LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
(PTS)
ABSTRAK
Fasilitas
Powerpoint
dapat
menjadi
salah
satu
media
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan
Hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan kegiatan penyusunan laporan
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini.
Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar
sangat dipengaruhi oleh kesiapan administrasi, media pembelajaran, dan
penguasaan kompetensi secara memadai, untuk itu dipandang penting
mempersiapkan kompetensi guru sebagai pendidik dan pengajar antar lain dapat
ditempuh melalui peningkatan kemampuan guru dalam membuat media
pembelajaran dengan media powerpoint.
Pelaksanakan PTS ini selain untuk mendapatkan umpan balik guna
menyusun program kerja selanjutnya juga untuk membantu guru meningkatkan
kompetensi terutama dalam pembuatan media pembelajan
Dalam melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah sudah pasti
adanya masalah-masalah yang dihadapi dan sangat perlu untuk ditindaklanjuti
secara menyeluruh baik mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi
maupun evaluasi dan refleksi. Peneliti menyadari PTS yang dilaksanakan masih
jauh dari kata kesempurnaan namun peneliti berharap kiranya dapat bermanfaat
bagi pembaca yang berkesempatan membaca laporan PTS ini.
Peneliti,
DAFTAR ISI
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI ..
iv
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN .
A.
B.
Identifikasi Masalah
C.
Rumusan Masalah ..
D.
Tujuan Penelitian
E.
Manfaat Penelitian ..
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori .
B.
Penyelesaian Masalah .
11
METODE PENELITIAN
13
A.
13
B.
Prosedur Penelitian ..
13
C.
15
D.
15
Bab IV
Bab V
16
A.
Kondisi Awal .
16
B.
Siklus 1
16
C.
Siklus 2
19
D.
Pembahasan .
21
24
A.
Simpulan .
24
B.
Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
vi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah
komponen mutu guru. Rendahnya profesionalitas guru di Indonesia dapat
dilihat dari kelayakan guru mengajar. Menurut Balitbang Depdiknas, guruguru yang layak mengajar ternyata masih rendah yaitu untuk tingkat SD baik
negeri maupun swasta hanya 28,94%, sedangkan guru SMP negeri 54,12%
dan guru SMP swasta 60,99%. Hanya 65,29% guru SMA negeri yang layak
mengajar dan guru SMA swasta 64,73%. Demikian pula dengan guru SMK
negeri 55,91 % dan swasta 58,26 %. Salah satu faktor penentu kelayakan guru
mengajar adalah kemampuan guru mengembangkan media pembelajaran
yang efektif dan menarik sesuai dengan materi pembelajaran yang
diampunya. Untuk meningkatkan kemampuan guru membuat media
pembelajaran merupakan salah satu tugas pembinaan kepala sekolah.
Pembinaan guru harus berlangsung secara berkesinambungan, karena
prinsip mendasar adalah guru harus merupakan a learning person, belajar
sepanjang hayat masih dikandung badan. Sebagai guru profesional dan telah
menyandang
sertifikat
pendidik,
guru
berkewajiban
untuk
terus
berbagai cara antara lain: menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu
kelompok kerja guru (KKG) untuk tingkat SD dan musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP) untuk tingkat sekolah menengah, dengan cara supervisi
akademis, atau dilakukan dengan cara in house training guru mata pelajaran
yang dilakukan oleh kepala sekolah di sekolah masing-masing.
Untuk melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAIKEM), seorang guru dituntut untuk mampu membuat
media pembelajaran yang inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
sehingga dapat menciptakan pembelajaran siswa aktif. Salah satu media yang
perlu dikembangkan yaitu media yang memanfaatkan teknologi informasi
salah satunya yaitu powerpoint.
Dengan
in
house
training
pembuatan
media
pendidikan
yang
B. Identifikasi Masalah
Setelah memperhatikan dan mengamati penjelasan dalam latar
belakang tersebut, maka dapat melangkah untuk mengidentifikasikan
masalah-masalah dalam pembelajaran disekolah sebagai berikut:
C. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah di atas,
diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah langkah-langkah in house training dalam meningkatkan
kemampuan guru membuat powerpoint untuk media pembelajaran di
SMK Teknik Industri Purwakarta?
2. Apakah in house training dapat meningkatkan kemampuan guru
membuat powerpoint untuk media pembelajaran di SMK Teknik
Industri Purwakarta?
D. Tujuan Penelitian
Pelaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui langkah-langkah
E. Manfaat Penelitian
Penyelenggaraan
Penelitian
Tindakan
Sekolah
(PTS)
ini
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Kemampuan Guru
Yang dimaksud kemampuan guru di sini adalah kompetensi guru.
Apa yang dimaksud dengan kompetensi itu? Louise Moqvist (2003)
mengemukakan bahwa competency has been defined in the light of actual
circumstances relating to the individual and work. Sementara itu, dari
Trainning Agency sebagaimana disampaikan Len Holmes (1992)
menyebutkan bahwa : A competence is a description of something which
a person who works in a given occupational area should be able to do. It
is a description of an action, behaviour or outcome which a person should
be able to demonstrate.
11
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari
pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim
et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu
sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos,
12
13
3. Pengertian Powerpoint
14
16
motivasi
dan
budaya
belajar
yang
berkesinambungan. Hal ini bisa mengeksplorasi permasalahanpermasalahan yang dihadapi di lapangan yang berkaitan dengan
peningkatan efektifitas kerja, sehingga dapat mencari solusi secara
bersama-sama dengan kemungkinan solusi terbaik.
B. Penyelesaian Masalah
Berkembangnya komunikasi elektronik, membawa perubahanperubahan besar dalam dunia pendidikan. Satu hal yang harus dihindari yaitu
anggapan bahwa kedudukan guru akan diganti oleh alat elektronik dan
teknologi informasi komunikasi. Dengan keberadaan teknologi informasi dan
17
18
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Prosedur Penelitian
Kondisi awal sebelum penelitian diduga bahwa guru di SMK Teknik
Industri Purwakarta belum mampu membuat powerpoint sebagai media
pembelajaran . Diduga pula bahwa tidak ada media pembelajaran yang menarik
di SMK Teknik Industri Purwakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Sekolah (PTS). PTS merupakan suatu prosedur penelitian yang
diadaptasi dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Panitia Pelaksana Pendidikan
dan Latihan Profesi Guru Rayon 10 Jawa Barat, 2009 : 73). Penelitian tindakan
sekolah merupakan (1) penelitian partisipatoris yang menekankan pada
tindakan dan refleksi berdasarkan pertimbangan rasional dan logis untuk
melakukan perbaikan terhadap suatu kondisi nyata; (2) memperdalam
pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan; dan (3) memperbaiki situasi
dan kondisi sekolah / pembelajaran secara praktis (Depdiknas, 2008 : 11-12).
Secara singkat, PTS bertujuan untuk mencari pemecahan permasalahan nyata
19
20
tindakan yang ditetapkan yaitu minimal 75% guru sudah dapat membuat
powerpoint untuk media pembelajaran.
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(SIKLUS TINDAKAN)
A. Kondisi Awal
Pada
awal
sebelum
pelaksanaan
tindakan
meningkatkan
B. Siklus 1
Siklus 1 dilaksanakan pada bulan Agustus minggu kedua dengan kegiatan
sebagai berikut:
1. Perencanaan
-
Mencari
kondisi
awal
kemampuan
yang
sudah
ada
22
melalui
kuesioner
tentang
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan In House training dilakukan pada tanggal 29 Juli 2011
pukul 08.00 s.d. 11.00 WIB. Dengan kegiatan sebagai berikut:
-
3. Hasil Pengamatan
-
23
KONDISI
KEMAMPUAN
AWAL
Tidak Bisa
59%
9%
Dasar
32%
50%
Mahir
41%
NO.
HASIL IHT
24
C. Siklus 2
1. Perencanaan
Pada siklus 2 tahapan dan prosedur pelaksanaan in house training
sama dengan siklus 1 dengan kondisi awal hasil pelaksanaan in house
training siklus 1 dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai hasil
evaluasi pelaksanaan pada siklus 1.
Dari
hasil
refleksi
pada siklus 1 perlu dilakukan perencanaan yang lebih baik untuk kegiatan
IHT pada siklus 2, penambahan sarana berupa pemberian kredit laptop
kepada 11 orang guru. Pada siklus 2 ini juga dilibatkan siswa jurusan RPL
yang mempunyai prestasi dikelasnya untuk menjadi pendamping guru
peserta IHT. Waktu pelaksanaan juga direncanakan bertambah.
25
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan In House training dilakukan pada tanggal
KONDISI
NO.
HASIL IHT
KEMAMPUAN
AWAL
Tidak Bisa
9%
0%
Dasar
50%
14%
Mahir
41
86%
26
D. Pembahasan
Teknik pengumpulan data pada PTS ini yaitu;
4) Observasi dan Pengamatan langsung
5) Wawancara
6) Survey dengan instrument pengumpulan data kuesioner.
27
tindakan
siklus
dilaksanakan
terjadi
peningkatan
- 41% guru atau 9 orang guru dari semula 2 orang atau 9% sudah
mencapai tingkat mahir dalam membuat power point untuk media
pembelajaran. Berarti terdapat peningkatan sebesar 32%.
28
29
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan hasil tindakan disimpulkan bahwa
pelaksanaan in house training signifikan dapat meningkatkan kemampuan
guru SMK Teknik Industri Purwakarta membuat power point untuk media
pembelajaran.
Data yang diperoleh menunjukan bahwa setelah diadakan penerapan
tindakan berupa In House Training guru yang mampu membuat powerpoint
secara sederhana sebanyak 3 orang atau 14% dan guru yang mampu membuat
powerpoint pada tingkat mahir sebanyak 19 orang atau 86%. Ini berarti pula
bahwa 100% guru atau semua guru SMK Teknik Industri Purwakarta dapat
membuat powerpoint untuk media pembelajaran. Pelaksanaan In House
Training dapat meningkat kemampuan guru membuat powerpoint untuk
media pembelajaran di SMK Teknik Industri Purwakarta.
B. Saran
Karena adanya pengaruh positif dan signifikan dari Pelaksanaan In House
Training terhadap kemampuan guru membuat media pembelajaran maka
penulis menyampaikan beberapa saran yaitu:
30
31
DAFTAR PUSTAKA
manfaat
house
dan
tujuannya;
training-tujuan
dan
id.wikipedia.
tasik-blog.blogspot.com/2009/01/pengertian-
33