Anda di halaman 1dari 2

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian

tengah Pulau Jawa. Ibu kotanya adalah Semarang. Provinsi ini berbatasan
dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah
Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut
Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya 32.548 km, atau sekitar 28,94% dari
luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di
sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun
Jawa di Laut Jawa.
Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai
"jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa
lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di
daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula wargaTionghoaIndonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi
ini.
Sejak tahun 2008, provinsi Jawa Tengah memiliki hubungan kembar dengan
provinsi Fujian di China. awa tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak
berkembag disini karena di jawa tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu
terlihat dari berbagai peninggalan candi di jawa tengah.
mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah
mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas
sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada
wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh
unesco ada juga tembang tembang (lagu lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan
(alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang
merupakan pertunjukan seni peran khas dari jawa. di jawa tengah juga masih
ada kerjaan yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang
dikenal dengan kasunanan solo. budaya jawa tengah sungguh banyak mulai dari
wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi
Tari sering disebut juga beksa, kata beksa berarti ambeg dan esa, kata
tersebut mempunyai maksud dan pengertian bahwa orang yang akan menari
haruslah benar-benar menuju satu tujuan, yaitu menyatu jiwanya dengan
pengungkapan wujud gerak yang luluh.
Seni tari adalah ungkapan yang disalurkan / diekspresikan melalui gerakgerak organ tubuh yang ritmis, indah mengandung kesusilaan dan selaras
dengan gending sebagai iringannya. Seni tari yang merupakan bagian budaya
bangsa sebenarnya sudah ada sejak jaman primitif, Hindu sampai masuknya
agama Islam dan kemudian berkembang. Bahkan tari tidak dapat dilepaskan
dengan kepentingan upacara adat sebagai sarana persembahan. Tari mengalami
kejayaan yang berangkat dari kerajaan Kediri, Singosari, Majapahit khususnya
pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
Surakarta merupakan pusat seni tari. Sumber utamanya terdapat di
Keraton Surakarta dan di Pura Mangkunegaran. Dari kedua tempat inilah
kemudian meluas ke daerah Surakarta seluruhnya dan akhirnya meluas lagi
hingga meliputi daerah Jawa Tengah, terus sampai jauh di luar Jawa Tengah. Seni
tari yang berpusat di Kraton Surakarta itu sudah ada sejak berdirinya Kraton
Surakarta dan telah mempunyai ahli-ahli yang dapat dipertanggungjawabkan.
Tokoh-tokoh tersebut umumnya masih keluarga Sri Susuhunan atau kerabat
kraton yang berkedudukan. Seni tari yang berpusat di Kraton Surakarta itu
kemudian terkenal dengan Tari Gaya Surakarta. Macam-macam tariannya :
Srimpi, Bedaya, Gambyong, Wireng, Prawirayuda, Wayang-Purwa
Mahabarata-Ramayana. Yang khusus di Mangkunegaran disebut Tari
Langendriyan, yang mengambil ceritera Damarwulan.

Dalam perkembangannya timbullah tari kreasi baru yang mendapat


tempat dalam dunia tari gaya Surakarta. Selain tari yang bertaraf kraton
(Hofdans), yang termasuk seni tari bermutu tinggi, di daerah Jawa Tengah
terdapat pula bermacam-macam tari daerah setempat. Tari semacam itu
termasuk jenis kesenian tradisional, seperti :
-- Dadung Ngawuk, Kuda Kepang, Incling, Dolalak, Tayuban, Jelantur, Ebeg, Ketek
Ogleng, Barongan, Sintren, Lengger, dll.
Pedoman tari tradisional itu sebagian besar mengutamakan gerak yang ritmis
dan tempo yang tetap sehingga ketentuan-ketentuan geraknya tidaklah begitu
ditentukan sekali. Jadi lebih bebas, lebih perseorangan.

Anda mungkin juga menyukai