Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospermae
Class
: Dicotyledoneae
Ordo
: Solanales
Family
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomoea
Species
tropis maupun subtropis. Tanaman ini termasuk dalam famili Convolvulaceae atau
kangkung-kangkungan yang dicirikan dengan batang bergetah dan berlubang di
dalamnya.
Jenis kangkung yang umumnya dibudidayakan terdiri dari dua macam
yaitu kangkung air dan kangkung darat. Bagian dari tanaman kangkung yang
paling banyak dimanfaatkan ialah batang muda dan daun-daunnya. Daun dan
batang kangkung merupakan sumber vitamin A yang sangat baik (Purwandari,
2006)
partikulat (Charlena, 2004). Partikulat adalah bahan padatan atau likuid di udara
dalam bentuk asap, debu dan uap, yang dapat tinggal di atmosfer dalam waktu
yang lama. Asap merupakan pencemar yang paling jelas terlihat keluar dari
cerobong pabrik sebagai asap hitam tebal. Partikulat yang paling berbahaya adalah
partikel-partikel halus yang begitu kecil sehingga dapat menembus bagian
terdalam paru-paru (Prana, 2010).
2.5 Timbal
Menurut Lawrence (1957), karakterisasi dari timbal adalah :
Pemerian
Kelarutan
: Larut dalam HNO3 encer dan pekat, sedikit larut dalam HCl dan
H2SO4 pekat.
Nomor/Berat : 82/207,2
Berat Jenis
: 11,34
Titik lebur
: 327,5oC
Titik didih
: 1740oC
Timbal yang masuk melalui makanan, masuk ke saluran cerna dan dapat
masuk ke dalam darah. Pada anak-anak, tingkat penyerapan timbal mencapai
53%. Hal ini jauh berbeda pada tingkat penyerapan orang dewasa yaitu sekitar
10%. Peningkatan asam lambung dapat meningkatkan absorbsi usus sehingga
absorbsi timbal juga meningkat (Riyadina, 1997).
Keracunan timbal dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan terhadap
sistem syaraf, rongga mulut dan sistem rangka. Secara visual akan muncul gejala
dampak keterpaparan timbal secara akut maupun kronis. Keterpaparan secara akut
melalui udara yang terhirup dapat menimbulkan gejala rasa lemah, lelah,
gangguan tidur, sakit kepala, nyeri otot dan tulang. Dampak kronis keracunan
logam ini diawali dengan kelelahan, kelesuan dan gangguan gastrointestinal.
Keterpaparan yang terus-menerus pada sistem syaraf pusat menunjukkan gejala
insomnia (susah tidur), bingung dan gangguan ingatan.
2.6 Kadmium
Menurut Anonim (2008), karakterisasi Kadmium adalah :
Pemerian
Kelarutan
Nomor/Berat : 48/112,4
Berat Jenis
: 8,65
Titik lebur
: 321,07oC
Titik didih
: 767oC
absorbansi dari uap atom larutan sampel. Interaksi ini diperoleh dari proses
penguapan sampel yang dirubah menjadi atom bebas. Atom ini akan
mengabsorpsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda
(Hallow cathode lamp) yang mengandung unsur dari logam yang akan ditentukan.
Banyaknya penyerapan radiasi kemudian di ukur pada panjang gelombang
tertentu menurut jenis logamnya (Darmono, 1995).
Ada 4 cara pembentukan atom dalam spektrofotometri serapan atom yaitu:
1. Dengan menggunakan nyala campuran gas (Flame-AAS).
2. Melalui pembentukan senyawa hidrida diikuti pemanasan.
3. Dengan tanpa nyala untuk analisis merkuri.
4. Menggunakan pemanasan oleh listrik
2.7.2 Instrumen Spektrofotometer Serapan Atom
a. Sumber Sinar
Sumber sinar yang lazim dipakai adalah lampu katoda berongga (hollow
cathoda lamp). Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung
suatu katoda dan anoda. Katoda berbentuk silinder berongga yang terbuat dari
mineral atau dilapisi dengan mineral tertentu. Tabung mineral ini diisi dengan gas
mulia (neon atau argon). Bila antara anoda dan katoda diberi selisih tegangan
yang tinggi (600 volt), maka katoda akan memancarkan beras-berkas elektron
yang bergerak menuju anoda yang mana kecepatan dan energinya sangat tinggi.
Elektron-elektron dengan energi tinggi ini dalam perjalanannya menuju anoda
akan bertabrakan dengan gas-gas mulia yang diisikan tadi. Akibat dari tabrakantabrakan ini membuat unsur-unsur gas mulia akan kehilangan elektron dan
menjadi bermuatan positif. Ion-ion gas mulia yang bermuatan positif ini
selanjutnya akan bergerak ke katoda dengan kecepatan dan energi yang tinggi
pula. Pada katoda terdapat unsur-unsur yang sesuai dengan unsur yang dianalisis.
Unsur-unsur ini akan ditabrak oleh ion-ion positif gas mulia. Akibat tabrakan ini,
unsur-unsur akan terlempar ke luar dari permukaan katoda. Atom-atom unsur dari
katoda ini mungkin akan mengalami eksitasi ke tingkat energi-energi elektron
yang lebih tinggi dan akan memancarkan spektrum pencaran dari unsur yang
sama dengan unsur yang akan dianalisis (Gandjar dan Rohman, 2007).
b. Tempat Sampel
Dalam analisis dengan spektrofotometri serapan atom, sampel yang akan
dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan
dasar. Ada berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk mengubah suatu
sampel menjadi uap atom-atom yaitu : dengan nyala (flame) dan dengan tanpa
nyala (flameless) (Gandjar dan Rohman, 2007).
c. Monokromator
Monokromator dimaksudkan untuk memisahkan dan memilih panjang
gelombang yang digunakan dalam analisis. Dalam monokromator terdapat
chopper (pemecah sinar), suatu alat yang berputar dengan frekuensi atau
kecepatan perputaran tertentu (Gandjar dan Rohman, 2007).
d. Detektor
Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui
tempat
pengatoman.
Biasanya
digunakan
tabung
penggandaan
foton
(photomultiplier tube). Ada 2 cara yang dapat digunakan dalam sistem deteksi
yaitu: (a) yang memberikan respon terhadap radiasi resonanasi dan radiasi
kontinyu; dan (b) yang hanya memberikan respon terhadap radiasi resonansi
(Gandjar dan Rohman, 2007).
e. Readout
Readout merupakan suatu alat penunjuk atau dapat juga diartikan sebagai
pencatat hasil. Hasil pembacaan dapat berupa angka atau berupa kurva yang
menggambarkan absorbansi atau intensitas emisi (Gandjar dan Rohman, 2007).
2.7.3 Gangguan Pada Spektrofotometer Serapan Atom
Gangguan-gangguan yang dapat terjadi dalam spektrofotometer serapan
atom (Gandjar dan Rohman, 2007) adalah sebagai berikut:
1.
2.