Anda di halaman 1dari 18

SIMULASI TRANSPORT MASSA

LATTICE BOLTMANN MELALUI


MEMBRAN KOMPOSIT

Nama: Winda Intan Novalia


NIM : 121810301062

Latar Belakang
Industri
pemisahan
gas

Membran
komposit

Proses
pemisahan
Kinerja
membran

Simulasi Lattice
Boltzman

Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil aliran fluida dan


profil massa berdasarkan pendekatan
simulasi LBM dengan menggunakan
membran komposit?

Tinjauan Pustaka
Struktur membran komposit

Prosedur
rekonstruksi
komputasi
diketahui
melalui
metode
simulasi
annealing termodifikasi. Berdasarkan
metode ini, sebuah bola diadopsi
sebagai elemen satuan. Spheres (bola)
dalam domain komputasi secara acak
bergerak untuk menemukan sebuah
struktur yang memenuhi fungsi statistik
mewakili distribusi fase padat. Metode
ini disebut metode simulasi annealing
berbasis Sphere. Media berpori, lapisan
pertama membran, dianggap dari dua
fase, misalnya, fase padat dan void
(kosong).

Metode simulasi annealing berbasis bola


(sphere-based simulated annealing method).
Media berpori diwakili oleh koleksi bola.
Struktur yang dihasilkan, awalnya, bola secara
acak dialokasikan dalam kotak periodik dengan
dimensi
Nx x Ny. Radius (jari-jari) bola
diasumsikan seragam. Kontrak antara bola
berbeda diizinkan, namun, tumpang tindih tidak
diizinkan. Alokasi bola dilengkapi ketika fraksi
volume tertentu ditempati, setelah inisialisasi,
bola secara acak pindah dalam kotak periodik
untuk mencapai energi minimum. Perpindahan
selama perpindahan acak dapat dipilih bebas.

Metode yang diusulkan di atas


digunakan untuk menghasilkan daerah
komputasi berpori OADE. Zona
homogen (lapisan kedua) ditambahkan
ke domain. domain lengkap OABC
demikian dihasilkan.

Model
nine-velocity memiliki vektor
kecepatan berdimensi sebagai berikut
ditunjukkan pada Gambar 4

[e0; e1; e2, e3, e4; e5; e6, e7; e8]

Evolusi
dari fungsi distribusi partikel,
(x,t) untuk fluida (air dan campuran uap
gas) dan g(x, t) untuk spesies difusi
(uap), dengan kecepatan pada titik x dan
waktu t dihitung dengan BGK tabrakan
(BGK collision) dan streaming equations

Aliran Fluida Dalam Media Berpori


Lapisan kulit pada Gambar 3 dihapus,
dan membrane dioperasikan di bawah
tekanan (density) berbeda, ada aliran
makro didalamnya. Inlet face OA pada
Gambar 3, di mana massa jenis inlet
diketahui, kondisi batas diusulkan oleh
Zou dan He digunakan, yang mana
berdasarkan pada idea of baounce back
of nonequilibrium part dari distribusi.

Sel Padat Interior


Pada permukaan sel-sel solid dalam
media berpori, bounce-back skema yang
digunakan untuk mencapai kondisi batas
nonslip. Untuk meringankan pengaruh
dari aliran inlet dan outlet, tambahan 30
node ditambahkan sebelum dan sesudah
domain membran. Batas Inlet dan outlet
yang diberikan dalam memperluas
permukaan inlet dan outlet.

Verifikasi Metodologi
Aliran dan Transfer Mass dalam ParalelPlate Channel. Sebelum memecahkan
masalah transfer massa di membrane
komposit, prosedur numerik divalidasi
pertama. Aliran dan transfer massa di
dalam Paralel-Plate Channel,
ditampilkan pada Gambar 5

Transfer massa, kondisi batas konsentrasi konstan


ditetapkan untuk permukaan inlet AB (C v, in= 1.0) dan
dua piring AC dan BD (Cvw= 0.5). Sepenuhnya
mengembangkan kondisi batas transfer massa
ditetapkan untuk outlet face CD. Seperti yang terlihat,
ini adalah kondisi batas konsentrasi massa dinding
seragam untuk aliran saluran. Proses tabrakan
(collision)dan streaming juga dilaksanakan di grid pada
permukaan dinding. Metode itu adalah akurasi orde
kedua.
Untuk aliran saluran, berikut parameter yang
didefinisikan:
Bilangan Reynolds

dimana uin adalah mean velocity pada inlet.

Kesimpulan
Seluruh membran dipisahkan menjadi dua bagian dengan
membedakan struktur yang berbeda. aliran fluida dan profil massa
yang dihitung untuk memperkirakan kinerja secara keseluruhan.
Hasil dapat ditemukan:

Metodologi yang diusulkan dapat model aliran fluida pori-skala


dan transfer massa memuaskan. batas yang sesuai kondisi batas
yang diusulkan, terutama untuk membran dengan lapisan
mekanisme transportasi yang berbeda. Mereka terhubung oleh
sebuah interface dengankontinuitas massa dan fluks.

Membran berpori bawah perbedaan tekanan transmembran,


mekanisme dominan dikombinasikan aliran Poiseuille dan difusi
biasa. permeabilitasnya tinggi karena aliran fluida makro. Dengan
lapisan dukungan tersebut, resistensi dominan dalam lapisan kulit
dengan bahan unmodified. Meningkatkan difusivitas equivalen
kulit lapisan, dengan difusivitas atau dengan kelarutan, lebih
efektif daripada penurunan ketebalan untuk meningkatkan
transfer
massa.
Desain
pedoman
harus
diubah
dari
mengoptimalkan ketebalan lapisan kulit untuk memodifikasi
komposisi dari lapisan kulit.

Simulasi LBM mengungkapkan distribusi seragam transfer massa

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai