F 20025 6a
F 20025 6a
DAN
SAMPEL
Isi
Satuan
Cakupan (scope)
Waktu
Contoh:
Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga
petani di Kabupaten Jombang tahun 2005,
maka populasinya dapat ditetapkan dengan
4 faktor tsb:
Isi Semua keluarga petani
Satuan Petani penggarap/pemilik
tanah
Cakupan (scope) Kabupaten Jombang
Waktu
tahun 2005
Populasi Survei
Populasi target
Apakah sampel?
Teknik penarikan/pengambilan
sample
1. Probability Sampling
(random sampling)
2. Non Probability Sampling
(non random sampling)
Probability Sampling
Teknik penarikan sampel, dimana setiap unsure
atau elemen sampling diberi kesempatan yang sama
dan persis sama untuk diikutkan/dipilih dalam
sample.
Syarat dalam penarikan sample probabilitas adalah
tersedianya daftar anggota populasi atau daftar
unsure/elemen populasi (kerangka sample/sampling
frame).
4. Cluster Sampling
(Penarikan Sampel Berkelompok)
Teknik ini digunakan karena mengalami dua
permasalahan, yaitu:
1) peneliti kekurangan kerangka sampling yang
baik, suatu populasi yang menyebar;
2) Biaya yang tinggi untuk menyusun kerangka
sampling dan menjangkau setiap elemen
sample.
Caranya:
1. Populasi dibagi ke dalam mini populasi-mini
populasi. Mini populasi memiliki karakteristik yang
sama dengan populasi
2. Pengelompokan mini populasi ini bisa berdasarkan
pada pengelompokan secara administrasi.
3. Setelah itu menentukan cluster secara random
(bisa dilakukan secara bertingkat misal dari desa
menjadi dukuh-dukuh atau dusun dst)
4. Cluster yang terpilih adalah unit yang berisi elemen
sample final
5. Multistage Sampling
(Penarikan Sampel Secara Bertahap)
6. Area Sampling
( Penarikan Sampel Wilayah)
Cara ini dilakukan karena populasi tidak dapat
kerangka sampling.
Dibutuhkan suatu foto udara yang jelas dan
rinci dari wilayah yang akan diteliti, sehingga
dapat diketahui blok-blok yang ada seperti
perumahan, pertokoan.
Teknik penarikan sample sama seperti
penarikan sampel secara bertahap.
2. Quota Sampling
(Penarikan Sampel Jatah)
Cara ini mirip dengan stratified sampling,
yaitu dengan membagi populasi ke
dalam sub-sub populasi sesuai dengan
fokus penelitian.
Penarikan sample jatah dilakukan bila
peneliti tidak dapat mengetahui jumlah
yang rinci dari setiap strata populasinya.
3. Snow-ball Sampling
(Penarikan Sampel Bola Salju)
Cara penarikan sampel ini dimulai dengan
jumlah yang sedikit akhirnya menjadi banyak,
dengan beberapa tahap.
Pertama, menentukan satu atau beberapa orang
untuk diwawancarai.
Selanjutnya orang-orang tersebut akan
berperan sebagai titik awal penarikan sampel
selanjutnya.
Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada
tahap berikutnya adalah orang-orang terdekat ( peer
group). Karena itu orang pertama dipilih lebih dari
satu.
4. Sequential Sampling
Penarikan sample ini dimulai dengan
pengambilan sample dalam jumlah kecil,
kemudian data dianalisis.
Jika hasilnya masih diragukan, maka
sample diambil yang lebih besar dan
seterusnya.
5. Accidental/Haphazard Sampling
(Penarikan Sampel Secara Kebetulan)
Akhir Kata
Penentuan populasi dan sampel
harus dilalui bila benar-benar
ingin menjadi sarjana yang
jujur