Cara Mudah Mengisi SPT Tahunan PPH

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Cara Mudah Mengisi SPT Tahunan PPh Badan

Posted on Januari 31, 2012 by KPP Pratama Pasuruan


Setelah batas waktu penyampaian SPT Tahunan Orang Pribadi yang berakhir 31 Maret
2011 terlewati, sekarang mungkin sampeyan lagi mumet ngisi SPT Tahunan PPh Badan
yang batas waktu terakhirnya 30 April 2011. Ndak usah panik kalo sampeyan mumet, karena
konon memang banyak orang mumet waktu liat formulir 1771 yang tebalnya mencapai 25
halaman tersebut. Jadi tenang saja, karena temennya yang sama-sama mumet banyak.
SPT PPh Badan untuk tahun pajak 2010 memang lebih tebal dari tahun-tahun sebelumnya
karena banyak lampiran-lampiran yang disertakan. Lampiran tersebut sebenarnya kadang
spesifik untuk Wajib Pajak dengan kriteria tertentu, misalnya ada lampiran untuk Wajib Pajak
yang mengadakan transaksi dengan penduduk negara tax haven, ada lampiran untuk
kompensasi kerugian, ada yang untuk transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan
istimewa, macem-macem. Padahal belum tentu sampeyan termasuk dalam kriteria itu.
Seharusnya mumet sampeyan berkurang dengan tulisan di atas, karena artinya ndak semua
halaman harus sampeyan isi.
Tapi kalo sampeyan masih tetep mumet, monggo diikuti langkah-langkah dalam pengisian
SPT Tahunan PPh Badan berikut ini:
1. Siapkan Bukti Pemotongan/Pemungutan Pajak oleh Pihak Ketiga, Laporan
Keuangan dan Rincian Daftar Penyusutan/Amortisasi
Bukti potong/pungut adalah pajak yang sudah dipotong/dipungut oleh lawan transaksi
sampeyan selama tahun 2010, bisa mengurangi pajak yang harus sampeyan bayar.
Laporan keuangan yang harus sampeyan siapkan minimal ada dua, yaitu Laporan
Laba/Rugi dan Neraca. Sedangkan rincian daftar penyusutan/amortisasi bisa
sampeyan liat bentuknya di lampiran 1-A SPT Tahunan PPh Badan yang sudah
sampeyan ambil di kantor pajek, kalo ndak salah di lembar sembilan.
Kalo sampeyan masih bingung jenis aset sampeyan masuk kelompok yang mana bisa
diliat lampiran Keputusan Menteri Keuangan No 96/PMK.03/2009.
2. Mengisi Rincian Kredit Pajak Dalam Negeri
Silakan buka Lampiran III SPT 1771 yang ada di lembar kelima. Masukkan rincian
daftar bukti potong/pungut dari pihak ketiga, lalu hitung total jumlahnya.

Lampiran III 1771


Kalo ndak ada?
Ya ndak usah diisi.
Kalo ndak cukup?
Sampeyan boleh mbikin sendiri dengan bentuk seperti yang ada di situ.
3. Mengisi Rincian Harga Pokok Penjualan dan Biaya Usaha
Silakan sampeyan buka Lampiran II SPT 1771 yang ada di lembar keempat.
Masukkan rincian harga pokok penjualan dan rincian biaya yang ada di laporan
keuangan sampeyan ke kolom-kolom yang ada di situ. Pilih yang jenis biayanya sama
atau minimal mendekati perincian di kolom 2. Kalo misalnya biaya sampeyan
ternyata ndak ada di rincian tersebut, monggo diisi di angka 11 (biaya lainnya).
Setelah sampeyan masukkan semua silakan dijumlah totalnya pada angka 14 serta
kolom 3,4,5, dan 6.

Lampiran II 1771
4. Mengisi Penghitungan Penghasilan Netto Fiskal

Monggo dibuka Lampiran I SPT 1771 yang ada di lembar ketiga. Masukkan jumlah
peredaran usaha alias omset sampeyan yang ada di laporan keuangan, juga harga
pokok penjualan serta biaya-biaya yang tadi sudah sampeyan hitung di Lampiran II.

Ads by Plus-HD-V1.4c

Lampiran I 1771
Masukkan juga koreksi fiskal apabila ada pengakuan penghasilan dan biaya pada
laporan keuangan komersial yang berbeda dari laporan keuangan fiskal.
Berbeda gimana maksudnya?
Misalnya sampeyan liat di angka 5 (penyesuaian fiskal positif), biaya yang
dibebankan untuk kepentingan pemegang saham mungkin diakui di laporan keuangan
sampeyan, tapi menurut orang pajek ndak boleh, maka harus dikoreksi.
Setelah itu silakan sampeyan itung-itung sampe ketemu penghasilan netto fiskal di
angka 8.
5. Mengisi Induk SPT PPh Badan
Selesai mengisi lampiran-lampiran sekarang waktunya ngisi Induk SPT alias halaman
terdepan SPT PPh Badan. Penghasilan neto fiskal silakan diisi dengan hasil
penghitungan yang sudah sampeyan lakukan di lampiran I.

Ads by Plus-HD-V1.4c

1771 Induk
PPh terutang yang di angka 4 dicontreng yang mana?
Untuk omset di atas 50 miliar pilih huruf a, untuk perseroan terbuka yang minimal
40% sahamnya dijual di bursa efek Indonesia pilih huruf b, sedangkan yang
omsetnya cuma sampe 50 miliar pilih huruf c. *tarif dan cara ngitungnya liat di
sini*
Jangan lupa masukkan total kredit pajak dari lampiran III dan PPh pasal 25 yang
sudah sampeyan bayar tiap bulan pada angka 8 dan 10. Setelah ketemu jumlah PPh
yang kurang dibayar silakan disetor ke kantor pos atau bank persepsi terdekat.
Kayaknya di tempat saya ndak ada bank yang namanya persepsi, jadi gimana?
Bank persepsi itu maksudnya bank-bank yang menerima pembayaran pajek!
Jangan lupa diisi juga penghitungan angsuran PPh Pasal 25 tahun berikutnya yang ada
di lembar kedua SPT PPh Badan, setelah itu tandatangan dan kasih stempel
perusahaan.
Sudah selesai pengisiannya?
Belum, sekarang tinggal ngisi remeh-temeh yang ada di lampiran SPT PPh Badan, antara
lain:
1. Lampiran 1771 IV (Objek PPh Final dan Non Objek Pajak)
Diisi kalo perusahaan sampeyan memperoleh penghasilan yang dipotong PPh final
dan penghasilan yang ndak termasuk objek pajak.

2. Lampiran 1771 V (Daftar Pemegang Saham dan Pengurus/Komisaris)


Ini termasuk lampiran yang wajib diisi, berupa daftar pemegang saham beserta jumlah
dividen yang dibagikan, serta daftar pengurus dan komisaris.
3. Lampiran Khusus 8A (Transkrip Laporan Keuangan)
Ini juga wajib diisi, letaknya di bagian belakang, mulai lembar 18 sampe 25.
Sampeyan liat di pojok atas kiri, di situ ditulis jenis-jenis usaha mulai dari perusahaan
manufaktur sampai perusahaan pembiayaan. Isi lampiran yang sesuai dengan jenis
usaha sampeyan.
Diisi apa?
Silakan sampeyan masukkan isi Neraca dari laporan keuangan sampeyan ke bagian I
dan Laporan Laba Rugi ke bagian II.
Lampiran lainnya ndak perlu diisi?
Kalo isi SPT tahunan sampeyan lebih ruwet dari yang di atas, saya asumsikan sampeyan
sudah punya staf khusus buat ngurusi pajek atau minimal ada konsultan yang sudah megang.
Sekarang SPT Tahunan PPh Badan sampeyan siap dimasukkan ke amplop untuk dilaporkan
ke kantor pajek terdekat. Atau kalo sampeyan males bisa dimasukkan ke dropbox pajak
terdekat, bisa juga lewat pos kilat khusus atau jasa kurir macem Tiki dan kawan-kawannya.
Semoga membantu, apabila ada yang masih kurang jelas silakan dibaca-baca lagi buku
petunjuk yang ada atau hubungi account representative di kantor pajek tempat sampeyan
terdaftar.
sumber : mas stein

Anda mungkin juga menyukai