BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT MULIA INSANI
1. Visi Rumah Sakit MULIA INSANI :
Menjadi Rumah Sakit Profesional pilihan utama masyarakat di wilayah Tangerang
tahun 2020.
2. Misi Rumah Sakit MULIA INSANI
a. Membangun sistem layanan Rumah Sakit yang berMUTU dan PARIPURNA
sesuai kebutuhan masyarakat.
b. Membangun jejaring pelanggan tetap yang puas dan setia melalui upaya-upaya
pemasaran yang berkesinambungan.
c. Menjadikan pelayanan Trauma sebagai pelayanan unggulan.
3. Motto Rumah Sakit MULIA INSANI
Motto Rumah Sakit MULIA INSANI adalah Melayani dengan Hati Mulia
1. Falsafah, Nilai, dan Tujuan Rumah Sakit MULIA INSANI
ii
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT MULIA INSANI
Struktur Organisasi Rumah Sakit MULIA INSANI
Rumah Sakit WARAS WIRIS dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh Wakil
Direktur yang membawahi 3 (tiga) bidang dan 3 (tiga) bagian, ketiga bidang dan bagian
tersebut adalah Bidang Pelayanan Medis, Bidang Penunjang Medis dan Bidang Keperawatan,
serta Bagian Keuangan, Bagian Administrasi dan Bagian Umum. Dalam menjalankan
tugasnya Direktur dibantu oleh beberapa perangkat antara lain Komite Medis, Staf Medis
Fungsional, Komite Keperawatan, Komite Etik dan Hukum, Satuan Pengawas Intern.
Struktur Organisasi Rumah Sakit MULIA INSANI digambarkan sebagai berikut:
iii
BAB V
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
TIM HAK PASIEN DAN KELUARGA
1. Visi Tim Hak Pasien dan Keluarga
Visi Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
dengan membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien dan
keluarga.
iv
2.
3.
4.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
TIM HAK PASIEN DAN KELUARGA
Struktur Organisasi Tim Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Tim Hak Pasien dan Keluarga (HPK) diketuai oleh seorang dokter yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman di bidang hak pasien dan keluarga dibantu staf yang
menjalankan fungsi pemeliharaan fasilitas dan manajemen HPK. Staf HPK terdiri dari
v
BAB VII
URAIAN JABATAN
vi
Nama
Jabatan
Hasil Kerja
Ketua HPK
Terselenggaranya visi, misi dan program Hak Pasien dan Keluarga (HPK) di
rumah sakit secara menyeluruh dan terpadu.
1.
Memimpin rapat
2.
3.
Uraian
4.
Tugas
5.
Tanggung
6.
7.
dengan HPK
1.
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi HPK
2.
3.
1.
Wewenang
2.
Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait.
Syarat
3.
Mendapat laporan hasil kerja anggota Tim HPK
Perawat dengan lulusan DIII Keperawatan yang telah bekerja minimal 5 tahun
Jabatan
di RS MULIA INSANI
Jawab
Nama
Jabatan
Hasil Kerja
Uraian
Tugas
Sekretaris HPK
1. Terkelola dan terdokumentasinya seluruh data HPK
2. Terkoordinasinya seluruh program kegiatan HPK
1.
Membuat undangan rapat dan membuat notulen
2.
3.
4.
5.
Tanggung
6.
1.
Jawab
2.
1.
Wewenang
Koordinasi dengan anggota yang lain dalam hal rapat dan pelaksaan
program tim HPK
Syarat
2.
1.
Jabatan
2.
Nama
Jabatan
Hasil Kerja
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Uraian
5.
Tugas
6.
7.
Melakukan
koordinasi
terhadap
unit-unit
kerja
melalui
9.
Tanggung
10.
1.
Jawab
2.
Wewenang
Syarat
pasien terminal
1.
Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang pendampingan agama,
viii
Jabatan
Nama
Jabatan
Hasil Kerja
pemeriksaan,pengobatan,tindakan
dan
prosedur
yang
akan
Uraian
Tugas
Tanggung
1.
Jawab
2.
1.
3.
Syarat
Jabatan
Nama
Jabatan
Hasil Kerja
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Uraian
Tugas
pelaksanaan
5.
Tanggung
Jawab
6.
7.
1.
2.
1.
Wewenang
Syarat
2.
3.
4.
5.
1.
2.
Memiliki
dan
pengetahuan
tentang
perlindungan
Jabatan
keluhan
3.
Nama
keterampilan
Jabatan
Hasil Kerja
Uraian
Tugas
2.
3.
4.
5.
Tanggung
Jawab
Wewenang
Syarat
Jabatan
6.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
xi
BAB IX
TATA LAKSANA
TIM HAK PASIEN DAN KELUARGA
Tim Hak pasien dan keluarga mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan membangun kepercayaan, komunikasi terbuka dengan pasien dan keluarga
serta mendukung hak pasien dan keluarga dalam keputusan pelayanan dan proses dengan cara
yang sesuai dengan budaya dan mengutamakan kepuasan serta keselamatan pasien. Tim hak
pasien dan keluarga mempunyai fungsi dalam penyusunan rencana kegiatan di bidang
pelayanan kerohanian, pendampingan pasien kritis, pelayanan tahap terminal, persetujuan dan
penolakan tindakan kedokteran, perlindungan kebutuhan privasi, pemberian informasi
pelayanan, penyelesaian keluhan, perlindungan harta dan kekerasan fisik.
Pembinaan staf rumah sakit tentang hak pasien dan keluarga dilakukan oleh masing-masing
tim HPK dengan pengkoordinasian dan pelaksanaan kegiatan dan program. Penyusunan
laporan hasil kegiatan dan program dilakukan secara berkala ataupun sewaktu sesuai dengan
kebutuhan.
Dalam menjalankan fungsi tersebut, tim hak pasien dan keluarga dipimpin oleh ketua tim hak
pasien dan keluarga yang dibantu oleh sekretaris dan penanggung jawab tim.
Tata Laksana Tim Hak Pasien dan Keluarga
1. Hak pasien dan keluarga
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan dan pasien berhak menyetujui atau menolak atas
saran yang diberikan. Hak pasien dan keluarga disosialisasikan di semua bidang
pelayanan kesehatan.
2. Pelayanan Pelayanan Kerohanian
Pelayanan kerohanian adalah pelayanan di bidang rohani yang diberikan rumah sakit
kepada setiap pasien yang membutuhkan pendampingan rohani sesuai dengan agama
dan keyakinannya masing-masing, dimana disediakan pemuka agama Katolik, Kristen
protestan, Islam, Hindu, Budha, dan Konghucu yang dapat dihubungi jika diperlukan.
3. Pendampingan pasien kritis
Pasien kritis adalah pasien sakit kritis, tidak stabil, yang memerlukan perawatan
intensif , dengan bantuan alat-alat ventilasi, monitoring, dan obat-obatan vasoakif
xii
consent
adalah
pernyataan
persetujuan
atau
penolakan
yang
ditandatangani oleh pasien atau keluarga (jika dianggap pasien tidak mampu membuat
keputusan sendiri) tentang pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Informed
consent diberikan setelah dilakukan sosialisasi tentang hak pasien dan keluarga oleh
staf rumah sakit.
6. Keamanan pasien
Rumah sakit bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan fisik yang tibatiba oleh pengunjung, pasien lain dan staf rumah sakit. Tanggung jawab tersebut
terutama bagi bayi, anak-anak, penyandang cacat manula dan lainnya yang tidak
mampu melindungi dirinya atau memberi tanda meminta bantuan.
7. Perlindungan barang milik pasien
Rumah sakit bertanggung jawab memastikan barang milik pribadi pasien yang
dibawa ke rumah sakit tidak akan hilang atau dicuri. Pelayanan ini memikirkan
kepemilikan pasien emergensi, pasien bedah rawat sehari, pasien rawat inap dan
pasien yang tidak mampu mengamankan barang miliknya dan mereka yang tidak
mampu membuat keputusan mengenai barang pribadinya.
xiii
BAB IX
TATA HUBUNGAN KERJA
Dalam tata hubungan kerja ini Tim HPK dengan unit terkait adalah melakukan kerjasama
dalam hal pelaporan dan keikutsertaan kegiatan HPK dalam hal :
1. Direktur Rumah Sakit
Pelaporan dari Tim HPK tentang program pelayanan kerohanian, pendampingan
pasien kritis dan manajemen nyeri, informed consent, dan keamanan pasien
berisiko dan barang milik pasien.
xv
6. Instalasi Farmasi
Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang manfaat obat yang
diberikan, cara pemakaian, efek samping, dan kontraindikasinya.
7. Instalasi Laboratorium
Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang prosedur pemeriksaan
yang akan diambil, kegunaannya, dan syarat-syarat sebelum dilakukan pemeriksaan.
8. Instalasi Radiologi
a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang prosedur
pemeriksaan yang akan diambil, kegunaannya, dan syarat-syarat sebelum
dilakukan pemeriksaan.
b. Pencatatan dan pelaporan informed consent.
c. Melakukan prosedur penanganan keamanan barang milik pasien.
9. Instalasi Gizi
Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang pemberian menu diet
pasien.
10. Instalasi Rawat Inap :
a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit,
pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan biaya
yang diperlukan.
b. Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan
tindakan atau pengobatan medis.
c. Melakukan prosedur penanganan keamanan pasien berisiko dan barang milik
pasien.
d. Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri.
e. Penyelenggaraan fasilitas pelayanan kerohanian.
f. Melakukan prosedur pendampingan pasien kritis.
g. Pencatatan dan pelaporan informed consent.
11. . Instalasi Rekam Medis / TPP (Tempat Penerimaan Pasien)
a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang identitas pasien, tipe
kamar yang dipilih dan biayanya, serta fasilitas asuransi yang digunakan.
b. Pencatatan dan pelaporan informed consent.
xvi
c. Pembuatan ketentuan dan prosedur penyimpanan data medis pasien yang bersifat
rahasia.
d. Pembuatan ketentuan dan prosedur pengambilan data medis pasien sesuai dengan
indikasi tertentu yang telah ditentukan.
12. Unit Hemodialisa :
a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang prosedur tindakan
yang dilakukan, kegunaannya, dan risiko yang dapat terjadi.
b. Pencatatan dan pelaporan informed consent.
13. Instalasi Rehabilitasi Medis
a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang prosedur tindakan
yang dilakukan, kegunaannya, dan risiko yang dapat terjadi.
b. Pencatatan dan pelaporan informed consent.
c. Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri.
14. Dokter Tetap dan Dokter Tamu
a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit,
pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan
komplikasi yang dapat terjadi.
b. Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan
tindakan atau pengobatan medis.
c. Pembuatan ketentuan dan prosedur manajemen rasa nyeri.
15. Subbagian Humas dan Pelayanan
a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga.
b. Pembuatan ketentuan dan prosedur tentang manajemen komplain.
c. Melakukan penjelasan tentang fasilitas asuransi yang tersedia.
16. Urusan keamanan
a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga.
b. Pembuatan ketentuan dan prosedur keamanan pasien berisiko dan barang milik
pasien.
xvii
BAB X
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Tim Pendidikan Pasien dan Keluarga
Tabel 10.1 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
Tim Hak Pasien dan Keluarga RS MULIA INSANI
Nama Jabatan
Ketua HPK
Sekretaris HPK
Tenaga Yang
Dibutuhkan
1
Diploma III
tahap terminal
Penanggung jawab
persetujuan tindakan
kedokteran (informed
Diploma III
Diploma III
perlindungan kebutuhan
kebutuhan privasi,pemberian
tindakan kedokteran
Penanggung jawab
penyelesaian keluhan
Penanggung jawab
yang baik
Diploma III
xviii
kekerasan fisik
Pengembangan staf tentang hak pasien dan keluarga, termasuk kegiatan orientasi bagi
karyawan baru, merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan pemahaman
terhadap hak pasien dan keluarga
Tabel 11.1 Kegiatan Orientasi Tim Hak Pasien dan Keluarga
Waktu
Orientasi anggota
baru tim HPK
Orientasi
karyawan baru
Penanggung
Materi
Pengenalan keanggotaan
Kebijakan
HPK
Pengenalan keanggotaan
Pedoman
Kebijakan
dan
Peserta
Jawab
Pedoman
Anggota
baru
tim
HPK
Karyawan baru RS
MULIA INSANI
HPK
xix
BAB XII
PERTEMUAN / RAPAT
Rapat Tim HPK RS MULIA INSANI terdiri dari :
1. Rapat Rutin Tim HPK
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu
Jam
Tempat
Peserta
Materi
xx
BAB XII
PELAPORAN DAN EVALUASI
1. Pelaporan
a. Pelaporan dilaksanakan oleh masing-masing anggota Tim HPK tentang tugas dan
tanggung jawab masing-masing kepada ketua tim HPK melalui sekretaris setiap rapat
rutin tim HPK.
b. Ketua tim HPK memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Direktur rumah
sakit setiap rapat rutin tim akreditasi rumah sakit.
2. Evaluasi
Untuk mengukur dan memantau keberhasilan program HPK maka dilakukan evaluasi
terhadap keseluruhan program HPK dan identifikasi setiap permasalahan yang ditemukan
untuk tindakan perbaikan.
Evaluasi yang dilakukan adalah:
a. Evaluasi program setiap tahun
b. Evaluasi standar prosedur operasional setiap 3 tahun dan setiap saat apabila perlu
untuk segera dilakukan perbaikan
xxi