Anda di halaman 1dari 3

Dalam ilmu ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah

penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur
persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai
contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien
elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119).
Jumlah barang yang ditawarkan, dalam jangka pendek, berbeda dengan jumlah barang yang
diproduksi, karena sebuah perusahaan biasanya tidak langsung menawarkan semua produknya ke
konsumen, melainkan menyimpan sebagian produknya untuk dijual dikemudian hari (atau biasa
disebut sebagai stok barang). Meskipun demikian, dalam jangka panjang, jumlah barang yang
ditawarkan dianggap sama dengan jumlah barang yang diproduksi.

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASIONAL


A.SEJARAH MANAJEMEN PRODUKSI
Pada tahun 1764, James Watt menemukan mesin uap sebagai pengganti tenaga manusia yang
kemudian mengantar peradaban manusia ke-zaman modern dimana produktivitas meningkat
dengan cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi dirasakan perlu perombakan intelektual
melalui suatu revolusi industri.
Pada tahun 1776, Adam Smith adalah orang pertama yang menyadari bahwa efisiensi akan
didapat dari spesialisasi buruh, yaitu dengan cara memilah-milah tugas menjadi unit-unit dan
kemudian masing-masing dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang ahli dan terampil, Dalam bukunya
"An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nation," Adam Smith menyatakan
bahwa spesialisasi akan meningkatkan produktivitas karena tiga hal Yaitu:
1) Peningkatan keahlian dan keterampilan buruh jika satu tugas dilakukan berulang-ulang.
2) Mengurangi kehilangan waktu yang biasa terjadi bila satu aktivitas diubah menjadi aktivitas
yang lain.
3) Mendorong penemuan can pembuatan peralatan yang akan digunakan oleh tenaga kerja
spesialis dan pada pekerjaan khusus.
Pada tahun 1930 Elton Mayo pertama kali menyampaikan bahwa motivasi dan kepuasan kerja
buruh merupakan faktor utama dalam penentuan kinerja. Pendapat ini kemudian terkenal dengan
istilah "Humunizing the workplace" . Para pekerja diawasi dan diperhatikan dengan harapan
untuk mengurangi hal-hal yang tidak bermanfaat. Para ahli mempelajari mengani tingkah laku
manusia terhadap pekerjaannya.
Setetah perang dunia II sekitar tahun 1946 penemuan komputer memberikan peluang kemajuan
pada manajemen produksi. Penggunaan komputer pada sistem pabrikasi perencanaan,
penjadwalan, den pengawasan serta automisasi membuka lembaran baru bagi perubahanperubahan.
Sejak tahun 1970 timbul dua hal yang mengubah pandangan selama ini yaitu,
1. Istilah "Manajemen Produksi" berubah menjadi "Manajemen Operasi" seiring dengan
pengembangan produk jasa yang jauh lebih mencolok bila dibandingkan dengan produk

pabrikasi, sehingga orientasi manajemen operasi menjadi lebih luas bukan saja pada bidang
pabrikasi tetapi juga pada pengelolaan produk pelayanan dan jasa.
2, Fungsi operasi memberikan peranan baru sebagai bagian dari Strategi Usaha Peranan yang
panting dan ikut menentukan keunggulan dalam memenangkan persaingan. Sebelumnya
orientasi strategi bisnis hanya pada bidang pemasaran dan bidang keuangan saja dan kemudian
baru disadari hal ini ternyata memberikan dampak melemahnya dunia industri.
Tahun 1980-an konsep "Factory Focus" diterapkan sebagai dasar dalam mengelola organisasi
operasi dan telah memberi hasil tingkat kinerja yang tinggi. (Lalu sumayang, 2003:4)
Manajemen Produksi atau untuk perusahaan jasa sering disebut manajemen operasi
berkepentingan dengan aktivitas produksi, distribusi, dan manajemen proyek yang dilakukan
dalam sebuah organisasi. Tujuan umum dari manajemen operasi adalah menciptakan nilai
tambah pada organisasi dan membantu mencapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan
dengan pemuasan keinginan konsumen atas produk organisasi tersebut.
Dari pengertian diatas jelas bahwa tugas dari seorang manajer produksi atau manajer operasional
adalah bertanggungjawab untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu organisasi, membuat
keputusan dalam hal fungsi operasi dan tranformasi sistem yang digunakan, dan yang terakhir
seorang manjer produksi harus mengembangkan keputusan yang telah dibuat saat ini menjadi
keputusan yang lebih baik dimasa yang akan datang. (Ritongga,2003:248)
Definisi Manajemen Produksi/Operasi
1) Pengelolaan proses pengubahan atau proses konversi dimana sumber daya yang berlaku
sebagai input diubah menjadi barang atau jasa dengan nama output.(Lalu sumayang, 2003:7)
2) Merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.(Agus Ahyari:2008)
3) Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber
seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.(Sukanto:2008)
4) Manajemen Produksi Operasi adalah penggabungan seluruh aspek pekerjaan yang berubah
secara kontinyu sesuai dengan perubahan tekanan dari ekternal maupun internal.(john oakland
1988:11)
5) Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi.
Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari produk, pabrik,
proses, program dan manusia. (H.Sofa:2008)
6) Manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan non manusia dalam rangka mencapai tujuan tertentu. llmu teknik manajemen
didasari oleh konsep bahan tugas manajer (orang yang melaksanakan manajemen) yaitu untuk
merancang dan mendukung pelaksanaan pekerjaan individu pada saat kelompok, dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen semakin dibutuhkan setelah
adanya pemisahan antara Rumah Tangga Kunsumen (RTK) dan Rumah Tangga Produsen (RTP),
dalam hal ini adalah dua pihak yang paling membutuhkan, di mana konsumen dapat memenuhi
kebutuhannya dengan berbagai jenis barang yang disediakan produsen, dan produsen dapat
menjual barang-barangnya yang betul-betul dibutuhkan konsumen sesuai dengan selera, mode
dan daya belinya. (H.Sofa:2008)
B. FUNGSI PRODUKSI/OPERASI
Fungsi operasi merupakan suatu acuan menyeluruh yang merupakan kerangka kerja dan
tanggung jawab dari manajemen operasi yang terdiri dari antara lain sebagai berikut:

1) Fungsi operasi menjamin mutu dengan cara menentukan standar mutu, penelitian terhadap
produk yang dihasilkan, memberikan umpan balik sebagai bahan pertimbangan pengembangan
don perbaikan sehingga akan tercipta pengendalian mum terpadu dan berkesinambungan.
2) Fungsi operasi dalam pengelolaan proses konversi dengan cara menentukan teknologi tepat
guna, penjadwalan, penggunaan peralatan. pengaturan tata ruang, can penentuan tahapan dan
jams arus kerja.
3) Fungsi operasi dalam menentukan besar kapasitas yang mengacu pada proyeksi pemasaran.
Penentuan besar kapasitas akan menentukan rancang bangun fasilitas jangka panjang sedangkan
apabila ada perubahan-perubahan kapasitas jangka pendek dapat dilakukan dengan cara, kerja
sama dengan pihak-pihak di luar perusahaan.
4) Fungsi operasi dalam pengelolaan persediaan atau inventory. menentukan jenis material yang
akan dipesan, jumlahnya serta pemakaian pada waktu yang tepat. Pengelolaan ini akan meliputi
pengelolaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Di samping itu jugs,
kebijaksanaan penyimpanan dan distribusi material.
5) Fungsi operasi dalam pengelolaan sumber daya manusia antara lain seperti
perekrutan,pendidikan/pelatihan, pengawasan, dan pemberian kompensasi.
Kerangka acuan fungsi operasi ini telah disusun dengan pertimbangan dan integrasi dengan
fungsi-fungsi lainnya dalam organisasi seperti pemasaran dan keuangan yang selanjutnya
bersama sama menetapkan strategi bisnis untuk perusahaan.
Untuk melakukan hal ini seorang manajer operasi akan menggunakan beberapa pendekatan
sebagai berikut:
a. Pendekatan matematik model yaitu pendekatan yang dititikberatkan pada usaha untuk
pengambilan keputusan dengan cam mengadakan analisis kuantitative. Penggunaan teknologi
pada proses produksi, dan spesialisasi pekerjaan, dan tenaga kerja pada gilirannya akan
meningkatkan efisiensi.
b. Pendekatan behavioural yang menekankan pada perilaku manusia, hubungan antar-individu
dan faktor sosial yang akan sangat mempengaruhi keberhasilan pekerjaan. Pengetahuan tentang
perilaku manusia antara lain akan memberikan jawaban tentang pengaruh kepemimpinan,
komunikasi, motivasi, hubungan antar individu texhadap perubahan sikap dan perilaku manusia.
(Lalu sumayang,2003:10)
C. TUJUAN MANAJEMEN PRODUKSI/OPERASI
1. Tujuan Manajemen Produksi.
Tujuan Manajemen Produksi. Adalah memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan
jasa-jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.
(Agus Ahyari:2008)

Anda mungkin juga menyukai