Anda di halaman 1dari 5

Pewarnaan Bakteri 1 MAKALAH PEWARNAAN SEDERHANA, NEGATIF, KAPSUL dan

GRAM Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi yang Diampu Oleh Drs.
Bambang Iskamto, M.Si Disusun Oleh : RINA LESTARI 122100249 PROGRAM
STUDI D3 KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Pewarnaan Bakteri 2 BAB I
PENDDAHULUAN A. Latar Belakang Mikroorganisme yang ada di alam ini
mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, termasuk bakteri.
Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana selsel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk melihat dan
mengamati bentuk sel bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, sehingga untuk
diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan sel bekteri,
sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Hal tersebut juga berfungsi
untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri
melalui serangkaian pengecatan. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri
ini merupakan salahsatu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi. Mikroba sulit dilihat dengan cahaya karena tidak mengadsorbsi
atau membiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan zat warna digunakan
untuk mewarnai mikroorganisme. Zat warna mengadsorbsi dan membiaskan
cahaya sehingga kontras mikroba dengan sekelilingnya dapat ditingkatkan.
Penggunaan zat warna memungkinkan pengamatan strukur seperti spora,
flagela, dan bahan inklusi yng mengandung zat pati dan granula fosfat (Entjang,
2003) Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena
selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri,
sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik
pewarnaan sel bakteri ini merupakan salahsatu cara yang paling utama dalam
penelitian-penelitian mikrobiologi (Rizki, 2008). B. Rumusan Masalah a. Apa yang
dimaksud dengan pengecatan? b. Apa pengecatan sederhana itu? c. Bagaimana
bentuk bakteri pada pengecatan sederhana? d. Apa pengecatan negatif itu? e.
Bagaimana bentuk dan struktur bakteri pada pengecatan negatif? Pewarnaan
Bakteri 3 f. Apa pengecatan kapsul itu? g. Bagaimana bentuk dan struktur
bakteri pada pengecatan kapsul? h. Apa pengecatan gram itu? i. Bagaimana
bentuk dan struktur bakteri pada pengecatan gram? C. Tujuan a. Untuk
mengetahui pengertian pengecatan bakteri b. Untuk mengetahui kerja
pengecatan bakteri c. Untuk mengetahui bentuk dan struktur dari masing
masing pengecatan D. Manfaat a. Agar mahasiswa mampu mengetahui jenis
jenis pengecatan bakteri b. Agar mahasiswa mampu mengetahui bentuk dan
struktur bakteri c. Agar mahasiswa mampu membedakan bentuk dan struktur
bakteri Pewarnaan Bakteri 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pewarnaan Sederhana
Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan dengan menggunakan satumacam zat
warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk
mengetahui morfologi dan susunan selnya . pewarnaan ini dapat menggunakan
pewarnaan basa pasda umumnya antara lain kristal violet , metylen blue , karbol
, fuchsin , dan safranin (lay ,1994). Pewarnaan sederhana merupakan teknik
pewarnaan yang paling banyak digunakan. Disebut sederhana karena hanya
menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme tersebut.
Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaanpewarnaan sederhana

karena sitoplasamanya bersifat basofilik (suka dengan basa). Zat-zat warna yang
digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin. Dengan
pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan rangkaian sel-sel bakteri.
Pewarna basa yang biasa digunakan untuk pewarnaan sederhana ialah metilen
biru, kristal violet, dan karbol fuehsin yang mana pewarnaan sederhana ini dibagi
lagi menjadi dua jenis pewarnaan. Berbagai macam tipe morfologi bakteri
(kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat dibedakan dengan menggunakan
pewarna sederhana, yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu
macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnapewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa)
sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya
bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif). Tujuan pengecatan
sederhana ini adalah untuk melihat bentuk sel Alat dan bahan yang di butuhkan
pada saat pengecatan sederhana yaitu : Alat Bahan 1. Gelas preparat 2. Jarum
ose 3. Labeling 4. Mikroskop 5. Bunsen 6. Pipet 1. Bakteri Escherichia coli 2.
Bakteri bacillus subtilis 3. Aquades 4. Methylen blue 5. Tissue 6. Alkohol
Pewarnaan Bakteri 5 7. Tabung 8. Rak tabung 7. Air mengalir Cara kerja : 1.
Bersihkan preparat glass dengan alkohol 70% kemudian di fiksasi di atas bunsen
2. Beri label pada bagian bawah preparat glass 3. Pijarkan jarum ose kemudian
dicelupkan ke aquades dan teteskan 3 ose aquades pada preparat glass
menggunakan jarum ose 4. Pijarkan lagi jarum ose dan diambil bakteri dari
media dengan cara aseptik lalu diratakkan di atas preparat glass 5. Keringkan 6.
Teteskan larutan zat warna methylen blue sebanyak 1 atau 2 tetes 7. Keringkan
selama 1 menit 8. Cuci dengan air mengalir 9. Keringkan preparat dengan
dianginkan, dan 10. Amati dibawah mikroskop karakteristik dan bentuk bakteri
Hasil pengamatan a. Bakteri Escherichia coli Gambar di atas merupakan bakteri
E. coli yang dilihat di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 40x.
Berwarna Ungu . Bentuk E. coli tampak seperti batang (basil) pendek yang
membentuk koloni yang tersusun seperti rantai yang memanjang. Pewarnaan
Bakteri 6 b. Bakteri Bacillus Subtilis B. Pewarnaan Negatif Tujuan pewarnaan
negatif adalah untuk mempelajari penggunaan prosedur pewarnaan negatif
untuk mengamati morfologi organisme yang sukar diwarnai oleh pewarna
sederhana. Bakteri tidak diwarnai, tapi mewarnai latar belakang. Ditujukan untuk
bakteri yang sulit diwarnai, seperti spirochaeta. Pewarnaan negatif, metode ini
bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam
gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus
pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada
pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras
dengan bahan-bahan kimia, maka terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk
agar kurang sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode
ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina. Pewarnaan negatif memerlukan
pewarna asam seperti eosin atau negrosin.pewarna asam memiliki negatif
charge kromogen,tidak akan menembus atau berpenetrasi ke dalam sel karena
negative charge pada permukaan bakteri. oleh karena itu, sel tidak berwarna
mudah dilihat dengan latar belakang berwarna. Alat dan bahan Alat Bahan 1.
Gelas preparat 2. Jarum ose 3. Labeling 4. Mikroskop 5. Bunsen 1. Bakteri
Escherichia coli 2. Bakteri bacillus subtilis 3. Aquades 4. Nigrosin / tinta india 5.

Tissue Pewarnaan Bakteri 7 6. Pipet 7. Tabung 8. Rak tabung 6. Alkohol Cara


kerja : 1. Bersihkan glass preparat menggunakan tissu dan alkohol 2. Beri label
pada glass preparat bagian tepi bawah 3. Tetesi nigrosin pada bagian tepi 4.
Letakkan masing masing bakteri (e coli dan bacillus) di atas nigrosin dengan
cara aseptik 5. Buat apusan satu arah menggunakan glass preparat lain yg telah
dibersihkan 6. Keringkan dengan cara fiksasi 7. Amati menggunakan mikroskop
Hasil pengamatan a. Bacillus subtilis Perbesaran 400 Berwarna Kuning Berbentuk
coccus b. E coli Pewarnaan Bakteri 8 C. Pewarnaan Kapsul Pewarnaan diferensial
merupakan teknik pewarnaan yang menampilkan perbedaan di antara sel-sel
mikroba atau bagian-bagian sel mikroba. Teknik pewarnaan ini menggunakan
tidak hanya satu jenis larutan zat warna, berbeda dengan teknik pewarnaan
sederhana (pewarnaan tunggal) yang hanya menggunakan satu jenis zat warna
saja. Pewarnaan diferensial banyak jenisnya, antara lain ialah pewarnaan gram,
pewarnaan spora, pewarnaan tahan asam, pewarnaan giemsa, pewarnaan
kapsul, dan pewarnaan flagel. Pewarnaan ini menggunakan larutan kristal violet
panas, lalu larutan tembaga sulfat sebagai pembilasan menghasilkan warna biru
pucat pada kapsul, karena jika pembilasan dengan air dapat melarutkan kapsul.
Garam tembaga juga memberi warna pada latar belakang yang berwana biru
gelap. fungsi kapsul pada sel bakteri : Sebagai makanan cadangan
Mencegah kekeringan Mencegah fagositosis Menunjukkan virulensi Kapsul
sulit diwarnai karena adaya afinitas( daya serap) terhadap cat sangat kecil Alat
dan bahan Alat Bahan 1. Gelas preparat 2. Jarum ose 3. Labeling 4. Mikroskop 5.
Bunsen 6. Pipet 7. Tabung 8. Rak tabung 1. Bakteri Escherichia coli 2. Bakteri
bacillus subtilis 3. Aquades 4. Nigrosin / tinta india 5. Methylen blue 6. Tissue 7.
Alkohol Cara Kerja : 1. Bersihkan glass preparat menggunakan tissu dan alkohol
Pewarnaan Bakteri 9 2. Beri label pada glass preparat bagian tepi bawah 3.
Tetesi nigrosin pada bagian tepi 4. Letakkan masing masing bakteri (e coli dan
bacillus) di atas nigrosin dengan cara aseptik 5. Buat apusan satu arah
menggunakan glass preparat lain yg telah dibersihkan 6. Keringkan dengan cara
fiksasi 7. Tetesi dengan methylen blue dan diamkan selama 1 menit (keringkan
dengan fiksasi) 8. Amati dengan mikroskop Hasil pengamatan : Kapsul : bentuk
kompak dan pasti Lendir : bentuk tidak beraturan Hasil bakteri seperti yang
terdapat pada gambar ialah terdapat sel-sel bakteri yang bewarna dan kapsul
tampak kosong disekitar tubuh bakteri (mengelilingi bakteri), dan sekitar kapsul
berwarna gelap. Saat pengamatan bakteri ini relatif sukar karena apabila
methylen blue terlalu pekat, maka akan mengganggu proses pengamatan
bakteri. Kapsul dari berbagai spesies tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan
sederhana atau pewarnaan Gram. Karena, kapsul dari berbagi spesies berbeda
susunan zat-zatnya, maka tidak semua kapsul dapat diperlihatkan dalam
pewarnaan yang sama. Misalnya, kapsul tidak memiliki afinitas yang besar
terhadap bahan-bahan zat warna yang bersifat basa. Pewarnaan Bakteri 10 D.
Pewarnaan Gram Pewarnaan gram ini bertujuan untuk mlihat bakteri bersifat
gram positif atau negatif dan bentuknya. Pewarnaan Gram atau metode Gram
adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua
kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia
dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya,
ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (18531938) yang mengembangkan

teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri
Klebsiella pneumoniae. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal
(counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri
gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna
untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur
dinding sel mereka. Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :
Zat warna utama (violet kristal) Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang
digunakan untuk mengintensifkan warna utama. Pencuci / peluntur zat warna
(alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan uantuk melunturkan zat
warna utama. Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk
mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan
denga alcohol. a. Bakteri Gram Negatif Bakteri gram negative adalah bakteri
yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan
Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah
dicuci dengan alcohol, sementara bakteri gram negative tidak. Ciri-ciri bakteri
gram negatif yaitu: 1. Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 15 mm, berlapis
tiga atau multilayer. 2. Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (1122%), peptidoglikan terdapat didalam 3. lapisan kaku, sebelah dalam dengan
jumlah sedikit 10% dari berat kering, tidak mengandung asam tekoat.
Pewarnaan Bakteri 11 4. Kurang rentan terhadap senyawa penisilin. 5.
Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal
violet. 6. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana. 7. Tidak resisten
terhadap gangguan fisik. 8. Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat 9.
Peka terhadap streptomisin 10. Toksin yang dibentuk Endotoksin b. Bakteri Gram
Positif Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil
ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau
ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna
merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama
didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri (Aditya,2010) Ciri-ciri
bakteri gram positif yaitu: 1. Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm,
berlapis tunggal atau monolayer. 2. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih
normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen
utama merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam tekoat. 3.
Bersifat lebih rentan terhadap penisilin. 4. Pertumbuhan dihambat secara nyata
oleh zat-zat warna seperti ungu kristal. 5. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan
lebih rumit. 6. Lebih resisten terhadap gangguan fisik. 7. Resistensi terhadap
alkali (1% KOH) larut 8. Tidak peka terhadap streptomisin 9. Toksin yang dibentuk
Eksotoksin Endotoksin Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel.
Lapisan terluar yaitu lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol,
sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri
gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal.
Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori- Pewarnaan Bakteri 12 pori dinding
sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap
menahan warna biru (Fitria, 2009). Sel bakteri gram positif mungkin akan
tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu lama. Sedangkan bakteri gram
negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu pendek (Fitria, 2009).
Alat dan bahan Alat Bahan 1. Gelas preparat 2. Jarum ose 3. Labeling 4.

Mikroskop 5. Bunsen 6. Pipet 1. Bakteri Escherichia coli 2. Bakteri bacillus subtilis


3. Aquades 4. Gram A : Larutan hucker cristal violet 5. Gram B : Larutan mordan
Lugols iodin 6. Gram C : Larutan peluntur 7. Gram D : Larutan safranin 8. Tissue
9. Alkohol 10. Air mengalir Cara Kerja : 1. Bersihkan glass preparat menggunakan
tissu dan alkohol dan keringkan 2. Teteskan 3 ose aquades pada glass preparat
3. Letakkan bakteri diatas aquades tersebut secara aseptis 4. Keringkan dengan
cara fiksasi 5. Tetesi gram A dan tunggu 1 menit 6. Setelah itu cuci dengan air
mengalir dan keringkan kembali 7. Setelah kering tetesi dengan gram B dan
tunggu 1 menit 8. Cuci dengan air mengalir dan keringkan 9. Tetesi dengan gram
C dan tunggu 30 detik 10. Cuci dengan air mengalir dan keringkan Pewarnaan
Bakteri 13 11. Tetesi dengan gram D dan tunggu 2 menit 12. Cuci dengan air
mengalir dan keringkan 13. Amati dengan mikroskop Hasil pengamatan a. Gram
positif b. Gram negatif Pewarnaan Bakteri 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari
percobaan pewarnaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan : 1. Pewarnaan
bakteri dipengaruhi faktor-faktor antara lain fiksasi, pelunturan warna, substrat,
intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup 2. Pewarnaan
sederhana digunakan untuk melihat bentuk dan struktur sel bakteri dengan
menggunakan satu jenis pewarna seperti safranin atau kristal violet, sedangkan
pewarnaan gram digunakan untuk membedakan antara bakteri gram (+) dan
gram (-) dengan lebih dari satu zat warna 3. Perbedaan pada garam negatif dan
gram positif terletak pada warnanya pada gram positif berwarna ungu kareana
dapat mempertahankan zat pewarna kristal violet serta perbadaan terjadi pada
dinding selnya 4. Macam-macam pewarnaan anatara lain : pewarnaan
sederhana,pewarnaan negatif,pewarnaan gram dan perwarnaan kapsul 5.
Larutan zat warna yang digunakan pada percobaan perwarnaan antara lain :
Methylen blue Nigrosin Zat warna utama (violet kristal) Mordan (larutan
Iodin) Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) / safranin Zat warna
kedua / cat penutup (safranin) B. Saran Diharapkan kepda para praktikum untuk
menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Baik alat maupun benda yang kita
gunakan untuk praktikum dan benda yang kita gunakan di tubuh kita. Pewarnaan
Bakteri 15 DAFTAR PUSTAKA
http://apikdewefppundip2011.wordpress.com/2012/06/29/laporan-resmipraktikummikrobiologi/ http://id.wikipedia.org/wiki/Pewarnaan_Gram
http://arfiyahtrimeirina.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikummikrobiologi_8802.html http://mikrolaborat.blogspot.com/2011/10/laporanpewarnaan-bakteri.html
http://ratihkuspriyadani.blogspot.com/2010/11/laporan-praktikummikrobiologiumum.html http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporanmikrobiologi-pewarnaan.html
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/12/macam-macam-teknikpewarnaanbakteri/ http://adesahy.blogspot.com/2011/09/pewarnaan-kapsulburr-gins.html

Anda mungkin juga menyukai