Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN JKN YANG BERKEADILAN

BAGI TENAGA KESEHATAN

dr. NOVA RIYANTI YUSUF,


SpKJ
Anggota Komisi VIII DPR RI

UU KESEHATAN 36/2009
Pasal 108
Praktik kefarmasiaan yang meliputi . harus dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Penjelasan:
Yang dimaksud dengan tenaga kesehatan dalam
ketentuan ini adalah tenaga kefarmasian sesuai dengan
keahlian dan kewenangannya. Dalam hal tidak ada tenaga
kefarmasian, tenaga kesehatan tertentu dapat melakukan
praktik kefarmasian secara terbatas, misalnya antara lain
dokter dan/atau dokter gigi, bidan, dan perawat.

RUU TENAGA KESEHATAN (1/2)


Tenaga Kesehatan:

Setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan, yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan.
Pengelompokkan Tenaga Kesehatan:
Tenaga medis; tenaga keperawatan; tenaga
kebidanan; tenaga kefarmasian; tenaga
kesehatan masyarakat; tenaga kesehatan
lingkungan; dan tenaga gizi;

RUU TENAGA KESEHATAN (2/2)


TENAGA KEFARMASIAN:
1. APOTEKER
2. ASISTEN APOTEKER

BENANG MERAH
RUU NAKES DAN UU KESEHATAN
Praktik Kefarmasian hanya dapat dilakukan oleh

APOTEKER dan/atau ASISTEN APOTEKER


Tanpa APOTEKER tidak ada pelayanan praktik
kefarmasiaan.
APOTEKER dan ASISTEN APOTEKER sejajar
dengan tenaga kesehatan lainnya, seperti
dokter, perawat, maupun bidan.
Pelayanan kesehatan adalah sebuah kerja tim
antar kelompok tenaga kesehatan, semua saling
berkaitan dan saling membutuhkan.

UU 24/2011 TENTANG
BPJS
AMANAT DARI UU 40/2004 TENTANG SISTEM

JAMINAN SOSIAL NASIONAL (UU SJSN)


MEMBENTUK DUA BPJS
a. BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014
b. BPJS KETENAGAKERJAAN 1 JULI 2015
.DILAKSANAKAN BERDASARKAN 3 ASAS:
KEMANUSIAAN, MANFAAT, DAN KEADILAN BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA
.MENERAPKAN 9 PRINSIP DI ANTARANYA:
AKUNTABILITAS DAN KEHATI-HATIAN

UU BPJS
ASAS
KEMANUSIAAN
MANFAAT
KEADILAN

BAGI SELURUH
RAKYAT
INDONESIA

PRINSIP
GOTONG ROYONG
NIRLABA
KETERBUKAAN
AKUNTABILITAS
KEHATI-HATIAN
PORTABILITAS
WAJIB
DANA AMANAT

MANFAAT DALAM PROGRAM


JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Perpres 12/2013 Manfaat Pelayanan

Kesehatan yang dijamin oleh BPJS terdiri dari


Pelayanan Tingkat Pertama dan Pelayanan
Tingkat Lanjutan.
Manfaat Obat harus diberikan di setiap tingkat
pelayanan.
Peran APOTEKER dan ASISTEN APOTEKER di
dalam program JKN sangat besar
Memastikan obat yang diterima oleh Peserta
BPJS tepat waktu, tepat dosis, dan tepat
pasien.

BPJS Kesehatan & Pengadaan Obat


Proses

pengadaan/pembelian obat
diambil alih oleh
Kementerian Kesehatan RI
sistem elektronik
katalog atau e-katalog:
Pasal 131 (1) PerPres

No.154/2010 ttg Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah
Peraturan Kepala Lembaga
Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
(LKPP) No.2/2010 ttg
Layanan Pengadaan Scr
Elektronik (LPSE).

Peraturan Kepala

LKPP No/1/2011 ttg


E-tendering
Peraturan Kepala
LKPP No/5/2011 ttg
Standar Dokumen
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah Scr
Elektronik
UU No.11/2008 ttg
Informasi dan
Transaksi Elektronik

E-Katalog Vs
Daftar dan Plafon Harga Obat
E-Katalog

DPHO

Hanya dapat dijaring 200 jenis obat

Jika RS kekurangan obat, maka mereka harus


membeli sendiri

Banyak RS (t.u yang kecil)

tidak mempunyai cukup


dana dan pengalaman
membeli obat mll e-katalog
Jarang ada pabrik obat mau
melayani pembelian obat
oleh RS dlm jumlah sedikit &
mendadak
>> RS saat ini sering
kekurangan/kehabisan obat
sejak BPJS Kesehatan
beroperasi!

Bisa mencakup 600 jenis obat


Harga obat bisa ditekan hingga 50%

karena volume pemesanannya besar


dan mencakup seluruh Indonesia

DAMPAK PROGRAM JKN


TERHADAP TENAGA KESEHATAN
BEBAN KERJA SEMAKIN MENINGKAT
Survei: beban kerja ~ kesehatan jiwa

nakes!!!
TUNTUTAN DARI MASYARAKAT

SEMAKIN TINGGI
Keterbukaan informasi publik ~ AS

SOROTAN MEDIA MASSA


BAGAIMANA DENGAN REWARDNYA?
Pemda didesak!

SISI LAIN
DOKTER SUDAH PUNYA UNDANG-UNDANG TENTANG

PRAKTIK KEDOKTERAN (2004) DAN PENDIDIKAN


KEDOKTERAN (2013).
PERAWAT SEBENTAR LAGI PUNYA UNDANG-UNDANG
TENTANG KEPERAWATAN.
BIDAN SUDAH MENGAJUKAN RUU KEBIDANAN
KEPADA DPR:
Naskah Akdemik dan Draft sudah siap dari Ikatan Bidan

Indonesia
(IBI)
Akan diajukan Prolegnas 2014-2019
BAGAIMANA DENGAN TENAGA KEFARMASIAAN?
Why not now?

RUU KEFARMASIAAN
AKAN LEBIH MELINDUNGI MASYARAKAT DALAM

MEMPEROLEH LAYANAN KEFARMASIAAN


MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM DAN MENGANGKAT

DERAJAT LEBIH DARI 46.000 APOTEKER DAN ASISTEN


APOTEKER DI INDONESIA.
DAPAT BERASAL DARI USUL INISIATIF DPR ATAU INISIATIF

PEMERINTAH.
LEBIH MUDAH DARI USUL INISIATIF PEMERINTAH. SYARAT:

MENTERI KESEHATAN HARUS ADIL DAN TIDAK BERPIHAK,


MENGAYOMI SELURUH TENAGA KESEHATAN, TERMASUK
TENAGA KEFARMASIAAN

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


MAJU TERUS APOTEKER
INDONESIA!!

Anda mungkin juga menyukai