nr
FIS 3
Gelombang
A.
Gelombang longitudinal
PENDAHULUAN
Gelombang adalah getaran yang merambat.
Gelombang
merambat
getaran
tanpa
memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di
sekitar titik kesetimbangan.
tali,
gelombang
2) Gelombang
elektromagnetik,
yaitu
gelombang yang tidak butuh medium.
T=
f=
T=
v=
ISTILAH GELOMBANG
Gelombang memiliki amplitudo,
gelombang, periode dan frekuensi.
panjang
f=
C.
v = .f
GELOMBANG BERJALAN
Gelombang berjalan adalah gelombang yang
merambat dengan amplitudo tetap atau konstan
di setiap titik yang dilaluinya.
Gelombang berjalan memiliki bentuk yang
sinusoidal, sehingga dapat dibentuk sebuah
persamaan gelombang berjalan.
Fase gelombang () adalah sudut fase yang
ditempuh tiap satu putaran.
=
t
T
t = waktu (s)
T = periode (s)
= 2 ( +
bukit
lembah
s
A
f = frekuensi (Hz)
n = jumlah getaran (kali)
t = waktu (s)
B.
2) Gelombang
stasioner/diam,
yaitu
gelombang yang memiliki amplitudo
berubah-ubah.
T = periode (s)
t = waktu (s)
n = jumlah getaran (kali)
rapatan
laut,
renggangan
-A
Satu gelombang () transversal adalah satu bukit
dan satu lembah.
x = x2 x1
GELOMBANG
materi78.co.nr
FIS 3
y = v =
dy
dt
a.
vmaks = .A
y = v = a =
dimana,
dv
dt
= 2f =
2
T
k=
Persamaan simpangan
gelombang:
t
yp = A sin (2 ( +
v=
menggunakan
fase
))
amaks = -2.A
D.
Amplitudo
Jika A > 0 (positif), maka arah getar
gelombang pertama ke atas lebih dulu.
Jika A < 0 (negatif), maka arah getar
gelombang pertama ke bawah lebih dulu.
a maks
v maks
simpul
-A
GELOMBANG STASIONER
Gelombang stasioner atau diam adalah
gelombang yang merambat dengan amplitudo
berubah atau tidak konstan di setiap titik yang
dilaluinya.
simpul
a maks
perut
Gelombang stasioner dapat terbentuk karena:
1) Dua
gelombang
berlawanan
arah
kesetimbangan.
koheren
bergerak
di
sekitar
titik
2) Sebuah gelombang
(pemantulan).
mengalami
refleksi
GELOMBANG
materi78.co.nr
FIS 3
v=
xSn =
E.
S2
P2
P3
S3
P4
S4
S1
S5
P5
S6
2n-1
4
xPn =
n-1
2
GEJALA-GEJALA GELOMBANG
Unsur gelombang terdiri atas:
1) Muka gelombang (front), yaitu tempat
kedudukan titik-titik yang memiliki fase sama
pada gelombang.
2) Sinar gelombang, yaitu arah rambat
gelombang, tegak lurus dengan muka
gelombang.
Gejala-gejala gelombang terdiri dari:
1) Refleksi (pemantulan)
Pemantulan gelombang terjadi berdasarkan
hukum pemantulan gelombang:
garis normal
y1
yb
i r
i=r
y2
Ap
gelombang datang
yb = 2A sin(k.x) cos(.t)
n-1
2
xPn =
2n-1
4
Ujung bebas
gelombang pantul
P1
S1
P2
S2
P3
S3
P4
S4
P5
S5
y1
2) Refraksi (pembiasan)
Pembiasan gelombang terjadi berdasarkan
hukum Snellius:
yb
garis normal
y2
Ap
gelombang datang
bidang batas
yb = 2A cos(k.x) sin(.t)
GELOMBANG
materi78.co.nr
FIS 3
b. Difraksi
pada
celah
sempit
menghasilkan difraksi yang jelas.
v1
v2
=n
i = sudut datang
v1 = kecepatan gelombang pada medium 1
r = sudut bias
v2 = kecepatan gelombang pada medium 2
n = indeks bias medium
4) Interferensi (perpaduan)
Perpaduan dua gelombang tunggal atau
lebih terjadi berdasarkan prinsip superposisi.
Menurut prinsip superposisi:
Jika dua gelombang atau lebih berjalan
dalam suatu medium, maka gabungan
fungsi gelombang adalah penjumlahan
aljabar dari masing-masing fungsi
gelombang tersebut.
Superposisi gelombang datang dengan
gelombang pantul akan menghasilkan
gelombang stasioner.
Interferensi gelombang terbagi menjadi:
1) Interferensi konstruktif/maksimum
y1
y2
n2
n1
y1 + y2
Persamaan indeks
gelombang:
bias
dua
medium
y1
y2
y1 + y2
GELOMBANG
materi78.co.nr
FIS 3
Gelombang terpolarisasi banyak arah
F.
Interferensi dua buah gelombang lingkaran
akan menghasilkan pola terang-gelap yang
merupakan pola interferensi konstruktifdestruktif.
5) Polarisasi (pengkutuban)
Pengkutuban gelombang hanya terjadi pada
gelombang transversal, ketika gelombang
melewati suatu celah.
Celah yang dilewati gelombang terpolarisasi
berperan sebagai filter yang menahan arah
gelombang yang datang.
Suatu arah gelombang akan terfilter apabila
celah tidak sejajar dengan arah polarisasi,
dan tidak akan terfilter apabila celah sejajar
dengan arah polarisasi.
Contoh polarisasi:
Gelombang terpolarisasi linear (satu arah)
1
2
k.A2
k = 4.2.m.f2
sehingga,
E = 2.2.m.f2.A2
GELOMBANG