Anda di halaman 1dari 50

PROYEK SALA VIEW HOTEL

Jl. Brigjen Slamet Riyadi


SOLO
SOLO JAWA TENGAH

DESKRIPSI PROYEK
Pelaksanaan pekerjaan merupakan implementasi tahap perencanaan
berupa gambar kerja menjadi sebuah bangunan yang memenuhi syarat
kuat, indah, dan fungsional. Agar dapat melaksanakan pekerjaan
bangunan dengan baik, diperlukan pengetahuan, kemampuan, dan

pengalaman sehingga bila timbul permasalahan di lapangan akan


dapat teratasi. Di samping itu diperlukan adanya koordinasi yang baik
antara pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Dalam pekerjaan konstruksi ketersediaan bahan bangunan dan

peralatan kerja merupakan faktor penting, sebab kedua faktor tersebut


mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan. Selain itu adanya
pengawasan juga mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
Pengawasan bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana prestasi
kerja

yang

dilakukan,

dan

mengecek

kemungkinan

terjadinya

penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu bila


terdapat

ketidaksesuaian

antara

kondisi

di

lapangan

dengan

perencanaan, melalui fungsi pengawasan akan dapat diketahui dan


segera dicari sebabnya guna pengambilan tindakan koreksi. Koreksi
yang dilakukan harus cepat, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan
dari segi teknis dan non teknis.

GAMBARAN UMUM PROYEK

NAMA PEKERJAAN

: PROYEK SALA VIEW HOTEL

LOKASI

: Jl. BRIGJEN SLAMET RIYADI SOLO JAWA TENGAH

JENIS PEKERJAAN

: PERHOTELAN

LINGKUP PEKERJAAN : STRUKTUR & ARSITEKTUR


PEMBERI TUGAS

: PT. PANCA WIBAWA UTAMA

SISTEM KONTRAK

: LUMPSUM FIXED PRICE

WAKTU PELAKSANAAN : 9 Bulan (270 hari kalender)


MASA PEMELIHARAAN : 12 Bulan (360 hari kalender)

LOKASI PROYEK

Jl. Brigjen Slamet Riyadi


Solo Jawa Tengah

KONDISI EKSISTING LUAR SITE

Jl Hasanudin

= FLY OVER PROJECT AREA

SITE MANAGEMENT PROYEK


PROYEK SALA VIEW HOTEL

Jl. Brigjen Slamet Riyadi


Solo Jawa Tengah

LAY OUT TEMPORARY FACILITY


KETERANGAN :
PINTU KELUAR/MASUK PROYEK
PINTU DARURAT KELUAR/MASUK
PROYEK
1

Pos Jaga

Parkir Sepeda Motor

Direksi Keet

Toilet Pekerja

Gudang Material

Genset

Fabrikasi bekisting

Stock material bekisting

10

Stok Material Alam

11

10

Bar Cutter & Bar Bender

11

Fabrikasi besi dan stock material besi

Jl Hasanudin
4

Pagar Proyek

Catatan : Untuk Lokasi Direksi Keet Utama berada diluar Site disekitar Lingkungan Proyek

9
1

TRAFFIC MANAGEMENT

: Akses Utama Alat & Material , Staf dan pekerja


: Akses Alternatif untuk Staf dan pekerja

Jl Hasanudin

TRAFFIC MANAGEMENT K3L


3

1
Pembangunan Proyek
SALA VIEW HOTEL

Jl Hasanudin

4
2

2
1
YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK

2
`

4
KETERANGAN
RAMBU

1.
2.
3.
4.

Rambu Konstruksi
Rambu K3
Hati-hati
Dilarang berhenti

LAY OUT PENEMPATAN TOWER CRANE

ZONE 2
`

ZONE 1

Tower Crane
Type : FO 23B
(2.0x2.0)
Lengt : 60 m
Cap : 2,3 ton

PROTEKSI AREA PEKERJAAN

Safety Deck

Safety Deck

Jaring
Jaring

Pengaman

Safety Deck

Pengaman

Jaring Pengaman

PENDUKUNG PELAKSANAAN PROYEK

Pada pelaksanaan Proyek Sala View Hotel, di lapangan harus di dukung oleh unsur - unsur
terkait yang handal, sehingga akan didapat kinerja proyek yang maksimal.
Didalam proyek ini, PT. ADHI KARYA untuk menunjang keberhasilan proyek sesuai dengan
biaya, waktu dan mutu yang telah ditetapkan antara lain :
a. Sumber Daya Manusia yang capable sesuai keahlian di bidangnya.
b. Alat / equipment yang digunakan baik kuantitas atau jenisnya
c. Rekanan dan Suplier yang dilibatkan
d. Pekerja / Labour yang trampil sesuai jumlah yang di perlukan.

PEKERJAAN PERSIAPAN
Hal- Hal Yang Perlu diperhatikan pada tahapan ini antara lain :
1.

Tata letak / Lay Out Bangunan Sementara Proyek


Penempatan bangunan penunjang aktifitas proyek, yang di tata sedemikian
sehingga dapat mendukung aktivitas proyek agar berjalan lancar sesuai progress
yang direncanakan.

2.

Perencanaan Dan Pengaturan Traffic Proyek


Arus kendaraan didalam proyek diatur sedemikian sehingga manuver dan akses
kendaraan keluar masuk proyek tidak menggangu aktivitas proyek

3.

Keselamatan dan kebersihan kerja.


Merupakan faktor yang sangat penting terutama menjaga lingkungan kerja yang
kondusif antara kegiatan proyek dan masyarakat/penduduk sekitar proyek serta
usah usaha keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja selama proyek
berlangsung (K3)

PEKERJAAN PERSIAPAN

Mobilisasi dan demobilisasi

Mobilisasi dan demobilisasi alat berat tenaga kerja,


bahan dan alat alat lain yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut

Semua peralatan yang didatangkan harus mendapatkan


rekomendasi dari direksi atau pengawas pekerjaan
terlebih dahulu

MOBILISASI PERALATAN
Peralatan yang dimobilisasi pada tahap awal, adalah peralatan yang diperlukan untuk membangun
fasilitas-fasilitas proyek, seperti : Kantor Proyek, Gudang dan bangunan-bangunan sementara lainnya.
Pada tahap ini, peralatan yang dibutuhkan masih terbatas pada peralatan-peralatan ringan, seperti alatalat untuk pengukuran, genset untuk penerangan dan lainnya.
Mobilisasi material kami gambarkan sebagai berikut :

MOBILISASI PERALATAN

DIREKSI KEET & PAGAR KELILING

Direksi keet ( container )

Border bawah, cat warna abu-abu

PAGAR KELILING MENGGUNAKAN PAGAR EXISTING YANG ADA DENGAN DILAKUKAN PERBAIKAN DAN PENGECATAN KEMBALI
SESUAI DENGAN STANDAR PT. ADHI KARYA (PERSERO) TBK.

PENGUKURAN UITZET
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.

8.
9.

Pengukuran ini bertujuan untuk memindahkan titik-titik yang terdapat pada gambar
rencana ke lapangan.
Pekerjaan ini dimulai dengan menentukan titik acuan (benchmark), dari bechmark
ditentukan titik titik tambahan untuk membantu proses pemindahan titik-titik pada
gambar rencana ke lapangan.
Titik-titik yang diperoleh kemudian dijadikan acuan untuk pekerjaan galian pondasi. Alat
yang digunakan pada pekerjaan setting out adalah theodolit, waterpass dan alat ukur (rol
meter).
Pekerjaan pengukuran ini dilaksanakan dari awal hingga seluruh pekerjaan selesai
dilaksanakan, serta
memerlukan kecermatan, ketelitian, dan ketepatan, karena
ketidaktepatan dalam Pengukuran akan dapat mengakibatkan berubahnya rencana dan
perhitungan konstruksi.
Pekerjaan ini disesuaikan dengan gambar rencana denah, tampak, potongan dan detail.
Ketinggian Balok dan Plat
Pengukuran ini dilakukan dengan alat ukur theodolite dan meteran, dengan cara menarik garis vertikal dari
posisi as dan elevasi lantai yang bersangkutan.
Kerataan Plat Lantai
Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat waterpass dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan
setelah selesai pembuatan plat lantai, dengan cara pembacaan rambu sama dengan titik yang dibaca pada
kedua alat.
Posisi Vertikal Pada Kolom dan Balok
Pelaksanaan pada pengukuran dengan alat, theodolite, meteran, dan unting-unting, setelah terlebih dahulu as
kolom diluruskan dengan bantuan theodolite dan meteran.
dll

TEST LABORATORIUM BAHAN BANGUNAN


READYMIX beton

Laboratorium Beton

ALAT BANTU KERJA

1. Bar Cutter

4. Kompresor

2. Bar Bender

3. Concrete
Pump

5. Scafolding

6. Concrete
Mixer

ALAT BANTU KERJA

7. Concrete Vibrator

10. Generator Set

8. Stamper

11. Theodolite

9. Dump Truck

12. Mobile Concrete

METODE KERJA STRUKTUR


PROYEK SALA VIEW HOTEL
Jl. Brigjen Slamet Riyadi
Solo Jawa Tengah

PEMBAGIAN ZONE PEKERJAAN


Pada pelaksanaan proyek ini direncanakan di bagi menjadi dua zona pekerjaan
Tujuan pembagian zona kerja antara lain :
a. Pengadaan beton Ready mix terkontrol
b. Pengaturan pekerjaan dilapangan lebih terarah dan terkontrol
c. Kontrol Mutu pekerjaan akan lebih maksimal
maksimal..
d. Flow Chart Bahan
Bahan,, Alat dan Material lainnya dapat terkontrol dan terkendali
e. Management waktu sesuai schedule yang direncanakan.
direncanakan.
Pelaksanaan pekerjaan dengan pembagaian zone akan membantu dalam pekerjaan dilapangan
dilapangan..
Di setiap zona memiliki target penyelesaian yang berbeda
berbeda,, tetapi saling berkesinambungan zona
satu dengan yang lain.
lain.

PEMBAGIAN ZONE PEKERJAAN


PELAKSANAAN
PEKERJAAN
DIBAGI
MENJADI 2 ZONE, PEKERJAAN ZONE 2
DILAKUKAN SETELAH PEKERJAAN ZONE 1
TERSELESAIKAN. UNTUK PELAKSANAAN
dan SECARA SIMULTAN.

ZONE 2
ZONE 1

PEMBAGIAN ZONE PEKERJAAN

ZONE 2

ZONE 1

Keterangan :
- Lingkup Pekerjaan Struktur meliputi :
- 1. Galian tanah basement dan pile cap
- 2. Struktur beton pile cap, struktur beton Lt
Lt.. basemen, lt
lt.. dasar,
dasar, lt
lt.. 1 lt
lt.. 8 dan lt
lt.. atap

PEKERJAAN CLEARING DAN GALIAN BASEMENT

Start
Clearing dan Pengukuran Lahan
Marking zona galian basement
Penggalian basement sesuai elevasi
rencana
KELOKASI PEMBUANGAN

KELOKASI
PEMBUANGAN

excavator

PEKERJAAN PILE CAP


Proses pekerjaan dilaksanakan setelah PDA Test dengan tahapan :
1.
Galian pada pile cap
2.
Pembongkaran pile head
3.
Timbunan pasir dibawah pile cap
4.
Lantai kerja dibwh pile cap
5.
Penulangan untuk pile cap dan angkur kolom
7.
Pengecoran pile cap
C. Pembongkaran pile head dengan
tenaga manusia

D. Urugan Pasir, Lantai kerja dan


begesting

A. Galian Pile cap


dengan
excavator

B. Perapian galian dengan manual


sambil pemadatan tanah dengan
stamper

E. Penulangan pile cap & stek kolom


pedestal

PEKERJAAN SLOOF
A. Pekerjaan Lantai kerja Sloof

B. Pembesian Sloof

D. Pengecoran Sloof

C. Begesting Sloof

PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM

PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM

PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM

PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI


LANGKAH 1
- MELETAKKAN BASE JACK

LANGKAH 3
- PASANG JOIN PIN
- PASANG LADDER FRAME
- PERKUAT DENGAN CROSS BRACE

LANGKAH 2
- PASANG MAIN FRAME
- PERKUAT DENGAN CROSS BRACE

LANGKAH 4
- PASANG CROSS HEAD JACK
- PASANG PERI GIRDER GT. 24

PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI


LANGKAH 5
- PASANG TIMBER
LANGKAH 7
- PASANG SIDE FORM
LANGKAH 8
- PASANG BEAM CLAMP
- STRONGER BEAM
LANGKAH 6
- PASANG BOTTOM FORM

PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI

PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI


PENGECORAN PLAT LANTAI

-plat lantai dikerjakan dengan menggunakan beton Ready Mix & Concrete Pump.

CONTOH PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM,


OLOM, PLAT & BALOK

1. Penulangan Kolom

2. Pemasangan Begesting Kolom

4. Pasang Begesting Plat & Balok

5. Penulangan Plat & Balok lantai

3. Pengecoran Kolom

6. Pengecoran Plat & Balok lantai

PEKERJAAN PABRIKASI BESI


Metode Pabrikasi Besi

- Besi Beton
diturunkan dari truk
- Besi ditumpuk diberi
ganjal untuk
menghindari besi
berkarat

- Besi dipotong dan


dibengkok sesuai
dengan kebutuhan
- Tempat pabrikasi di
beri atap agar
pekerjaan tidak
terganngu oleh
cuaca

- Besi hasil pabrikasi ditumpuk


sesuai dengan jenisnya
- Besi tetap dijaga dari
kelembaban dengan memberi
ganjal
- Untuk mempermudah
pengaturan, masing-masing
jenis dan kelompok diberi
penomoran

PEKERJAAN PEMBESIAN
1. Fabrikasi dari besi tulangan yaitu memotong dan membengkokkan
dapat dilakukan di lokasi workshop,

Memotong
tulangan

Membengkokkan
tulangan

PEKERJAAN PEMBESIAN
2. Pada pembesian kolom dimulai dari pemasangan
tulangan pokok lalu dilanjutkan dengan beugel kolom,
ikatan antara tulangan menggunakan kawat bendrat
dan harus sekuat mungkin sehingga tidak bergeser atau
lepas.
3. Pada pembesian balok, besi dirangkai tepat diatas balok
yang akan dikerjakan, dimulai dari tulangan pokok
bagian atas, pemasangan beugel, tulangan pokok
bagian bawah, lalu ikatan antar tulangan menggunakan
kawat bendrat
4. Karena balok dan slab menyatu maka pembesian slab
juga harus dikerjakan. Yang pertama dari semua
pemasangan tulangan adalah bagian bawah baik arah
melintang maupun memanjang. Karena tulangan slab
paling rawan terhadap gangguan selama pengerjaan
atau saat pengecoran, maka ikatan harus betul-betul
diperhatikan
5. Setelah itu, pemasangan besi perkuatan (cakar ayam)
dan beton decking untuk membentuk selimut beton

PEKERJAAN PEMBESIAN

HORY BEAM

BRACING ANGLE
BEAM
CLAMP
TIMBER
8/12

PERI
GIRDER

GALVANIZED
SCAFFOLDING

Beam Formwork

PEKERJAAN TANGGA

PEKERJAAN DINDING LIFT

PENGECORAN & PEMADATAN BETON


I. PERSIAPAN PENGECORAN
1. Aturan Umum
1.1.
Kualitas beton sesuai dengan spesifikasi dan dapat diterima
1.2.
Slump dan workability beton memenuhi spesifikasi dan mudah dikerjakan
1.3.
Kapasitas dan kontinuitas penyediaan beton harus ada jaminan kelancarannya
1.4.
Pelaksanaan pekerjaan memenuhi kondisi dan aturan pengecoran beton
2. Material yang digunakan
2.1.
Beton ready mix
2.2.
Additive (jika diperlukan)
3. Alat yang digunakan
3.1.
Batching Plant
3.2.
Concrete Pump + pipa + flexible hose
3.3.
Truck Mixer
3.4.
Concrete Vibrator
3.5.
Jidar + benang
3.6.
Roskam + sendok mortar
3.7.
Cangkul + garuk + ember
3.8.
Gerobak cor + jembatan cor + talang cor
3.9.

Alat test seperti kubus / silinder dan alat slump

PENGECORAN & PEMADATAN BETON


4. Peralatan bantu
4.1. Compressor (untuk membersihkan lokasi sebelum pengecoran)
4.2. Lampu (jika dilakukan malam hari)
4.3. Terpal untuk melindungi beton dari cuaca
4.4. Water pump dan selang untuk membasahi / menyiram beton
5. Pengecekan kesiapan
5.1. Pengecekan begisting, dimana begisting harus bersih dari kotoran, potongan kayu dan
kawat bendrat. Untuk pembersihan menggunakan air compressor dan tongkat yang
ujungnya diberi magnet. Pembersihan ini bertujuan agar beton tidak berongga dan
volume beton tidak berkurang karena volume kotoran
5.2. Pengecekan jumlah dan kerapian tulangan yang dipasang
5.3. Pengecekan angkur pada kolom yang diikat pada dinding
5.4. Pengecekan potongan besi untuk kolom praktis dan plafon
5.5. Pengecekan kabel electrikal dan mekanikal
5.6. Pengecekan pekerjaan plumbing
6. Pelaksanaan Pengecoran
6.1. Pengecoran dilakukan secara teratur dan kontinu, tidak berhenti sebelum batas cor
6.2. Tentukan elevasi dan batas cor dengan waterpass
6.3. Lakukan slump test, buat sample test dalam bentuk silinder atau kubus
6.4. Pada saat pengecoran, beton harus jatuh vertikal dan sedekat mungkin ke lokasi cor

PENGECORAN & PEMADATAN BETON


6.5.

Beton tidak boleh dijatuhkan terlalu tinggi (max. 1,5 m), bertujuan untuk mencegah
segregasi beton
6.6.
Pada saat pengecoran dapat ditambahkan additives untuk mempercepat atau
memperlambat proses pengeringan beton (jika diperlukan), pemakain additive dapat
menyebabkan penuruna air semen. Pada penambahan additives, pemakaian air semen
harus dikurangi sesuai brosur pada additive
6.7.
Pada sambungan beton sebelumnya pada beton yang lama diberi lem beton (bondcrete)
sehingga dapat melekat dengan beton baru
6.8.
Pemadatan beton menggunakan vibrator, pemakaian Vibrator tidak boleh berlebihan dan
dilakukan oleh tenaga terlatih
6.9.Lindungi beton dari cuaca (hujan atau sinar matahari yang menyengat)
6.10.
Penggosokan permukaan beton dengan gosokan beton dan jidar, untuk mencegah retak
rambut pada beton
6.11.
Perawatan beton dengan disiram setelah beton mulai mengering
II.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pemadatan beton :


1. Pemadatan yang benar diperlukan untuk membuat beton masif (tidak keropos)
2. Penggetaran diperlukan untuk menempatkan beton sedemikian rupa sehingga dapat mengisi
seluruh ruangan dan beton betul-betul masif
3. Pemakaian vibrator harus merata
4. Vibrator harus cepat dimasukan kedalam beton dan harus ditarik perlahan-lahan

PENGECORAN & PEMADATAN BETON


6.
7.
8.
9.
10.

Seluruh kepala vibrator harus terendam dalam beton


Vibrator tidak boleh mengenai begisting
Pemadatan beton satu lapis dengan tebal lebih dari 60 cm tidak efektif lagi
Jika ada beton yang mulai mengering, vibrator tidak boleh terlalu sering mengenai tulangan
Jika pemadatan dilakukan layer per layer, vibrator harus masuk ke layer bawah yang
dipadatkan sebelumnya dengan tebal 10 cm sehingga antara layer dapat menyatu

Beberapa indikator yang digunakan untuk menentukan bahwa pemadatan telah cukup :
1. Lama penggetaran pada satu titik antara 5-15 detik,
tergantung pada karakteristik beton
2. Jika gelembung udara tidak muncul lagi
3. Jika permukaan beton tidak turun lagi
4. Bagian sudut terisi dengan baik
5. Air semen dan lapisan tipis muncul ke
permukaan

PEKERJAAN SLUMP TEST


Slump test dilakukan di lapangan untuk mengetahui konsistensi dari kekentalan (viskositas) beton,
tahanan terhadap gesekan atau tenaga yang diperlukan untuk pengaliran awal. Karakteristik dari
kekentalan ini harus menyesuaikan cara pengaliran, cara pemadatan, tipe konstruksi dan kerapatan
tulangan.
Semakin tinggi nilai slump berarti semakin encer beton dan semakin mudah dikerjakan, tetapi tidak
dianjurkan menambah air semen untuk meninggikan nilai slump karena akan menurunkan kualitas beton
tetapi dapat menggunakan penambahan additive. Nilai Slump diatur seperti dalam tabel dibawah ini :

PEKERJAAN PENGUJIAN

1. PENGUJIAN SULMP TEST

BETON

2. PEMBUATAN SAMPEL BENDA UJI

3. TEST KUAT TEKAN BENDA UJI

Test kekuatan beton untuk mengetahui kualitas beton apakah sesuai kualitas
yang disyaratkan. Test dilakukan di laboratorium teknik sipil. Sample test
adalah silinder beton yang diambil tiap 5 m3 kedatangan beton. Test dilakukan
pada umur beton 7, 14, dan 28 hari. Pada umur 28 hari kekuatan beton harus
sudah 100%.
Metode Kerja :
1. Buat silinder / kubus beton untuk
sample test
2. Biarkan kering di lapangan dan
jangan diganggu selama 1 hari
3. Kendurkan silinder besi dan
rendam
dalam
air untuk
perawatan 3 hari
4. Lakukan test di laboratorium
sesuai umur sample beton yang
dibutuhkan

Make sample to test

Concrete stress test

ILUSTRASI PEKERJAAN RANGKA ATAP

Erection Rangka Baja dengan


menggunakan Tripod

Penyambunagn Rangka dengan


pembautan atau pengelasan

Pemasangan Penutup Atap


Spandek

Pemasangan Gording

Pemasangan Insulasi indofoil

Anda mungkin juga menyukai