Anda di halaman 1dari 1

Semenit saja

Seharian tadi aku menantimu mengajaku berbicara, meski aku tau aku bukan orang y
ang asyik untuk diajak berbincang.
Kamu tau aku menantimu dari sedari aku membuka mata tadi pagi, menggantung harap
dari lengahnya malam sampai pagi menjemput tak kunjung ada.
Aku rindu akan sapamu dipagi hari seperti dulu lagi. Aku tak perlu menunggu untu
k sekedar berbincang denganmu.
Seakan kata menjadi barang mewah nan mahal, dan sudahkah semenit saja buatku men
jadi hal tersulit buatmu untuk sekedar bertegur sapa? Tidak ada jeda-kah saat ka
u bergelut dengan panjangnya hari di tempat mengais rezeki hanya untuk orang yan
g katanya terkasih? Sampai semenit saja tak kau luangkan lagi.
Aku bukan menuntutmu terus ada, ini sejauh mana kamu menganggap aku itu ada, ata
u bahkan aku hanya sekilas bayangan yang luput dari perhatianmu.
Jakarta, 27 April 2016
#DalamBatasKata

Anda mungkin juga menyukai