DESKRIPSI PROYEK
Pelaksanaan pekerjaan merupakan implementasi tahap perencanaan
berupa gambar kerja menjadi sebuah bangunan yang memenuhi syarat
kuat, indah, dan fungsional. Agar dapat melaksanakan pekerjaan
bangunan dengan baik, diperlukan pengetahuan, kemampuan, dan
yang
dilakukan,
dan
mengecek
kemungkinan
terjadinya
ketidaksesuaian
antara
kondisi
di
lapangan
dengan
NAMA PEKERJAAN
LOKASI
JENIS PEKERJAAN
: PERHOTELAN
SISTEM KONTRAK
LOKASI PROYEK
Jl Hasanudin
Pos Jaga
Direksi Keet
Toilet Pekerja
Gudang Material
Genset
Fabrikasi bekisting
10
11
10
11
Jl Hasanudin
4
Pagar Proyek
Catatan : Untuk Lokasi Direksi Keet Utama berada diluar Site disekitar Lingkungan Proyek
9
1
TRAFFIC MANAGEMENT
Jl Hasanudin
1
Pembangunan Proyek
SALA VIEW HOTEL
Jl Hasanudin
4
2
2
1
YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK
2
`
4
KETERANGAN
RAMBU
1.
2.
3.
4.
Rambu Konstruksi
Rambu K3
Hati-hati
Dilarang berhenti
ZONE 2
`
ZONE 1
Tower Crane
Type : FO 23B
(2.0x2.0)
Lengt : 60 m
Cap : 2,3 ton
Safety Deck
Safety Deck
Jaring
Jaring
Pengaman
Safety Deck
Pengaman
Jaring Pengaman
Pada pelaksanaan Proyek Sala View Hotel, di lapangan harus di dukung oleh unsur - unsur
terkait yang handal, sehingga akan didapat kinerja proyek yang maksimal.
Didalam proyek ini, PT. ADHI KARYA untuk menunjang keberhasilan proyek sesuai dengan
biaya, waktu dan mutu yang telah ditetapkan antara lain :
a. Sumber Daya Manusia yang capable sesuai keahlian di bidangnya.
b. Alat / equipment yang digunakan baik kuantitas atau jenisnya
c. Rekanan dan Suplier yang dilibatkan
d. Pekerja / Labour yang trampil sesuai jumlah yang di perlukan.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Hal- Hal Yang Perlu diperhatikan pada tahapan ini antara lain :
1.
2.
3.
PEKERJAAN PERSIAPAN
MOBILISASI PERALATAN
Peralatan yang dimobilisasi pada tahap awal, adalah peralatan yang diperlukan untuk membangun
fasilitas-fasilitas proyek, seperti : Kantor Proyek, Gudang dan bangunan-bangunan sementara lainnya.
Pada tahap ini, peralatan yang dibutuhkan masih terbatas pada peralatan-peralatan ringan, seperti alatalat untuk pengukuran, genset untuk penerangan dan lainnya.
Mobilisasi material kami gambarkan sebagai berikut :
MOBILISASI PERALATAN
PAGAR KELILING MENGGUNAKAN PAGAR EXISTING YANG ADA DENGAN DILAKUKAN PERBAIKAN DAN PENGECATAN KEMBALI
SESUAI DENGAN STANDAR PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK.
PENGUKURAN UITZET
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pengukuran ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik yang terdapat pada gambar
rencana ke lapangan.
Pekerjaan ini dimulai dengan menentukan titik acuan (benchmark), dari bechmark
ditentukan titik titik tambahan untuk membantu proses pemindahan titik-titik pada
gambar rencana ke lapangan.
Titik-titik yang diperoleh kemudian dijadikan acuan untuk pekerjaan galian pondasi. Alat
yang digunakan pada pekerjaan setting out adalah theodolit, waterpass dan alat ukur (rol
meter).
Pekerjaan pengukuran ini dilaksanakan dari awal hingga seluruh pekerjaan selesai
dilaksanakan, serta
memerlukan kecermatan, ketelitian, dan ketepatan, karena
ketidaktepatan dalam Pengukuran akan dapat mengakibatkan berubahnya rencana dan
perhitungan konstruksi.
Pekerjaan ini disesuaikan dengan gambar rencana denah, tampak, potongan dan detail.
Ketinggian Balok dan Plat
Pengukuran ini dilakukan dengan alat ukur theodolite dan meteran, dengan cara menarik garis vertikal dari
posisi as dan elevasi lantai yang bersangkutan.
Kerataan Plat Lantai
Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat waterpass dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan
setelah selesai pembuatan plat lantai, dengan cara pembacaan rambu sama dengan titik yang dibaca pada
kedua alat.
Posisi Vertikal Pada Kolom dan Balok
Pelaksanaan pada pengukuran dengan alat, theodolite, meteran, dan unting-unting, setelah terlebih dahulu as
kolom diluruskan dengan bantuan theodolite dan meteran.
dll
Laboratorium Beton
1. Bar Cutter
4. Kompresor
2. Bar Bender
3. Concrete
Pump
5. Scafolding
6. Concrete
Mixer
7. Concrete Vibrator
8. Stamper
11. Theodolite
9. Dump Truck
ZONE 2
ZONE 1
ZONE 2
ZONE 1
Keterangan :
- Lingkup Pekerjaan Struktur meliputi :
- 1. Galian tanah basement dan pile cap
- 2. Struktur beton pile cap, struktur beton Lt
Lt.. basemen, lt
lt.. dasar,
dasar, lt
lt.. 1 lt
lt.. 8 dan lt
lt.. atap
Start
Clearing dan Pengukuran Lahan
Marking zona galian basement
Penggalian basement sesuai elevasi
rencana
KELOKASI PEMBUANGAN
KELOKASI
PEMBUANGAN
excavator
PEKERJAAN SLOOF
A. Pekerjaan Lantai kerja Sloof
B. Pembesian Sloof
D. Pengecoran Sloof
C. Begesting Sloof
LANGKAH 3
- PASANG JOIN PIN
- PASANG LADDER FRAME
- PERKUAT DENGAN CROSS BRACE
LANGKAH 2
- PASANG MAIN FRAME
- PERKUAT DENGAN CROSS BRACE
LANGKAH 4
- PASANG CROSS HEAD JACK
- PASANG PERI GIRDER GT. 24
-plat lantai dikerjakan dengan menggunakan beton Ready Mix & Concrete Pump.
1. Penulangan Kolom
3. Pengecoran Kolom
- Besi Beton
diturunkan dari truk
- Besi ditumpuk diberi
ganjal untuk
menghindari besi
berkarat
PEKERJAAN PEMBESIAN
1. Fabrikasi dari besi tulangan yaitu memotong dan membengkokkan
dapat dilakukan di lokasi workshop,
Memotong
tulangan
Membengkokkan
tulangan
PEKERJAAN PEMBESIAN
2. Pada pembesian kolom dimulai dari pemasangan
tulangan pokok lalu dilanjutkan dengan beugel kolom,
ikatan antara tulangan menggunakan kawat bendrat
dan harus sekuat mungkin sehingga tidak bergeser atau
lepas.
3. Pada pembesian balok, besi dirangkai tepat diatas balok
yang akan dikerjakan, dimulai dari tulangan pokok
bagian atas, pemasangan beugel, tulangan pokok
bagian bawah, lalu ikatan antar tulangan menggunakan
kawat bendrat
4. Karena balok dan slab menyatu maka pembesian slab
juga harus dikerjakan. Yang pertama dari semua
pemasangan tulangan adalah bagian bawah baik arah
melintang maupun memanjang. Karena tulangan slab
paling rawan terhadap gangguan selama pengerjaan
atau saat pengecoran, maka ikatan harus betul-betul
diperhatikan
5. Setelah itu, pemasangan besi perkuatan (cakar ayam)
dan beton decking untuk membentuk selimut beton
PEKERJAAN PEMBESIAN
HORY BEAM
BRACING ANGLE
BEAM
CLAMP
TIMBER
8/12
PERI
GIRDER
GALVANIZED
SCAFFOLDING
Beam Formwork
PEKERJAAN TANGGA
Beton tidak boleh dijatuhkan terlalu tinggi (max. 1,5 m), bertujuan untuk mencegah
segregasi beton
6.6.
Pada saat pengecoran dapat ditambahkan additives untuk mempercepat atau
memperlambat proses pengeringan beton (jika diperlukan), pemakain additive dapat
menyebabkan penuruna air semen. Pada penambahan additives, pemakaian air semen
harus dikurangi sesuai brosur pada additive
6.7.
Pada sambungan beton sebelumnya pada beton yang lama diberi lem beton (bondcrete)
sehingga dapat melekat dengan beton baru
6.8.
Pemadatan beton menggunakan vibrator, pemakaian Vibrator tidak boleh berlebihan dan
dilakukan oleh tenaga terlatih
6.9.Lindungi beton dari cuaca (hujan atau sinar matahari yang menyengat)
6.10.
Penggosokan permukaan beton dengan gosokan beton dan jidar, untuk mencegah retak
rambut pada beton
6.11.
Perawatan beton dengan disiram setelah beton mulai mengering
II.
Beberapa indikator yang digunakan untuk menentukan bahwa pemadatan telah cukup :
1. Lama penggetaran pada satu titik antara 5-15 detik,
tergantung pada karakteristik beton
2. Jika gelembung udara tidak muncul lagi
3. Jika permukaan beton tidak turun lagi
4. Bagian sudut terisi dengan baik
5. Air semen dan lapisan tipis muncul ke
permukaan
PEKERJAAN PENGUJIAN
BETON
Test kekuatan beton untuk mengetahui kualitas beton apakah sesuai kualitas
yang disyaratkan. Test dilakukan di laboratorium teknik sipil. Sample test
adalah silinder beton yang diambil tiap 5 m3 kedatangan beton. Test dilakukan
pada umur beton 7, 14, dan 28 hari. Pada umur 28 hari kekuatan beton harus
sudah 100%.
Metode Kerja :
1. Buat silinder / kubus beton untuk
sample test
2. Biarkan kering di lapangan dan
jangan diganggu selama 1 hari
3. Kendurkan silinder besi dan
rendam
dalam
air untuk
perawatan 3 hari
4. Lakukan test di laboratorium
sesuai umur sample beton yang
dibutuhkan
Pemasangan Gording