DULANG
Pada umumnya gaya-gaya yang lain yang bekerja terhadap partikelpartikel mineral tersebut, ialah gaya tahanan medium terhadap partikel yang
bergerak turun sedangkan medium yang dipakai dalam pendulangan adalah air.
Dalam hal ini contohnya pada pengolahan emas, Konsentrasi Gravitasi adalah
proses pemisahan material-material yang berharga dan tidak berharga dalam
suatu bahan galian akibat gaya-gaya dalam fluida berdasarkan / tergantung pada
perbedaan density, bentuk dan ukuran.
Konsentrasi
separasi
dengan
metode
gravitasi
memanfaatkan
perbedaan massa jenis emas ( 19.3 ton/m3 ) dengan massa jenis mineral lain
dalam batuan ( yang umumnya berkisar 2.8 ton/m3 ). Mineral pembawa emas
biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan
tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil
mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan
sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ,
elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsurunsur belerang, antimon, dan selenium. Emas asli mengandungi antara 8% dan
10% perak, tetapi biasanya kandungan tersebut lebih tinggi. Elektrum
sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya
>20%. Apabila jumlah perak bertambah, warnanya menjadi lebih putih.
Panning digunakan untuk mengetahui jumlah penyebaran mineral
berharga yang tertransportasi oleh aliran sungai dari batuan induknya. Peta
aliran sungai sangatlah penting dalam menentukan tempat penyebaran mineral
berharga. Setiap lokasi aliran sungai akan diambil sampel denganmenggunakan
panning. Apabila hasil yang ditemukan terdapat adanya mineral berharga maka
akan terus dilakukan penyelidikan menuju ke arahhulu sungai untuk menemukan
mineral induknya. Apabila hasil dari pengambilan sampel menggunakan panning
mulai
berkurang
pencariannya.
mineral
berharganya
maka
akan
dihentikan
proses
Alat
a. Timbangan (neraca)
b. Splitter
c. Alas plastic / karpet
d. Sendok
e. Nampan
f.
Kantong plastic
g. Mikroskop / loope
h. Corong
i.
j.
Pan pemanas
k. Pemanas (oven)
l.
Ember
m. Gelas ukur
n. Karpet konsentrat
o. Dulang / pan
2.
Bahan
Bijih kasiterit (SnO2) sebanyak 100 gr dengan ukuran -40 +70 # dan
70#
j.
F=C+T
b. Metallurgical Balance
F.f=C.c+T.t
Dimana : F
4.5
Hasil Pengamatan
Gambar 4.1
Proses Pendulangan
Gambar 4.2
Proses Pemanasan dan Pengeringan
Gambar 4.3
Produkta yang Hampir Kering
Gambar 4.4
Proses Penimbangan Konsentrat
Gambar 4.5
Proses Quatering
Tabel 4.1
Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 1
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
2
2
4
2
3
3
2
1
1
0
1
2
3
1
4
4
4
2
2
2
3
4
5
7
6
7
1
8
9
7
5
7
8
6
9
5
11
12
9
6
8
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
4
0
4
2
1
2
1
5
2
1
2
3
2
7
2
3
2
3
3
1
0
11
9
7
4
2
5
6
6
4
8
7
6
7
4
4
8
2
7
9
7
8
22
9
4
23
2
7
24
1
6
25
3
6
nSnO2 = 125 Butir
K nSnO2 = 52 %
47
3
7
48
4
7
49
2
6
50
2
6
nSiO2 = 323 Butir
K nSiO2 = 49.45
Tabel 4.2
Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 2
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
1
5
14
2
4
20
3
1
4
4
11
12
5
8
16
6
3
7
7
3
5
8
11
22
9
4
24
10
7
18
11
5
8
12
5
7
13
2
1
14
4
9
15
1
5
16
6
1
17
2
1
18
6
1
19
5
1
20
6
2
21
3
1
22
4
6
23
5
2
24
2
2
25
3
3
nSnO2 = 186 Butir
26
2
2
27
4
1
28
0
2
29
2
5
30
1
2
31
5
3
32
2
3
33
2
2
34
2
1
35
6
7
36
3
1
37
0
1
38
1
0
39
7
9
40
6
8
41
6
5
42
1
1
43
1
0
44
2
6
45
5
7
46
3
2
47
0
2
48
2
1
49
5
6
50
0
1
nSiO2 = 273 Butir
K nSnO2 = 64.28 %
K nSiO2 = 35.72%
Tabel 4.3
Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 3
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
1
2
3
4
5
2
3
2
3
1
0
2
1
2
1
26
27
28
29
30
1
1
0
2
3
1
2
1
0
1
6
4
2
7
2
2
8
1
3
9
1
0
10
1
2
11
3
1
12
2
3
13
3
3
14
3
1
15
0
1
16
5
2
17
5
5
18
7
3
19
6
2
20
1
4
21
0
2
22
3
2
23
3
2
24
2
5
25
2
1
nSnO2 = 112 Butir
31
1
1
32
3
2
33
2
3
34
2
1
35
4
1
36
6
5
37
1
2
38
1
0
39
0
1
40
2
1
41
1
0
42
4
3
43
1
2
44
2
1
45
2
1
46
0
1
47
0
2
48
2
1
49
3
1
50
3
2
nSiO2 = 88 Butir
K nSnO2 = 78 %
K nSiO2 = 22.93 %
Tabel 4.4
Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 4
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
4
5
8
1
8
4
6
1
1
12
5
10
2
2
9
4
0
0
6
11
3
2
4
5
0
5
5
7
0
0
9
1
0
4
0
3
2
5
2
0
2
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
6
7
2
3
6
5
11
7
6
3
8
11
5
1
3
7
9
2
3
6
4
5
2
2
3
0
0
0
1
1
2
6
8
1
1
1
0
4
2
0
0
0
22
4
3
23
9
2
24
4
0
25
0
0
nSnO2 = 249 Butir
47
11
0
48
2
0
49
3
0
50
1
0
nSiO2 = 103 Butir
K nSnO2 = 87.3 %
K nSiO2 = 13.54 %
Tabel 4.5
Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 5
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
1
6
5
2
0
2
3
0
4
4
1
6
5
2
5
6
1
8
7
0
7
8
3
3
9
2
5
10
3
4
11
2
3
12
2
5
13
1
3
14
2
5
15
2
12
16
4
5
17
0
5
18
4
1
19
3
2
20
2
3
21
5
8
22
2
4
23
0
5
24
1
4
25
4
4
nSnO2 = 106 Butir
26
2
5
27
5
3
28
0
4
29
2
4
30
3
4
31
4
7
32
4
5
33
2
4
34
1
4
35
3
8
36
1
4
37
1
3
38
1
2
39
2
4
40
0
5
41
4
5
42
4
3
43
2
1
44
1
2
45
4
7
46
3
9
47
1
2
48
2
1
49
0
6
50
2
5
nSiO2 = 225 Butir
K nSnO2 = 56.88 %
K nSiO2 = 44.22%
Tabel 4.6
Data Percobaan Mencari Kadar Butiran Mineral SnO2 dan SiO2 Kelompok 6
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
No
Kotak
nSnO2
nSiO2
1
2
3
4
5
4
4
5
2
4
2
1
18
18
10
26
27
28
29
30
1
9
3
2
11
11
24
22
14
17
4.6
6
1
25
7
6
26
8
3
23
9
6
12
10
4
19
11
4
15
12
1
17
13
3
16
14
5
20
15
1
20
16
9
22
17
7
30
18
1
21
19
4
24
20
6
19
21
2
11
22
11
36
23
5
18
24
5
18
25
7
15
nSnO2 = 235 Butir
31
3
2
32
3
12
33
5
14
34
6
15
35
5
9
36
5
16
37
8
6
38
3
7
39
2
3
40
9
21
41
1
12
42
4
13
43
5
16
44
4
11
45
0
6
46
9
3
47
12
7
48
2
6
49
2
4
50
11
2
nSiO2 = 729 Butir
K nSnO2 = 51.126 %
K nSiO2 = 49.814%
Pengolahan Data
Menentukan Operasi Pengolahan Bahan Galian
Perhitungan Kelompok 21
Feed ( F )
Berat feed (F)
= 500 gr
= 21.45 %
Konsentration ( K )
Berat Konsentrat = 182.5 gr
Kadar Konsentrat ( c )
c
= 52 %
Berat Tailing ( T )
T=FC
= 500 gr 182.5 gr
= 317.5 gr
Kadar Tailing ( t )
F.f = C.c + T.t
500 x 21.45
= (182.5 x 52 %) + (317.5 x t)
107.25
= (94.9) (317.5 x t)
317.5 x t
= 94.9 107.25
= 3.889 %
-12.35
x 100 %
-317.5
Recovery ( R )
R=
C.c
x 100
F. f
182.5 x 52 %
x 100 %
= 500 x 21.45 %
= 88,485 %
Ratio of Concentration ( K )
F
K=
500 gr C
182.5 gr
= 2.739
Perhitungan Kelompok 22
Feed ( F )
Berat feed (F)
= 500 gr
= 20.792 %
Konsentration ( K )
Berat Konsentrat = 129 gr
Kadar Konsentrat ( c )
c
= 65.608 %
Berat Tailing ( T )
T=FC
= 500 gr 129 gr
= 379 gr
Kadar Tailing ( t )
F.f = C.c + T.t
500 x 20.792 %
103.96
= (84.634) (379 x t)
379 x t
= 84.634 103.96
84.634 103.96
x 100 %
- 379
= 5.099 %
Recovery ( R )
R=
C.c
x 100
F. f
129 x 65.608 %
x 100 %
500 x 20.792 %
= 81.410 %
Ratio of Concentration ( K )
K=
F
C
500 gr
129 gr
= 3.876
Perhitungan Kelompok 23
Feed ( F )
Berat feed (F)
= 500 gr
= 27.23 %
Konsentration ( K )
Berat Konsentrat = 139 gr
Kadar Konsentrat ( c )
c
= 78 %
Berat Tailing ( T )
T=FC
= 500 gr 139 gr
= 361 gr
Kadar Tailing ( t )
F.f = C.c + T.t
500 x 27.23 %
= (139 x 78 %) + (361 x t)
136.15
= (108.42) (361 x t)
361 x t
= 94.9 107.25
94.9 107.25
x 100 %
- 361
= 7.681 %
Recovery ( R )
R=
C.c
x 100
F. f
139 x 78 %
x 100 %
500 x 27.23 %
= 79.633 %
Ratio of Concentration ( K )
K=
K
F
C
500 gr
139 gr
= 3.597
Perhitungan Kelompok 24
Feed ( F )
Berat feed (F)
= 500 gr
= 28.3 %
Konsentration ( K )
Berat Konsentrat = 136.1 gr
Kadar Konsentrat ( c )
c
= 87.3 %
Berat Tailing ( T )
T=FC
= 500 gr 136.1 gr
= 363.9 gr
Kadar Tailing ( t )
F.f = C.c + T.t
500 x 28.3 %
141.5
= (118.497) (363.9 x t)
363.9 x t
= 118.497 141.5
118.497 141.5
x 100 %
- 363.9
= 6.321 %
Recovery ( R )
R=
C.c
x 100
F. f
136.1 x 87.3 %
x 100 %
500 x 28.3 %
= 83.968 %
Ratio of Concentration ( K )
K=
K
500 gr
136.1 gr
= 3.674
Perhitungan Kelompok 25
Feed ( F )
Berat feed (F)
= 500 gr
= 40.198 %
Konsentration ( K )
Berat Konsentrat = 200 gr
Kadar Konsentrat ( c )
c
= 56.88 %
F
C
Berat Tailing ( T )
T=FC
= 500 gr 200 gr
= 300 gr
Kadar Tailing ( t )
F.f = C.c + T.t
500 x 40.198 %
200.99
= (113.76) (300 x t)
300 x t
= 113.76 200.99
113.76 200.99
x 100 %
- 300
= 29.08 %
Recovery ( R )
R=
C.c
x 100
F. f
200 x 56.88 %
x 100 %
500 x 40.198 %
= 56.60 %
Ratio of Concentration ( K )
K=
K
500 gr
200 gr
= 2.5
Perhitungan Kelompok 26
Feed ( F )
F
C
= 500 gr
= 36.19 %
Konsentration ( K )
Berat Konsentrat = 345.5 gr
Kadar Konsentrat ( c )
c
= 51.126 %
Berat Tailing ( T )
T=FC
= 500 gr 345.5 gr
= 154.5 gr
Kadar Tailing ( t )
F.f = C.c + T.t
500 x 36.19 %
180.95
= (176.640) (154.5 x t)
154.5 x t
= 176.640 180.95
176.640 180.95
x 100 %
154.5
= 2.788 %
Recovery ( R )
R=
C.c
x 100
F. f
345.5 x 51.126 %
x 100 %
= 500 x 36.19 %
= 97.619 %
Ratio of Concentration ( K )
K=
K
F
C
500 gr
345.5 gr
= 1.447
Keterangan :
Tabel 4.7
Data Hasil Pengamatan dan Perhitungan
Kelompok
1
2
4.7
Feed ( F)
Berat
Kadar
(gr)
(%)
500
21.45
500
20.79
Konsentrat (C)
Berat
Kadar
(gr)
(%)
382.5
52
129
65.608
Tailing (T)
Berat
Kadar
(gr)
(%)
267.5
4.619
379
5.099
Recovery
(R)
(%)
Ratio
Of
Concentrate
88.485
81.40
2.50
3.876
(K)
3
4
5
500
500
500
2
27.23
28.3
40.19
139
136.1
200
78
87.3
56.88
361
363.9
300
7.681
6.321
29.08
79.633
83.968
56.60
3.597
3.674
2.5
500
8
36.19
345.5
51.126
154.5
2.788
97.619
1.447
Analisa
Berdasarkan praktikum mengenai dulang, dapat dianalisa bahwa
pendulangan
merupakan
proses
pemisahan
antara
mineral
berharga
bersamaan, hal ini dikarenakan pada mineral tersebut berbeda ukurannya. Oleh
karena itu, sangat diperlukan sekali penyeragaman ukuran butiran.
Pada pengolahan data yang dihitung pada praktikum ini yaitu berat
konsentrat, kadar konsentrat, kadar tailing, recovery, dan ratio of concentration.
Semua unsur perhitungan yang ada pada praktikum ini termasuk kedalam
operasi pengolahan bahan galian. Jadi dengan kata lain, baik data maupun
perhitungannya harus dikerjakan secara baik, benar dan teliti.
Pada perhitungan nilai berat konsentrat, nilai ini sebaiknya tidak besar
atau mendekati nilai berat feednya, karena apabila nilai berat konsetrat ini
mendekati nilai berat feednya, maka hasilnya pun akan mempengaruhi pada
perhitungan kadar tailing maupun recoverynya.
Pada perhitungan nilai kadar tailing, didapat data dari semua kelompok
menunjukan hasil yang kurang optimal. Hal ini dikarenakan, pada proses
pendulangan yang dikerjakan tidak sesuai dengan standar operasional prosedur.
Nilai kadar tailing ini seharusnya tidak lebih besar daripada nilai kadar
konsetratnya, karena apabila nilai kadar tailing ini lebih besar daripada nilai
konsetratnya dapat dipastikan percobaan pemisahan mineral ini gagal.
Selain itu, nilai recovery ini sebenarnya menunjukkan tingkat keefektifan
pengambilan bagian mineral berharga atau logam dari feed dalam konsetrat. Dari
penjelasan di atas dapat diuraikan apabila nilai recovery lebih besar dari nilai
100% dapat dikatakan salah dalam percobaan. Hal ini mungkin terjadi karena,
overload dari berat konsetratnya ataupun dari nilai kadarnya.
Nilai recovery ini dapat dibandingkan antara satu kelompok dengan
kelompok yang lainnya yang dapat menggambarkan kadar mana yang terbaik
apabila ukuran mesh ini berbeda-beda pada setiap kelompok. Dapat diketahui
dari grafik lebih kecil ukuran butir yang dipisahkan maka akan lebih baik atau
lebih besar nilai recoverynya.
4.8
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan,
perhitungan
dan
pengolahan
data
pada
kecil ukuran butir maka semakin baik recovery yang didapat. Tetapi, penentuan
itu dilihat kembali berdasarkan nilai rasio konsetratnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN