Anda di halaman 1dari 9

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Cairan Rongga Mulut


Cairan Rongga mulut adalah cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar ludah ke

dalam rongga mulut dan disebarkan melalui celah diantara permukaan gigi dan gusi.
Cairan rongga mulut terdiri dari saliva, cairan sulkus gingival dan secret dari epitel
rongga mulut. Jumlah dan susunannya sangat menentukan bagi kesehatan mulut.
Saliva merupakan sekresi campuran, lebih dari 90 % dihasilkan oleh kelenjar parotis,
submandibular, dan sublingual. Sisanya dari kelenjar-kelenjar tambahan.
2.2

Saliva

2.2.1

Definisi Saliva
Saliva merupakan salah satu dari cairan di rongga mulut yang diproduksi dan

diekskresikan oleh kelenjar saliva dan dialirkan ke dalam rongga mulut melalui suatu
saluran. Saliva terdiri dari 98% air dan selebihnya adalah elektrolit, mukus dan
enzim-enzim. Saliva diekskresi hingga 0.5 1.5 liter oleh tiga kelenjar liur mayor dan
minor yang berada di sekitar mulut dan tenggorokan untuk memastikan kestabilan di
sekitar rongga mulut. Saliva adalah cairan yang terdapat di dalam rongga mulut,
terdiri dari sekret yangdiproduksi oleh kelenjar saliva baik kelenjar mayor maupun
kelenjar minor.
Saliva diproduksi oleh kelenjar parotis, submandibularis, sublingualis, serta
ratusan kelenjar saliva minor yang terdistribusi di seluruh bagian rongga mulut.
Setiap harinyakelenjar-kelenjar saliva ini diperkirakan menghasilan 1 liter/hari, flow
rate dapat fluktuatif hingga 50% sesuai ritme diurnal.

2.2.2

Kelenjar Saliva
Kelenjar saliva terdiri dari kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor.

Kelenjar saliva mayor terdiri dari kelenjar parotis yang terletak dibagian bawah
telinga dibelakang ramus mandibula, kelenjar submandibularis yang terletak dibagian
bawah korpus mandibula dan kelenjar sublingualis yang terletak dibawah lidah.
Selain itu terdapat juga kelenjar saliva minor yang terdiri dari kelenjar labial, kelenjar
bukal, kelenjar Bladin-Nuhn, kelenjar Von Ebner dan kelenjar Weber.
1. Kelenjar saliva mayor
a. Kelenjar Parotis
Kelenjar ini merupakan kelenjar terbesar dibandingkankelenjar
saliva lainnya. Letak kelenjar berpasangan ini tepat di bagian bawah
telinga terletak antara prosessus mastoideus dan ramus mandibula.
Kelenjar ini meluas ke lengkung zygomatikum di depan telinga dan
mencapai dasar dari muskulus masseter. Kelenjar parotis memiliki suatu
duktus utama yang dikenal dengan duktus Stensen. Duktus ini berjalan
menembus pipi dan bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara
mukosa pipi dan gusi dihadapkan molar dua atas.
Kelenjar ini terbungkus oleh suatu kapsul yang sangat fibrous dan
memiliki beberapa bagian seperti arteri temporal superfisialis, vena
retromandibular dan nervus fasialis yangmenembus dan melalui kelenjar
ini. Kelenjar parotis adalah kelenjar tubuloasinosa kompleks,yang pada
manusia adalah serosa murni. Kelenjar parotis menghasilkan suatu sekret
yang kaya akan air yaitu serous.Saliva pada manusia terdiri atas 25%
sekresi kelenjarparotis.

b. Kelenjar Submandibularis
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang berbentuk seperti kacang
dan memiliki kapsul dengan batas yang jelas. Di dalam kelenjar ini
terdapat arteri fasialis yang melekat erat dengan kelenjar ini.Kelenjar ini
teletak di dasar mulut di bawah ramus mandibula dan meluas ke sisi leher
melalui bagian tepi bawah mandibula dan terletak di permukaan muskulus
mylohyoid. Pada proses sekresi kelenjar ini memiliki duktus Whartoni
yang bermuara di ujung papila sublingualis pada dasarrongga mulut dekat
sekali dengan frenulum lidah, dibelakang gigi seri bawah.
Kelenjar submandibularis adalah kelenjar tubuloasinosa kompleks,
yang pada manusia terutama pada kelenjar campur dengan sel-sel serosa
yang dominan, karena itu disebut mukoserosa. Kelenjar submandibularis
menghasilkan 80% serous (cairan ludah yang encer) dan 20% mukous
(cairan ludah yang padat). Kelenjar submandibularis merupakan kelenjar

yang memproduksi air liur terbanyak. Saliva pada manusia terdiri atas
70% sekresi kelenjar submandibularis.
c. Kelenjar Sublingualis
Kelenjar ini terletak antara dasar mulut dan muskulus mylohyoid
merupakan suatu kelenjar kecil diantara kelenjarkelenjar mayor lainnya.
Duktus utama yang membantu sekresi disebut duktus Bhartolin yang
terletak berdekatan dengan duktus mandibular dan duktus Rivinus yang
berjumlah 8-20 buah.Kelenjar ini tidak memiliki kapsul yang dapat
melindunginya. Kelenjar sublingualis adalah kelenjar tubuloasinosa dan
kelenjar tubulosa kompleks. Pada manusia kelenjar ini adalah kelenjar
campur

meskipun

seromukosa.

Sel-sel

terutama
serosa

kelenjar
yang

mukosa

sedikit

karena

hampir

itudisebut

seluruhnyaikut

membentuk demilune. Duktus interkalaris dan duktus striata jaringan


terlihat.Kelenjar sublingualis menghasilkan sekret yang mukous dan
konsistensinya kental.Saliva pada manusia terdiri atas 5% sekresi kelenjar
sublingualis.
2. Kelenjar saliva minor
a. Kelenjar Glossopalatinal
Lokasi dari kelenjar ini berada dalam isthimus dari lipatan
glossopalatinal dan dapat meluas ke bagian posterior dari kelenjar
sublingual ke kelenjar yang ada di palatum molle.
b. Kelenjar Labial
Kelenjar ini terletak di submukosa bibir. Banyak ditemui pada
midline dan memiliki banyak duktus.
c. Kelenjar Bukal
Kelenjar ini terdapat pada mukosa pipi, kelenjar ini serupa dengan
kelenjar labial.

d. Kelenjar Palatinal
Kelenjar ini ditemui di sepetiga posterior palatal dan di palatum
molle Kelenjar ini dapat dilihat secara visual dan dilindungi oleh jaringan
fibrous yang padat.
e. Kelenjar Lingual
Kelenjar ini dikelompokkan dalam beberapa tipe yaitu :

Kelenjar anterior lingual


Lokasi kelenjar ini tepat di ujung lidah.

Kelenjar lingual Van Ebner


Kelenjar ini dapat di temukan di papila sirkumvalata.

Kelenjar posterior lingual


Dapat ditemukan pada sepertiga posterior lidah yang berdekatan
dengan tonsil.

2.2.3

Komposisi Saliva
Komponen-komponen saliva, yang dalam keadaan larut disekresi oleh

kelenjar saliva, dapat dibedakan atas komponen organik dan anorganik. Namun
demikian, kadar tersebut masih terhitung rendah dibandingkan dengan serum karena
pada saliva bahan utamanya adalah air yaitu sekitar 99.5%. Komponen anorganik
saliva antara lain : Sodium, Kalsium, Kalium, Magnesium, Bikarbonat, Khlorida,
Rodanida dan Thiocynate (CNS), Fosfat, Potassium dan Nitrat. Sedangkan komponen
organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase, maltase, serum
albumin, asam urat, kretinin, musin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim, laktat,
dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.

1. Komponen Anorganik
Dari kation-kation, Sodium (Na+ ) dan Kalium (K+ ) mempunyai
konsentrasi tertinggi dalam saliva. Disebabkan perubahan di dalam muara
pembuangan, Na+ menjadi jauh lebih rendah di dalam cairan mulut daripada
di dalam serum dan K+ jauh lebih tinggi.
Ion Khlorida merupakan unsur penting untuk aktifitas enzimatik amilase. Kadar Kalsium dan Fosfat dalam saliva sangat penting untuk
remineralisasi email dan berperan penting pada pembentukan karang gigi dan
plak bakteri. Kadar Fluorida di dalam saliva sedikit dipengaruhi oleh
konsentrasi fluorida dalam air minum dan makanan. Rodanida dan
Thiosianat(CNS- ) adalah penting sebagai agen antibakterial yang bekerja
dengan sisitem laktoperosidase. Bikarbonat adalah ion bufer terpenting dalam
saliva yang menghasilkan 85% dari kapasitas bufer.
2. Komponen Organik
Komponen organic dalam saliva yang utama adalah protein. Protein
yang secara kuantitatif penting adalah -Amilase, protein kaya prolin, musin
dan imunoglobulin. 2,3 Berikut adalah fungsi protein-protein dalam saliva:

-Amilase mengubah tepung kanji dan glikogen menjadi kesatuan


karbohidrat yang kecil. Juga karena pengaruh -Amilase, polisakarida
mudah dicernakan.

Lisozim mampu membunuh bakteri tertentu sehingga berperan dalam


sistem penolakan bakterial.

Kalikren dapat merusak sebagian protein tertentu, di antaranya faktor


pembekuan darah XII, dan dengan demikian berguna bagi proses
pembekuan darah.

Laktoperosidase mengkatalisis oksidasi CNS (thiosianat) menjadi OSCN


(hypothio) yang mampu menghambat pertukaran zat bakteri dan
pertumbuhannya.

Protein kaya prolin membentuk suatu kelas protein dengan berbagai


fungsi penting: membentuk bagian utama pelikel muda pada email gigi.

Musin membuat saliva menjadi pekat sehingga tidak mengalir seperti air
disebabkan musin mempunyai selubung air dan terdapat pada semua
permukaan mulut maka dapat melindungi jaringan mulut terhadap
kekeringan. Musin juga untuk membentuk makanan menjadi bolus.

2.3

Cairan Sulkus Gingiva (CSG)

2.3.1

Definisi CSG
Caranza JR menyatakan bahwa CSG adalah suatu produk filtrasi fisiologis

dari pembuluh yang termodifikasi. Menurut Goldberg dan cimasoni CSG adalah
eksudat peradangan. Alfano menyatakan bahwa kedua teori tersebut benar. Hipotesa
Alfano membuktikan bahwa CSG dapat berasal dari jaringan gingiva yang sehat,
melalui mekanisme perubahan tekanan osmosis sebab adanya makromolekul. CSG
adalah cairan yang keluar dari sulkus gingiva dalam keadaan sehat maupun
meradang, cairan tersebut berupa serum darah.
2.3.2

Komposisi CSG
Bermacam - macam substansi dapat ditemukan dalam cairan sulkus gingiva

yang sehat. Substansi tersebut ada yang berperan dalam pertahanan tubuh dan ada
pula yang mempunyai peran perusak.
1. Materi darah
Materi darah yang ada dalam cairan sulkus gingiva adalah
polymorfhonuklear leukosit, neutrofil, makrofag, monosit, limfosit.

Polimorfonuklear leukosit Schluger dan Kowashi menemukan lebih dari 500


leukosit setiap detik yang bermigrasi ke ruang mulut dari gingiva dengan
kondisi normal, pada mulut yang mempunyai geligi lengkap. Beberapa

peneliti menyebutkan bahwa kecepatan migrasi polimorfonuklear leukosit


mempunyai hubungan dengan keparahan gingivitis.

Neutrofil membentuk rintangan diantara epitel dan plak pada sulkus yang
mungkin mencegah invasi bakteri pada epitel dan jaringan ikat di bawahnya.
Oleh karena itu, neutrophil dapat memperkecil efek merusak dari plak bakteri.
Bila terjadi kerusakan, seluruh sel ini akan melepaskan enzim cytosolic
(enzim didalam sitoplasma sel). Enzim ini secara luas digunakan di dalam
ilmu kedokteran selama beberapa dekade dalam mendiagnosis kematian sel
dan kerusakan jaringan.

Monosit merupakan sel immatur yang mempunyai sedikit kemampuan untuk


melawan agen - agen yang menyebabkan
berada

di dalam darah

selama

infeksi, Sel monosit hanya

24 jam dan selanjutnya bermigrasi ke

berbagai jaringan, menetap disana dan berubah menjadi makrofag. Makrofag


mempunyai

kemampuan menelan partikel yang lebih besar dan seringkali

lima kali atau lebih jumlah partikel yang dapat ditelan neutrofil.

Limfosit adalah leukosit kedua terbanyak di dalam darah sesudah leukosit dan
neutrofil. Antara 25 - 35 % dari jumlah

seluruh leukosit darah adalah

limfosit. Jumlah ini akan bertambah pada tahap kronis dari suatu peradangan
karena infeksi. Limfosit tidak dapat melakukan fagositosis, tapi bukan berarti
limfosit kurang penting dalam pertahanan tubuh. Sel -

sel limfosit ini

mempunyai fungsi yang sangat penting dalam mekanisme pertahanan


terhadap benda asing. Limfosit adalah sel yang menghasilkan antibody
terhadap berbagai benda atau senyawa asing.

2. Protein
Selain lgG, IgA, lgM, beberapa komponen komplemen C3, C4, C5
dan C3 proaktivator juga ditemukan di dalam cairan sulkus gingiva.
Ditemukannya C3, C4, C5 dan C3 proaktivator menunjukkan bahwa di dalam
sulkus gingiva terjadi aktivasi komplemen melalui jarak klasik dan alternatif.
IgG spesifik terhadap sejumlah mikroorganisme spesifik rongga mulut juga
terdapat di dalam cairan sulkus gingiva.
3. Sel - sel epitel deskuamasi
Sel sel epitel deskuamasi yaitu sel sel epitel perlekatan

terluar

yang terletak dekat dasar sulkus gingiva dan menyusun pertahanan setempat
(host). Sel - sel ini secara terus - menerus terlepas ke dalam sulkes gingiva dan
diganti dengan sel yang bergerak ke koronal dari area dasar epitel. Sel - sel ini
mengandung lisosom primer dan sekunder dan mempunyai kapasitas fagosit.

Anda mungkin juga menyukai