Anda di halaman 1dari 9

PORTOFOLIO

DEMAM BERDARAH DENGUE

dr. Rieswadek Muhammad

PEMBIMBING
dr. Fallis Desita

INTERNSHIP PERIODE MARET 2016 MARET 2017


INSTALASI GAWAT DARURAT RS ISLAM AISYIYAH
NGANJUK
2016
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Portofolio

Topik : Demam Berdarah Dengue

Diajukan dan dipresentasikan dalam rangka praktik klinis dokter internship sekaligus sebagai
bagian dari persyaratan menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di RSI Aisyiyah
Nganjuk

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal

30 september 2016

Mengetahui,
Dokter Internsip,

Dokter Pendamping

dr. Rieswadek Muhmmad

dr. Fallis Desita

PORTOFOLIO

Topik : Dengue Hemorrhagic Fever


Tanggal (kasus): 9 April 2016
Presenter : dr. Rieswadek Muhammad
Tanggal presentasi :
Pendamping: dr. Fallis Desita
Tempat presentasi : RSI Aisyiyah Nganjuk
Objektif presentasi :
Keilmuan
keterampilan
penyegaran
tinjauan pustaka
Diagnostic
manajemen
masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi :
Anak laki-laki berusia 2 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS. Demam
mendadak tinggi dan terus-menerus. Pasien juga mengalami penurunan nafsu makan.
Sebelumnya pernah mimisan 1x. BAK sedikit dan berwarna agak kecoklatan. BAB cair 3x/hari,
tidak ada lendir maupun darah.
Tujuan : Diagnosis dan Tatalaksana Demam Berdarah Dengue
Bahan bahasan : Tinjauan pustaka Riset
Kasus
Audit
Cara membahas: diskusi
presentasi&diskusi email
Pos
Data pasien :
nama pasien: An. AW
usia: 2 tahun
no MR: 01.53.25
Nama Rumah Sakit:
telp : terdaftar sejak: RSI Aisyiyah Nganjuk
Data utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/Gambaran klinik:
Demam sejak 4 hari yang lalu, demam tinggi, terus-menerus, tidak menggigil, tidak
berkeringat.
Keluar darah dari hidung (+) jumlah sedikit
BAB cair 3x/hari
BAK warna agak kecoklatan
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan serupa disangkal
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga dengan keluhan serupa disangkal
4. Riwayat pekerjaan, Sosial, Ekonomi dan Kebiasaan
Pasien tinggal bersama kedua orang tua
5. Lain-lain: Daftar pustaka :
Cook, Gordon dan Alimuddin L. Zumla. Mansons Tropical Diseases 22thEdition. Philadelphia :
Saunders Elsevier. 2009. p. 753-762.
Ditjen PPM-PL. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan DBD di Indonesia. Ditjen PPM-PL,
Jakarta.

Inggrid K. Dengue Virus Infection :Epidemiology, Pathogenesis, Clinical Presentation,Diagnosis


and Prevention. J Pedriatic. 1997. : 131(4):516-24.
Ishak, H. 2006. Upaya Strategis Dalarn Penanggulangan DBD di Indonesia. FKM UNHAS Kep.
Dirjen PPM.PLP. 1992. Petunjuk Teknis Penggerakan Pemberantasan Sarang
Nyamuk(PSN). Jakarta: Bakti Husada.
Kittigul L. Suankeow K, Sujirajat D., Yoksan S. Dengue hemorrhagic fever: knowledge, attitude
and practice in Ang Thong Province. Ang Thong. South Asian J Trop Med Public
Health. 2003;34(2): 385-92.
Koenraadt Constantianus J.M., Tuiten W., Sithiraprasasna R., Kijchalao U., Jones James W., Scott
Thomas W.. Dengue knowledge and practices and their impact on Aedes Aegepty
population in Kamphaeng Phet, Thailand. Kamphaeng Phet. Am. J. Trop. Med. 2006.
74(4): 692-700.
Kristina,
dkk.
2005. Demam
Berdarah
Dengue. Jakarta:
Litbang
Depkes
RI
http://www.litbang.depkes.go.id. Diakses tanggal 5 November 2007
Kristina, dkk. 2005. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Litbang Depkes RI
Mardikanto, T. 2005. Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue Berbasis
Keluarga. Simposium Dengue Control Up Date. Fakultas Kedokteran UGM.
Yogyakarta.
Nelson WE., Kligman R. Ilmu kesehatan anak. 15th ed. Alih bahasa. Samik Wahab.2000. Jakarta:
EGC. 2000.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. Simposium & Workshop: Update Demam Berdarah Dengue
Pada Anak. Semarang: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro. 2010. p. 1- 25.
Soedarmo, Sumarmo S. Poorwo. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak: Infeksi dan Penyakit Tropis.
Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010.
Wagenaar JFP, Mairuhu ATA., van Gorp ECM. Genetic Influences on Dengue Virus Infection.
Dengue Bulletin. 2004; 28(1): 126-135.
WHO. Dengue Guidelines For Diagnosis, Treatment, Prevention And Control. 2009. [cited:
November 08, 2011]. Available from: http://apps.who.int/tdr/svc/publications/trainingguideline-publications/dengue-diagnosis-treatment.
Hasil pembelajaran:
1. Subjektif:
-

Demam 4 hari, mendadak tinggi, terus menerus

Penurunan nafsu makan

Mimisan 1x

BAK warna agak kecoklatan

- BAB cair 3x/hari, tidak ada lendir maupun darah


2. Objektif :
Pemeriksaan Fisik:
Kesadaran
: Compos Mentis
Keadaan umum : cukup

Tanda vital
:
Frekuensi Nadi : 134 x/menit
Frekuensi Pernapasan : 30 x/menit
Suhu : 39.2 C
Mata : Edema palpebra (-), konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
THT : dalam batas normal
Thorax : Cor : S1,S2 regular, bising (-/-)
Pulmo : Suara dasar vesikular, suara tambahan (-/-)
Abdomen : peristaltik (+) normal, Supel, turgor baik, timpani
Ekstremitas : akral hangat, capillary refill < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang:
WBC
RBC
HGB
HCT
PLT
MCV
MCH
MCHC
RDW-CV
PDW
MPV
P-LCR
NEUT%
LYM%
MXD%
NEUT#
LYM#
MXD#

4.7
4.1
10.6
30.00
142
73.3
26.0
35
14.0
14.1
10.8
30.9
59.1
30.9
10.0
2.7
1.5
0.5

10^9/L
10^12/L
g/L
%
10^9/L
fL
pg
g/L
%
fL
fL
%
%
%
%
10^9/L
10^9/L
10^9/L

6.0 17.5
3.9 5.5
11.8 -13.8
31 41
150 450
80 95
27 31
32 36
10.8 14.9
9.8 18.0
8.1 12.4
10.7 45
38.3 69.0
17.5 47.9
1.9 24.6
1.2 5.3
0.8 2.7
0.1 1.5

Slide
Slide
Slide
Slide

Positif 1/100
Negatif
Negatif
Positif 1/100

Negatif
Negatif
Negatif
Negatif

Serologi/Imunologi:
Widal A
Widal B
Widal H
Widal O
3. Assesment:
Kriteri klinis demam dengue :

Suhu badan yang tiba-tiba meninggi

Demam yang berlangsung hanya beberapa hari

Kurva demam menyerupai pelana kuda

Nyeri tekan terutama pada otot dan persendian

Adanya ruam-ruam pada kulit

leukopeni
Berdasarkan kriteria WHO 1997, diagnosis DBD ditegakkan bila semua

hal ini terpenuhi:


1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari biasanya bifasik.
Demam disertai gejala tidak spesifik, seperti anoreksia, malaise, nyeri pada punggung, tulang,
persendian dan kepala
2. Terdapat minimal 1 manifestasi perdarahan berikut: uji bendung positif; petekie, ekimosis,
atau purpura; perdarahan mukosa; hematemesis dan melena.
3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ ml).
4. Terdapat minimal 1 tanda kebocoran plasma sbb:
Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai
umur dan jenis kelamin.
Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan,
dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.
Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, hipoproteinemia,
hiponatremia.
Berdasarkan gejalanya DHF dikelompokan menjadi 4 tingkat :
1. Derajat I : Demam diikuti gejala spesifik, satu-satunya manifestasi pendarahan adalah test
Terniquet yang positif atau mudah memar.
2. Derajat II : Gejala yang ada pada tingkat 1 ditambah dengan pendarahan spontan,
pendarahan bisa terjadi di kulit atau di tempat lain.
3. Derajat III : Kegagalan sirkulasi ditandai dengan denyut nadi yang cepat dan lemah,
hipotensi, suhu tubuh rendah, kulit lembab, dan penderita gelisah.
4. Derajat IV : Shock berat dengan nadi yang tidak teraba, dan tekanan darah tidak dapat di
periksa, fase kritis pada penyakit ini terjadi pada akhir masa demam.
Pada dasarnya terapi DBD adalah bersifat suportif dan simtomatis. Penatalaksanaan
ditujukan untuk mengganti kehilangan cairan akibat kebocoran plasma dan memberikan terapi
substitusi komponen darah bilamana diperlukan. Dalam pemberian terapi cairan, hal terpenting

yang perlu dilakukan adalah pemantauan baik secara klinis maupun laboratoris.
Terapi nonfarmakologis yang diberikan meliputi tirah baring (pada trombositopenia yang berat)
dan pemberian makanan dengan kandung-an gizi yang cukup, lunak dan tidak mengandung zat
atau bumbu yang mengiritasi saluaran cerna. Sebagai terapi simptomatis, dapat diberikan
antipiretik berupa parasetamol, serta obat simptomatis untuk mengatasi keluhan dispepsia.
4. Plan:
Diagnosis: DHF grade II
Tatalaksana:
-

IVFD KaEn 3B 1000cc/24jam

Injeksi Rycef 3x300 mg

Injeksi Gastridin 2x10 mg

Infus Sanmol 3x120 mg

Protexin 1x1

Cek Darah Lengkap serial

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan
oleh nyamuk. Penyakit ini ditemuka n di daerah tropis dan sub-tropis, dan menjangkit luas di
banyak negara di Asia Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat
menyebabkan demam berdarah, baik ringan maupun fatal. Pada keadaan yang parah bisa terjadi
kegagalan sirkulasi darah dan pasien jatuh dalam syok hipovolemik akibat kebocoran plasma.
Keadaan ini disebut dengue shock syndrome (DSS).1
ETIOLOGI
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus genus Flavivirus, mempunyai 4 jenis
serotype yaitu den-1, den-2, den-3 dan den-4, ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes
aegypti atau Aedes albopictus. Keempat serotype dengue terdapat di Indonesia, den-3 merupakan
serotype dominan dan banyak berhubungan dengan kasus berat, diikuti serotype den-2. Infeksi
oleh salah satu serotype tersenut dapat menimbulkan antibody terhadap serotype yang
bersangkutan tapi tidak untuk serotype yang lainnya. 4
MANIFESTASI KLINIS
Infeksi virus dengue mempunyai spektrum klinis yang luas mulai dari asimptomatik (silent
dengue infection), demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD), dan demam berdarah
dengue disertai syok (sindrom syok dengue, SSD). Manifestasi klinik lebih lanjut dijelaskan pada
tabel 1.
Tabel 1.1 Manifestasi Klinis Infeksi Virus Dengue
Klasifikasi
Demam Dengue

Manifestasi Klinis
Demam akut selama 2-7 hari, disertai dua atau lebih manifestasi
berikut: nyeri kepala, nyeri retroorbita,

mialgia, manifestasi

perdarahan, dan leukopenia.


Dapat disertai trombositopenia.
Hari ke-3-5 ==> fase pemulihan (saat suhu turun), klinis membaik.
Dengue
Hemorrhagic Fever

- Demam tinggi mendadak selama 2-7 hari disertai nyeri kepala, nyeri
retroorbita, mialgia dan nyeri perut.
- Uji torniquet positif.
- Ruam kulit : ptekiae, ekimosis, purpura.
- Perdarahan

mukosa/saluran

cerna/saluran

kemih:

epistaksis,

Anda mungkin juga menyukai