Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Anggota Kelompok 4 :
Deby Ayu Lestari
:
Erisa Listy Valiana
:
Eulandea Alpedoe
:
Nadia Devina
:
Widya Silvia
:
0113U478
0113U089
0113U426
0113U166
0113U003
menyulitkan
kimia,
dan
suku
cadang
kesulitan
elektronik
auditor.
sering
Seperti
menyulitkan
FUNGSI
BISNIS
DALAM
SIKLUS
SERTA
DOKUMEN
DAN
CATATAN
TERKAIT
Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat
bisnisnya. Untuk bisnis ritel atau grosir, akun terbesar dalam laporan keuangan
sering kali berupa persediaan barang dagang yang tersedia untuk dijual. Untuk
mempelajari siklus persediaan dan pergudangan, kita akan menggunakan
contoh perusahaan manufaktur, yang persediaannya mungkin meliputi bahan
baku, suku cadang dan perlengkapan yang dibeli untuk digunakan dalam
produksi, barang dalam proses manufaktur, dan abrang jadi yang tersedia untuk
dijual. Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari
dua sistem terpisah tetapi terkait erat, di mana yang satu melibatkan arus fisik
bang dan yang lainnnya dengan biaya terkait. Enam fungsi bisnis akan
membentuk siklus persediaan dan pergudangan.
Memroses Pesanan Pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk
produksi. Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta
departemen pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan tersebut dapat
dilakukan oleh personil ruang penyimpanan bahan baku yang diperlukan,
dengan perangkat lunak computer yang terotomatisasi ketika bahan baku
mencapai tingkat yang telah ditentukan terlebih dahulu, dengan pesanan yang
dilakukan atas abahan baku yang diminta unutk memenuhi pesanan pelanggan,
atau melalui pesanan yang dilakukan atas dasar perhitungaan bahan baku
secara periodik.
Menerima Bahan Baku
Penerimaan bahan baku yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari siklus
akuisisi dan pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima
menyangkut kuantitas dan kualitasnya. Setelah inspeksi, bahan itu dikirim ke
ruang penyimpanan dan slinan dokumen penerimaan, atau pemebritahuan atau
notifikasi elektronik mengenai penerimaan barang, biasanya diserahkan ke
bagian pembelian, ruang penyimpanan, dan utang usaha. Pengendalian dan
akuntabilitas merupakan hal penting unutk semua transfer tersebut.
lainnya
memerlukan
bahan
untuk
produksi,
personil
ruang
memiliki
sistem
perangkat
lunak
akuntansi
dan
manajemen
persediaan
terintergrasi.
Memroses Barang
Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan.
Perusahaan menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat
berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat
persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya, dan operasi produksi
yang ekonomis.
Sistem
akuntansi
biaya
yang
memadai
merupakan
bagian
penting
dari
Catatan akuntansi biaya terdiri dari fileinduk, neraca lajur, dan laporan yang
mengakumulasikan biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead berdasarkan
pekerjaan atau proses ketika biaya tersebut dikeluarkan.
persediaan
perpetual
diperbaharui
secara
otomatis
ketika
akuisisi
firewalls,dan
peengendalian
teknologi
manajemen
substantif
atas
transaksi,
baik
transaksi
siklus
akuisisi
dan
akuntansi
biaya.Sistem
dan
pengendalian
akuntansi
biaya
milik
apakah
persediaan
sudah
dilindungi
dari
pencurian
dan
Catatan biaya per Unit keakuratan data biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan overhead manufaktur sangatlah penting untuk menyatakan
secara wajar pesediaan bahan bakku, barang dalam proses dan barang jadi.
Agar data biayanya akurat, klien harus mengintegrasikan catatan akuntansi
biayanya dengan catatan produksi dan akuntansi lainnya.
Ketika menguji catatan biaya persediaan, pertama auditor harus memahami
pengendalian internal dalam sistem akuntansi biaya. Pemahaman ini dapat
menghabiskan banyak waktu karena arus biaya.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam mengaudit persediaan dan
pergudangan, seperti pada semua siklus lainnya. Selain melaksanakan prosedur
analitis yang memeriksa hubungan saldo akun persediaan dengan akun laporan
keuangan lainnya, auditor seringkali juga menggunakan informasi nonkeuangan
untuk menilai kelayakan saldo yang berkaitan dengan persediaan.
kunjungan
ke
penyimpanan,
fasilitas
produksi,
persediaan
klien,
perencanaan,
termasuk
dan
area
pnyimpanan
Setelah menilai risiko bisnis klien, auditor memutuskan salah saji yang dapat
ditoleransi dan menilai risiko inheren untuk persediaan, yang biasanya sangat
material bagi perusahaan manufaktur, grosir, dan ritel. Ketika menilai risiko
pengendalian, auditor terutama memperhatikan pengendalian internal terhadap
catatan perpetual, pengendalian fisik, perhitungan persediaan, dan penetapan
harga persediaan.
Mengajukan
pertnyaan
kepada
personil
klien
mengenai
prosdur
perhitungannya.
Bagian yang paling penting dari observasi persediaan adalah meentukan apakah
perhitungan fisik telah dilakukan sesuai dengan instruksi klien. Sebagian bagian
prosedur analitis yang dilakukannya setelah klien menyelesaikan perhitungan
persediaan, auditor dapat membandingkan persediaan dengan nilai dolar yang
tinggi dengan perhitungan pada tahun sebelumnya serta file induk persediaan
sebagai pengujian kelayakan.
mengandalkan
dokumen
serta
catatan
yang
memadai
yang
akan
kategori
ini
adalah
bahan
baku,
suku
cadang
yang
dibeli,
dan
perlengkapan. Auditor juga harus menentukan biaya mana yang akan dilibatkan
dalam penilaian item persediaan. Dalam memilih item persediaan spesifik demi
penetapan harga, auditor harus berfokus pada nilai uang yang lebih besar dan
pada produk yang harganya sangat berfluktuasi.
Auditor harus menyajikan daftar item persediaan yang akan diverifikasi untuk
tujuan penetapan harga dan meminta klien untuk mencari faktur vendor yang
sesuai.Jika klien memiliki file induk persediaan perpetual yang mencakup biaya
per unit akuisisi. Dalam menetapkan harga bahan baku untuk membuat produk
auditor harus mempertimbangkan baik biaya per unit bahan baku maupun
jumlah unit yang diperlukan untuk membuat unit output. Auditor harus
memeriksa spesifikasi rekayasa, memeriksa barang jadi, atau menemukan
metode yang serupa guna menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk
membuat suatu produk.
Demikian
juga,
ketika
menguji
tenaga
kerja
langsung
auditor
harus
memverifikasi biaya per jam tenaga kerja langsung dan jumlah jam yang
diperlukan untuk membuat suatu unit produksi. Jika klien memiliki biaya standar
metode yang efisien dan bermanfaat untuk menentukan penilaian adalah
mereview dan menganalisis varians.
INTEGRASI PENGUJIAN
Pengujian
siklus
akuisisi
dan
pembayaran.
Ketika
memverifikasi
akuisisi
persedian sebagai bagian dari pengujian siklus akuisisi dan pembayaran, auditor
juga memperoleh bUkti mengenai keakuratan bahan baku yang diperoleh dan
semua biaya overhead manufaktur yang dikeluarkan kecuali tenaga kerja.
Pengujian siklus penggajian dan personalia. Ketika auditor memverifikasi biaya
tenaga kerja. Dalam sebgaian besar kasus catatan akuntansi biaya untuk biaya
tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit
siklus penggajian dan personalia.Pengujian siklus penjualan dan penagihan.
Hubungan anatar siklus penjualan dan penagihan serta siklus persediaan dan
pergudangan tidak seerat seperti dua siklus yang baru saja kita bahas. Auditor
mungkin bisa menguji harga pokok penjualan standar bersamaan dengan
dilaksanakannya pengujian penjualan.
Pengujian akuntansi biaya pengujian atas catatan akuntansi biaya, merupakan
sarana untuk memverifikasi pengendalian yang mempengaruhi persediaan
karena auditor untuk memverifikasi sebagai bagian dari pengujian atas ketiga
siklus sebelumnya. Dalam menguji persediaan fisik auditor mungkin sangat
tergantung pada file induk persediaan perpetual jika file itu telah diuji sebagai
bagian dari slah satu atau lebih siklus yang telah kita bahas. Kita menguji biaya
per unit, auditor mungkin juga bergantung hingga beberapa tingkat pada
pengujian atas catatan biaya yang dibuat selama pengujian substantif atas
transaksi.
Terakhir, ketika menguji pengendalian dan melaksanakan pengujian substantif
yang berhubungan dengan transaksi serta saldo persediaan, auditor juga
mengintegrasikan pengujian dengan hubungan yang bertujuan yang berkaitan
dengan saldo dengan pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi empat
tujuan penyajian dan pengungkapan.
Auditor
harus
memahami
pengendalian
klien
yang
berhubungan
dengan