Anda di halaman 1dari 14

SAMPLING AUDIT

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI

SAMPLING AUDIT

Populasi
Keseluruhan set data yangmerupakan sumber dari suatu sampel yang
dipilih dan auditor berkeinginan untuk menarik kesimpulan dari
keseluruhan set data tersebut.

Sampling audit (sampling)


Penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100% unsur dalam
suatu populasi audit yang relevan sedemikian rupa sehingga semua
unit sampling memiliki peluang yang sama untuk dipilih untuk
memberikan basis memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan
tentang populasi secara keseluruhan

SAMPLING AUDIT

Tujuan penggunaan sampling audit oleh auditor


Untuk memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk menarik
kesimpulan mengenai populasi yang menjadi sumber pemilihan
sampel

SAMPLING AUDIT

Risiko sampling:
Risiko bahwa kesimpulan auditor yang didasarkan pada suatu sampel
dapat berbeda dengan kesimpulan jika prosedur audit yang sama
diterapkan pada keseluruhan populasi.
Risiko sampling dapat menimbulkan dua jenis kesimpulan yang salah:
a. Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut lebih
efektif daripada kenyataannya,
atau dalam suatu pengujian rinci, suatu kesalahan penyajian
material tidak ada padahal dalam kenyataannya ada.
Auditor lebih khawatir dengan tipe kesimpulan salah ini karena
kesalahan tersebut dapat memengaruhi efektivitas audit dan
mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menyebabkan suatu
opini audit yang tidak tepat.

SAMPLING AUDIT

Risiko sampling: (lanjutan)


Risiko sampling dapat menimbulkan dua jenis kesimpulan yang salah:
b. Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut
kurang efektif daripada kenyataannya,
atau dalam suatu pengujian rinci, terdapat kesalahan penyajian
material, padahal kenyataannya tidak ada.
Jenis kesimpulan salah semacam ini berdampak terhadap efisiensi
audit yang biasanya akan menyebabkan adanya pekerjaan
tambahan untuk menetapkan bahwa kesimpulan semula adalah
tidak benar.
Dua cara untuk mengendalikan risiko sampling::
c. Menyesuaikan ukuran sampel.
d. Menggunakan metode pemilihan item sampel yang tepat dari
populasi.

SAMPLING AUDIT

Hubungan risiko sampling dengan ukuran sampel


Auditor harus menentukan suatu ukuran sampel yang cukup untuk
mengurangi risiko sampling sampai ke tingkat rendah yang dapat
diterima.
Semakin kecil risiko yang auditor bersedia untuk menerimanya, makin
besar ukuran sampel yang diperlukan.

SAMPLING AUDIT

Risiko non sampling:


Risiko dimana pengujian audit tidak mampu mengungkap
pengecualian-pengecualian yang ada dalam sampel tersebut.
2 penyebab risiko non sampel adalah:
a. Kegagalan auditor dalam mengenali pengecualian.
b. Prosedur audit yang tidak tepat atau tidak memadai.

SAMPLING AUDIT

Tahapan dalam pengambilan sampel


a. Perencanaan sampel.
b. Pemilihan sampel dan melakukan pengujian.
c. Pengevaluasian hasil.
Tujuan dari perencanaan sampel adalah memastikan bahwa pengujian
audit dilakukan dengan cara yang memberikan risiko sampling yang
diinginkan dan meminimalkan kemungkinan kesalahan nonsampling.
Pemilihan sampel melibatkan keputusan bagaimana sampel dipilih
dari populasi. Auditor baru dapat melaksanakan pengujian audit
hanya setelah item sampel dipilih.
Pengevaluasian hasil adalah penarikan kesimpulan berdasarkan
pengujian audit

SAMPLING AUDIT
METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Sampling statistik:
Suatu pendekatan sampling yang memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Pemilihan unsur-unsur sampel dilaksanakan secara acak;dan
b. Penggunaan teori probabilitas untuk menilai hasil sampel,
termasuk untuk mengukur risiko sampling.

Sampling nonstatistik:
Suatu pendekatan sampling yang tidak memiliki karakteristik sampling
statistik
Dengan metode ini, auditor tidak mengkuantifisir risiko sampel.
Namun auditor memilih pos-pos sampel yang diyakini akan
memberikan informasi yang paling berguna dan menarik kesimpulan
atas populasi berdasarkan pertimbangan profesional.

SAMPLING AUDIT
METODE PEMILIHAN SAMPEL

Pemilihan sampel Probabilistik:


Auditor memilih pos sampel secara acak sehingga setiap pos populasi
memiliki probabilitas yang pasti dimasukkan dalam sampel.
Terdiri dari metode berikut:
a. Pemilihan sampel secara acak sederhana.
pemilihan sampel dimana setiap kombinasi unsur populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.
b. Pemilihan sampel sistematik.
Auditor mengkalkulasi interval dan kemudian dengan metode
tertentu melakukan pemilihan materi untuk sampel berdasarkan
pada ukuran interval.

SAMPLING AUDIT
METODE PEMILIHAN SAMPEL (lanjutan)

Pemilihan sampel Probabilistik:


c. Pemilihan sampel probabilitas proporsional terhadap ukuran.
Untuk yang jumlah catatannya sangat banyak, pemilihan sampel
untuk setiap anggota populasi proporsional atau PPS (Probabilistik
Proporsional Sampel).
d. Pemilihan sampel berjenjang
menekankan besarnya materi populasi dengan membagi populasi
kedalam subpopulasi melalui ukuran dan mengambil sampel yang
lebih besar dari subpopulasi yang lebih besar.

SAMPLING AUDIT
METODE PEMILIHAN SAMPEL (lanjutan)

Pemilihan sampel non Probabilistik:


Auditor memilih pos sampel dengan menggunakan pertimbangan profesional.
Terdiri dari metode berikut:
a. Pemilihan sampel terarah.
berdasarkan pada pertimbangan ukuran yang dibuat oleh auditor, yang
biasanya meliputi:
- Pos yang paling mngkin mengandung salah saji
- Pos yang mengandung karakteristik populasi terpilih
- Cakupan nilai uang yang besar
b. Pemilihan sampel blok.
pemilihan beberapa materi secara berurutan
c. Pemilihan sampel sembarang.
Auditor memilih materi populasi tanpa melihat ukuran, sumber atau
karakteristik

SAMPLING AUDIT

Jika auditor menyimpulkan bahwa sampling audit belum dapat


memberikan basis yang wajar untuk penarikan kesimpulan tentang
populasi yang diuji, auditor dapat:
a. Meminta manajemen untuk menginvestigasi kesalahan penyajian
yang telah diidentifikasi dan potensi terjadinya kesalahan
penyajian lebih lanjut serta membuat penyesuaian yang
diperlukan; atau
b. Menyesuaikan sifat, saat, dan luas prosedur audit tambahan yang
diperlukan untuk mencapai tingkat asurans terbaik yang
disyaratkan.
Sebagai contoh, dalam hal pengujian pengendalian, auditor dapat
menambah ukuran sampel, melakukan pengujian terhadap
pengendalian alternatif, atau mengubah prosedur substantif yang
terkait.

SAMPLING AUDIT

Pengecualian dalam penentuan ukuran sampel dalam pengujian


pengendalian dan pengujian rinci:
a. Jika tingkat penyimpangan atas prosedur pengendalian internal
diperkirakan sangat tinggi, auditor biasanya tidak akan melakukan
pengujian pengendalian.
b. Jika kesalahan penyajian atas saldo akun diperkirakan tinggi,
pemeriksaan 100% atas unsur tersebut atau pengambilan sampel
dalam jumlah besar untuk diperiksa mungkin merupakan hal yang
tepat ketika melakukan pengujian rinci.

Anda mungkin juga menyukai