KATALIS, 14 Maret 2016

Untuk membuat katalis adapun sifat-sifat fisik yang harus diperhatikan seperti luas permukaan,
ukuran partikel serta strukuturnya dan ukuran pori juga sangat berpengaruh dalam penyelenggaraan
reaksi tersebut .
Pada dasarnya pembuatan katalis dilakukan dengan 3 cara :
1. Metode Presipitasi dan atau pembentukan gel ( solgel )
1.1 Metode Presipitasi
Metode ini dibuat untuk mendapatkan suatu material padat yang mempunyai pori yang besar.
Sebagai contoh : didalam proses ini adalah perubahan kalsium atau magnesium dalam kondisi
terlarut menjadi endapan, misalnya dalam bentuk kalsium karbonat atau magnesium karbonat
yang mempunyai nilai kelarutan kecil.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Penambahan repesiting agent sampai terjadi endapan.
Endapan kemudian disaring dan dicuci (washing) sampai larutan pencuci menjadi
netral. Pengeringan dari padatan yang didapat, biasanya dilakukan dalam oven untuk
menghilangkan kandungan dalam air.
b. Kalsinasi
Kalsinasi dimaksudkan dimana memanasi padatan dalam suatu oven pada T tinggi
dimaksudkan untuk memodifikasi padatan garam menjadi oksida atau logamnya.
Contoh pembuatan : Pembuatan Magnesium Oksida, yaitu dengan mengendapkan
larutan Magnesium Nitrat dengan menambahkan sodium karbonat sebagai repesiting
agentnya, maka terjadi MOMg. Mg karbonat ini kemudian disaring, dicuci dan
dikeringkan kemudian dikalsinasi, sehingga dia membentuk MgO.
Dalam suatu proses repitisasi maka variabel yang berpengaruh pada pembentukan
sifat katalis adalah konsentrasi dari larutan, suhu, lama pengeringan dan lama
kalsinasi. Jadi variabel ini akan berpengaruh langsung pada surface area serta
struktur-struktur ori yang akan dihasilkan.
Proses pencucian juga harus dilakukan dengan benar, karena jika tidak maka mungkin
masih terdapat impuritis yang dapat merusak struktur ori yang dihasilkan. Begitu
pula, pada proses kalsinasi baik pada saat pemanasan maupun pendinginan harus
dilakukan secara pelan-pelan agar tidak merubah struktur katalis yang sudah
terbentuk.
1.2 Pembentukan katalis gel ( solgel )
Langkah-langkah pembuatan katalis secara solgel adalah prinsipitipnya sama dengan metode
repisitasi, namun disini akan terbentuk sebuat larutan koloid (gel). Roses repreasi solgel
hanya terjadi pada pembuatan katalis yang didalamnya mengandung silika dan atau alumina
seperti pada proses pembuatan zeolit. Hal ini terjadi karena katalis yang mengandung silika
dan alumina akan selalu didahului dengan pembentukan gel (koloid) karena silika / alumina
adalah gel (koloid) alami.
Dalam beberapa kasus , bahan berpori dapat diperoleh hanya dengan suatu componen dan air
lalu digiling atau ditumbuk untuk mendapatkan ukuran butir partikel yang diinginkan.
Kemudian dikeringkan seperti cara diatas dan dikalsinasi.
Contoh: Pembuatan Paduan Magnesium Oksida dan Kalsium Oksida, jadi masing-masing
dicampur dan ditambah air kemudian digiling, dibentuk dan dikeringkan. Setelah itu
dikeringkan lagi dan dikalsinasi lagi.

2. Metode Pencampuran
Beberapa katalis biasanya dibuat hanya dengan mencampur bahan-bahan atau material yang
sudah tersedia. Metode ini biasanya mengikuti prosedur sbb :
a. Mixing (Pencampuran dan Pengadukan)
Contoh Preparasi Mixing : Pembuatan Magnesium Oksida yang awalnya berupa
Magnesium karbonat saja yang dicampur air lalu digiling / diaduk dalam bowmill
kemudian ditutup atau dicetak atau diexstruksi. Lalu dikeringkan dalam oven dan
dikalsinasi.
b. Milling (Penghalusan)
c. Drying (Pengeringan)
d. Kalsinating (Kalsinasi)
e. Aktivasi
Tujuannya Memodifikasi dari logam-logam yang akan dibentuk menjadi katalis agar
menjadi logam konduktor atau semikonduktor (oksida)
3. Metode Impreknasi diatas suatu carrier
Metode pembuatan preparasi katalis untuk mendapatkan katalis carrier. Penggunaan katalis
carrier dimaksudkan untuk mendapatkan surface area yang sangat besar dengan hanya sedikit
menggunakan logam aktif yang mungkin mahal, seperti contohnya : Platina, RU, Pd, Dsb.
Secara singkat, pembuatan katalis ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memilih dan mengenal sifat carrier yang akan dipakai
b. Melarutkan larutan metal atau larutan yang akan di impreknasi ( didistribusi ).
c. Melarutkan Impreknasi larutan yang sudah disiapkan dengan carriernya.
d. Pengeringan dalam oven dimana bertujuan untuk menghilangkan pelarut.
e. Kalsinasi
f. Aktivasi
Pada proses Impreknasi dikenal dengan proses basah dan proses kering.
Proses Basah : carrier yang sudah aktifdirendam dalam larutan logam sambil diaduk dan
dipanaskan sampai membentuk pasta. [Proses pencampuran juga
menentukan] setelah larutan membentuk pasta dan pasta dimasukkan
kedalam oven selama 1 malam untuk menghilangkan pelarut. Langkah
selanjutnya sama seperti proses-proses diatas.
Proses Kering : carrier yang sudah aktif diletakkan didalam suatu wadah (Beaker Glass)
kemudian larutan logam yang sudah disiapkan disemprotkan pelan-pelan
sambil diaduk dan tidak boleh ada cairan yang terpisah dan harus terserap
pada pori-pori. Jumlah larutan dibuat dengan sedemikian rupa sehingga
larutan akan terserap oleh carrier tersebut [biasanya volume larutan harus
80% dari volume pori katalis]. Langkah selanjutnya sama seperti prosesproses diatas. Contoh Pembuatan Katalis Kalium yang di impreknasi denggan
support Alumina ( Gamma Alumina = yang paling besar) Prosedur sbb :
Cara Basah
a. Gamma Alumina bubuk dimasukkan kedalam Phospat pada metode
basah larutan diaduk pada suhu 100'C aduk pelan-pelan sampai
larutan menjadi bubur.
b. Bubur dikeringkan pada oven 105'C selama 8 jam

c. Hasil berupa bubuk dan dikalsinasi pada 150'C selama 5 jam dengan
melewatkan Gas N2.
d. Kalsinasi dilanjutkan lagi dengan mereduksi Kalium menjadi unsur
logam dengan mengalirkan has H2 selama 3 - 5 jam
e. Pendinginan harus dilakukan secara pelan-pelan sampai suhu benarbenar dingin dan tetap mengalirkan N 2 dan tidak boleh ada O2, karena
logam K yang sudah terbentuk akan teroksidasi.
Cara Kering
a. Kalium Phospat dimasukkan kedalam wadah sedikit demi sedikit
disemprotkan dimana jumlah larutan lebih dari jumlah padatan.
b. Setelah itu dikeringkan seperti langkah diatas hingga menjadi K