PENDAHULUAN
Indonesia selain sudah memproduksi sendiri juga mengimpor dari luar negeri. Melihat hal
tersebut maka kebutuhan Asam Nitrat dalam negeri semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Dilihat dari fungsi atau kegunaannya yang beragam, maka dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan akan Asam Nitrat akan semakin meningkat, oleh karena itu sangat penting bagi
kita untuk mempelajari tentang Asam Nitrat yang akan dibahas dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prospek pemasaran asam nitrat ?
2. Bagaimana cara pembuatan Asam Nitrat ?
3. Apa saja kegunaan Asam Nitrat ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui prospek pemasaran Asam Nitrat.
2. Untuk mengetahui proses proses pembuatan Asam Nitrat.
3. Untuk mengetahui kegunaan Asam Nitrat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Asam nitrat dapat diproduksi dari amonia yang merupakan senyawa kimia dengan
rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas.
Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di dunia, amonia
sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Amonia yang digunakan secara
komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan
tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 C, cairan amonia harus disimpan dalam
tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat
tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap. "Amonia
rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut
diukur dalam satuan baum. Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya
memiliki konsentrasi 26 derajat baum (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 C).
Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat
amonia.
Asam nitrat merupakan asam yang kuat, mudah bereaksi dengan alkali, oksida dengan
membentuk garam. Asam nitrat mempunyai rumus kimia HNO 3. Asam nitrat sangat sulit
dibuat cairan murni karena kecenderungannya terdekomposisi menjadi nitrogen oksida. Asam
nitrat merupakan oksida yang kuat terhadap bahan organik seperti terpentin dan charcoal,
alkohol juga sangat bereaksi terhadap asam nitrat. Furfuryl alcohol, anilin dan bahan organik
dengan asam nitrat digunakan dalam bahan bakar roket. Sebagian besar baja kecuali platinum
dan emas dapat dirusak oleh asam nitrat, sebagian diubah menjadi oksida seperti arsenic dan
antimony tetapi sebagian besar yang lain diubah menjadi nitrat. Asam nitrat sebgai oxidizing
agent tergantung pada nitrogen oksida bebas. Asam nitrat murni tidak merusak tembaga.
Produk asam nitrat bervariasi konsentrasi asamnya dan kekuatan reduksinya. Cairan asam
nitrat cenderung memberikan nitrogen oksida dan asam yang dihasilkan kaya akan nitrogen
dioksida. Reaksi asam cair dengan reducing agent yang kuat seperti metalic, zinc, dihasilkan
dengan mencampurkan ammonia dan hidroksilamin. Asam nitrat mempunyai dua macam
hidrat yang dikristalkan dari larutan asam nitrat. Kedua hidrat tersebut adalah monohidrat
yang mempunyai rumus kimia HNO 3.H2O dengan konsentrasi 77,77% berat dan mempunyai
titik didih 37,62oC. Sedangkan trihidrat mempunyai rumus kimia HNO3.H2O dengan
konsentrasi 53,83% berat dan mempunyai titik didih 18,47%. Kebanyakan asam nitrat
3
diproduksi secara komersial dengan konsentrasi produk 60%-65% melalui proses oksidasi
dengan bahan baku amonia.
Selain itu asam nitrat dapat diproduksi dengan konsentrasi 96% dengan proses retort
dengan bahan baku natrium nitrat dan asam sulfat dimana dihasilkan asam nitrat dan natrium
bisulfat. Asam nitrat dengan proses oksidasi dibuat dari ammonia dan udara dengan suhu
operasi 750oC. Asam nitrat yang dibuat dengan proses oksidasi berdasarkan reaksi sebagai
berikut :
4NH3 + 5O2
2NO + O2
3NO2 + H2O
4NO + 6H2O
2NO2
2HNO3 + NO
Asam nitrat yang dihasilkan dapat digunakan dalam industri plastik, nitro organik dan pupuk
buatan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Prospek Pemasaran
Jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, jumlah impor asam nitrat terus meningkat,
ini bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel I.1. Data Kapasitas Impor Asam Nitrat di Indonesia
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
semakin meningkat dan belum dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Oleh karena
itu, pendirian pabrik asam nitrat di Indonesia masih diperlukan.
3.2 Proses Pembuatan
3.2.1 Sifat Fisika dan Kimia
A. Bahan Baku
1. Ammonia
a. Sifat Fisika :
b. Sifat Kimia :
Pada suhu tinggi bila dioksidasi dengan KMnO4 menghasilkan nitrogen dan air :
2NH3 + 2KMnO4 2KOH + 2MnO2 + 2H2O + N2
Demikian juga oksidasi oleh klorin :
5
[Cu(NH3)4]2+
b. Sifat-sifat Kimia
Oksigen bereaksi dengan semua elemen lain kecuali He, Np dan Ar.
Untuk elemen-elemen tertentu seperti logam alkali rubidium dan epsium energi
aktifitas pada suhu kamar mencukupi dan reaksi berjalan spontan.
Untuk beberapa material yang akan direaksikan dengan O2 harus dipanaskan terlebih
dahulu sampai suhu tertentu untuk pembakaran awal.
Jika direaksikan dengan bahan bakar seperti petroleum oil, natural gas atau batubara
akan dihasilkan panas CO2 dan H2O serta residu dari udara seperti N2, O2 dan lain lain.
Pada suhu yang lebih rendah dengan adanya katalis O 2 bereaksi dengan kimia organik
menghasilkan oksigenated hidrokarbon.
3. Natrium Nitrat
Rumus kimia
Berat molekul
Bentuk
Kemurnian :
Kadar air :
Densitas
Kelarutan ;
Kapasitas panas
Jumlah
:
NaNO3
:
85 gr/gmol
:
Bubuk putih
98,15%
1, 85%
:
2,3 103 kg/m3
92 g dalam 100 mL air
:
468 kJ/mol
:
9348,1261 kg/j
(http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_nitrat)
4. Asam Sulfat
Rumus kimia
: H2SO4
Berat molekul
: 98,08 gr/gmol
Bentuk
: Cair
Kemurnian
: 93%
Kadar air : 7%
Densitas : 1,84 g/cm3
Panas jenis : 0,34 cal/gr oC
Boiling point
: 340oC
Viscosity ; 26.7 cP (Carl Yaws)
B. Hasil Utama
1. Asam nitrat
a. Sifat-sifat fisis:
(www.wikipedia.org)
b. Sifat-sifat kimia:
Asam nitrat merupakan pengionisasi yang kuat, reaksi yang terjadi :
NaOH + HNO3 NaNO3 + H2O
CdO + 2HNO3 Cd(NO3)2 + H2O
FeOH + HNO3 FeNO3 + H2O
Asam nitrat merupakan pengoksidasian yang kuat, reaksi yang terjadi :
I2 + 10HNO3 2HIO3 + 4H2O + 10NO2
Sn + 4HNO3 SnO2 + 2H2O + 4NO2
Asam nitrat sebagai nitrating agent reaksi yang terjadi :
2HNO3 + NO 3NO2 + H2O
Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan bisa terurai sebagai berikut :
4 NHO3 4NO2 + 2H2O + O2
C. Hasil samping
Neither Cake :
Kadar H2SO4 :
Kenampakan :
Berat Molekul :
Cp
K
(Carl Yaws)
terbentuk asam nitrat. Produk bawah berupa asam nitrat akan dialirkan menuju tangki.
Sedang sisa reaksi berupa gas akan dikeluarkan lewat atas absorber.
Keuntungan dari proses oksidasi adalah :
1. Proses sederhana dan alat yang digunakan simple jadi biaya alat lebih murah.
2. Bahan Baku yang digunakan lebih murah dibandingkan dengan Proses retort
b. Wisconsin process
Proses pembuatan asam nitrat dengan cara ini dikembangkan oleh Lord Rayleigh
(John William Strutt), dengan memisakan N2 dan O2 dari udara menggunakan listrik
bertegangan tinggi. Namun, cara ini sudah tidak banyak dipakai lagi, karena sulit dijalankan,
memerlukan suhu 2200oC dan NO2 yang dihasilkan hanya 2 %. (Stranges, 1992). Berikut
reaksi yang terjadi pada pembuatan asam nitrat menggunakan proses wisconsin:
N2 + O2
NO2 + H2O
NO + NO2
HNO3
Produksi asam nitrat dapat ditingkatkan menjadi kadar 15% asam nitrat dengan fiksasi
nuklir nitrogen, namun hal ini tentu tidak ekonomis. (Foxtrot team, 2012)
c. Proses retort
Proses pembuatan asam nitrat yang tertua dilakukan sebelum abad ke-20, asam nitrat
diperoleh dari reaksi antara Chile Saltpeter (mineral yang mengandung NaNO 3 sekitar 96%)
dengan asam sulfat pekat (93%). Sodium Bisulfat diperoleh sebagai produk samping. Proses
retort menggunakan bahan baku natrium nitrat (96%) dan asam sulfat (93%). Di dalam
reaktor terjadi reaksi eksotermis antara natrium nitrat dan asam sulfat.
Reaksi yang terjadi :
NaNO3 + H2SO4
HNO3 + NaHSO4
Suhu operasi antara 150-200oC selama 12 jam. Selama waktu proses asam nitrat
mengalami dekomposisi karena panas reaksi yang terjadi maka untuk mengurangi
dekomposisi suhu reaktor harus dijaga. Asam nitrat menguap pada suhu 110-130 0C,
kemudian dilewatkan condesor partial. Hasil gas dan embunan dipisahkan dengan separator,
cairan asam nitrat hasil konsentrasinya 96%.
Perbandingan
Proses Oksidasi
.
1.
2.
3.
4.
Katalis
Kosentrasi
Hasil Samping
Biaya Produksi
Platina-Rhodium
60-65%
Rendah
Process
Proses retort
Wisconsin
15%
Tinggi
96%
NaHSO4 dan niter cake
Tinggi
Sebagai nitrating agent, oxidazing agent, pelarut, katalis dan hydrolyzing agent.
Sebagai bahan baku industri pupuk buatan.
Sebagai bahan baku industri syntetic fibre dan industri plastik
Dalam industri peledak, digunakan sebagai bahan baku pembuatan Tri Nitro Toluen
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Kebutuhan asam nitrat dalam negeri dari tahun ke tahun semakin meningkat dan
belum dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
2. Proses pembuatan Asam Nitrat dibagi menjadi 3 yaitu : Proses Oksidasi (Oswald),
Proses Retort, Proses Wisconsin
3. Produk asam nitrat sebagian besar digunakan sebagai berikut :
a. Sebagai nitrating agent, oxidazing agent, pelarut, katalis dan hydrolyzing
agent.
b. Sebagai bahan baku industri pupuk buatan.
c. Sebagai bahan baku industri syntetic fibre dan industri plastik
d. Dalam industri peledak, digunakan sebagai bahan baku pembuatan Tri Nitro
Toluen (TNT) dan Nitrogliserin.
e. Dalam industri logam, digunakan untuk Passivation pada baja dan stainless
steel setelah proses fabrikasi.
Daftar Pustaka
https://akfari.wordpress.com/2012/11/21/asam-nitrat/
http://anekailmu.blogspot.com/2009/10/penggunaan-asam-nitrat-hno3-pada-bidang.html
https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/03/07/proses-ostwald-dalam-pembuatanasam-nitrat/
Saputra, Cahyo W. 2010. Makalah Perancangan Pabrik: Perancangan Pabrik Asam Nitrat dari
Natrium Nitrat dan Asam Nitrat dengan Proses Diffusi Kapasitas 72.500 Ton/Tahun.
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Wikipedia. 2015. Asam Nitrat. https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nitrat (diakses pada 13
Oktober 2015)
Wikipedia. 2015. Natrium Nitrat. https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_nitrat (diakses pada
13 Oktober 2015)