Disusun oleh :
Cyrilla Oktaviananda
14/376450/PTK/10153
1. AIR INDUSTRI
Air yang ada di sekitar kita sangat bermanfaat untuk kehidupan. Didunia industri pun
sebagian besar bahan yang dibutuhkan adalah air. Air sangat vital dibutuhkan karena sifat dan
karakteristik dari air yang sangat menunjang untuk proses kimia.
Berbagai jenis operasi di industri membutuhkan air yang disebut air industri. Air industri
ini meliputi: air proses, air umpan boiler, air pendingin (cooling water), air sanitasi dan air
limbah. Kelima jenis air ini memerlukan tingkat pengolahan yang berbeda dan secara umum
tingkat pengolahan air industri, akan tergantung pada sumber air darimana air baku diambil dan
juga maksud penggunaan terhadap air hasil olahan tersebut. Pada prinsipnya, pengolahan air
bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi zat yang terkandung dalam air yang berada
dalam bentuk terlarut (ion), bentuk tersuspensi ataupun bentuk koloid hingga dicapai kualitas air
yang memenuhi dengan persyaratan sesuai dengan maksud penggunaannya.
A. Air Proses
Air dari utilitas yang sudah di treatment bebas mineral pengotor dan pH netral sehingga
bisa digunakan untuk melarutkan atau mengencerkan zat dalam proses reaksi kimia. Pada
umumnya air untuk proses dari kegiatan industri diperuntukan sebagai pelarut, pencampur,
pengencer, media pembawa pencuci dan lainnya. Dengan kualitas air proses yang berbeda
tergantung fungsinya dan sangat ditentukan oleh jenis industri lainnya. Parameter - parameter
yang dianggap penting sangat berbeda pada kegiatan industri yang berbeda, demikian pula
jumlah air yang diperlukan untuk setiap produk yang dihasilkan sangat berbeda. Sebagai contoh:
pada industri kertas memerlukan air proses sekitar 70-90% dari total kebutuhan air untuk
kegiatan industrinya. Demikian juga untuk industri tekstil kebutuhan air untuk industri proses
mencapai persentasi yang sama untuk industri kertas. Sedang pada industri sabun kebutuhan air
prosesnya tidak sebesar industri kertas dan tekstil yaitu sekitar 30-50% dari total kebutuhan
airnya dan untuk industri ban kebutuhan air proses sangat rendah sekitar 5-10% dari kebutuhan
air.
Besi dan mangan merupakan parameter penting pada industri tekstil karena kehadiran
industri besi dan mangan akan mengganggu dalam proses pewarnaan dan memberikan flek atau
noda pada lembar kertas/ tekstil. Demikian pula kesadahan merupakan parameter penting untuk
industri tekstil disamping parameter- parameter lain seperti alkalinitas, silika, padatan terlarut
dan lainnya.
B. Air Umpan Boiler (Boiler feed water)
Secara umum air yang akan digunakan sebagai air umpan boiler adalah air yang tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat membentuk kerak
pada boiler, air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan korosi terhadap boiler
dan sistem penunjangnya dan juga tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya
pembusaan terhadap air boiler. Oleh karena itu untuk dapat digunakan sebagai air umpan boiler
maka air baku dari sumber air harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu yang bertujuan untuk
menghilangkan unsur-unsur atau padatan yang terkandung didalam air baik dalam bentuk
tersuspensi, terlarut, ataupun koloid yang dapat menyebabkan terjadinya kerak, korosi dan
pembusaan dalam boiler. Disamping itu senyawa organik dapat menyebabkan berbagai masalah
dalam operasi boiler.
Kualitas air umpan boiler juga dipengaruhi oleh kondisi operasi boiler, dimana semakin
tinggi tekanan dan temperature operasi maka semakin murni kualitas air umpan yang diperlukan.
Batasan terhadap nilai parameter-parameter penting untuk air umpan boiler, sering ditentukan
oleh pihak pembuat alat, atau dapat mengacu pada criteria dari badan-badan International seperti
ASME dan ABMA.
Boiler adalah tungku dalam berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan untuk
menghasilkan uap dengan cara penguapan air untuk dipakai pada pembangkit tenaga listrik lewat
turbin, proses kimia, dan pemanasan dalam produksi, dll. Dalam istilah lain biasa disebut ketel
uap yaitu alat untuk menghasilkan uap, yang terdiri dari dua bagian utama yaitu sisi api sebagai
penyedia panas dan sisi air sebagai bagian untuk proses penguapan air menjadi uap. Uap
kemudian keluar dari boiler untuk digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pemanas, turbin,
dll. Boiler feed water merupakan campuran dari Air Make-up (Air baku yg telah di olah) dengan
Air kondensat yang merupakan hasil kondensasi upa yang telah dipakai. Air make-up adalah air
baku yang telah diolah melalui suatu proses.
Kondensat adalah hasil kondensasi uap (steam) yang telah dipakai dan kulaitas kondensat
relatif murni. Boiler feed water yang merupakan sampuran dari air make-up dan kondensat
komposisi ion-ion nya bervariasi tergantung pada ratio perbandingan air make-up / kondensat
yang dipergunakan. Pada proses penguapan dalam ketel uap, air menjadi uap. Uap yang
dihasilkan adalah air murni dalam fasa uap (H2O) dimana ion-ion yang terkandung dalam air
boilernya tidak turut menguap. Sebagai akibatnya, konsentrasi ion-ion yang berada dalam fasa
cairnya (air boiler) semakin lama akan semakin tinggi dimana apabila hal ini tidak dikendalikan
kenaikan konsentrasi ion-ion tersebut akan menuju bilangan tak terhingga,sehingga
konsekwensinya pengerakan pada pipa pipa boiler tidak akan bisa dihindarkan. Pengendalian
ion-ion dalam air boiler tersebut pada sistem boiler dilakukan dengan membuang sebagian dari
air boiler secara kontinyu dan disebut sebagai blow-down; Tujuan blow-down adalah untuk
menjaga agar ion-ion yang ada dalam air boiler tidak melebihi batasan batasan yang telah di
tentukan.
Batasan batasan air boiler (disebut sebagai parameter air boiler) dapat dilihat pada table
dibawah ini:
Tabel 1.1 Parameter air boiler
Parameter
pH
Conductivity
TDS
P Alkalinity
M Alkalinity
O Alkalinity
T. Hardness
Silica
Besi
Phosphat residual
Sulfite residual
pH condensate
Satuan
Unit
mhos/cm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
Unit
Pengendalian Batas
10.5 11.5
5000, max
3500, max
800, max
2.5 x SiO2, min
150, max
2, max
20 50
20 50
8.0 9.0
(Sumber: http://vionaadistie.blogspot.com/2011/01/air-industri-air-boiler.html)
Ketidaksesuaian kriteria air umpan boiler menurut baku mutu diatas akan mempengaruhi
berbagai hal, misalnya :
1. Korosi
Korosi adalah peristiwa elektrokimia, dimana logam berubah menjadi bentuk asalnya akibat
dari oksidasi yang disebabkan berikatannya oksigen dengan logam, atau kerugian logam
disebabkan oleh akibat beberapa kimia.
b. pH/Alkalinity yang melebihi batasan (Korosi pH tinggi pada Boiler tekanan tinggi)
c. Karbon dioksida (korosi asam karbonat pada jalur kondensat)
d. Korosi khelate (EDTA sebagai pengolahan pencegah kerak)
e. Akibat dari peristiwa korosi adalah penipisan dinding pada permukaan boiler sehingga
dapat menyebabkan pipa pecah atau bocor.
2.
Kerak ( Scale)
Pengerakan pada sistem boiler disebabkan antara lain oleh:
a. Pengendapan hardness dan mineral-mineral lainnya apabila batasan konsentrasinya
terlampaui.
b. Kerak lazim terdapat pada boiler antara lain : CaCO 3, Ca3(PO4)2, Mg(OH)2, MgSiO3,
SiO2, Fe2(CO3)3, FePO4. Kerak adalah senyawa berstruktur kristal dan tidak tembus air,
sehingga keberadaanya akan berfungsi seperti isolator dan menurunkan effisiensi
perpindahan panas sehingga effisiensi boiler akan menjadi rendah dan akan lebih banyak
mengkonsumsi bahan baker; Konsekwensi lain dari adanya kerak adalah terjadinya hot
spot yaitu panas yang berlebih pada tempat kerak berada dan hal ini bisa mengakibatkan
pipa boiler menggelembung dan pecah.
3. Endapan (Foculant)
Endapan (foculant) adalah hasil pengendapan dari partikel tersuspensi (suspended solid);
Endapan berstruktur porous dan tembus air, sehingga akibat yang ditimbulkan dari
adanya endapan berbeda dengan akibat dari adanya Kerak; Endapan menyebabkan
terjadinya korosi yang sangat destruktif di bawah endapan tersebut dan akan menyebabkan
kebocoran pipa dalam waktu relatif singkat.
Beberapa contoh endapan yang umum terdapat pada boiler adalah:
a. Besi Hydroxide (Fe(OH)3) dimana ion Fe nya berasal dari hasil korosi.
b. Partikel padat tersuspensi dari feedwater (Lumpur & kotoran lain) yang terbawa dalam
feedwater.
c. Dari peristiwa- peristiwa ini mengakibatkan terbentuknya endapan pada pipa boiler,
menyebabkan terjadinya korosi dibawah endapan dan kebocoran pada pipa.
Proses pendinginan melibatkan pemindahan panas dari satu substansi ke substansi yang lain.
Substansi yang kehilangan panas disebut cooled, dan yang menerima panas disebut coolant.
Beberapa faktor yang membuat air menjadi coolant yang baik adalah :
1. Sangar berlimpah dan tidak mahal.
2. Dapat ditangani dengan mudah dan aman digunakan.
3. Dapat membawa panas per unit volume dalam jumlah yang besar.
4. Tidak mengembang ataupun menyusut (volumenya) pada perubahan suhu dalam range
normal.
5. Tidak terdekomposisi.
Beberapa parameter penting dalam sistem air pendingin :
1.
2.
pH, menunjukkan indikasi dari tingkat keasaman atau kebasaan dari air.
3.
4.
Hardness / kesadahan, menunjukkan jumlah ion calcium dan magnesium yang ada dalam
air.
Pada umumnya air digunakan sebagai media pendingin karena faktor-faktor sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
pendingin.
5. Tidak terdekomposisi.
Adapun syarat-syarat air yang digunakan sebagai media pendingin:
1.
Jernih, maksudnya air harus bersih, tidak terdapat partikel-parlikel kasar yaitu batu, krikil atau
2.
3.
partikel-partikel halus seperti pasir, tanah dan lumut yang dapat menyebabkan air kotor.
Tidak menyebabkan korosi.
Tidak menyebabkan fouling, fouling disebabkan oleh kotoran yang terikut saat air masuk unit
pengolahan airseperti pasir, mikroba dan zat-zat organik.
D. Air Sanitasi
Air bersih (sanitasi) adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka
sehari-hari dan memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment air minum dan
untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan kandungan kimia, fisika
dan biologis.
Pengertian Air Bersih:
1. Secara Umum: Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
2. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
3. Secara Kimia:
a.PH netral (bukan asam/basa)
b.Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah
tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari
sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar
oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh
dengan memasak air hingga 100C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini, dibunuh dengan memasak air hingga 100C, banyak zat berbahaya,
terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
E. Air Limbah
Air limbah industri tahu adalah salah satu jenis industri yang membuang hasil pengolahan
limbah cair dan padat nya baik secara langsung maupun tidak langsung ke badan air, dimana
didalam proses produksi tahu banyak sekali membutuhkan air untuk proses produksinya.
Sehingga diperlukan pengolahan air limbah, salah satunya yaitu dengan menggunakan teknologi
plasma. Plasma dibuat dengan pemanfaatan tegangan listrik, yaitu dengan menghadapkan dua
elektroda. Dengan memberikan tegangan listrik searah
Teknologi plasma dalam limbah cair merupakan loncatan-loncatan ion, loncatan ini membentuk
spesies aktif (OH, O, H, H2O2) yang memiliki sifat radikal dimana mudah bereaksi dengan
senyawa organik tanpa terkecuali.
Rumus Kimia
Warna
Kesadahan
Alkalinitas
Asam mineral
bebas
Efek
Cara Pengolahan
Koagulasi
Pengendapan
Filtrasi
Demineralisasi
1.
2.
3.
4.
1. Koagulasi
Ca dan Mg sebagai
CaCO3
H2CO3
CO3
OH
sebagai CaCO3
H2SO4
HCl
Korosif
2. Filtrasi
3. Klorinasi
4. Adsorpsi dengan karbon
aktif
1. Pelunakan
2. Distilasi
3. Pengolahan internal
1. Pelunakan dengan
kapur soda
2. Demineralisasi
3. Penambahan asam
4. Dealkilasi dengan
penukar ion
5. Distilasi
Komponen/sen
yawa
Karbon dioksida
Rumus Kimia
CO2
Efek
Korosif terhadap perpipaan
Cara Pengolahan
1. Aerasi
2. Deaerasi
3. Netralisasi dengan
alkali
pH
H+
sulfat
SO4 2-
1. Demineralisasi
2. Distilasi
klorida
Cl-
mangan
Mn
membentuk deposit
1. Aerasi
2. Pelunakan kapur
minyak
1. Baffle separator
2. Stainers
3. Koagulasi dan filtrasi
dengan
diatomaseous earth
1. Demineralisasi
2. Distilasi
oksigen
O2
padatan terlarut
Komponen/sen
yawa
padatan total
Rumus Kimia
Korosi
1.
2.
3.
4.
menyebabkan deposit
1. Pengendapan
2. Koagulasi dan filtrasi
Efek
(padatan terlarut plus padatan tersuspensi
Cara Pengolahan
1. Pengendapan
2. Koagulasi dan filtrasi
1. Aerasi
2. Klorinasi
3. Penukar ion
hidrogen sulfida
H2S
Amoniak
NH3
Konduktivitas
Deaerasi
Sodium sulfit
Hydrazine
Zat anti korosi
A. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri pelapisan logam dan galvanis
B. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri pengolahan susu
C. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri keramik
D. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri petrokimia hulu
E. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri soda khostik/khlor
F. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri ethanol
G. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri cat
H. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri farmasi
I. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri elektronika
J. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri gula rafi