account : Daftar account kita

Indicators : Daftar indikator-indikator(RSI, MACD, dsb) untuk analisa tehnikal.

Expert Advisor(EA) : Sistem expert untuk analisa data(tingkat lanjutan)

Custom Indicators : indikator yg kita tambahkan atau kustomisasi sendiri.

Pada no 5 adalah layar grafik /chart


Untuk mengetahui fungsi yang bisa dilakukan dari layar grafik ini silahkan anda klik kanan:

Dari klik kanan ini anda bisa melakukan


fungsi:

Trading : untuk melakukan order jual/beli

Indicator list : menampilkan, menambah, menghapus indikator

Periodicity : untuk mengatur periode grafik.

Zoom in/Zoom Out : fasilitas memperbesar/memperkecil tampilan

Save as picture : menyimpan gambar grafik ke file.

Print : untuk mencetak grafik.

Pada no 6 adalah merupakan layar terminal


Didalamnya memuat beberapa informasi :

Journal : adalah untuk informasi history aktivitas yang telah dilakukan

Mailbox : adalah fasilitas untuk membaca pesan-pesan penting dari administrator


seperti informasi perubahan system, jam libur hari besar, data login demo anda, dan
lain-lain yang harus anda baca bila ada hal-hal penting disana.

Alerts : adalah fasilitas membunyikan alarm bila menyentuh posisi harga yang anda
set sebelumnya

News : adalah untuk berita-berita market (harus ada aktifkan dulu, ke menu Options
lalu Server (Ctrl O))

Account : untuk melihat history order anda

Trade : adalah untuk melihat posisi order saat ini

Melakukan proses order pada metatrader :

Untuk menampilkan layar order ada beberapa cara :

Meng klik 2x pada market watch pada pair yg anda inginkan

Klik kanan pada layar grafik dan pilih trading

Atau tekan tombol F9

Layar/window untuk order adalah :

Keterangan :
Symbol : Pair mata uang yg akan diorder
Volume : Berapa lot yg akan dibeli
Stop Loss : Nilai batas kerugian
Take Profit : Nilai batas profit/keuntungan.
Maximum Deviation : Nilai batasan toleransi slippage(harga tiba-tiba melompat), maka jarak
berapa dari harga yang melompat tersebut yang bisa anda toleransi untuk eksekusi order
anda. (default: 0)
Type :
- Instant execution yaitu order akan dieksekusi secara langsung saat itu
- Pending order, order akan dieksekusi saat mencapai nilai tertentu

Buy Limit: Yaitu memasang order Buy dengan harga dibawah harga running
sekarang, dengan harapan jika harga yang sedang turun tersebut dapat bergerak naik
lagi dari titik posisi harga Pending Buy Limit tersebut untuk mendapatkan profit

Buy Stop: Yaitu memasang order Buy dengan harga diatas harga running sekarang,
dengan harapan jika harga bergerak naik lagi dari titik posisi harga pending Buy Stop
tersebut maka anda akan mendapatkan profit

Sell Limit: Yaitu memasang order Sell dengan harga diatas harga running sekarang,
dengan harapan jika harga yang sedang naik tersebut dapat bergerak turun lagi dari
titik posisi harga

Sell Stop: Yaitu memasang order Sell dengan harga dibawah harga running sekarang,
dengan harapan jika harga bergerak turun lagi dari titik posisi harga pending Sell Stop
tersebut maka anda akan mendapatkan profit

Untuk Instant Execution :


Setelah anda berhasil melakukan order, maka di layar Terminal anda , di bagian Trade akan
muncul order yang barusan dieksekusi

Silahkan klik untuk memperbesar

Baris dibawahnya :
Balance : jumlah dana/balance awal yang tidak akan berubah sampai terjadi kalkulasi
final(saat close order)
Equity : jumlah dana saat ini dikurang/ditambah profit. Bergantung pada posisi open saat ini.
Free margin : jumlah dana yang masih bisa dipakai.
Anda dapat melihat disitu, bahwa profit secara otomatis diupdate mengikuti gerakan pair
currency.
Apakah order yg sudah berjalan ini bisa diedit/dimodifikasi/dibatalkan ?
Untuk nilai harga, volume tidak bisa dirubah, sedangkan nilai stop loss dan take profit bisa
dirubah.
Setelah order aktif tidak bisa dibatalkan. Order hanya bisa diclose/diakhiri.
Caranya, klik kanan pada order lalu pilih menu 'modify or delete order'
Setelah muncul layar order, rubah stop loss dan take profit sesuai selera anda. Setelah ini klik
di modify(tombol warna merah) untuk mengakhiri.

Bagaimana menyelesaikan/close order ?


Untuk membukukan keuntungan(untung/rugi) setiap posisi open harus di akhiri(bahasa
forexnya di close/liquid).

Untuk mengclose posisi caranya adalah sangat mudah : klik 2x pada order, akan muncul layar
close, lalu klik di close(tombol warna kuning)

Untuk Pending Order :


Setelah anda berhasil melakukan order, maka di layar Terminal anda , di bagian Trade akan
muncul order yang barusan dieksekusi
Silahkan klik untuk memperbesar

Apakah order yg sudah berjalan ini bisa diedit/dimodifikasi/dibatalkan ?


Selama order masih belum aktif, nilai harga, stop loss, dan take profit bisa dirubah. Bahkan
bisa dibatalkan.
Caranya, klik kanan pada order lalu pilih menu 'modify or delete order'
Setelah muncul layar order, rubah price/harga, stop loss, take profit sesuai selera anda.
Setelah ini klik di modify(mengedit) atau delete untuk membatalkan.

Menyelesaikan Order/Close Order


Selain dengan secara manual, order juga otomatis tertutup jika :

Nilai pergerakan sudah mencapai take profit atau stop loss. Tentunya jika anda
memasang atau meng set nilai stop loss dan take profit

Nilai pergerakan pada posisi rugi(profit negatif), sehingga equity sudah hampir habis.

Menambah indikator pada grafik


Dalam metatrader sudah disertakan beberapa indikator standar(umum digunakan) yang dapat
langsung kita gunakan. Untuk menambahkan ke grafik, caranya :
1. Klik pada layar grafik dimana anda ingin tambahkan indikator.
2. Pada layar navigator > klik di indicators ( tanda +) > pilih indikator.
3. Lalu klik kanan pada indikator > attach to chart

4. Akan muncul layar untuk konfigurasi parameter. Klik Ok


Lihat gambar dibawah ini, Indikator MACD sudah ditambahkan di layar grafik.

Jumlah indikator yg bisa ditambahkan tidak terbatas. Namun tentunya indikator yg terlalu
banyak justru akan membuat tampilan grafik tidak optimal dan justru membingungkan untuk
analisa. Itu terserah pilihan dan kenyamanan anda saja.
Untuk mengedit parameter dan menghapus indikator pada layar grafik, caranya :
1. Klik kanan pada layar grafik > indikator list
2. Nampak layar daftar indikator. Pilih/klik pada indikator yang anda maksud
Untuk mengedit parameter pilih EDIT, dan untuk menghapus pilih DELETE.

Moving Average
Di dalam analisa teknikal kita mengenal beberapa alat yang digunakan untuk memprediksi
trend pergerakan harga, mengetahui support resistance serta overbought oversold. Alat
tersebut bekerja berdasarkan data historis di masa lampau, dan kita sebut sebagai indikator.
Mengenai indikator ini sudah kita singgug dibagian Analisa Teknikal. Sekarang kita akan
membahas lebih dalam lagi untuk indikator, khususnya indikator moving average.
Indikator ini merupakan indikator yang paling sederhana dan merupakan dasar dari banyak
indikator. Pada intinya Moving Average (MA) / Rata-rata pergerakan didapatkan dari ratarata pergerakan yang terjadi dan membentuk sebuah garis/kurva. Dengan menggunakan
indikator Moving Average (MA) kita dapat memperkirakan trend atau arah pergerakan yang
akan terjadi yang berupa garis lengkung yang mulus (merupakan rata-rata pergerakan naik
dan turun).
Moving average sendiri memiliki 3 varian yang berbeda, Simple Moving Average, Weighted

Moving Average, dan Exponential Moving Average. Semuanya merupakan metode rata-rata
bergerak, hanya saja cara merata-ratakannya berbeda satu dengan yang lainnya. Namun
dalam pembacaanya tetap sama dan mengikuti aturan yang berlaku dalam Moving Average.
Sebenarnya Moving Average ini memiliki lebih dari 5 varian. Tapi untuk mempersempit dan
supaya mudah dipahami, kita hanya akan membahas 3 varian yang sudah disebutkan tadi.
Simpel Moving Average (SMA)
Simple Moving Average atau juga disingkat SMA adalah Moving Average paling sederhana
dan tidak menggunakan pembobotannya dalam perhitungan terhadap pergerakan closing
price. Meskipun sederhana, SMA cukup efektif dalam menentukan trend yang sedang terjadi
di market. Cara pembacaannya pun sederhana. Secara garis besar MA dapat digunakan untuk
hal-hal berikut:
1. Menentukan trend yang akan terjadi.
2. Menentukan titik support dan resistance.
3. Memuluskan indikator lain yang terlalu bergerigi.
Aplikasi MA paling banyak digunakan untuk memprediksi arah trend sedangkan kegunaan no
2 dan 3 tidak terlalu banyak digunakan. Berikut contoh MA dengan periode 10 yang
diterapkan pada GBP/USD periode 1 hari :

Perhatikan bagian yang telah diraster dengan warna biru. Ketika harga bergerak naik, MA
berada dibawah dari pergerakan mata uang. Sebaliknya bila MA berpotongan dengan
candlestick, trend naik berhenti dan dilanjutkan dengan situasi sideways. Atau ketika trend
naik terjadi lalu kemudian MA menembus harga dan berpindah dari bawah menuju keatas, itu
merupakan pertanda bahwa trend naik telah berakhir untuk kemudian dilanjutkan dengan
trend turun.
Kita juga bisa menggunakan dua buah SMA dengan dua periode yang berbeda. Hasilnya akan
sangat menarik.

Dengan penggunaan dua SMA dengan dua periode yang berbeda kita dapat lebih akurat lagi
memprediksikan kemana harga akan bergerak. Apabila telah terjadi perpotongan antara harga
dengan kedua SMA maka akan dipastikan harga kan berubah arahnya. Pada gambar diatas,
apabila MA dengan periode yang lebih kecil-yaitu periode 10 jika di gambar-berada
/dibawah/ dari MA yang periodenya lebih besar-pada gambar diwakili dengan periode 15maka itu merupakan indikasi harga sedang dalam trend turun dan sebaliknya apabila periode
lebih kecil /di atas/ dari periode yang lebih besar maka trend mata uang sedang dalam tren
naik. Dapat kita catat juga bahwa apabila rentang antara kedua SMA semakin besar maka
kemungkinan trend akan terus berlangsung dan bila mulai terjadi penyempitan jarak diantara
keduanya dan sampai terjadi perpotongan kembali, bisa disimpulkan bahwa trend sudah
berakhir. Mudah bukan? Mengenai periode MA yang digunakan, sayangnya sampai saat ini
belum ada aturan pencarian periode yang tepat untuk dipakai. Memang perlu banyak-banyak
berlatih dan mencoba (trial and error). Perlu Anda catat bahwa penggunaan periode dapat
berubah-ubah menurut kebutuhan meskipun pada pair yang sama karena memang kondisi
sebuah mata uang adalah dinamis dari waktu kewaktu. Namun berdasarkan pengalaman,
disarankan periode yang digunakan tidak lebih besar dari 40. Ini dimaksudkan agar MA tidak
kehilangan sensitivitasnya sebagai indikator penentu trend. Semakin besar periode dari MA
maka kurva MA yang dihasilkan akan semakin lebar dan tidak sensitif dalam mengakomodasi
perubahan harga. Sebaliknya, semakin kecil periode MA maka kurva MA yang dihasilkan
menjadi semakin semakin sensitif. Dalam hal ini terlalu sensitif atau tidak sensitif sama sekali
bukanlah hal yang baik. Semakin sensitif sebuah kurva MA maka semakin sering sinyal palsu
dihasilkan dan membuat trading kita loss. Sebaliknya, semakin tidak sensitif maka sinyal beli
atau jual menjadi semakin sedikit yang mengakibatkan kita tidak dapat bertrading.
Weighted Moving Average (WMA)
WMA ini bisa dibilang berbeda tapi sama dengan SMA. Berbeda sehingga diberi nama lain,
Weighted Moving Average. Sama karena metodologi yang digunakan sama, hanya caranya
yang berbeda. Biar lebih mudah memahami perbedaanya, kita buat perumpamaan. Andaikan
anda mau membeli notebook, harga mana yang anda buat patokan? Harga 2 minggu yang lalu
apakah harga dua hari yang lalu? Saya rasa pasti anda memilih harga dua hari yang lalu,
karena menurut hemat kita pastilah pergerakan harganya tidak akan jauh berbeda. Bobot
penilaian inilah yang diatur oleh WMA. Pada SMA, bobot setiap harga baik dua minggu lalu
atau pun dua hari yang lalu memiliki bobot penilaian yang sama. Pada WMA data terakhir
memiliki bobot yang lebih besar nilainya dibandingkan harga-harga sebelumnya.
Pembobotan nilai pada WMA akan tergantung pada panjang periode yang kita tetapkan.
Semakin panjang periode yang ditetapkan, maka semakin besar pula pembobotan yang
diberikan pada data terbaru. Secara keseluruhan, peraturan pada WMA adalah sama seperti

pada SMA karena memang cara perhitungannya sama hanya memiliki perbedaan pada
pembobotan nilai saja. Dibawah ini penggunaan WMA dengan dua periode yang berlainan.
Cara membacanya sama dengan SMA

Exponential Moving Average (XMA)


XMA merupakan penyempurnaan dari metode SMA. Seperti kita ketahui bahwa pembobotan
SMA merupakan penyebab yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan sinyal perubahan
trend. Pemberian bobot pada XMA sama seperti juga pada WMA, melibatkan periode. Hanya
saja perbedaannya jika pada WMA semakin panjang periode yang kita gunakan maka
semakin besar bobot nilai terakhirnya, maka pada XMA terjadi sebaliknya yaitu semakin
panjang periode yang kita pakai maka semakin kecil pembobotan nilai terakhir yang kita
pakai. Secara keseluruhan, peraturan pada XMA adalah sama seperti pada SMA karena
memang cara perhitungannya sama hanya memiliki perbedaan pada pembobotan nilai saja.
Berikut contoh penggunaan XMA dengan dua periode yang berbeda. Cara membacanya sama
persis dengan SMA

Manakah yang lebih baik, SMA, WMA, ataukah XMA ?


Manakah diantara varian indikator MA ini yang paling baik? Dilihat dari pemberian sinyal
bullish atau bearish memang XMA merupakan indikator yang dapat memberikan sinyal yang
lebih dini dibanding keduanya, karena XMA memang diciptakan untuk mengeleminir
kekekurangan varian MA pendahulunya. Tapi jika pertanyaannya adalah mana yang lebih
baik, ini menjadi sangat relatif bergantung pada si pemakai.

Semakin sensitifnya sebuah indikator memang akan menjadi sangat membantu untuk
memprediksi harga. Namun sebaliknya, semakin sensitif maka akan semakin banyak juga
false signal yang dihasilkan yang artinya bisa saja sinyal yang diberikan ternyata salah atau
tidak berlangsung lama. Itu sebabnya kembali bergantung pada sang trader. Jika Anda adalah
seorang yang lebih menyukai permainan yang lebih safe, mungkin SMA menjadi lebih cocok
dibandingkan varian lainnya. Dan sebaliknya bila Anda menyukai permainan yang lebih
beresiko (yang juga berarti kemungkinan memperoleh keuntungan akan sama besarnya
dengan resiko yang mungkin terjadi) maka XMA akan lebih baik menurut Anda karena lebih
responsif dan lebih cepat dalam pemberian sinyal. Jika Anda seorang penganut poros tengah,
silakan gunakan WMA. Yang jelas indikator hanyalah sebuah instrumen, kitalah yang
menentukan keputusan berdasarkan petunjuk instrumen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai