Acute Coronary Syndrome
Acute Coronary Syndrome
Syndrome
Pendahuluan
Sindrom Koroner Akut (SKA) Meningkatkan angka perawatan
dan Kematian di seluruh dunia
Saat ini Penanganan SKA sudah mengalami banyak kemajuan
dibanding 2 dekade terakhir
Definisi
Sindrom koroner akut adalah sekumpulan keluhan
gejala dan tanda klinis yang sesuai dengan iskemia
miokard akut. Sindrom koroner akut merupakan
suatuspektrum
dalam
perjalanan
penderita
penyakit jantung koroner (aterosklerosis koroner)
dapat berupa : angina pektoris tidak stabil, infark
miokard dengan non-ST elevasi, infark miokard
dengan ST elevasi atau kematian jantung
mendadak.
Klasifikasi SKA
Elektrokardiografi
The
most important
Serial EKG is routinely
Classify ACS
Determine severity and prognosis
STE
MI
Marker Jantung
Pada pasien dg SKA Peningkatan
enzinm Troponin terjadi 4 jam
setelah onset gejala
Troponin dapat bertahan selama 2
minggu didalam darah
Pemeriksaan serial harus dilakukan
dlm 6-12 jam jika pemeriksaan
pertama negatif Pemeriksaan
CKMB atau Troponin T sangat
bermanfaat utk mendiagnosis SKA
ESC Guidelines for the management of Acute Coronary Syndrome in patients without persistent ST
Elevation.2012
Suplemen Oksigen diberikan utk semua SKA dlm 6 jam pertama tanpa mempertimbangkan Saturasi
4
5
5
5
Suplemen Oksigen diberikan utk semua SKA dlm 6 jam pertama tanpa mempertimbangkan Saturasi
Anti Iskemik: NTG spray/tab (I-C), Morfin sulfat 1-5 mg IV dpt diulang setiap 10-30 menit
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Persangkaan SKA
Non Kardiak
Kemungkinan
SKA
NEGATIF
Diagnostik: Bukan SKA atau Resiko
rendah SKA
Angina berulang,atau
EKG: perubahan ST
dan/atau gelombang T
Marka Jantung : positif
Definitif SKA
Perubahan ST dan/atau
Gelombang T
Angina berlanjut
Marka Jantung Positif
Hemodinamik abnormal
Definitif SKA
POSITIF
Diagnosis: Definitif atau sangat
mungkin SKA
Terapi NSTEMI
Kontraindikasi Relatif
Resusitasi traumatik
Penyakit perdarahan
Diseksi aorta
Dosis Awal
Ko Terapi
Antitrombotik
Streptokinase (Sk)
Alteplase (tPA)
Bolus 15mg IV
0,75 mg/kg selama 30
menit, kemudian 0,5
mg/kg selama 60
menit
Dosis total tidak lebih
dari 100 mg
Kontraindikasi
spesifik
Sebelum SK atau
Anistreptase
Terapi NSTEMI
Penyekat Beta (Beta Blocker) (Kelas I-B)
Anti
Iskemik
Nitrat (Kelas I-C)
Terapi NSTEMI
Anti
Platelet
Terapi NSTEMI
Ace
Inhibitor
(Mengurangi
remodelling,m
enurunkan
angka
kematian
pasca-infark)
Terapi NSTEMI
Statin
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut.2014
Terapi NSTEMI
Anti
Koagulan
(HARUS
Antiplatelet
Secepat
Mungkin)
UFH :Bolus i.v 60 u/g,dosis mak 4000 U, Infus i.v 12 U/kg selama 24-48 jam
dg dosis maksimal 1000 U/jam, Target aPTT 1,5 2x Kontrol (Kelas I-C)
DITAMBAHKA
N pd terapi
Kesimpulan
SKA merupakan merupakan penyebab utama kematian
mendadak di dunia
Diagnosis dan tatalaksana meliputi, Pemberian antiplatelet,
anti iskemik, antikoagulan, statin dan Ace inhibitor. Terapi
Revaskularisasi (PCI atau Fibrinolitik) untuk STEMI
Perdarahan merupakan resiko yg mungkin terjadi selama
terapi SKA
Terima Kasih