Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat
secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan
anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh
mereka sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara
umum, juga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat
mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan kata lain bahwa
kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara
keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara urnum.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus
dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan
diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan
yang lengket. Pembersihan plaks dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat
gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi.
Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta
pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan merupakan fokal
infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali balk ada keluhan
ataupun tidak ada keluhan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan
gigi dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan meningkatkan kesehatan tubuh
secara keseluruhan dan akan meningkatkan etos kerja yang lebih balk lagi. Sehingga
kesehatan jasmani dan rohani seperti yang diharapkan akan tercapai.

BAB II
MASALAH KESEHATAN GIGI DAN MULUT
2.1 Mulut dan bagian-bagiannya
Mulut dibentuk oleh dua rahang yakni rahang atas dan rahang bawah. Pada
rahang ini terdapat gigi dan gusi. Gigi dan mulut sendiri berfungsi untuk mengunyah,
berbicara dan memberikan bentuk yang harmonis pada muka.

Gambar 1. Bagian-bagian gigi


2.2 Masalah kesehatan gigi dan mulut
2.2.1 Karies
Karies merupakan demineralisasi permukaan gigi yang disebabkan oleh
bakteri. Gigi yang berlubang bukanlah disebabkan ulat seperti anggapan orang pada
zaman dahulu. Teori ini bertahan hingga tahun 1700-an hingga Willoughby Miller
seorang dokter gigi Amerika yang bekerja di Universitas Berlin menemukan penyebab
pembusukan gigi. Ia menemukan bahwa lubang gigi disebabkan oleh pertemuan
antara bakteri dan gula. Bakteri akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam
2

yang menyebabkan lingkungan gigi menjadi asam (lingkungan alami gigi seharusnya
adalah basa) dan asam inilah yang akhirnya membuat lubang kecil pada email gigi
(proses demineralisasi). Saat lubang terjadi pada email gigi, kita belum merasakan
sakit gigi. Tetapi, lubang kecil pada email selanjutnya dapat menjadi celah sisa
makanan dan adanya bakteri akan membuat lubang semakin besar yang melubangi
dentin. Pada saat ini kita akan merasakan linu pada gigi saat makan. Bila dibiarkan,
lubang akan sampai pada lubang saraf sehingga kita akan mulai merasakan sakit gigi.
Proses ini tidak akan berhenti sampai akhirnya gigi menjadi habis dan hanya tersisa
akar gigi.
Sakit gigi tidak dapat dipandang sebelah mata seperti anggapan beberapa
orang, karena bila didiamkan, dapat membuat gusi menjadi bengkak dan meradang.
Selain itu gigi berlubang dapat menjadi sarana saluran masuknya kuman penyakit
menuju saluran darah yang dapat menyebabkan penyakit ginjal, paru-paru, jantung
maupun penyakit lainnya, hal inilah yang disebut dengan fokal infeksi. Agar tidak
semakin bertambah parah, maka bila Anda memiliki gigi berlubang sebaiknya Anda
segera mengunjungi dokter gigi untuk mengobatinya. Walaupun banyak orang tidak
suka pergi ke dokter gigi dengan alasan tidak peduli dengan keadaan gigi, khawatir
biayanya mahal, takut atau malu diejek karena gigi yang rusak, namun pergi ke dokter
gigi adalah solusi terbaik untuk mengatasi sakit gigi. Gigi berlubang tidak dapat
sembuh dengan sendirinya. Walaupun, mungkin setelah menderita sakit gigi, rasa
sakitnya dapat hilang tetapi tidak memperbaiki keadaan gigi. Gigi akan tetap
berlubang, bahkan lubangnya akan terus semakin membesar.
2.2.2 Gingivitis
Radang gusi (gingivitis) adalah keadaan di mana terjadi perubahan
struktural pada gusi. Ditandai dengan adanya perubahan bentuk dan warna pada gusi.
Radang gusi disebabkan karena kurang memperhatikan kebersihan mulut. Jika tidak
segera ditanggulangi akan mengakibatkan infeksi yang membahayakan anatomi tubuh
lainnya.
Radang gusi disebut juga penyakit gusi atau penyakit periondotal,
yangdiakibatkan pertumbuhan bakteri di mulut dan yang lebih parah lagi jika tidak
segeradiobati maka gigi akan hilang dikarenakan jaringan mengelilingi gigi. Gusi
berdarah bisa disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab yang paling sering adalah adanya plak dan
karang gigi (kalkulus) yang menempel pada permukaan gigi. Gigi kita dilapisi oleh
3

lapisan transparan licin yang disebut pelikel. Pelikel yang dikolonisasi oleh bakteri
disebut plak.Selanjutnya, bila tidak dibersihkan maka plak dapat mengalami
mineralisasi (pengerasan),sehingga membentuk karang gigi yang melekat pada permukaan gigi.
Biasanya karang gigi dijumpai pada leher gigi.
Apabila tidak segera ditangani maka karang gigi dapat terus bertambah
sehingga perlekatan gusi pada permukaaan gigi menjadi lepas dan terbentuk adanya
kantung pada gusi(disebut periodontal pocket). Kondisi ini disertai juga dengan
perdarahan gusi dan kerusakan tulang penyangga gigi. Akibatnya bila tidak segera
ditangani gigi menjadi goyang danakhirnya tanggal. Keadaan ini disebut periodontitis.
Sumber : https://www.scribd.com/doc/153843059/Makalah-Kesehatan-MulutDan-Gigi
2.3 Perawatan gigi dan mulut
2.3.1 Penambalan gigi
Penambalan gigi terhadap gigi yang berlubang sebaiknya dilakukan sedini
mungkin sebelum kelainannya menjadi lebih berat lagi. Apabila penambalan
dilakukan sedini mungkin, kunjungan ke dokter gigi menjadi lebih sedikit, dalam
artian sekali dating dapat langsung dilakukan penambalan. Apabila kelainannya sudah
lebih berat, maka gigi tersebut harus dilakukan perawatan terlebih dahulu sehingga
memerlukan kunjungan yang lebih banyak.
Pada saat sekarang ini jenis bahan tambal sudah lebih baik lagi, baik dari segi
kekuatan ataupun kemiripan bahan tambal dengan warna gigi, sehingga gigi yang
sudah tidak ditambal tidak terlihat seperti telah ditambal.
2.3.2 Pencabutan gigi
Pencabutan gigi dilakukan apabila gigi tersebut sudah tidak dapat lagi
dipertahankan dan apabila gigi tersebut menjadi penyebab dari infeksi di dalam
rongga mulut dan dapat menyebabkan kelainan ke organ lainnya. Sebagai salah satu
contoh gigi yang harus dicabut adalah gigi rahang bawah yang paling ujung dan
tertanam dan manyebabkan sakit dan bengkak, bahkan dapat menyebabkan kesulitan
buka mulut . Karena terjadi peradangan disekitar gigi tersebut dan mempengaruhi
jaringan otot disekitarnya, sehingga ototnya menjadi tegang dan sulit untuk membuka
mulut. Pencabutan gigi ini termasuk kedalam operasi kecil karena kesulitannya lebih
sulit dibandingkan dengan pencabutan gigi biasa.
4

Sumber

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

content/uploads/2009/06/kesehatan_gigi_dan_mulut.pdf
2.3.3 Pembersihan karang gigi
Karang gigi merupakan kumpulan plak yang termineralisasi yang sangat
lengket di atas email gigi. Lapisan ini terlihat keputihan dan seiring waktu berubah
kekuningan setelah berasimilasi dengan air liur. Berdasarkan lokasinya, karang gigi
ada di supragingiva (permukaan gigi diatas gusi) dan di subgingiva (permukaan gigi
di bawah gusi). Karang gigi terutama timbul pada daerah-daerah gigi yang sulit
dibersihkan.
Seringkali kita tidak mengetahui bahwa telah terdapat plak pada gigi . Karang
gigi berkembang dari plak gigi yang menempel pada tepi gusi. Bila ini terus dibiarkan
akan menyebabkan peradangan gusi, dan pada akhirnya membuat aroma mulut tidak
sedap. Pembersihan karang gigi memerlukan bantuan dokter atau perawat gigi.Jika
dilakukan dengan cara yang baik dan benar, pembersihan karang tidak akan merusak
gigi. Yang tidak jarang terjadi adalah gigi jadi ngilu karena bagian - bagian leher gigi
yang tadinya tertutup karang jadi terbuka. Gusi juga mungkin sedikit berdarah karena
tepi gusi yang tertutup karang memang lebih sensitif, tapi pendarahan akan berhenti
setelah karang gigi dibersihkan.
Sumber

https://blogbintang.files.wordpress.com/2012/09/blogbintang-

commakalah-penyakit-gigi.pdf

BAB III
PEMERIKSAAN BERKALA KESEHATAN GIGI DAN MULUT
3.1 Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
Pemeriksaan gigi teratur harus dilakukan setiap enam bulan sebagaimana
direkomendasikan oleh American Dental Hygienists Association. Kunjungan ke
dokter gigi selalu menjadi penyebab kekhawatiran pasien. Pemeriksaan gigi yang
teratur penting karena alasan sebagai berikut:

Untuk memperkirakan seberapa sehat gigi dan gusi dan karenanya mengobati
penyakit.

Untuk mengevaluasi risiko pembusukan gigi dan penyakit gusi sehingga


perkiraan pencegahan akan dilakukan sebelum penyakit menjadi lebih sulit diobati
dan diatasi.

Untuk mengatasi bengkak dalam semua bagian mulut termasuk gusi dan
pengeroposan tulang.

Untuk mengidentifikasi tanda-tanda yang tidak biasa dalam rongga mulut


seperti perubahan warna mukosa mulut atau leukoplakia (bercak putih dan abu-abu
di dalam mulut) yang dapat menjadi tanda kelainan yang lebih serus seperti infeksi.

Untuk memeriksa kanker mulut. Kanker mulut terus-menerus menjadi populer


dan pemeriksaan gigi dapat mengidentifikasi penyakit fatal ini pada tahap awal
Jika pasien tidak memiliki gigi dan mengenakan gigi palsu, pemeriksaan gigi
masih penting. Pemeriksaan dengan dokter gigi akan memperkirakan seberapa bagus
gigi pengganti atau palsu. Seringkali, gigi palsu dapat mengiritasi mukosa mulut yang
lunak dan menyebabkan rasa sakit dan infeksi, dalam beberapa kasus, pemeriksaan
gigi bahkan dapat menjadi penyelamat hidup karena tanda-tanda kanker mulut dapat
tersembunyi di bawah gigi palsu.
Yang akan dilakukan oleh dokter gigi saat pasien datang untuk pemeriksaan
rutin adalah :

Menggunakan peralatan gigi, dokter gigi akan memeriksa keadaan mulut dan
mengevaluasi higenitas mulut pasien.

Mencermati tiap-tiap gigi untuk mengkaji kondisi tiap gigi. Apakah


membusuk atau sisa akar? Jika terdapat gigi yang berlubang akan ditambal untuk
mencegah pembusukan gigi lebih lanjut.

Mengevaluasi risiko pembusukan gigi termasuk akar, penyakit gusi seperti


gingivitis dan penyakit tulang, kemungkinan tanggalnya gigi dan apa yang dapat
dilakukan untuk mencegah atau mengobati hal ini. Gigi mana yang perlu diperbaiki
atau diganti? Jika terdapat beberapa gigi yang membusuk dan perlu dicabut, maka
akan disarankan untuk membuat jembatan gigi. Atau apabila menemukan gigi yang
pecah atau retak pasien dapat disarankan untuk memakai mahkota tiruan.

Melihat masalah pada gingiva pasien dengan menggunakan suatu pemeriksa


untuk memeriksa di sekitar tiap gigi untuk memperkirakan adanya penyakit gigi
tahap awal.

Mencari tanda-tanda kanker mulut dengan meraba sisi leher dan di bawah
rahang apakah ada kelenjar getah bening yang membesar. Memeriksa dalam bibir
dan pipi, lidah dan langit-langit mulut.

Memeriksa mukosa mulut atau jaringan untuk ulkus dan luka.

Mencari masalahan berkaitan dengan gigitan atau rahang dan apakah gigi
miring atau tidak sejajar. Dokter gigi mengevalusi gigitan dengan menggunakan
cetakan gigi di salah satu atau kedua rahang. Cetakan juga berguna untuk membuat
pelindung gigi atau nampan pemutih yang dapat Anda gunakan jika gigi bernoda.

Lakukan sinar-x pada di gigi untuk mengkaji daerah-daerah khusus mulut dan
prosedur diagnostik lainnya jika diperlukan untuk memperkirakan beberapa masalah
untuk memperkirakan pembusukan yang tersembunyi di antara gigi dan kadar tulang
yang dapat mengindikasikan penyakit periodontal.

Membersihkan gigi dan menghilangkan noda.

Merekomendasikan beberapa prosedur kosmetika yang dapat meningkatkan


penampilan gigi dan mencerahkan serta mempercantik senyum.

Mengajari cara yang tepat untuk menggosok dan menggunakan benang gigi
atau membersihkan gigi palsu.
Hal penting yang harus diketahui dokter gigi adalah riwayat oenyakit sistemik
yang dimiliki pasiennya, salah satunya penyakit diabetes. Dokter gigi ingin
7

mengetahui bagaimana pengobatan dari penyakit sistemik tersebut. Karena beberapa


pengobatan dapat menyebabkan mulut kering yang dapat membuat gigi rentan
terhadap

pembusukan

gigi.

Jika

pasien

memiliki

penyakit

arthritis

yang

mempengaruhi tangan, dan sebagai akibatnya mempengaruhi seberapa baik Anda


menggosok gigi, dokter gigi Anda akan merekomendasikan sikat gigi yang
beradaptasi dengan tangan seperti memasukkan sikat gigi ke dalam bola karet untuk
kenyamanan dalam menggosok gigi atau bahkan menggunakan sikat gigi yang
bekerja dengan baterai.
Setelah itu akan didiskusikan pola makan terbaik bagi gigi yang kuat dan
sehat; merokok atau faktor gaya hidup lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan
gigi secara keseluruhan.
3.2 Kontrol enam bulan sekali
Kontrol tiap enam bulan sekali dilakukan meskipun tidak ada keluhan. Hal ini
dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat gigi lain yang berlubang, selain yang
telah ditambal, sehingga dapat dilakukan perawatan sedini mungkin. Sekain itu juga
untuk melihat, apakah telah terdapat kembali karang gigi dan kelainan-kelainan
lainnya yang mungkin ada.
Sumber :

http://www.medissina.com/berita-manfaat-pemeriksaan-gigi-secara-

berkala.html

DAFTAR PUSTAKA
1.

https://www.scribd.com/doc/153843059/Makalah-Kesehatan-Mulut-Dan-Gigi.

2.

http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/06/kesehatan_gigi_dan_mulut.pdf

3.

https://blogbintang.files.wordpress.com/2012/09/blogbintang-commakalahpenyakit-gigi.pdf

4.

http://www.medissina.com/berita-manfaat-pemeriksaan-gigi-secaraberkala.html

Anda mungkin juga menyukai