Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI MUSIK
Mata Pelajaran

: Gerontik

Pokok Bahasan

: Terapi Non Farmakologi

Sub Pokok Bahasan : Terapi Music pada Lansia


Sasaran

: Lansia BPTSW Ciparay

Hari/Tanggal

: Selasa, 3 Mei 2016

Waktu

: 30 Menit

Tempat

: BPSTW Ciparay

Penyuluhan

: kelompok 4

1. Latar belakang

Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh
setiap manusia sebagai makhluk biopsikososial, dimana tidur dapat
memulihkan tingkat aktifitas normal dan keseimbangan normal dari
berbagai bagian sistem saraf pusat. Apabila seseorang mengalami
gangguan tidur dapat menimbulkan dua efek fisiologik yaitu : efek pada
sistem saraf dan efek pada struktur tubuh lainnya. Efek pada sistem saraf
dapat mengacaukan fungsi tubuh maupun organ tubuh itu sendiri. Secara
tidak langsung kekurangan tidur akan mempengaruhi sistem saraf pusat.
Gangguan tidur ini sering dikaitkan dengan gangguan fungsi pikiranyang
progresif dan kadang-kadang bahkan dapat menimbulkan perilaku
abnormal dari sistem saraf. Gangguan tidur yang berkepanjangan dapat
menyebabkan kelambahan berfikir, mudah tersinggung atau

bahkan

menjadi psikotik. Gangguan tidur ini sering dialami oleh orang dewasa
dan lansia yang disebabkan oleh berbagai hal seperti stress dan cemas.
Untuk itu perlu penanganan secara komprehensif. Insomnia merupakan
ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas
maupun kuantitas. Seseorang yang terbangun dari tidur, tetapi merasa
belum cukup tidur dapat disebut mengalami insomnia (Japardi, 2002).
Terapi

musik

merupakan

sebuah

rangsangan

pendengaran

yang

berorganisasi terdiri atas melodi, ritme, harmoni, warna (timbre), bentuk,


dan gaya. Ketika musik diaplikasikan menjadi sebuah terapi, musik dapat
memulihkan, memelihara kesehatan fisik, mental, sosial dan spiritual dari
setiap individu. Musik memiliki beberapa kelebihan seperti bersifat
universal, nyaman, menyenangkan dan terstruktur. Bagian terpenting dari
musik dalah irama (Setyoadi & Kushariyadi, 2011, hlm. 43). Oleh karena
itu dalam praktek keperawatan Gerontik, akan melakukan penyuluhan
mengenai pengaruh terapi musik pada lansia dengan masalah insomnia
yang ditujukan pada lansia di BTSPW Ciparay

2. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan lansia BPTSW Ciparay
mampu mendemonstrasikan pentingnya terapi musik.
3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan lansia dapat:
a. Menyebutkan manfaat terapi musik bagi lansia dengan baik dan
benar.
b. Menyebutkan langkah-langkah terapi musik bagi lansia dengan baik

4.
5.

6.

7.

dan benar.
c. Mampu mendemonstrasikan terapi musik bagi lansia.
Materi
Terlampir
Kegiatan Pembelajaran
a. Metode ceramah
b. Demonstrasi
c. Diskusi tanya jawab
Alat dan media
a. Power point
b. Video
c. Speaker
d. Lcd
Strategi kegiatan belajar mengajar
No.
1.

Waktu
5 menit

Kegiatan

Kegiatan Lansia

Pembukaan
-

Memberi salam

Memperkenalkan diri

Menja
wab Salam

kontrak,
tujuan terapi musik

waktu,

Mende
ngarkan dan

dan

memperhatikan
-

Mende
ngarkan dan
memperhatikan

2.

15 menit

Pelaksanan
-

Apersepsi

Menge
mukakan pendapat

Mengkaji pengetahuan
pengunjung tentang tidur

mukakan pendapat
-

Mende
ngarkan dan

Memberi reinforcement
positif

Menge

memperhatikan
-

Mende
ngarkan dan

Menjelaskan pengertian
tidur

memperhatikan
-

Menge
mukakan pendapat

Mengkaji pengetahuan
pengunjung

tentang

Memberi reinforcement

Mende
ngarkan dan

gangguan

tidur/insomnia
-

memperhatikan
-

Mende
ngarkan dan

positif

memperhatikan
-

Menjelaskan pengertian

Menge
mukakan pendapat

gangguan tidur / insomnia


-

Mengkaji pengetahuan
pengunjung tentang tanda dan

ngarkan dan

gejala gangguan tidur / insomnia


-

Memberi reinforcement
positif

Mende
memperhatikan

Mende
ngarkan dan
memperhatikan

Menjelaskan

tentang -

tanda dan gejala gangguan tidur /

Menge
mukakan pendapat

Insomnia
-

Mengkaji pengetahuan
pengunjung

tenatang

penyebab

Mende
ngarkan dan

gangguan tidur / Insomnia


-

memperhatikan

Memberi reinforcement positif

Mende
ngarkan dan
memperhatikan

Menjelaskan
penyebab

gangguan

tentang
tidur

Mengu
ngkapkan pendapat

Insomnia
-

Mengkaji pengetahuan pengunjung

tentang

akibat

gangguan tidur/ Insomnia


-

Mende
ngarkan dan
memperhatikan

Memberi reinforcement positif

Mende
ngarkan dan
memperhatikan

Menjelaskan

akibat

gangguan tidur / Insomnia


8. Evaluasi
a. Prosedur

:post test

b. Bentuk

: essay

c. Jenis

: lisan

d. Butir soal 3 soal:


1. Sebutkan manfaat terapi musik bagi lansia
2. Sebutkan

MATERI
TERAPI MUSIK LANSIA
A. Definisi
Terapi musik terdiri dari dua kata yaitu terapi dan musik. Kata terapi
berkaitan dengan serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau
menolong orang. Biasanya kata tersebut digunakan dalam konteks masalah
fisik dan mental. (Djohan 2006). Terapi musik adalah sebuah terapi
kesehatan yang menggunakan musik dimana tujuannnya adalah untuk
meningkatkan atau memperbaiki kondisi fisik, emosi, kognitif, dan sosial
bagi individu dari berbagai kalangan usia. Bagi orang sehat, terapi musik
bisa dilakukan untuk mengurangi stres dengan cara mendengarkan musik.
(Javasugar 2009).
B. Jenis terapi musik

Dalam kongres terapi musik ke-9 di Washington

tahun 1999

dipresentasikan lima model terapi musik, terapi musik tersebut adalah


guide imagery and music dari Helen Bony, creatif music therapy dari Poul
Nordoff dan Clive Robbins, behavioral music therapy dari Clifford K.
Madsen dan improvisasi music therapy dari Juliette Alvin.
guide imagery and music merupakan terapi yang disusun secara berrurutan
guna mendukung, membangkitkan, dan memperdalam pengalaman yang
terkait dengan kebutuhan psikologis dan fisiologis. Sepanjang perjalanan
musik yang didengar, klien diberi kesempatan untuk menghayati berbagai
aspek kehidupannya melalui perjalanan imajinatif. creatif music therapy
adalah terapi yang memposisikan klien dan terapis sebagai pusat
pengalaman. Bermain musik adalah fokus dalam sesi terapi dan mulai dari
awal terapi individu dan pengalaman musikal akan diserap melalui sesi
sesi yang berlangsung (Djohan 2006).
behavioral music therapy merupakan terapi yang mengguanakan musik
sebagai kekuatan atau isyarat stimulus untuk meningkatkan atau
memodifikasi perilaku adaptif dan menghilangkan perilaku mal-adaptif .
improvisasi music therapy yaitu terapi musik yang didasarkan atas
pemahaman suatu terapi musik akan berhasil jika klien dibebaskan untuk
mengembangkan kreasinya, memainkan, atau memperlakukan alat musik
sekehendak hati. (Djohan 2006).
C. Manfaat
Penggunaan terapi musik ditentukan oleh intervensi musikal dengan
maksud memulihkan, menjaga, memperbaiki,emosi, fisik, psikologis, dan
kesehatan serta kesehjatraan spritual (Djohan 2006). Terapi musik dapat
berupa menciptakan musik, bernyanyi, bergerak mengkuti musik, atau
mendengarkan musik. Terapi musik bermanfaat bagi psien yang menderita
ketidakmampuan perkembangan, gangguan kesehtan jiwa, demensia, dan
nyeri (Stockslager dan Schaeffer 2008).
D. Prosedur terapi musik
prosedur yang digunakan harus terstandar. Anjurkan klien duduk dilantai,
dengan posisi tegak dan kaki bersilangan, ambil nafas dalam-dalam, tarik
dan keluarkan perlahan-lahan melalui hidung. Saat musik dimainkan,

dengarkan dengan seksama instrumennya, seolah-olah pemainnya sedang


ada diruangan memainkan musik khsusu untuk klien. Idelanya terapi
musik dilakukan kurang lebih 30 menit hingga 1 jam setiap hari, namun
jika tidak memiliki cukup waktu maka terapi ini dapat dilakukan 10 menit
(Wijayanti 2012).
E. Pemberian terapi musik
Musik memilki efek membantu untuk menenangkan otak dan mengatur
sirkulasi darah. Musik meredakan rasa sakit, mengurangi stres,
menurunkan tekanan darah, memperbaiki mood, serta menyembuhkan
insomnia. Musik juga dapat mengaktifkan syaraf menjadi rileks (Tarigan
2010). Musik yang didengar melalui telinga akan distimulasi ke otak,
kemudian musik tersebut akan diterjemahkan menurut jenis musik dan
target yang akan distimulasi. (Stefanus 2011).

DAFTAR PUSTAKA
Djohan 2006,Terapi musik, teori dan Aplikasi,Galangpress, Yogyakarta
Javasugar 2009, Terapi Musik 1,diakses kamis 28 april 2016, pukul 19.00
wib (http//www.dechacare.com/terapi-musik)
Stockslager,JL & Schaeffer,L 2008, Buku Saku Asuhan Keperawatan
Geriatrik, edisi 2 EGC, Jakarta
Tarigan, I 2010, Terapi Kesehatan dengan Musik,diakses 28 april 2016
pukul 20.00 wib (www.esqmagazine.com/kesehatan).

Anda mungkin juga menyukai