Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pengembangan Ekonomi Dan Agrowisata Berbasis Integrated Farming System Di Kecamatan Mowewe, Kabupaten Kolaka Timur
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan15 halaman
Judul Asli
OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI PENGEMBANGAN EKONOMI DAN AGROWISATA BERBASIS INTEGRATED FARMING SYSTEM DI KECAMATAN MOWEWE, KABUPATEN KOLAKA TIMUR
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan15 halaman
Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pengembangan Ekonomi Dan Agrowisata Berbasis Integrated Farming System Di Kecamatan Mowewe, Kabupaten Kolaka Timur
=
Mawaddah
Io (AUT een
I, Nomor 1, JanuariJuni 2016 q
eel TaJurnal Ilmiah ISSN : 2442-6221
)_), Mawaddah
ET
Volume I1, Nomor 1, Juni 2016
DAFTAR ISL
(Character Development Based On Students As Role-Model ru
Ahmad Tanaka
Peran Pengawas Sekolah Dalam Penerapan 1230
Manajemen Mutu Terpadu di Sekolah
Arifuddin
Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui
Pengembangan Ekonomi Dan Agrowisata Berbasis
Integrated Farming System Di Kecamatan Mowewe,
Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara,
M. Askari Zakariah
Pembelajaran Bahasa Arab Komunikatif Berbasis 44-52
Kecerdasan Emosional
Alam Syah
Upaya Mengatasi Hambatan Psikologis Peserta Didik 53-64
Dalam Proses Pembelajaran
Tite
Strategi Pengembangan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) 65-75
‘Muh. Ridwan Sy:
Peranan Pemberian Reward Dalam Proses Pembelajaran 76-84
Nurhayati HB
Media Sebagai Sumber Belajar 85-93
Siti Norma Ali
Manajemen Pengambilan Keputusan Kepala Madrasah 94-102
HamzahJurnal llmiah AL Mawaddah Vol. i Not. Sonus — Sas 2055 31
OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELALUI
PENGEMBANGAN EKONOMI DAN AGROWISATA BERBASIS
INTEGRATED FARMING SYSTEM DI KECAMATAN MOWEWE,
KABUPATEN KOLAKA TIMUR, SULAWESI TENGGARA.
M. Askari Zakariah
Dosen Ekonomi Syariah
STAI Al MawaddahWarrahmah Kolaka
Email : maskari zakariah@gmail.com
Abstract
This study aimed to determined type economic and agrotourism development
based on integrated farming. system. Qualitative method was used pasticipart
observation was developed. The result showed that main problem is low level
education and skill management of agrotourism. Early phase is started from
improvement education, agriculture, facilities, healthy, social culture, economic
sector. Sustainable program is done by workship between Universities, Corporate
social responsblity, and Government.
Keywords :
Pemberdayaan Masyarakat, Ekonomi, Agrowisata, Integrated Farming System
PENDAHULUAN,
ecara ekonomi, kecematan Mowewe memiliki letak strategis karena
‘memiliki dua jalur perhubungan, yaitu darat dan laut. Jalur darat
menghubungkan kota-kota kabupaten atau kota propinsi yang menjadi
Pusat kegiatan ekonomi. Sedang jalur laut digunakan untuk hubungan antar daerah di
luar propinsi. Program yang akan diterapkan langsung pada sasarannya yaitu
masyarakat lapisan bawah atau pelaku yang langsung bergelut dengan dunia
pariwisata.
Kegiatan ini secara khusus merujuk pada program pokok dalam pembentukan
Kawasan agrowisata di bidang pengelolaan pertanian berbasis integrated farming
system, namun demikian secara umum pemberdayaan masyarakat diarahkan pula
pada bidang kesehatan dan pendidikan, perbaikan dan pengelolaan lingkungan fisik,
serta pengembangan perekonomian masyarakat. Zoto ef al, menyatakan bahwa
Peranan penting untuk masyarakat desa Karena memiliki22 | M. Askar! Zakariah, Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat...
beberapa perana penting dalam hal pendapatan, lapangan kerja, rekreasi dan
pendidikan.’ Akan tetapi, persoalan utama untuk beberapa negara adalah rendahnya
pendapatan yang dihasilkan dari sektor pertanian, dengan konsep agrowisata
diharapakn dapat meningkatkan standar hidup masyarakat desa, khususnya
peningkatan pendapatan orang-orang yang bekerja di sektor pertanian.
Melihat berbagai potensi lokal di atas, maka program pengabdian masyarakat
desa, ini sangat diperlukan untuk pengembangan terhadap para petani, pemuda, dan
masyarakat agar dapat memanfaatkan potensi lokal tersebut hingga tercapai desa
agrowisata yang mandiri, Program pengabdian masyarakat desa berkonsep
"Education for Sustainable Development”. Metode yang digunakan agar program
ini Sustainable adalah dengan perintisan pembentukan kelompok tani dan kelompok
temak, rekonstruksi dan optimalisasi karang taruna yang berfungsi sebagai pionir
keberlanjutan program setelah tim program meninggalkan lokasi. Dengan demikian
pembangunan di desa tersebut dapat berjalan dengan baik secara mandiri dan
harapannya menjadi desa percontohan bagi desa-desa yang lainnya di Kabupaten
Kolaka.
Salah satu upaya pembangunan masyarakat yang pokok dan menjadi perhatian
serius dalam programberdayaan masyarkat desa ini adalah program pengelolaan
potensi sumber daya alam untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan
‘menciptakan kawasan agrowisata yang berintegrasi dengan program sistem pertanian
terpadu yang ramah lingkungan. Hal ini dilakukan supaya masyarakat mengetahui
betapa besarnya potensi sumber daya alam yang dimiliki wilayah tersebut schingga
mereka mampu mengelolanya dengan baik dan meningkatkan perekonomian
masyarakat serta menjadikan wilayah Desa sebagai salah satu kawasan desa wisata
edukasi agro yang mampu menarik wisatawan lokal dan mancanegara serta investor ~
investor asing untuk menanamkan saham di wilayah tesebut.
Oleh arena itu, fokus utama program ini merupakan optimalisasi
pemberdayaan masyarakat. Karena sudah saatnya masyarakat dunia, khususnya
oto, S., E. Qiricl, etal, Agrotourism-a sustainable development for rural area of korea.
European academic research. Vol.1(2013), h. 209-223Jurnal Ilmiah AL Mawaddah Vol. I! No.2, Januari ~ Juni 2016 33
Indonesia sadar bahwa untuk membangun kehidupan berkelanjutan yang lebih baik,
yang dibutuhkan adalah SDM yang unggul. Jika SDM sudah dibekali dengan
kompetensi yang cukup, maka dampaknya pun akan menjadi baik untuk pengolahan
SDA. Guntoro (2008), menyatakan bahwa masalah utama masyarakat lokal
agrowisata adalah rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan dalam manajemen
wisata*. Guntoro ef al., (2008) menambahkan bahwa tantangan terbesamya adalah
Konsistensi desa dalam memelihara dan menjaga keaslian (autentik) tipe agrowisata’.
Dengan latar belakang ini, maka kita merasa mempunyai kewajiban untuk
memberikan kontribusi dalam pengembangan daerah dan menginginkan kemajuan
bagi daerah yang termarginalisasi sebagai bentuk dari pengabdian. Schingga untuk
mewujudkan semua itu, sarana atau media yang kami gunakan adalah program
pengabdian masyarakat. Dengan menjalin mitra kerjasama dengan pemerintah Daerah
Kabupaten Kolaka Timur, Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan
Perkebunan maupun pihak terkait lainnya diharapkan dapat membantu untuk
mengembangkan kegiatan program pengabdian masyarakat di wilayah Kabupaten
Kolaka Timur. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut baik sosial,
Keschatan, budaya maupun ekonomi maka pemetaan dan pengidentifikasian dalam
smembentuk problem solving dalam suatu wilayah dirasakan lebih komprehensif.
“Adspun program — program pokok yang perlu dijalankan untuk mendapatkan hasil
diinginkan yaitu:
1. Peningkatan produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan
2 Pengembangan ekonomi kreatif industri rumah tangga
_ 3. Perbaikan sarana dan pra sarana
Livestock tourism: an Integrated farming and tourism development towards
‘in the rurol area. Proceeding for the 4 Euro-Asia Confererence on environment and
“sect! responsibility: Tourism, MICE, and management technique session, (September 20-21
2008)
“Sertoro, 8., J. Udomsade, et.al., Sustainable tourism development on tribal people in
Problem, Challenge and Potentials. (ournal of Research and Development Faculty
|Business Maejo University,2008)34 | M. Askari Zakariah, Optimalisasi Pemberdayean Masyarakst.
4, Peningkatan kesehatan masyarakat
5. Pelestarian nilai sosial dan budaya
Program — program yang telah dirancang di atas didapat dengan mengeali
potensi dari segala aspek. Pertama, potensi pertanian yang melimpah namun tidak
dibarengi dengan SDM yang cukup unggul, menyebabkan lapangan pekerjaan sempit.
Oleh karena itu, program ini juga dibekali dengan wawasan kewirausahaan dengan
basis sistem pertanian terintegrasi schingga diharapkan dapat mendorong munculnya
lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Industri yang ada di Kecamatan Mowewe
pun masih berada di sektor industri kecil dan industri kerajinan rumah tangga.
Dengan melihat potensi yang ada dan dibarengi dengan peningkatan kompetensi
SDM usaha tersebut bukan tidak mungkin dapat dilebarkan.
‘Tujuan Umum
Menjadikan Kecematan Mowewe sebagai kawasan Desa wisata edukasi agro
berbasis sistem pertanian terpadu dengan memperhatikan aspek pengembangan
‘ekonomi, pelestarian sosi
masyarakat.
‘Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam hal ekonomi, yaitu
‘optimalisasi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada terutama pengolahan di
bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan
2. Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, terutama dalam pengelolaan
sumber daya alam yang ada.
3. Membentuk jiwa kewirausahaan dalam diri masyarakat, agar menciptakan
masyarakat yang mandiri
Produk Kegiatan Program Desa Agrowisata
1. Peningkatan kualitas produksi pertanian, dan peternakan baik dalam jumlah
produksi maupun produk olahannya.Jurnal llmiah AL Mawaddah Vol. Il No.1, Jsruoe— Suns 2026 35
2. Peningkatan partisipasi dan kemampuan penduduk dalam memanajemen
pemasaran produk hasil olahan pertanian.
3. Terwujudnya Karang Taruna yang maju dan mandir
4. Terwujudnya UMKM hasil pertanian di Dusun-dusun.
‘5. Peningkatan soft skill menanam tanaman herbal dengan keterbatasan lahan.
6. Terwujudnya kelompok tani yang mandiri di Dusun-dusun.
7. Terwujudnya agromedisin di Dusun-dusun.
8. Terwujudnya Dusun-dusun di kecematan mowewe sebagai desa pengembangan
agrowisata di Kabupaten Kolaka Tim
9. Terwujudnya masyarakat yang mandiri dalam pengembangan ekonomi,
pendidikan dan kesehatan.
10. Terwujudnya sarana dan prasarana yang mendukung program tema.
Hasil Kegiatan Program Desa Agrowisata
1. Peningkatan kualitas produksi pertanian dan peternakan baik dalam jumlah
produksi maupun produk olahannya.
2. Meningkatnya strata sosial dan ekonomi penduduk Kecematan Mowewe
sebagai desa percontohan agrowisata.
3. Meningkatnya keberdayaan pemuda mengelola karang taruna dan tebentuknya
berbagai kegiatan desa dengan sukses.
4. Peningkatan pendapatan penduduk dengan terbentunya UMKM
S. Meningkatnya kemandirian dan kesadaran masyarakat dalam menjaga
kkesehatan schingga tingkat keschatan pun ikut meningkat.
6. Peningkatan ekonomi berbasis sistem pertanian terpadu
7. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah yang ada di
desa.
8. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi36 | I, Askari Zakariah, Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat
Kelompok Sasaran
1. Petani di
bidang pertanian, perkebunan dan peternakan di Kecematan
Mowewe, Kolaka Timur.
2. Masyarakat lokal meliputi Pemuda karang Taruna, anak — anak, ibu rumah
tangga, dan kelompok — kelompok usaha di Kecematan Mowewe, Kolaka
Timur.
Bidang Peningkatan Produksi Pertanian, Peternakan dan Perkebunan
Bidang produksi mempunyai tujuan umum untuk menanamkan jiwa agribisnis
kepada masyarakat dengan meningkatkan produksi hasil alam lokal desa baik dari
pertanian, perkebunan, maupun peternakan. Bidang ini juga mengeksplorasi berbagai
peluang dalam pemanfaatan semua potensi yang ada dalam rangka peningkatan
potensi sumber daya lokal dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu. Program
yang dicanangkan diantaranya adalah adalah berupa pengolahan hasil pertanian dan
sisa hasil pertanian dengan harapan dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat
setempat. Selain program pengolahan, juga akan dilakukan pendampingan dengan
dibentuknya kelompok UMKM dan bimbingan langsung kepada koperasi, schingga
program UMKM ini akan tetap sustainable.
Bidang Sarana dan Prasarana Fisik.
Bidang ini bertujuan untuk meningkatan sarana dan prasana untuk mendukung
perekonomian dan terbentuknya kawasan wisata edukasi agro yang berbasis sistem
pertanian terpadu. Selain itu, diperlukan adanya kemampuan dalam teknologi
informasi agar mampu bersaing pada industri — industri lainnya yang ada diluar
kawasan Kecematan Mowewe yang notabene berkembang dengan cepat.
Bidang Sosial, Budaya, dan Ekonomi Masyarakat.
Bidang ini memberikan perhatian khususnya pada pengelolaan sumber daya
manusia (SDM) dan budaya serta adat istiadat Kecematan Mowewe. Output dari
pengelolaan SDM ini berupa peningkatan pemahaman dan pengaplikasian
pengetahuan dalam bidang kewirausahaan dan peningkatan pengetahuan dalam
mengelol
organisasi. Selain itu, inisiasi dalam kelembagaan akan dilaksanakanJurnal lImiah AL Mawaddah Vol. I! No.2, Januari ~ Juni 2016 7
secara terintegrasi dalam program bidang sarana dan prasarana fisik serta bidang
peningkatan produksi sehingga terwujud masyarakat yang mandiri secara utuh
sebagai percontohan untuk desa-desa yang lain.
Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang ini mempunyai tujuan utama memberikan pengetahuan mengenai
kebersihan lingkungan untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat berperilake
sehat, terutama kebersihan lingkungan industri rumah tangga. Pembekalan mengenai
tanaman obat dan pembuatan sebuah agromedisin di tiap dusun dapat meningkatkas
Kemandirian masyarakat dalam memelihara keschatan. Selain itu, pengetahuss
tentang gizi anak dengan memanfaatkan produk alam lokal melengkapi terwujudnys
kemandirian masyarakat dalam berperilaku sehat dan memelihara kesehatan.
Rencana Keberlanjutan Program
Dengan adanya sistem program yang pendorong dan pemelihara ini
diharapkan akan memenuhi tujuan keberlanjutan program, schingga program akan
terus dilaksanakan oleh masyarakat walaupun periode program desa agrowisata telah
selesai. Untuk menjaga keberlanjutan dari program-program ini, perlu dilakukan
kerjasama dengan pemerintah kabupaten kolaka timur selaku lembaga mitra. Pada
akhir dari program akan diadakan evaluasi secara menyeluruh untuk mengetahui
apakah program telah memenuhi target yang diinginkan, apabila belum, maka akan
diteliti, apa saja kekurangan dalam pelaksanaan program tersebut, yang kemudian
‘akan digunakan untuk pelaksanaan program berikutnya.
Monitoring dan Evaluasi Program
Konsep monitoring dan evaluasi program desa agrowisata menggunakan 2
parameter dasar, yaitu tujuan umum diadakannya program ini dan tujuan khusus yang
masing-masing tercermin pada program kerja yang telah tersusun. Mekanisme yang,
dilakukan dengan melakukan system questioner kepada masyarakat ataupun
penelitian serta wawaneara secara langsung di lapangan, yang dilaksanakan sebelum
pelaksanaan program dan sesudah pelaksanaan. Hal ini dilakukan untuk mengukur38 | M. Askari Zakariah, Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat...
sejauh mana tingkat kesuksesan ataupun kegagalan yang terdapat dalam setiap
program kerja yang kami usung, apakah ada perubahan terhadap pertumbushan
‘ekonomi, pola perilaku dan tata kehidupan masyarakat setempat sebelum dan sesudah
program desa agrowisata.
Metode Pemberdayaan Kelompok Sasaran
Dalam mencapai tujuan utama program desa agrowisata berbasis education
for sustainable development, maka program — program dirancang dengan
‘mengutamakan keterlibatan langsung masyarakat, dengan harapan masyarakat dapat
mendapatkan pendidikan dan pengalaman praktis dalam memecahkan masalah-
masalah lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial dalam mewujudukan pembangunan
dan peningkatan kualitas hidup untuk menuju masyarakat yang madani.
Berikut ini adalah metode — metode langkah operasional yang akan digunakan
dalam pemberdayaan kelompok sasaran program desa agrowisata beserta dengan
pemaparan masing-masing metode.
1. Pendekatan sosial budaya
‘Tahap ini merupakan pembangunan fundamental kerja sama tim program desa
agrowisata dengan masyarakat. Dalam jangka waktu seminggu pertama sejak
kedatangan, tim dikerahkan untuk melakukan pendckatan
‘Metode pendekatan ini dilakukan sebagai tahap awal yang bertujuan untuk
menganalisa masalah/kebutuhan yang sesuai dengan budaya masyarakat setempat,
menggagas dan mengembangakan program bersama dengan masyarakat dan
stakeholder yang terkait, agar kegiatan PROGRAM DESA AGROWISATA relevan
dengan keadaan masyarakat setempat. Jika diperlukan, tim PROGRAM DESA
AGROWISATA akan melakukan perancangan ulang detail kegiatan. Dengan
pendekatan ini, diharapakan adanya dukungan dari semua pihak terkait dan yang
berkepentingan, serta dapat dilaksanakan dengan dukungan sepenuhnya dari
masyarakat yang bertindak sebagai subjek dari program ini. Budiasa dan
‘Ambarawati (2014) menyatakan bahwa untuk mendukung program agrowisata di
daerah Bali (studi kasus) perlu adanya dukungan dana dari pemerintah ataupun pihakJurnal ilmiah AL Mawaddah Vol. ii Not, Sonus — Sens 2015 39
swasta dalam hal program corporate social responsibility yang dapat berguna dan
membantu.*
2. Pendidikan kesadaran akan pemanfastan kekayaan pertanian lokal dan
perkebunan
Melalui_pendidikan, pelstihan, serta penyuluhan tentang potensi pertanian
lokal, diharapakan dapat menghasilkan perubahan pengetahuan dan peningkatan
kesadaran masyarakat terhadap kekayaan pertanian lokal. Sehingga masyarakat dapat
mengembangkan keterampilan dalam mengolah kekayaan pertanian lokal yang
selama ini masih kurang atau bahkan belum diberdayakan, untuk dijadikan pilar
penting dalam mencapai kehidupan yang lebih baik bagi generasi sekarang dan yang
akan datang.
3. Pendidikan praktis wirausaha berbasis UMKM dan pemanfaatan potensi
pertanian lokal
Metode ini merupakan tindak lanjut dari metode sebelumnya. Pada tahap ini
masyarakat diajak untuk terjun secara praktis dalam pemanfaatan potensi pertanian
lokal sebagai modal untuk berwirausaha. Di dalam tahap ini, masyarakat juga
diajarkan praktek pengembangan home industry (kreatif industri rumah tangga)
beserta cara pemasarannya.
Wirausaha masyarakat ini akan diwujudkan melalui pembentukan paguyuban
usaha rakyat, yang di dalamnya juga akan diajarkan manajemen organisasi dan
keuangan.
4. Penataan desa Agrowisata
Dengan melihat potensi lokal yang ad tif selanjutnya adalah melakukan
penataan kawasan agrowisata. Dengan terbentuknya kawasan agrowisata tersebut,
diharapkan dapat membantu memperkenalkan kekayaan lokal Mowewe sekaligus
membantu peningkatan ekonomi masyarakat setempat khususnya dan masyarakat
Mowewe pada umumnya.
5. Peningkatan mutu kesehatan
“Budiasa, |. W., dan |. G. A. A. Ambarawati, Community based agro-tourism as an innovative
setegroted forming system development model towards sustainable agriculture and tourism in Ball,
‘Wo! 20 (1), (1. ISSAAS ,2014)40 | M. Askar Zakariah, Optimalisas! Pemberdayaan Masyarakat.
Kekayaan hasil pertanian Mowewe juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif
herbal agromedisin. Selain itu, penyuluhan kesehatan dan pengenalan hidup seliat
akan diberikan kepada masyarakat setempat agar masyarakat dapat meningkstkan
Kesadaran mereka akan pentingnya kesehatan. Sebagai wujud nyata, akan diadakan
pelayanan kesehatan dan pengelolaan posyandu di beberapa titik.
6. Perbaikan infrastruktur dan sektor lingkungan
Melalui perbaikan infrastruktur, diharapkan —masyarakat dapat
mengembangkan paradigma berfikir tentang masa depan dengan meletakkan
perhatian yang berimbang mengenai lingkungan hidup, meningkatkan kesadaran
peduli lingkungan hidup dalam mewujudkan pembangunan dan meningkatkan
kualitas hidup.Demi tercapainya kegiatan yang berkelanjutan, dalam pelaksanaannya,
kegiatan ini dititikberatkan pada keterlibatan masyarakat sebagai pelaku utama, dan
tim PROGRAM DESA AGROWISATA bertindak sebagai pihak pendukung.
7. Mengenalkan masyarakat pada perkembangan IPTEK.
Sebagai implikasi dari perkembangan jaman, masyarakat dituntut untuk
menguasai atau paling tidak mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi unutk kemudian diwujudkan secara aplikatif sebagai soolusi atas
permasalahan yang berkembang di tengah kehidupan mesyarakat sosial.
Dengan mengenalkan perkembangan IPTEK, diharapkan dapat membantu
meningkatkan SDM Mowewe, sehingga potensi SDA yang ada dapat termanfaatkan
dengan baik.
Langkah-tangkah operasional untuk —mengatasi__permasalahs
dideskripsikan pada latar belakang
1, Masalah rendahnya mutu SDM
Desa-desa di Kecamatan Mowewe mempunyai SDA yang melimpah dan siap
yang
dikelola, namun, SDM yang belum optimal kurang mampu mengelola SDA yang ada
dengan tepat sehingga produk olahan SDA yang dihasilkan pun tidak maksimal.
‘Oleh karena itu, langkah yang diterapkan adalah mengadakan penyuluhan dan
pelatihan-pelatihan terkait pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat denganJurnal IImiah AL Mawaddah Vol. Il No.2, Sanuae ~ Sans 2016 a1
menggunakan metode partisipasi aktif masyaraket. Dengan mengajak masyarakat ikut
serta aktif dalam program desa wisats ini, diharapakan dapat menanamkan pengaruh
baik pada masyarakat, schingga tercapai tujuan utama optimalisasi pemberdayaan
masyarakat yang berkelanjutan.
Peningkatan mutu SDM juga dilakukan dengan memberikan bantuan
pendidikan berbagai jenjang yang ada di dacrah tersebut. Bentuk nyatanya seperti
memberikan pendidikan bahasa inggris dan teknologi interaktif.
2. Masalah ekonomi
Karena Produk hasil olahan SDA kurang optimal untuk dikelola, sehingga
perekonomian stagnan karena lapangan kerja sempit, padahal apabila diberdayakan
akan dapat menciptakan lapangan kerja yang cukup beragam dan luas. Oleh karena
itu, langkah yang dilakukan yaitu pengembangan UMKM berbasis sistem pertanian
terpadu.
Program nyata berupa pembinaan pemuda karang taruna untuk berwirausaha
dan memberi fasilitas pendidikan pertanian terpadu untuk paguyuban tani. Dalam
paguyuban dan karang taruna tersebut diadakan simulasi usaha kecil menengah dan
diberikan materi — materi kewirusahaan.
3. Masalah keschatan
Dalam pengembangan sumber daya alam, masyarakat merupakan elemen utama
yang bertindak sebagai aktor atau pelaku. Sebagai langkah produk untuk menjaga
produk home industry agar tetap memenuhi standar kualitas dan sisa produksinya
tidak mengganggu kesehatan lingkungan, maka masyarakat akan diberikan
pemahaman tentang pentingnya hidup schat melalui penyuluhan hidup bersih dan
schat, pelatihan sanitasi schat home industry, dan pelatihan swamedikasi dan
agromedicine. Dalam hal ini, agromedicine juga dapat menjadi salah satu potensi
agrobisnis melalui pengembangan tanaman obat keluarga (TOGA).42 | M. Askari Zakariah, Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat...
2018
+Pengembangan
Hasil Tani
“Teknologi “ jan
Pembuatan UMKM Hil
Limbah Pertanian
Pertanian
Pertanian -Teknol
“Teknologi in
lahan Hast Alam
Hasil Pangan -Periuasan
+Peningkatan Pangsa Pasar
Kualitas Hasil UMKM Hasit
Alam Tani
+Pembenahan
Infrastruktur
+Pengembangan
‘Agroeducation
Master plan yang disusun cukup relative pendek dibandingkan hasil penelitian
‘Na Songkhala dan Somboonsuke, menyatakan bahwa studi kasus pada Chang Klang
District di Negara Thailand menunjukkan perkembangan dan kemajuan dari program
agrowisata setelah 10 tahun.>
Konsep monitoring dan evaluasi program ini menggunakan 2 parameter dasar,
yaitu tujuan umum diadakannya program desa wisata dan tujuan khusus yang masing-
masing tercermin pada program kerja yang telah tersusun. Mekanisme yang
dilakukan dengan melakukan system questioner kepada masyarakat ataupun
penelitian serta wawancara secara langsung di lapangan, yang dilaksanakan sebelum
pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan program desa wisata, Hal ini dilakukan untuk
‘mengukur sejauh mana tingkat kesuksesan ataupun kegagalan yang terdapat dalam
Na Sonekhala, T and 8. Somboonsuke , Impact of agro-tourism on local agricultural
‘occupation: @ case study of Chang Klang district, southern Thailand, (Journal of Agricultural 2012)err
Jurnal limiah AL Mawaddah Vol. ll Not. Sanssoei— Suni 2016 43
setiap program kerja yang kami usung, spakah ada perubahan terhadap pertumbuahan
ekonomi, pola perilaku dan tats kehidupan masyarakat setempat sebelum dan sesudah
program desa wisata.
DAFTAR PUSTAKA
Budiasa, I. W., dan I. G. A. A. Ambarawati. 2014. Community based agro-tourism as
an innovative integrated farming system development model towards sustainable
agriculture and tourism in Bali. J. ISSAAS. Vol 20 (1): 29-40.
Guntoro, B. 2008. Livestock tourism: an Integrated farming and tourism development
towards agro-ecosystem in the rural area. Proceeding for the 4" Euro-Asia
Confererence on environment and corporate social responsibility: Tourism,
MICE, and management technique session (Part I1) September 20-21, 2008
Tianjin, China.
Guntoro, B., J. Udomsade, and W. Thongma. 2008. Sustainable tourism development
‘on tribal people in northern Thailand: Problem, Challenge and Potentials. Journal
of Research and Development Faculty of Agricultural Business Maejo
University.
Na Songkhala, T and B. Somboonsuke. 2012. Impact of agro-tourism on local
agricultural occupation: a case study of Chang Klang district, southern Thailand.
Journal of Agricultural
Zoto, S., E. Qirici, and E,Polena, 2013. Agrotourism-a sustainable development for