(Psikiatri Interpersonal)
A. Inti Teori
Harry Stack Sullivan, orang Amerika pertama yang membangun teori
kepribadian yang komprehensif. Menurutnya kepribadian adalah pola yang
relatif menetap dari situasi-situasi antar pribadi yang berulang, yang menjadi
ciri kehidupan manusia. For Sullivan, personality arises in interpersonal
exchanges. A person does not posses personality so much as reflect one in
responding to the perceptions of significant others. Ia percaya bahwa manusia
mengembangkan kepribadian mereka dalam konteks sosial. Tanpa orang
lain,menurut Sullivan, manusia tidak akan memiliki kepribadian. Kepribadian
itu konstruk hipotesis yang hanya dapat diamati dalam konteks tingkah laku
interpersonal.
Pengalaman hubungan antar pribadi telah merubah fungsi fisiologik
organisme (sehingga manusia kehilangan kesatuan biologiknya) menjadi
organisme sosial, bahkan sosialisasi telah merubah proses biologik yang
paling mendasar (bernafas, pencernaan, elminasi). Psikiatri tidak bisa
dipisahkan dari psikologi sosial. Sepanjang hayat setiap orang bergerak dalam
lingkungan sosial, sejak bayi sudah terlibat dalam interaksi dengan orang lain.
Bahkan ketika orang sendirianpun, orang lain muncul dalam fikiran, perasaan
dan fantasinya. Sullivan mengatakan bahwa pengenalan akan kepribadian
manusia hanya dapat diperoleh melalui studi ilmiah mengenai hubungan
interpersonal. Teori Interpersonal Sullivan menekankan pentingnya ragam
tahapan perkembangan masa bayi, kanak-kanak, juvenil, praremaja, remaja
awal, remaja akhir dan dewasa. Perkembangan manusia yang sehat
bergantung pada kemampuan manusia untuk mencapai keintiman dengan
orang lain, namun sayangnya kecemasan dapat mengagalkan hubungan
orang tua mengendalikan tingkah laku anak dengan rasa sakit fisik dan
teguran, sebagian anak akan belajar untuk menahan ungkapan
kebutuhan akan kelembutan dan untuk melindungi diri mereka sendiri
dengan mengadopsi sikap dengki.
Orang tua dan kelompok temannya akan semakin sulit untuk
memberikan reaksi dengan kelembutan, yang akhirnya menguatkan
sikap negatif anak terhadap dunia. Tindakan dengki dapat berupa sifat
penakut, kenakalan, kekejaman, dan tingkah laku asosial atau anti
sosial lainnya. Sullivan mengungkapkan sikap dari kedengkian
tersebut dengan pernyataan menarik ini: di suatu waktu dimasa
lampau segalanya indah, namun itu sebelum saya harus berhadapan
dengan orang-orang.
b. Keintiman
Keintiman tumbuh dari kebutuhan sebelumnya akan
kelembutan, namun lebih spesifik dan melibatkan hubungan
interpersonal antara dua orang dengan status kurang lebih setara.
Keintiman berbeda dengan minat seksual. Bahkan, keintiman
berkembang sebelum pubertas idealnya selama para remaja yang
biasanya didapat antara dua orang anak-anak, masing-masing
memandang satu sama lain sebagai orang yang sebanding.
Keintiman adalah dinamisme dinamisme konjungtif dengan sifat
integrasi yang cenderung untuk menarik reaksi penuh cinta kasih dari
orang lain, oleh karena itu mengurangi kecemasan dan kesendirian,
dua pengalaman yang sangat menyakitkan. Oleh karena keintiman
adalah pengalaman berharga yang sebagian besar orang sehat
inginkan.
c. Berahi
Di sisi lain, Berahi adalah kecenderungan mengasingkan, tidak
membutuhkan siapapun untuk memenuhinya. Berahi menampilkan
dirinya sebagai tingkah laku otoerotis (autoerotic) bahkan ketika
seseorang menjadi objek berahi orang lain. Berahi khususnya
merupakan dinamisme yang sangat kuat selama masa remaja, dimana
pada masa itu berahi biasanya menyebabkan rasa percaya diri
Personifikasi (Personification)
Personifikasi adalah suatu gambaran mengenai diri atau orang
lain yang dibangun berdasarkan pengalaman yang menimbulkan kepuasan
atau kecemasan. Hubungan interpersonal yang memberi kepuasan
cenderung membangkitkan image positif, sebaliknya yang melibatkan
kecemasan membangkitkan image negatif. Sullivan menggambarkan
personifikasi dasar yang berkembang selama masa bayi mengenai ibunya
adalah gambaran ibu baik (good mother) atau ibu buruk (bad mother) dan
saya. Sebagai tambahan, sebagian anak akan memperoleh personifikasi
edetik (teman khayalan) selama masa kanak-kanak.
a. Ibu yang buruk, Ibu yang baik
Pengertian sullivan akan ibu yang buruk dan ibu yang baik sama
dengan konsep Klein akan payudara baik dan payudara buruk.
Personifikasi ibu yang buruk, sebenarnya tumbuh dari pangalaman
bayi terhadap puting-buruk, yaitu puting yang tidak memuaskan
kebutuhan akan rasa lapar. Tidak penting apakah puting tersebut
adalah milik ibu atau botol yang dipegang oleh ibu, ayah, perawat,
atau orang lain. Personafikasi ibu yang buruk hampir tidak bisa
dibedakan karena ia mencakup semua orang yang terlibat dari situasi
perawatan. Personafikasi ini bukan gambaran ibu yang nyata,
namun hanya representasi samar dari bayi akan keadaan disusui yang
tidak selayaknya.
Setelah personifikasi ibu yang buruk terbentuk, seorang bayi akan
memperoleh dan membentuk personifikasi ibu yang baik berdasarkan
kelembutan dan tingkah laku kooperatif dari seseorang yang keibuan.
Kedua personikasi tersebut, salah satunya didasari oleh persepsi bayi
akan ibu yang jahat dan cemas, dan lainnya didasari oleh ibu yang
apabila memiliki garis aliran yang jelas, maka akan jauh lebih berguna
(JessFeist &Gregory J.Feist, Teori kepribadian. Hlm.282-283)
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Edisi revisi. Malang: UMM Press.
Feist, J. & Feist, G. J. (2013). Teori Kepribadian Edisi 7. Jakarta:Salemba
Humanika
Monte, C.F. & R.N. (2003). Beneath the Mask An Introduction to Theories of
Personality. Sevent Edition. United States of America: john Willey &
Sous, Inc.
Www. Edu Academi.Com