Anda di halaman 1dari 14

JOURNAL READING

TR A N S FU S IO N
S TR ATEG IES
FO R A C U TE U P P ER
G A S TR
O IN TES TIN A L
OLEH : diah karomah p 2009730011
B LEED
I
N
G
PEMBIMBING : Dr. HUDAYA Sp. PD
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITASMUHAMMADIYAH JAKARTA
Juni 2014

Latar belakang
Perdarahan saluran cerna merupakan kondisi

emergensi umum yang berhubungan dengan


tingginya angka kesakitan & kematian.
Ambang Hb untuk transfusi sel darah merah

pada pasien dengan perdarahan saluran


cerna masih kontroversial.
Kita

membandingkan keberhasilan dan


keamanan dari strategi restriktif transfusi
dengan strategi liberal transfusi.

M etode
Pasien usia >18 tahun, hematemesis &/ melena.
Mendaftarkan

921 pasien dengan perdarahan akut


saluran cerna.Secara acak ditetapkan 461 menggunakan
strategi restriktif
(transfusi ketika Hb <7 g/dl).460
menggunakan strategi liberal (transfusi ketika Hb <9
g/dl).

Pengacakan berdasarkan ada atau tidaknya sirosis hepar.


Hb dihitung setelah pemberian transfusi dan 8 jam

selama 2 hari pertama dan setiap hari setelahnya.


Volume darah tiap unit berkisar 250-320 ml dengan

hematokrit kira-kira 60%

Table 1

Figure 2

Figure 2

H asil
Pada penelitian terdapat 225 pasien mengikuti

strategi restriktif (51%) dan 65 pasien masuk


kedalam kategori liberal (15%) yang tidak
menerima transfusi (P<0.001).
Kemungkinan yang dapat bertahan hidup pada

minggu ke-6 lebih tinggi pada kelompok restriktif


(95% vs 91%; HR kematian pada strategi restriktif
0,55; 95% (CI), 0,33-0,92; p=0,02).
Perdarahan

lanjut terjadi pada 10% pasien


kelompok restriktif dibandingkan 16% pada
kelompok liberal (p=0,01) dan efek samping
terjadi pada 40% dibanding 48% (p=0,02).

Probabilitas

yang bertahan hidup


lebih tinggi pada kelompok restriktif
pada kelompok ulkus peptik dan
lebih tinggi pada subgroup pasien
dengan sirosis Child-Pugh A atau B
tetapi tidak pada sirosis Child-Pugh
C.

Dalam

5 hari pertama, tekanan


darah portal terjadi peningkatan
pada kelompok liberal tapi tidak
pada kasus restriktif.

D iskusi
Strategi

pembatasan(restriktif)
secara
signifikan mengurangi tingkat faktor yang
berhubungan dengan kegagalan terapi
seperti perdarahan lanjut dan kebutuhan
terapi penyelamatan, serta mengurangi
lamanya waktu untuk berada di RS.
Pedoman
internasional
saat
ini
menyarankan penurunan ambang Hb level
transfusi pada pasien dengan perdarahan
saluran cerna dari 10 g/dl menjadi 7 g/dl.

Studi experimental menunjukkan penggantian

volume darah dapat menimbulkan peningkatan


tekanan portal yang terkait hipertensi portal
berkaitan dengan perdarahan.
Studi

klinis juga menunjukkan penigkatan


tekanan porta pada perdarahan varises akut,
peningkatan
dapat
dicegah
dengan
somatostatin.

Tujuan pemberian transfusi sel darah merah

untuk meningkatkan pengantaran oksigen ke


jaringan.

Strategi transfusi yang paling aman

dan efektif tidak hanya bergantung


pada level Hb namun juga pada
kondisi yang menyertai, usia, dan
status hemodinamik.

Kesim pulan
Strategi transfusi restrictive meningkatkan hasil

yang lebih baik diantara pasien dengan


perdarahan
akut
saluran
cerna
atas
dibandingkan dengan strategi transfusi liberal.
Risiko perdarahan selanjutnya, kebutuhan
terapi penyelamatan, dan tingkat komplikasi
secara signifikan menurun, dan tingkat
keselamtana meningkat.
Pada perdarahan akut saluran cerana atas

dilakukan transfusi ketika Hb <7 g/dl karena hal


tersebut terbukti lebih efektif dan lebih aman.

Anda mungkin juga menyukai