PENDAHULUAN
2.
3.
4.
Proses pemisahan (pengolahan) secara fisik jauh lebih sederhana dan menguntungkan daripada
proses pemisahan secara kimia.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam proses praktikum ini antara lain :
1. Mengetahui dan memahami metode serta cara kerja alat Cross Beater Mill
2. Mengetahui dan memahami metode serta cara kerja alat Raymond Mill
3. Mengetahui dan memahami bagian-bagian dari alat Cross Beater Mill
4. Mengetahui dan memahami bagian-bagian dari alat Raymond Mill
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil setelah melakukan praktikum Pengolahan Bahan Galian ini
antara lain :
1.
2.
3.
4.
BAB II
LANDASAN TEORI
Page 2
2.1 Kominusi
Kuminusi atau proses pengecilan ukuran (size reduction) adalah sebagai langkah pertama yang
biasa dilakukan dalam proses pengolahan bahan galian, yaitu memperkecil ukuran (mereduksi)
bongkah-bongkah batuan yang diperoleh dari tambang (run of mine) menjadi pecahan-pecahan yang
berukuran lebih kecil sesuai dengan ukuran butir yang diperlukan dengan jalan memecahkan
/menghancurkan.
Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam proses pengolahan bahan galian
yang bertujuan untuk :
1) Membebaskan / meliberasi (to liberate) mineral berharga dari material pengotornya.
2) Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses
berikutnya.
3) Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain,
misalnya reagen flotasi.
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu :
1. Peremukan / pemecahan (crushing)
2. Penggerusan / penghalusan (grinding)
3.
2.2 Tahapan Kominusi
Peremukan crushing biasanya digunakan untuk pengecilan ukuran sampai ukuran bijih kurang dari
20 mm, sedangkan grinding digunakan untuk pengecilan ukuran mulai dari 20 mm sampai halus.
Umumnya pengecilan ukuran bijih dilakukan secara bertahap, yaitu:
Page 3
Penggerusan halus (fine grinding), mengecilkan ukuran bijih mulai dari 1 mm sampai menjadi
halus (lebih kecil dari 0,0075)
Kemampuan alat dalam mengecilkan ukuran sangat terbatas , sehingga pengecilan ukuran selalu
dilakukan secara bertahap. Tahap peremukan biasanya dilakukan dengan reduction ratio antara 4
sampai 7, sedangkan penggerusan pengecilan dilakukan dengan reduksi ratio 15 sampai 60 (artinya
perbandingan umpan dengan produk). Pada prinsipnya proses ini merupakan pemberian tekanan
terhadap mineral-mineral secara langsung baik dengan alat crusher maupun grinding. Sehingga ikatan
antar butir mineral-mineral akan saling terputus atau pecah.
Ketiga tahapan tersebut tidak harus dilakukan sempurna ,tergantung keadaan material
yang akan diremuk. Operasi ini dapat dilakukan secara basah maupun kering. Penggabungan
dari proses peremukan disebut juga dengan crushing plan.
Mekanisme pecahnya batuan pada crusher yang disebabkan oleh ketahanan material
umpan lebih kecil dari pada kuat tekan yang ditimbulkan oleh crusher , sudut singgung material
(nip angle), dan arah dari resultan gaya terakhir yang mengarah ke bawah sedemikian sehingga
batuan tersebut pecah.
Adapun gaya yang bekerja pada alat peremukan adalah :
1) Gaya tekan, merupakan gaya yang dihasilkan oleh gerakkan rahang ayun yang bergerak
menekan batuan
2) Gaya gesek, merupakan gaya yang bekerja pada permukaan antara rahang diam maupun
rahang ayun dengan batuan
3) Gaya gravitasi, merupakan gaya yang bekerja pada batuan sehingga mempengaruhi arah
gerak material ke bawah (gravitasi)
4) Gaya menahan, merupakan gaya tahan yang dimiliki batuan atas gaya yang timbul akibat
gerakan rahang ayun terhadap rahang diam.
Page 5
BAB III
METODA
Page 6
3.
Batuan granit
4.
Page 7
5. Pada alat Raymond Mill ini, akan dilakukan proses penggerusan tahap kedua material,
sehingga diperoleh hasil dengan ukuran lebih kecil daripada pasir yaitu debu.
BAB IV
PEMBAHASAN
Page 8
Page 9
Adapun bagian-bagian utama dari alat Cross Beater mill adalah corong pemasukan (Hopper),
disk bergerak (swing disk), disk tetap (fixed disk), motor penggerak, baut pengatur jarak antar disk,
tempat penampungan (Recovery).
a. Corong Pemasukan (Hopper), yaitu bagian alat yang berfungsi sebagai tempat awal
pemasukan material (feeder) menuju double disk untui dilakukan penggerusan.
b. Disk bergerak (swing disk), yaitu bagian alat berupa piringan baja yang bergerak
berputar, berfungsi sebagai alat untuk menggerus material yang masuk melalui hopper
terhadap disk tetap (fixed disk).
c. Disk tetap (fixed disk), yaitu bagian alat berupa piringan baja yang tidak bergerak
(tetap), berfungsi sebagai alat penggerus material yang bekerja bersama terhadap disk
yang bergerak (swing disk).
Disk Bergerak
Disk Tetap
Baut Pengatur
Hopper
Bak Penampungan
Page
11
Page
12
2. Feeder, yaitu bagian alat yang berfungsi sebagai jalan keluarnya material dari hopper
untuk selanjutnya masuk kedalam alat penggerusan
3. Tombol on/off, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghidup dan mematikan kerja alat
Raymond Mill.
4. Alat penggerus (Mill), yaitu bagian alat yang terdiri dari rangkaian kepingan baja yang
berfungsi sebagai alat untuk menggerus material yang akan masuk melalui feeder.
Corong
pemasuka
n
Tombol ON/OFF
Motor
Tabung
Page
14
Page
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pelaksanaan praktikum kali ini antara lain :
1. Peremukan (Crushing) merupakan salah satu bagian dari kominusi yang merupakan suatu
usaha mereduksi ukuran butir agar mineral terliberasi sempurna.
2. Cross Beater Mill merupakan salah satu jenis alat pengolahan bahan galian yang umumnya
dipakai pada proses penggerusan kasar (grinding). Alat ini digunakan dengan prinsip kerja
menggerus material dengan menggapitnya tepat ditengah-tengah 2 (dua) piringan baja hitam
yang disebut disk.
3. Bagian-bagian dari alat Cross Beater Mill antara lain:
a. Corong pemasukan
b. Piringan tetap (fixed disk)
c. Piringan bergerak (swing disk)
d. Motor penggerak
e. Bak penampungan
Page
16
4. Raymond Mill (Grinding Mill) terutama digunakan untuk menggiling dan berbagai proses jenis
bahan non-mudah terbakar dan non-eksplosif dengan kekerasan kurang dari 7 dan kelembaban
kurang dari 6% di pertambangan, konstruksi, industri kimia, dan lain-lain. Raymond Mill
(Grinding Mill) adalah mesin penggiling ideal untuk menggiling dan memproses bahan seperti
batu gamping, gypsum, barit, kalsium karbonat, marmer, feldspar, dolomit, granit, kaolin,
bentonit, bauksit, dan lainnya.
5. Bagian-bagian dari alat Raymond Mill, antara lain:
a. Corong pemasukan (hopper)
b. Feeder
c. Tombol on/off
d. Alat penggerus (mill)
e. Motor penggerak
f. Tabung penampungan
5.2 Saran
Pada praktikum kali ini sebaiknya sebelum memulai melakukan praktikum kita harus mengecek
peralatan yang akan digunakan supaya aman pada saat menggunakannya, selalu gunakan APBD yang
lengkap dan lakukan pekerjaan sesuai SOP ( Standart Operation Project ).
Page
17
DAFTAR PUSTAKA
Priyor, E.J, 1965., Mineral Processing., Elsevier, Amsterdam (Diakses tanggal 27 maret 2016)
Page
18