Anda di halaman 1dari 5

PENIPISAN LAPISAN OZON

Sebab-sebab Penipisan Lapisan Ozon


Lapisan ozon menunjukkan adanya ozon di atmosfer. Stratosfer merupakan
lapisan luar atmosfer dan terpisah dari troposfer (lapisan bawah) oleh tropopause.
Karakteristik penting dari atmosfer adalah bahwa diseluruh troposfer, udara menjadi
lebih dingin dengan semakin jauhnya jarak dari permukaan bumi. Gradien suhu ini
berubah di tropopouse, dimana lapisan terbawah stratosfer lebih hangat dari
daripada tingkat tertinggi troposfer. Kepentingan hubungan thermal ini adalah bahwa
terdapat suatu lapisan lingkungan udara hangat diatas lapisan udara dingin. Karena
udara panas naik, maka ada sedikit campuran udara di semua inversi suhu ini. Jika
polutan masuk kedalam stratosfer, maka mereka cenderung tetap ada disana,
sebagaimana mereka ada diatas hujan dan mekanisme-mekanisme lainnya yang
dapat mengeluarkannya dari atmosfer. Gambar 6.1 memuat suatu diagram atmosfer,
yang tidak di tarik menurut skalanya. Jika ditarik menurut skalanya maka tebal garis
yang digunakan akan menutupi permukaan bumi.
Polutan yang paling merugikan mempengaruhi lapisan ozon adalah
fluorocarbon, terutama yang mengandung chlorida/bromida. Bahan yang paling
bertanggung jawab terhadap penipisan sebagian besar lapisan ozon adalah yang
mengandung chlorida yaitu chlorofluorocarbon/CFC.
Bahan kimia ini menipiskan lapisan ozon dengan bertindak sebagai katalis dalam
suatu reaksi kimia yang merubah ozon (O3dan O1) menjadi oksigen (O2). Reaksi ini
dipercepat dengan adanya kristal-kristal es di stratosfer yang merupakan salah satu
dari sumber bagi kerugian besar ozon di Antartic( kehilangan sebesar 50-60%).
Karena CFC bertindak sebagai katalis, maka mereka tidak dikonsumsi dalam reaksi
yang merubah ozon menjadi oksigen, tetapi tetap ada di stratosfer dan terus
menerus merusak ozon selama bertahun-tahun.

Akibat-akibat Penipisan Lapisan Ozon


Ozon di atmosfer bawah menyebabkan banyak kerugian berupa gangguan
kesehatan, ekologi, dan pertanian. Berdasarkan hal itu bisa saja ada keheranan
terhadap mengapa terdapat begitu banyak tanggapan tentang penipisan ozon
stratosferik.

Perlu diketahui bahwa sementara ozon di atmosfer bawah yang menyebab


kan kerusakan di atmosfer atas pendekatan ekonomi yang intensif

Peter Bohm

mengutarakan untuk menggunakan sistem deposit pembayaran kembali sebagai


ganti penggunaan CFCs pada lemari es. Para ekonom lain berargumen bahwa CFCs
mewakili masalah polusi udara, sehingga penggunaannya harus dilarang. Karena itu
sebaiknya penggunaan CFCs harus diganti, sehingga eliminasi emisi relatif lebih
rendah daripada kerusakan akibat emisi. Sebagai contoh penggantian CFCs harus
dilakukan pada deodoran spray, sebagai bahan bakar, pada stick deodorant dan rollon deodorant.
Gambar 6.2 adalah grafik nilai marginal pengurangan dan marginal
kerusakann yang berhubungan dengan posisi harga dan keuntungan bagi emisi
CFCs akibat penggunaan alat-alat semprot.
Jika biaya-biaya abatement yang disebabkan oleh tersedianya substitusi itu
rendah, maka ini merupakan suatu kasus dimana tingkat emisi yang optimal dapat
dicapai dengan insentif-insentif ekonomi.
Pada tahun 1970an dan 1980an tidak terlihat tingkat optimal emisi CFCs dari
sumber lain (pelarut, pabrik, AC, kulkas) atau sama dengan nol. Tetapi salah satu hal
yang menjadi semakin jelas adalah bahwa kebijakan tentang penipisan lapisan ozon
tidak dapat dikembangkan lebih lanjut di USA saja. Karena penipisan lapisan ozon ini
merupakan masalah global maka emisi-emisi CFCs dari negara-negara lain justru
sama pentingnya dengan emisi-emisi di USA. Oleh karena itu kebijakan yang efektif
harus dibuat dalam konteks kesepakatan internasional.
Penemuan

lubang

pada

lapisan

ozon

diatas

Antartic

memacu

penandatanganan kesepakatan internasional tentang bahan-bahan kimia yang


mengikis lapisan ozon. Kesepakatan ini didasarkan atas keyakinan yang ditanggung
bersama secara internasional bahwa emisi-emisi CFCs dan bahan-bahan lainnya
menimbulkan kerugian lebih jauh secara berlebihan dari harga abatement , dengan
tingkat optimal emisi harus sama dengan nol.
Tahun 1990 Montreal Protocol tentang bahan-bahan yang mengikis lapisan ozon
ditandatangani, kesepakatan internasional ini menghendaki penghentian emisi CFCs
pada tahun 2000 di negara-negara maju dan 2010 pada negara berkembang.
Penemuan-penemuan terakhir tentang parahnya masalah-masalah penipisan lapisan
ozon telah membangkitkan dukungan untuk menegosiasikan Monteral Protocol agar
memiliki batas waktu yang lebih cepat. Dupont Company, perusahaan terbesar
didunia di bidang CFCs telah berkeinginan mengakhiri penjualan CFCs ke negaranegara maju tahun 1996. Kebijakan masa depan meliputi suatu penentuan tentang

bagaimana secepatnya larangan CFCs ini dilakukan. Tapi sayang bahan-bahan lain
yang ikut menipiskan ozon tidak diperhatikan..

Gas Rumah Kaca dan Iklim Global


Pemanasan global berhubungan dengan akumulasi berbagai gas yang ada di
atmosfer. Gas-gas tersebut adalah carbon dioksida, methane, nitrogen oksida dan
uap air, radiasi infra merah pada kondisi normal akan terhalang masuk ke bumi.
Fenomena ini analog dengan rumah kaca buatan, karena kaca akan menghalangi
masuknya sinar, tetapi penutupan permukaan tersebut dapat menimbulkan panas.
Walaupun demikian , analog rumah kaca tersebut tidak dapat melukiskan apa yang
sesungguhnya terjadi diatmosfer, seperti penyerpan panas diatmosfer. Gas rumah
kaca yang ada saat ini di atmosfer bumi dan tidak adanya gas rumah kaca di bulan
menyebabkan perbedaan temperatur antara di bumi dengan di bulan, walaupun jarak
rata-rata ka matahari diantara keduanya adalah sama. Konsentrasi gas rumah kaca
yang sangat tinggi di Venus dan tidak adanya gas rumah kaca di Mars juga
menyebabkan perbedaan temperatur di Venus, Mars dan bumi.
Temperatur di bumi (di permukaan dan diatmosfer) selalu bergerak ke arah
equilibrium. Jika equilibrium tidak tercapai antara jumlah panas yang masuk ke
atmosfer dan yang meninggalkan atmosfer maka bumi akan selalu panas atau selalu
dingin. Masuknya gas rumah kaca yang masuk ke atmosfer bumi berpengaruh
terhadap keseimbangan (eqilibrium), karena molekul-molekul gas menyerap panas.
Temperatur di permukaan bumi dan diatmosfer terus bertambah sampai mencapai

keseimbangan baru. Jumlah panas yang masuk dan meninggalkan atmosfer tidak
berubah, tetapi jumlah panas yang tersimpan di bumi dan diatmosfer terus
meningkat. Kapasitas penyerapan panas diketahui dengan kekuatan radiasi dari gas
tersebut. Jika gas rumah kaca berkurang maka kekuatan radiasi juga berkurang dan
keseimbangan baru juga terbentuk pada suhu yang lebih rendah.
Perdebatan tentang pemanasan global seputar sumber emisi antropogenik
dari gas-gas rumah kaca yang secara signifikan meningkatkan temperatur global,
berbeda dengan suhu dari sumber-sumber alamiah.
Uap air penting sebagai gas rumah kaca di atmosfer bumi, kandungannya
kira-kira 1% dari total gas. Karbon dioksida memiliki konsentrasi rata-rata 0,04%.
Gas rumah kaca yang lain adalah methan, nitrogen oksida dan chloroflourcarbons
(CFC-11 dan CFC-12). Gas-gas tersebut merupakan emisi antropogenik kecuali uap
air.

Sumber-Sumber Gas Rumah Kaca


Gas rumah kaca dari emisi antropogenik berasal dari beberapa sumber.
Untuk memahami emisi carbon dioksida yang penting bagi gas rumah kaca perlu
memahami siklus karbon.
Siklus carbon menggambarkan pergerakan carbon dari atmosfer ke
permukaan bumi. Di permukaan bumi, carbon disimpan dalam biomass pada setiap
organisme. Carbon diokesida juga larut dalam air permukaan, hal ini juga terjadi
pada laut. Carbon dioksida terkumpul sebagai carbon ketika tanaman tumbuh, dan
carbon dioksida terkumpul sebagai carbon dalam jaringan tubuh tanaman. Contoh:
sebuah tanaman kira-kira kira-kira mengandung carbon sebanyak 50% dari berat.
Ketika hewan memakan tanaman, carbon tertransfer dari biomass tanaman menjadi
biomass pada hewan. Ketika tanaman atau hewan mati, mereka akan terurai dimana
kombinasi antara carbon dengan denganoksigen akan membentuk carbon dioksida,
dimana CO2 akan kembali ke atmosfer, CO 2 diserap pada tumbuhan baru
berkembang.
Aktivitas antropogenik, seperti pembakaran bahan bakar atau hutan
mempengaruhi keseimbangan siklus karbon, dan menyebabkan bertambahnya CO 2
di atmosfer. Bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam berasal
dari sisa fosil tanaman pada zaman pra sejarah. Bahan bakar tersebut
menggambarkan kandungan karbon, dan pembakarannya mningkatkan kandungan
CO2 diatmosfer. Begitupula ketika hutan di tebangi, tak terkecuali kandungan carbon

yang terdapat pada produk kayu (furniture, kertas dll) akhirnya terbagi-bagi dan
carbon dilepaskan ke atmosfer sebagai CO2. Kurang lebih 50% dari biomass pada
tanaman menjadi kandungan dalam kayu atau produknya, perusakan hutan berupa
penebangan dan pembakaran, maka semua carbon berubah menjadi CO 2 dan efek
rumah

kaca

semakin

nyata.

Ketika

hutan

ditanami

kembali,

CO2

diambil/dimanfaatkan kembali dari atmosfer. Implikasi ini merupakan tantangan yang


signifikan bagi lingkungan dalam penggunaan bahan bakar biomass. Contohnya: jika
membakar ethanol (yang dihasilkan oleh kayu atau sawah) daripada bensin, ini akan
mereduksi secara signifikan emisi CO2. Walaupun pembakaran bahan bakar
melepaskan CO2, pembakaran bensin menggambarkan pelepasan kandungan
karbon. Saat pembakaran ethanol dari tanaman mempresentasikan siklus karbon.
Walaupun hutan alam yang dewasa terdiri dari biomass yang lebih banyak per acre
dibandingkan dengan hutan yang baru ditanami. Konversi dari hutan alam dewasa
menjadi energy plantation disimpulkan dapat meningkatkan CO2 di atmosfer.
Penanaman hutan baru dapat mereduksi CO2 di atmosfer. Proses ini disebut
dengan proses berkelanjutan dari carbon.
Methane (CH4) dihasilkan dari berbagai sumber alamiah dan antropogenik.
Sumber alamiah termasuk wetlands, dan areal lainnya, dimana pembusukan bahan
organik terjadi secara anaerob. Sumber antropogenik termasuk dari hewan yang
mema,mah biak, emisi dari batubara dan minyak serta sumur gas alam. Peningkatan
konsentrasi gas methan di atmosfer memungkinkan terjadinya perubahan kimia
atmosfer.
Nitrogen oksigen (N2O) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan
biomass, selain itu dihasilkan pula dari penyubur tanah.
Sumber chloroflourcarbons (CFCs) dan ozon depletion dibahas sebelumnya.
Berkaitan dengan CFCs dan ozon, yang termasuk sumber penghasilnya adalah
refigerator, AC dan pembuatan foam dan solvent.
( diambil dari andria sukowati@mail.bplhdjabargo.id)

Anda mungkin juga menyukai