ARSITEKTUR
HINDIABELANDA
SEJARAH ARSITEKTUR INDONESIA
LATAR BELAKANG
MASYARAKAT
YANG MENETAP
Akibatnya, KOTA
berkembang
tidak
hanya pusat
pemerintahan,
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR
Indische Empire
(Abad 18-19)
Denah
Arsitektur Peralihan
(1890-1915)
Denah mengikuti gaya
Indischee Empire,
berbentuk simetri penuh.
Pemakaian teras keliling
pada denah masih dipakai.
Arsitektur Kolonial
Modern
(1915-1940)
Denah lebih bervariasi,
sesuai dengan anjuran
kreatifitas dalam
arsitektur modern.
Bentuk simetri dihindari.
Pemakaian teras keliling
bangunan sudah tidak
dipakai lagi. Sebagai
gantinya sering dipakai
elemen penahan sinar
matahari
TAMPAK
Indische Empire
(Abad 18-19)
Tampak
Arsitektur Peralihan
(1890-1915)
Arsitektur Kolonial
Modern
(1915-1940)
Berusaha menghilangkan
kesan tampak arsitektur
gaya indische empire.
Tampak tidak symetri
lagi.
Follow Function.
BAHAN BANGUNAN
Indische Empire
(Abad 18-19)
Bahan
Bangunan
Bahan bangunan
konstruksi utamanya
adalah batu bata (baik
kolom maupun tembok)
dan kayu, terutama pada
kuda-kudanya, kosen
maupun pintunya.
Pemakaian bahan kaca
belum banyak dipakai.
Arsitektur Peralihan
(1890-1915)
Arsitektur Kolonial
Modern
(1915-1940)
Pemakaian bahan
bangunan utama masih
seperti sebelumnya, yaitu
bata dan kayu.
Pemakaian bahan
bangunan kaca yang
cukup lebar (terutama
untuk jendela)
SISTEM KONSTRUKSI
Indische Empire
(Abad 18-19)
Sistem
konstruksi
Arsitektur Peralihan
(1890-1915)
Dinding pemikul.,dengan
gevel-gevel depan yang
mencolok
Arsitektur Kolonial
Modern
(1915-1940)
Adanya bahan beton
memungkinkan sistim
konstruksi rangka,
sehongga dinding hanya
berfungsi sebagai penutup
ATAP
Atap
Indische Empire
(Abad 18-19)
Arsitektur Peralihan
(1890-1915)
Arsitektur Kolonial
Modern
(1915-1940)
LAIN-LAIN
Indische Empire
(Abad 18-19)
Lain
-lain
Arsitektur Peralihan
(1890-1915)
Arsitektur Kolonial
Modern
(1915-1940)
CIRI-CIRI
PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR
KOLONIAL
indische empire
Piet Mondrian
Rietveldschroderhuis
Konsep de Stijl adalah abstraksi secara ideal komposisi warna
dalam bentuk dua dimensi, yang bisa menghasilkan kesan
ruang.
TU Delft Architecture
Marius J. Hulswitt
Eduard Cuypers
1899-1901
1910 (phase 1)
1922 (phase 2)
1924 (phase 3)
WOLFF SCHOEMAKER
Penentang utamanya adalah
arsitek Prof. C.P. Wolff
Schoemaker, guru besar
arsitektur Sekolah Tinggi
Teknik Bandung (ITB).
Perdebatan sengit antara
Maclaine Pont dan Wolff
Schoemaker tentang
arsitektur Indo-Eropa ini
dimuat dalam majalah
Indische Bouwkundig
Tjidschrift th. 1920 an.
Villa Isola
Villa Isola dibangun pada tahun 1933, milik seorang hartawan Belanda bernama Dominique Willem Berrety. Kemudian bangunan mewah
yang dijadikan rumah tinggal ini dijual dan menjadi bagian dari Hotel Savoy Homann.
Albert Aalbers
Maclaine Pont,
OV Majapahit terkait
penyusunan pengetahuan
arsitektur Jawa.
Ujungnya adalah
kesadaran mengejar
keadaan yang lebih baik
untuk hunian masyarakat
waktu itu.
SERAT BALEWARNA
(MAS SASRASUDIRDJA, 1926)
Oleh karena kurang banyak melihat dan membandingbanding, maka bangunan-bangunan di pedesaan jarang sekali
yang baik dan bagus bangun maupun tampangnya, ada yang
terlalu panjang dan ada pula yang terlalu pendek.
Malahan, kebanyakan pembuatan bangunan di pedesaan itu
tidak memikirkan tentang bagusjeleknya tampang dan bangun,
tetapi mengandalkan kecocokan petungan yang biasa
dipraktekkan di pedesaan, misalnya kecocokan antara ukuran
pecak dengan ukuran blandar pangeret yang jatuh pada
`selamat dan `mendapatkan banyak rejeki; demikian juga
halnya dengan jumlah usuk yang dibilang sehingga genapnya
akhir pembilangan itu dapat jatuh pada yang `baik.
Oleh karena mengejar kecocokan perhitungan itulah bangun
dari bangunan menjadi tidak setimbang. Padahal, petungan
itu benarbenar berbohong. Misalnya saja penghitungannya
telah benar-benar mengikuti petungan maka penghuninya
tentulah akan mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan.
Padahal, keadaannya justru bertolak belakang. Jadi, petungan
yang dijadikan pedoman tidaklah berguna, namun rumahnya
telah terlanjur jelek bangunnya.)
SERAT BALEWARNA: JAWA MENOLAK JAWA KOLONIALISASI
ATAUKAH RASIONALISASI PENGETAHUAN ARSITEKTUR JAWA?
(Josef Prijotomo)
KARSTEN :