Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

PERATURAN DAN UNDANG-UNDANG


KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) DAN LINGKUNGAN

OLEH :

NAMA : FEBIYORA CHANDRA KIRANA


NIM

: F1D213034

PRODI : TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2015/2016

PERATURAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN


Tujuan Peraturan LK3 adalah untuk memastikan bahwa semua peraturan perundangundangan yang berlaku telah dikendalikan dengan baik (diperbaharui, dijalankan dan
dipenuhi bagian-bagian terkait).
Peraturan Pemerintah terkait K3 :
a. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening).
b. Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran,
Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.
c. peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
d. Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada
Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
Peraturan Menteri terkait K3 :
1. Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan
Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan.
2. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu.
3. Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang
Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Ahli Keselamatan Kerja.
4. Permenakertrans RI No 1 Tahun 19879 tentang Kewajiban Latihan Hygienen
Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Paramedis
Perusahaan.
5. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada
Konstruksi Bangunan.
6. Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
7. Permenakertrans RI No 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.

8. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit


Akibat Kerja.
9. Permenakertrans RI No 1 Tahun 1982 tentang Bejana Tekan.
10. Permenakertrans RI No 2 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las.
11. Permenakertrans RI No 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja.
12. Permenaker RI No 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatis.
13. Permenaker RI No 3 Tahun 1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pemakaian Asbes.
14. Permenaker RI No 4 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi.
15. Permenaker RI No 5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
16. Permenaker RI No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
17. Permenaker RI No 1 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat
Operator Pesawat Uap.
18. Permenaker RI No 1 Tahun 1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat
Operator Keran Angkat.
19. Permenaker RI No 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi-instalasi
Penyalur Petir.
20. Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban
dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
21. Permenaker RI No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
22. Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
23. Permenaker RI No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan
Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan
Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

24. Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan


Pemeriksaan Kecelakaan.
25. Permenaker RI No 4 Tahun 1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan
tata Kerja Dokter Penasehat.
26. Permenaker RI No 3 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang.
UNDANG-UNDANG K3 DAN LINGKUNGAN
1. Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).
2. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. UndangUndang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban
memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja
yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai
dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan
kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban
memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi
semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undangundang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga
menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja
secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya
hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja
meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan
syarat kesehatan kerja.
3. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. UndangUndang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampi
dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Sebagai penjabaran dan
kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga mengeluarkan
Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang
Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas
Bumi
b. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas
Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida

c. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan


Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
d. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul
Akibat Hubungan Kerja
4. Undang-undang no. 32 Tahun 2009 Tentang Pengolahan Lingkungan
Hidup

AMDAL

PP RI No.27 Tahun 2009 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


(AMDAL)

PERMEN LH No. 11 Tahun 2006 tentang Rencana Usaha Kegiatan yang


wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan
(AMDAL)

KEPMEN LH No.86 tentang Pedoman pelaksanaan upaya kelola


lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan (UPL-UKL)

Pengendalian Pencemaran Air

PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan


pengendalian pencemaran air (air sungai, sumur bor, sumur masyarakat).

KEPMEN LH No.111 tahun 2003 tentang pedoman mengenai syarat dan


tata cara perizinan serta pedoman kajian pembuangan air limbah ke
sumber air.

KEPMEN LH No.51 tahun 1995 tentang baku mutu limbah cair bagi
kegiatan industri.

Pengendalian Pencemaran Lingkungan

PP RI No.41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara.

PERMEN LH No.07 tahun 2007 tentang baku mutu emisi tidak bergerak
bagi ketel uap.

KEPMEN LH No.48 tahun 1996 tentang baku tingkat kebisingan.

Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)

PP RI No.74 tahun 2001 tentang bahan berbahaya beracun

PERMEN LH No.03 tahun 2008 tentang cara pemberian simbol dan label
bahan berbahaya dan beracun.

KEPBAPEDAL No. 01 tahun 1995 tentang cara dan syarat penyimpanan


dan pengumpulan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)

5. Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970


Tentang Keselamatan Kerja

Bidang K3 Pesawat Uap & Bejana Tekan

Peraturan Uap tahun 1930

PERMENAKER No. 01 tahun 1988 tentang kualifikasi & syarat-syarat


operator pesawat uap.

Bidang K3 Mekanik & Konstruksi Bangunan

PERMENAKER No.05 tahun 1985 tentang pesawat angkut.

PERMENAKER No. 04 tahun 1985 tntang pesawat tenaga & produksi.

PERMENAKER No. 01 thun1989 tentang kualifikasi dan syarat-syarat


operator keran angkat

Bidang Listrik

KEPDIRJENBINAWAS No.311 tahun 2002 tentang sertifikasi kompetisi


K3

Bidang K3L

PERMENAKER No.15 tahun 2008 tentang pertolongan pertama pada


kecelakaan di tempat kerja.

KEPMENAKER No.51 tahun 1999 tentang nilai ambang batas faktor


fisika di tempat kerja.

KEPMENAKER No. 333 tahun 1989 tentang diagnosa dan pelaporan


penyakit akibat kerja.

Bidang K3 Kimia

KEPMENAKER No. 187 tahun 1999 tentang pengendalian bahan kimia


di tempat kerja.

Penunjang

KEPMENKES No. 261 tahun 1998 tentang persyaratan kesehatan


lingkungan kerja.

Kepmenaker No. 1135 tahun 1987 tentang bendera keselamatan kerja

Sumber:
Annonimous. 2011. Peraturan kesehatan keselamatan kerja dan linkungan.
https://rendemen.wordpress.com/2011/11/24/peraturan-kesehatan-keselamatankerja-dan-lingkungan/ ( diakses tanggal 29 Agustus 2015 )
Dwi
prayogo,
Yogi.
2015.
Undang-undang
keselamatan
kesehatan.http://yogidwiprayogo.blogspot.com/2015/04/undang-undangkeselamatan-dan-kesehatan.html ( diakses tanggal 29 agustus 2015 )

dan

DASAR DASAR K3 (KESELAMATAN KESEHATAN KERJA)


Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki/tiba tiba yang dapat
menimbulkan korban manusia dan harta benda.
Dasar hukum yang mengatur keselamatan keselamatan kerja adalah :
1. UUD 1945 Pasal 27 ayat 2
2. UU No.13 Tahun 2003
3. UU No.01 Tahun 1970
1. UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 berbunyi :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan
2. UU No. 01 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

Pasal 1 Tentang Tempat Kerja


o Adanya tenaga kerja
o Adanya usaha yang menghasilkan barang dan jasa
o Adanya sumber bahaya

Ledakan

Kebakaran

Pencemaran lingkungan

Pasal 2 Tentang tempat kerja didarat, tanah, permukaan air, dalam air dan
diudara wilayah Hukum RI

Pasal 8 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Badan, Kondisi Mental Dan


Kemampuan Tenaga Kerja Baru

Pasal 9 Tentang Kewajiban Pengurus Kepada Tenaga Kerja Baru


o Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru tentang :

Kondisi dan bahaya di tempat kerja

Menyediakan alat pelindung diri

Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman

Pengurus adalah salah seorang yang ditunjuk oleh pihak manajemen

Pasal 10 Tentang Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


Lingkungan

Fungsi P2K3L adalah wadah kerja sama peningkatan bidang K3 antara


pihak manajemen dan pekerja

Pasal 11 Tentang Kewajiban Pengurus Melaporkan Kecelakaan Kerja

Pasal 12 Tentang Kewajiban Dan Hak Tenaga Kerja


Kewajiban :

o Memberikan keterangan pada pegawai pengawas


o Memakai APD
o Memenuhi dan mentaati syarat K3
Hak :
o Meminta pengurus untuk melaksanakan syarat K3
o Menyatakan keberatan jika syarat K3 belum terpenuhi

Pasal 13 Tentang Perlindungan Terhadap Orang Lain

Pasal 14 Tentang Kewajiban Pengurus


o Menempatkan UU No 1 tahun 1970 dan syarat K3
o Memasang gambar dan bahan pembinaan K3
o Menyediakan secara Cuma cuma APD dan petunjuk K3 untuk
tenaga kerja dan orang lain

Pasal 15 Tentang Sanksi/denda

Keputusan Menteri terkait K3 :


1. Kepmenaker RI No 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep 125/MEN/82 Tentang
Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum RI
No 174 Tahun 1986 No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
3. Kepmenaker RI No 1135 Tahun 1987 tentang Bendera keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

4. Kepmenaker RI No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan


Penyakit Akibat Kerja.
5. Kepmenaker RI No 245 Tahun 1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Nasional.
6. Kepmenaker RI No 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
di Tempat Kerja.
7. Kepmenaker RI No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
di Tempat Kerja.
8. Kepmenaker RI No 197 Thun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya.
9. Kepmenakertrans RI No 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
10. Kepmenakertrans RI No 235 Tahun 2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan yang
Membahayakan Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.
11. Kepmenakertrnas RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.
Instruksi Menteri terkait K3 :
1. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.
Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan terkait K3 :
1. Surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja RI No 84 Tahun
1998 tentang Cara Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik
Kecelakaan.
2. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No 407 Tahun 1999 tentang Persyaratan,
Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift.

3. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan


Pengawasan Ketenagakerjaan No 311 Tahun 2002 tentang Sertifikasi
Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.

Struktur Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Penjelasan:

a.
b.
c.

d.
e.

Direktur pengawasan adalah Menteri Tenaga Kerja yang melakukan pengawasan


pelaksanakan umum terhadap Undang-undang K3.
Pegawai pengawas ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap
ditaatinya Undang-undang K3 dan membantu pelaksanaannya.
Ahli K3 merupakan instansi-instansi pemerintah dan instansi-instansi swasta yang
dapat mengoperasikan K3 dengan tepat, sama seperti pegawai pengawas Ahli K3
ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang
K3 dan membantu pelaksanaannya.
Panitia Banding adalah panitia teknis yang anggota-anggotanya terdiri dari ahli-ahli
dalam bidang yang diperlukan.
Panitia Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) bertugas
memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dari
pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang K3, dalam rangka melancarkan
usaha berproduksi.

Anda mungkin juga menyukai