KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal kebijakan yang mengatur
penerimaan dan pengeluaran negara.
Penerimaan negara (Indonesia) berasal dari
pajak, penerimaan di luar pajak, dan penerimaan
lainnya (bersifat hibah).
Pengeluaran pemerintah dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu pengeluaran rutin dan
pengeluaran pembangunan.
ANGGARAN PEMERINTAH
APBN di Indonesia selalu sama dengan penerimaan
totalnya. Dalam pengertian akuntansi ini Anggaran selalu
seimbang (anggaran berimbang). Dalam pengertian
ekonomi anggaran bisa defisit, surplus atau berimbang.
Ada tiga pengertian yang berbeda mengenai arti defisit,
surplus dan anggaran berimbang.
1. Penerimaan pajak (Tx) dan seluruh pengeluaran (G +
W + Tr), apabila G + W + Tr > Tx maka anggaran
defisit dan bila G + W + Tr < Tx maka anggaran
surplus selanjutnya G + W + Tr = Tx maka anggaran
berimbang.
2. Defisit anggaran apabila G + W + Tr > Tx + B,
surplus anggaran apabila G + W + R < T + B dan
berimbang bila G + W + R = T + B.
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN
FISKAL
Perkembangan kebijakan fiskal mengalami
beberapa dinamika.
Kebijakan fiskal merupakan salah satu
instrumen pemerintah untuk melaksanakan
fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi ekonomi.
Pada masa krisis, peran pemerintah dapat
dikatakan sebagai motor penggerak
perekonomian, mengingat sektor swasta belum
dapat diandalkan secara optimal.
SUMBER DEFISIT
Bisa berasaal dari pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
Problems Measuring the Deficit :
1. Inflation
2. Capital assets perubahan utang dikurangi
perubahan aset (masalah capital budgeting).
3. Uncounted liabilities pensium, social
insurance
4. The business cycle ketidakpastian
perekonomian
DIMENSI INTERNASIONAL
Defisit anggaran pemerintah dapat
menyebabkan perdagangan defisit, yang harus
dibiaya dengan meminjam dari LN.
Utang pemerintah akan menaikkan capital flight
karena investor asing melihatnya sebagai faktor
resiko.
Utang yang besar akan menurunkan
kemampuan politis negara di dunia.
20