Oleh :
Herlando Juniansyah
53081002015
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2012
2.Pengusul
a. Nama
b. Nim
c. Jenis Kelamin
d. Semester
e. Fakultas
f. Jurusan
:
:
:
:
:
:
3.
Lokasi Penelitian
Herlando Juniansyah
53081002015
Laki-laki
VIII (delapan)
Teknik
Teknik Pertambangan
Herlando Juniansyah
NIP : 53081002015
Pembimbing Proposal,
Prof.Dr.Ir.Eddy Ibrahim, MS
NIP :196211221991021001
Menyetujui :
an. Pimpinan Perusahaan,
A. JUDUL
ANALISIS NILAI POWDER FACTOR (PF) OPERASI PEMBORAN
DAN
PELEDAKAN
OVERBURDEN
BATUBARA
TERHADAP
overburden
tersebut.
Dengan
memilih
judul
ini,
Peneliti
2.
3.
a.
Orientasi lapangan
b.
c.
5.
Pengolahan data
Dari data yang didapat, kemudian dihitung dengan menggunakan rumusrumus yang ada.
6.
7.
Kesimpulan
E. PERUMUSAN MASALAH
Pada saat akan memulai operasi penambangan batubara, terdapat lapisan
penutup (overburden) yang harus dikupas terlebih dahulu. Lapisan overburden
ini berupa bebatuan keras dan lunak. Bebatuan lunak dapat langsung dikupas
dengan menggunakan alat ripping dan gali-muat. Sedangkan untuk lapisan
batuan keras maka akan memerlukan adanya operasi pemboran dan peledakan
guna membongkarnya, menjadikannya sebagai fragmen-fragmen kecil yang siap
untuk digali dan dimuat. Untuk mendapatkan fragmentasi hasil peledakan yang
baik, diperlukan rancangan geometri, pola peledakan serta penentuan powder
factor yang ekonomis. Guna mendapatkan ukuran powder factor yang pas untuk
menghasilkan produktivitas alat pengupasan (gali-muat dan angkut) yang
maksimal.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan analisis terhadap
rancangan geometri peledakan dan powder factor yang dipakai. Dalam analisis
ini akan dilakukan dengan pengamatan terhadap beberapa faktor yang
mempengaruhi operasi pemboran dan peledakan, yaitu rancangan pola dan
geometri, jenis batuan, jenis bahan peledak, jumlah material yang akan
diledakan, kinerja dan produktivitas alat.
Data yang diperoleh dari pengamatan tersebut akan dijadikan sebagai dasar
untuk menganalisis operasi pemboran dan peledakan secara teoritis, termasuk
desain geometri, pola lubang bor, pola pengisian handak, dan powder factor.
Agar sekiranya dapat dibandingkan dengan aktualisasi dilapangan. Sehingga bila
ada kekurangan, maka dapat diperbaiki dan dicocokan. Pemecahan masalah ini
berhasil apabila didapat fragmentasi hasil peledakan yang sesuai dengan
spesifikasi yang mampu di gali-muat dan angkut oleh alat mekanis dan tercipta
produktivitas kerja yang maksimal.
E. PENYELESAIAN MASALAH
1. Dasar Teori
a. Diameter Lubang Tembak
Diameter lubang tembak yang biasanya dipilih disesuaikan dengan sifatsifat fisik batuan yang akan diledakkan. Apabila batuan yang akan
diledakkan sukar pecah maka penggunaan diameter lubang tembak yang
kecil akan dapat menghasilkan energi peledakkan yang lebih baik.
b. Kemiringan Lubang Tembak
1) Lubang Tembak Vertikal
Suatu jenjang dengan arah lubang tembak vertikal diledakkan, maka
bagian lantai jenjang akan menerima gelombang tekan terbesar.
Gelombang tekan tersebut sebagian akan dipantulkan pada bidang bebas
dan sebagian lagi diteruskan pada bagian bawah lantai jenjang (lihat
gambar dibawah).
2) Lubang Tembak Miring
Pada lubang tembak miring, bidang bebas akan menerima gelombang
tekan untuk dipantulkan lebih besar dan gelombang tekan yang
diteruskan pada bagian bawah lantai jenjang lebih kecil (lihat gambar
dibawah). Dengan demikian sebagian besar gelombang tekan yang
dihasilkan oleh bahan peledak digunakan untuk membongkar batuan.
c. Pola Pemboran
Pola pemboran merupakan suatu pola pada kegiatan pemboran
dengan menempatkan lubang lubang tembak secara sistematis.
Berdasarkan letak letak lubang bor maka pola pemboran pada umumnya
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1) Pola pemboran sejajar (paralel pattern)
2) Pola pemboran selang-seling (staggered pattern)
Lantai Atas
Daerah backbreak
45
Stemming
Gel.Tekan diteruskan
Gel.Tekan dipantulkan
450
Lantai Bawah
Lubang tembak
tegak
Daerah bongkar besar
Daerah backbreak
Lantai Atas
Stemming
Gel.Tekan diteruskan
450
Gel.Tekan dipantulkan
450
Lantai Bawah
GAMBAR 1.1
Pemboran Dengan Lubang Tembak Tegak dan Lubang Tembak Miring
Pola pemboran
sejajar (paralel).
B
Free Face
Pola pemboran
selang-seling
(staggered).
B
Free Face
S = Spasi
B = Burden
S = Spasi
B = Burden
GAMBAR 1.2
Pola Pemboran Sejajar dan Paralel
d. Pola Peledakkan
Pola peledakan merupakan urutan waktu peledakan antara lubang
lubang bor dalam satu baris dengan lubang bor pada baris berikutnya
ataupun antara lubang bor yang satu dengan lubang bor yang lainnya. Pola
peledakan ini ditentukan berdasarkan urutan waktu peledakan serta arah
runtuhan material yang diharapkan.
BOX CUT
2
1
2
1
Bidang Bebas
4
Keterangan :
1, 2, = Nomor urutan peledakan
= Arah runtuhan batuan
Bidang Bebas
5
6
7
4
6
ECHELON
CUT
3
5
GAMBAR 1.3
Pola Peledakan Berdasarkan Arah Runtuhan Batuan
- Kecepatan pemboran
H1
= Ct
Vt1
Dimana :
Vt = Kecepatan pemboran
H = Kedalaman lubang tembak
Ct = Cycle time
-
f. Volume Setara
A x L
Veq =
n x H
Dimana :
A = luas daerah yang akan diledakkan
L = tinggi jenjang
n
Vt
= kecepatan pemboran
h. Geometri Peledakkan
- Konya Teori
B = 3,15 De ( SGe/SGr )1/3
Dimana :
B
= Burden
AF1 = {
Epst
dest
}1/3
AF2 = {
de
Dimana :
Ep
12 B
Kb =
De
- Hole Depth Ratio
H = Kh x B
Kh = 1,5 - 4,0
Kj = 0,2 - 0,4
- Stemming Ratio
T = Kt x B
Kt = 0,7 - 1,0
- Spacing Ratio
S = Ks x B
Ks = 1,1 - 1,8
i. Metode Peledakkan
Sampai saat ini dikenal ada empat jenis metode peledakkan, yaitu :
- Metode sumbu api
- Metode sumbu ledak
- Metode Listrik
- Metode Non Electric (nonel)
Sedangkan kebutuhan mengenai peralatan dan perlengkapan tergantung
dari metode yang akan digunakan.
j. Kapasitas Produksi
1. Jumlah batuan yang diledakkan
W = A x L x dr
Dimana :
W = berat batuan
A = luas daerah yang akan diledakkan
L = tinggi jenjang
dr = densitas batuan
2. Penentuan Tingkat Fragmentasi Batuan Hasil Peledakan
batuan
yang
memerlukan
pemecahan
ulang
E = de x Pc x N
Dimana :
E
Keterangan :
Kb Eff 3600
Ct
Kb
= kapasitas bucket
Eff
Ct
Kb x Eff x 60
Ct
Keterangan :
Q
Kb = kapasitas bucket
Eff = faktor efisiensi alat
Ct = waktu edar truk, menit
F. Waktu dan Jadwal Kegiatan
Waktu dan jadwal kegiatan Tugas akhir ditempuh dalam waktu 2,5 bulan,
dari tanggal 18 Juni 31 Agustus 2012 dengan rincian sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Anonim, 2009, Hino 500 Series Drive To Perfection, 6th Edition : Japan.
3.
4.
5.
6.
http://www.ptba.co.id
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
DAFTAR TABEL .............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
BAB
I. PENDAHULUAN ..............................................................................
I.1 Latar Belakang ..............................................................................
I.2 Rumusan Masalah .........................................................................
I.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................
I.4 Metodologi Penelitian ...................................................................
II. TINJAUAN UMUM ...........................................................................
II.1 Lokasi dan Topografi PT Bukit Asam (persero) Tbk ...................
II.2 Geologi dan Stratigrafi .................................................................
II.2.1 Geologi ...............................................................................
II.2.2 Stratigrafi ...........................................................................
II.3 Cadangan dan Kualitas Batubara .................................................
II.4 Sistem Penambangan ...................................................................
III. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
III.1 Petrologi Batuan .......................................................................
III.2 Pola Pemboran ..........................................................................
III.2.1 Pola Pemboran Sejajar ...................................................
III.2.2 Pola Pemboran Selang Seling .....................................
III.3 Pola Peledakan .........................................................................
III.3.1 Pola Peledakan Serentak ...............................................
III.3.2 Pola Peledakan Beruntun ...............................................
III.4 Rumusan Konya dan R.L Ash ..................................................
III.4.1 Burden Ratio ..................................................................
III.4.2 Geometri Peledakan ......................................................
III.4.3 Powder Faktor ...............................................................