Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. KONSTRUKSI SISTEM FILTRASI BANTARAN SUNGAI ............. 4
GAMBAR 2. INSTALASI FILTRASI BANTARAN SUNGAI TAMPAK ATAS ...... 5
GAMBAR 3. PETA HIDROGEOLOGI KOTA BOGOR ................................... 7
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanahu wa taala atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.
Tema karya tulis ilmiah ini adalah kemandirian dan kepribadian bangsa dengan
topik teknik pengelolaan air bersih dengan judul Upaya Konservasi Pro Air
dengan Filtrasi Bantaran Sungai.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada bapak Dimas Ardi P, S.T
yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Tak
lupa juga saya sampaikan terimakasih kepada ibu saya yang telah membesarkan,
mendoakan, dan mendukung saya sampai sekarang dan adik saya yang selalu
mendukung saya. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi solusi dan inspirasi
untuk mengatasi permasalahan sumberdaya khususnya air bersih di Indonesia.
Penulis
iv
PENDAHULUAN
Air baku merupakan air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
air bersih masyarakat. Berdasarkan SNI 6773:2008 tentang Spesifikasi unit paket
Instalasi pengolahan air dan SNI 6774:2008 tentang Tata cara perencanaan unit
paket instalasi pengolahan air pada bagian Istilah dan Definisi yang disebut
dengan Air Baku adalah air yang berasal dari sumber air pemukaan, cekungan air
tanah dan atau air hujan yang memenuhi ketentuan baku mutu tertentu sebagai air
baku untuk air minum.
Penetapan sumber air baku harus memenuhi syarat baku mutu menurut PP
Nomor 82 Tahun
Sungai merupakan salah satu sumber air baku yang paling banyak digunakan
dalam pemenuhan kebutuhan sehari hari. Sanim (2011) mengemukaan bahwa
telah terjadi kecenderungan penggunaan air sungai sebagai air baku dan air bersih
dalam kurun waktu 1999 2009. Akan tetapi, sungai juga digunakan sebagai
tempat pembuangan limbah industri dan juga limbah domestik. Jumlah limbah
yang
terus
bertambah
menyebabkan
kemampuan
badan
sungai
untuk
DESKRIPSI PRODUK
-4
Mays, 2005). Topografi daerah aliran sungai (DAS) perlu diperhatikan karena
berkaitan dengan laju erosi dan sedimentasi dan juga sebagai pertimbangan
tempat bangunan instalasi. Kemiringan tanah DAS yang ideal untuk filtrasi
bantaran sungai tidak boleh kurang dari 3%. Kecepatan aliran sungai juga
berpengaruh terhadap penyerapan air ke dalam tanah. Aliran sungai yang cukup
lambat akan memperbesar kesempatan air masuk kedalam akuifer.
Konstruksi instalasi filter bantaran sungai secara umum terdiri dari dua
bagian yaitu sumur vertikal dan sumur kolektor dengan pipa lateral. Peletakan
sumur kolektor berjarak sekitar 8 10 meter dari bantaran sungai. Jarak dari
sumur ke bantaran sungai akan menetukan produksi air. Pengeboran sumur
kolektor dilakukan sampai pada kedalaman yang tidak ditentukan, tergantung dari
ketebalan lapisan akuifer. Apabila pada proses pengeboran mengeluarkan air dan
pasir maka dapat dipastikan pengeboran sudah mencapai lapisan akuifer. Sumur
kolektor yang dilengkapi dengan pipa lateral digunakan pada tapak dengan
kuantitas ekstraksi yang besar. Setelah pengeboran sumur kolektor
selesai,
Air yang telah dipompa dari pumping house akan dialirkan ke dalam
kolam penampungan yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air
baku yang telah dimurnikan. Air ini kemudian didistribusikan untuk kebutuhan air
bersih masyarakat. Sisa air yang berlebih akan dialirkan ke filter buatan. Filter ini
berfungsi untuk menyaring kembali air sebelum masuk ke dalam tanah sebagai
base flow. Air yang masuk sebagai base flow akan mengisi kembali badan air
sungai dan kemudian melakukan perannya dalam proses water purification.
Proses ini menggunakan air yang telah dimurnikan untuk mengembalikan
kemampuan badan sungai untuk menjernihkan dirinya.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA