Anda di halaman 1dari 6

Budidaya Jamur Tiram

Syarat Tumbuh
Budidaya jamur tiram dapt dilakukan secara optimal sepanjang tahun pada
dataran yang letaknya 550-800 m dpl. Suhu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
miselium yaitu 20-30 C dan kelembaban 80-85%. Suhu untuk pembentukan tubuh
buah lebih rendah atau sama dengan 26 C dan kelembaban dalam kubung 90-94%.
Kubung atau rumah jamur dianjurkan harus memiliki sirkulasi udara yang lancer.
Jamur tiram membuthkan oksigen sebagai senyawa pertumbuhan, terbatasnya
oksigen dalm kubung akan mengganggu pembentukan tubuh buah jamur dan oksigen
yang berlebihan akan menyebabkan tubuh buah jamur menjadi cepat layu.
Kandungan air dalam substrak berkisar 60-65% Apabila kondisi kering maka
pertumbuhan akan terganggu atau berhenti begitu pula sebaliknya apabila kadar air
terlalu tinggi maka miselium akan membusuk dan mati Penyemprotan air dalam
ruangan dapat dilakukan untuk mengatur suhu dan kelembaban. pH optimum pada
media tanam berkisar 6-7.
Menyiapkan Kumbung
Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan
menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak
untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk
menjaga suhu dan kelembaban. Kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu.
Dinding kumbung bisa dibuat dari gedek atau papan. Atapnya dari genteng atau sirap.
Jangan menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut akan mendatangkan
panas. Sedangkan bagian lantainya sebaiknya tidak diplester. Agar air yang
digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.
Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat
bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat
dari bambu atau kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain
dipisahkan oleh lorong untuk perawatan. Ukuran ketinggian ruang antar rak

sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan
panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-80
baglog. Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Sebelum baglog dimasukkan kedalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan
terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:

Bersihkan kumbung dan rak-rak untuk menyimpan baglog dari kotoran.


Lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam
kumbung. Diamkan selama 2 hari, sebelum baglog dimasukkan ke dalam
kumbung.

Pengayakan
Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian mempunyai tingkat
keseragaman yang kurang baik, hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia kurang
merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut maka serbuk gergaji perlu dilakukan
pengayakan.
Pengayakan adalah kegiatan memisahkan atau menyaring serbuk kayu gergaji
yang besar dan kecil/halus sehingga akan didapatkan serbuk kayu gergaji yang halus
dan seragam. Tujuannya untuk mendapatkan media tanam yang memiliki kepadatan 7
tertentu tanpa merusak kantong plastik (baglog) dan mendapatkan tingkat
pertumbuhan miselia yang merata.
Pencampuran
Bahan-bahan seperti dedak/bekatul, kapur (CaCO3), sukrosa dan air yang
telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan kemudian dicampur dengan serbuk gergaji.
Tujuannya ialah menyediakan sumber hara/nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan
perkemangan jamur tiram sampai siap dipanen. Selanjutnya disiram dengan air
sekitar 50 65 % atau bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar
air, Hal ini menandakan kadar air sudah cukup. Bahan yang telah dicampur bisa
dikomposkan 1 hari, 3 hari, 7 hari atau langsung dikantongi.

Pengomposan
Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara
membumbun campuran media serbuk gergaji kemudian ditutup rapat dengan plastik.
Tujuannya untuk menguraikan senyawa-senayawa kompleks dengan bantuan mikroba
agar diperoleh senyawasenyawa kompleks dengan bantuan mikroba agar diperoleh
senyawa-senyawa yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah dicerna oleh jamur
dan memungkinkan pertumbuhan jamur yang lebih baik.
Pembungkusan (Pembuatan Baglog)
Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP) dengan ukuran yang
dibutuhkan. Cara membungkus yaitu dengan memasukkan media ke dalam plastik
kemudian dipukul/ditumbuk sampai media padat dengan botol atau menggunakan
filler (alat pemadat) agar miselia jamur dapat tumbuh maksimal dan menghasilkan
panen yang optimal. Kemudian ujung plastik disatukan dan dipasang cincin dari
potongan paralon/bambu pada bagian leher plastik sehingga bungkusan akan
menyerupai botol, kemudian disimpan.
Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan alat sterilizer yang bertujuan untuk
menonaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu
pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 80 100 derajat C
selama 12 jam.
Inokulasi (Penanaman Bibit)
Inokulasi adalah proses pemindahan sejumlah kecil miselia jamur dari biakan
induk kedalam media tanaman yang telah disediakan.
Kemudian baglog ditiriskan selama 1 malam setelah dilakukan proses
sterilisasi. Kemudian diambil dan ditanami bibit diatasnya dengan menggunakan
sendok makan/sendok bibit sekitar 1 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan
ditutup kembali dengan kapas, Semua alat yang digunakan harus dalam keadaan
steril. Bibit Jamur yang baik yaitu:

Varitas unggul

Umur bibit optimal 45 60 hari


Warna bibit merata Tidak terkontaminasi

Inkubasi (Masa Pertumbuhan Miselium)


Inkubasi Jamur dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi
dengan kondisi tertentu,untuk mendapatkan pertumbuhan miselia yang baik. Inkubasi
dilakukan pada suhu ruang yang optimum untuk pertumbuhan miselia jamur adalah
antara 25-30 C.
Kemudian tutup kumbung serapat mungkin sehingga cahaya matahari
minimal, inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya
media akan tampak putih merata antara 30-40 hari.
Pemindahan ke Tempat Budidaya (Kumbung)
Baglog yang telah putih ditumbuhi miselium kemudian dipindahkan ke
kumbung budidaya. Kemudian Baglog yang miseliumnya sudah putih dan ada
penebalan dibuka cincin bambunya agar jamur bisa tumbuh dan disimpan di atas rak
dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga
tubuh buah yang tumbuh dari baglog tidak tumpang tindih dengan tubuh buah yang
lain.
Perawatan Baglog
Baglog yang telah dibuka cincin lalu dirawat dengan melakukan penyiraman
secara kabut untuk mempercepat pertumbuhan pinhead jamur Semakin sempurna
pengabutan semakin baik. Frekuensi penyiraman tergantung suhu dan kelembaban
kumbung. Hal yang terpenting harus diperhatikan dalam kumbung adalah menjaga
suhu dan kelembaban yang dibutuhkan jamur. Apabila kelembaban kurang, pinhead
mati dan jika terlkalu lembab jamur menjadi basah.
Panen Jamur
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal,
pemanenan biasanya dilakukan 4-5 hari setelah tumbuh calon jamur/bakal tubuh
buah. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan
kesegarannya.

Pengambilan jamur harus dilakukan dari pangkal batang tanpa menyisakan


bagian jamur karena batang yang tersisa dapat mengalami kebusukan. Potong jamur
dengan pisau yang steril dan tajam atau dapat dicabut mengunakan tangan, Baglog
yang telah dipanen dibersihkan dari sisa-sisa jamur yang masih menempel pada
baglog supaya tidak mengundang hama dan penyakit, kemudian jamur yang telah
dipanen dibersihkan kemudian diwadahi dalam kantong plastic dan siap dipasarkan.

DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, H. 2015. Teknologi Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus).
Kelompok Peneliti dan Pengkaji Sumberdaya. BPTP Jambi.
Istuti, W. dan S. Nurbaya. 2006. Budidaya Jamur Tiram. Info Pertanian No. 88. BPTP
Jawa Timur.
Susilawati dan B. Raharjo. 2010. Budidaya Jamur Tiram Yang Ramah Lingkungan.
Report No. 50. BPTP Sumatra Selatan.

Anda mungkin juga menyukai