504 1008 1 SM PDF
504 1008 1 SM PDF
Abstrak
Komposit isotropik Al/SiC yang dibuat dengan metode metallurgi serbuk kualitas mekaniknya sangat ditentukan oleh
kualitas ikatan permukaan antara matrik (Al) dan penguat (SiC). Kualitas ikatan permukaan akan menentukan nilai
modulus elastisitas komposit yang dibuat melalui metode fase padat. Pelapisan oksida metal pada permukaan partikel
SiC dapat meningkatkan kualitas ikatan interfasial antara matrik dan penguat. Pada penelitian ini menggunakan tiga
macam pelapis oksida metal, yaitu Al oksida, Mg oksida, dan Cu oksida yang dideposisikan pada permukaan partikel
SiC. Dari ketiga jenis pelapis itu pelapis Al2O3 mempunyai peran sebagai pengikat antara matrik dan penguat paling
baik dibandingkan CuO atau MgO. Adanya fase intermetalik pada pelapis CuO dan porus pada pelapis MgO merupakan
indikasi yang menyebabkan penurunan kualitas dari material komposit Al-SiC. Pada semua variabel fraksi volume SiC
pada komposit Al/SiC pelapis alumunium oksida mempunyai nilai modulus elastisitas yang paling tinggi dibandingkan
kedua pelapis oksida lainnya.
Abstract
The Influence of Coating Oxide Metal on Surface of SiC Particles to Elastic Modulus of Al/SiC Composites. The
isotropic composites of Al/SiC is made by powder metallurgy method, the quality of mechanical materials depend on
interfacial bonding between matrix (Al) and reinforcement (SiC). The quality of interfacial bonding can influence to
elastic modulus of composites which is made by solid process. SiC particles were coated by metal oxide aim to enhance
quality interfacial bonding between matrix and reinforcement. These research using three kinds of coating materials,
which are Mg oxide, Cu oxide and Al oxide, and these materials were deposited on surface of SiC particles. From three
kinds of materials coating Al2O3 is the best to enhance quality interfacial bonding between matrix and reinforce than the
others as CuO or MgO. There is Intermetalic phase formatted on CuO coating, and MgO coating have many porous
where they can make decrease quality of Al-SiC composites. All of volume fraction of SiC on the Al/SiC composites,
which oxide aluminum coating on SiC surface have highest value of elastic modulus than the others metal oxides.
Keywords: composites, isotropic, interfacial bonding, matrix, reinforcement, elastic modulus
1. Pendahuluan
126
127
Ec =
Dimana :
q=
E m (1 + 2SqV f )
(Pers. 1)
1 qV f
( E f / Em ) 1
(Pers. 2)
( E f / E m ) + 2S
Ec" = E f V f + EmVm
(Pers. 3)
Beban
transversal
pada
material
komposit
unidireksional, merupakan beban yang tegak lurus
dengan luas penampang penguat. Akibat pemberian
beban yang kuat pada arah tersebut menyebabkan
terjadinya elongation yang berbeda antara penguat dan
matrik, dengan besar beban eksternal yang dialami
matrik dan penguat sama besar (isostress). Modolus
elastisitas dari komposit pada beban transversal (lower
bound) dapat dinyatakan dengan:
1 V f Vm
=
+
Ec Ec Em
(Pers. 4)
128
2. Metode Penelitian
Proses pelapisan SiC partikel dengan AlMg (oksida).
Pada penelitian ini digunakan serbuk alumunium produk
Merck (PA), dan partikel penguat keramik SiC (220
Mesh). Partikel penguat SiC dibersihkan dengan ultra
sonic cleaner dalam media alkohol (90 %), dan di
keringkan dalam oven 1000 C. Partikel SiC dilapisi
dengan variabel ion Al, Mg dan Cu dalam larutan HNO3
melalui mekanisme electroless plating . Media elektrolit
yang digunakan terdiri dari Mg 0, 25 gr, Al 0,5 gr dan
Cu (1 gr) masing-masing dalam media elektrolit HNO3
40 ml. Proses coating oksida metal pada partikel SiC
dilakukan dengan menggunakan magnetic stirer dengan
temperatur 1250 C. Proses oksidasi pada partikel SiC
dilakukan dalam furnace pada temperatur 2000 C,
dilanjutkan pada temperatur 4000C selama satu jam
Proses pembuatan komposit Isotropik Al/SiCp
dengan mekanisme cold compacting. Partikel SiC
yang telah terlapisi di blending dengan partikel serbuk
Al dalam N-butanol (wet mixing), dengan menggunakan
magnetic stirer pada temperatur 1000 C. Masing-masing
campuran divariasikan penguat SiC dengan fraksi
volume 10, 20, dan 30 % terhadap volume total
komposit. Setelah proses selesai masing-masing
komposisi Al/SiCp yang sudah kering dimasukkan ke
dalam cetakan silinder stainles steel berdiameter 14 mm
dengan tinggi 120 mm. Besarnya gaya kompaksi untuk
pembuatan green density dibuat tetap sebesar 15 KN
dengan lama penahanan 10 menit, dan menggunakan
pelumas padat Zn-stearat untuk mengurangi gesekan.
129
130
(b)
(a)
(c)
(d)
Gambar 1. Mikrostruktur permukaan partikel SiC. (a) Partikel SiC sebelum terlapisi (b) terlapisi MgO (b) terlapisi CuO (c)
terlapisi Al2O3
(a)
(b)
SiO2 SiC
1400
1200
Itensitas
1000
800
600
400
200
0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2 Theta
(c)
(d)
Gambar 2. Analisa fase pada partikel SiC yang terlapisi fase metal oksida dengan menggunakan X-Ray diffraction (a)
lapisan Al2O3 (b) lapisan MgO (c) lapisan CuO
131
Gambar 3. Mikro Struktur Komposit Al/SiC yang dicoating dengan (a) ion Al, (b) Ion Mg, dan (c) Ion Cu
Gambar 4. Grafik perbandingan modulus elastisitas pada komposit Al/SiC dengan variable fraksi volume SiC secara teoritk,
tanpa pelapisan dan SiC dengan pelapis (a) MgO, (b) Al2O3, (c) CuO
132
180
E, Mod.Elastisitas (GPa)
160
140
120
100
80
60
Lps.MgO
Lap.Al2O3
Lap.CuO
40
20
0
0
10
20
30
40
Gambar 5. Grafik modulus elestisitas Komposit Al-SiC dengan SiC ter coating metal oksida
Gambar 6. Grafik perbandingan modulus elastisitas pada komposit Al/SiC dengan variabel fraksi volume SiC terhadap
modulus elastisitas upper dan lower bound, tanpa pelapisan dan SiC dengan pelapis (a) tanpa pelapisan (b)
pelapisan CuO (c) pelapisan Al2O3, (d) pelapisan MgO
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada
pembuatan komposit isotropik Al-SiC, dengan
perlakuan pelapisan partikel penguat SiC menggunakan
pelapis metal oksida yang berbeda-beda ,dan proses
pembuatannya dalam keadaan padat dapat disimpulkan:
1) Pelapis Al2O3 pada permukaan partikel SiC dengan
menggunakan menggunakan metode electroless platting
cenderung lebih merata dibandingkan dengan pelapis
133
Daftar Acuan
[1] D. Bhagwan Agarwal, Analysis and Performance
of fiber Composite, Jon & Sons . Inc. New York,
1980.
[2] A.P. Sannino, H.J. Rack, Journal of Materials
Science Vol. 30 (1996)
[3] V. Fritz, Lenel, Powder Metallurgy principles and
aplications, Metal Powder, Industries Federation,
New Jersey, 1980.
[4] Kwon, Dongil, Scripta Metallurgy Vol.30 (1994).
[5] M. Zainuri, Parangtopo, Tesis S-2, Material Sience
Universitas Indonesia, Depok, 1994.
[6] B. Stefan Friderch, Powder Technology, Elsevier
sequoia Vol. 78 (1994).
[7] S.Long, O. Beffort et .al, 9Th CIMTEC-World
Ceramics Congress, Ceramics-Part C, Florence,
Italy (1999).
[8] S. Long, O. Beffort, Mat.Sci & Eng, Vol A, In
March ,1999.
[9] L. Froyen, B. Verlinden, Aluminium Matrix
Composites Materials, TALAT Lecture University
of Leuven, Belgium 1402, p.28.