Puisi
Puisi
(Pena Putih)
Kuncup kini mulai merekah
Melebarkan kelopak menyapa mentari
Tanpa ketakutan, tanpa keraguan
Hanya naluri jiwa muda yang berbicara
Inilah pintu gerbangmu
Yang pernah dilewati setiap kuncup dari kembang Ester itu
Berbekal sekotak mimpi, sebungkus harapan, dan sekantong keyakinan
Dan dikemas menjadi satu dalam sebuah keniatan
Wahai kuncup, merkahlah serekah-rekahnya
Jadilah seindah-indahnya
Tancapkan akar lekat-lekat di bumi pertiwi kita
Ingatlah ia yang pernah memberimu bekal dan lentera
Akhirnya, ester-ester lama harus layu
Dan kuncup-kuncup baru mulai merekah
Membawa harapan akan kesinambungan harmoni alam
Harapan itu telah menjelma dalam wujudmu
Tak ada yang lebih indah selain harapan
Dan tak ada pula yang lebih indah selain
kuncup-kuncup ester.
(Surabaya, 29-02-16)
Saya adalah perempuan 19 tahun yang suka membaca karya sastra, baik itu novel, naskah drama,
ataupun puisi, dalam bahasa inggris maupun indonesia. Saya sangat menyukai karya sastra klasik
barat terutama novel dan naskah drama, beberapa yang sudah pernah saya baca adalah karya dari
Shakespears (Romeo-Juliet, Hamlet), Jane Austen (Pride and Prejudice, Sense and Sensibility), Louisa
May Alcott (The Old Fashioned Girl), Charles Dickens (The Tale of Two City), Arthur Conan Doyle
(Sherlock Holmes) dan banyak lagi. Dan sekarang saya ingin mencoba menulis seperti mereka. Saya
berhayal untuk punya nama pena Pena Putih atau Ilalang Putih. Saya kelahiran Gresik, 28 Maret
1996. Silahkan hubungi saya di : pena.putih28@gmail.com. Terima Kasih.
Jadilah seindah-indahnya
Jadilah sekembang-kembangnya
Tancapkan akar lekat-lekat di bumi pertiwi kita
Karna ia lah yang akan menjadi pengingat