periodik yang
memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan
bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Belerang terjadi
secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di alam sebagai
pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain. Bentuknya
adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya,
adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur
murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk
kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama
dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu,korek api, insektisida dan fungisida. Belerang
dikenal masyarakat (khususnya para petani) adalah sejenis bahan untuk digunakan pembasmi
tikus. Dengan alat khusus, belerang diubah untuk menjadi asap yang dimasukkan pada lubanglubang tikus di persawahan, sehingga tikus dibuatnya semaput. Manfaat belerang padahal
cukup banyak khususnya untuk dunia industri.
Aerosol yang mengandung asam sulfur akan dapat merusak material pembuat
dinding bangunan, khususnya yang mengandung karbonat. Karbonat akan digantikan oleh
sulfat melalui reaksi berikut :
Kalsium sulfat yang terbentuk dari proses ini akan tercuci, sehingga
akan
meninggalkan lobang pada permukaan. Hal itu tamapak pada monumen atau patungpatung yang berada di udara terbuka.
Asam sulfat juga menimbulkan kerusakan pada tekstil. Selain itu pemaparan S02
dalam konsentrasi tinggi akan mempercepat laju korosi logam-logam besi, seng, tembaga,
nikel, khusunya bila kelembaban lebih dari 70 o. laju korosi meningkat menjadi 1 sampai 1,5
kali dalam udara yang tercemar dibandingkan dalm udara yang tidak tercemar.
4. Dampak Sulfur Terhadap Lingkungan
Tingginya kadar SO2 di udara merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan
asam.
Hujan
dalam bahan
asam
bakar
disebabkan
udara
yang
yang
merupakan
bereaksi
dengan
pengotor
oksigen
membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan
bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut
sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar
keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan
tanaman.
Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang
bertahan. Jenis Plankton dan invertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama mati
akibat pengaruh pengasaman. Apa yang terjadi jika didanau memiliki pH dibawah 5, lebih
dari 75 % dari spesies ikan akan hilang.
Sulfur
dioksida
(SO2)
terutama
dilakukan
dengan
mengurangi
penggunaan bahan bakar bersulfur tinggi atau menukarnya dengan bahan bakar yang lebih
bersih lingkungan. Sebagai contoh penggunaan batubara yang mengandung konsentrasi sulfur
tinggi diganti dengan menggunakan gas alam yang lebih bersih lingkungan.
Gas buang dilewatkan melalui absorber, yang merupakan tabung vertical dimana gas
lewat dari bawah keatas sedangkan cairan penyerap (absorbent) lewat dari atas kebawah.
Untuk menjamin kontak antara gas buang dan absorbent, didalam absorber dilengkapi dengan
packing. Setelah terjadi kontak antara absorbent dengan gas buang, SO2 dalam gas buang
akan terikat di absorbent dan dibawa ke bawah sedangkan gas yang sudah bersih akan keluar
melalui puncak absorber.