Anda di halaman 1dari 11

SIMULASI ROBOT KONTROL MENGGUNAKAN

WIRELESS
ASRI SILVIA, ARIQ RABBANI, GUMILANG, IKKE APRILIA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
E-mail: asrisilvia4@gmail.com
Abstrak
Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Untuk membangun sistem kontrol diperlukan dua buah sistem mikrokontroler yang terhubung secara serial. Satu sistem sebagai robot penerima perintah (Rx), sedangkan sistem kontrol robot memberikan perintah atau transmitter (Tx). Tujuan
dalam praktikum ini adalah mengetahui dan memahami sistem kontrol digital menggunakan
wireless ,mampu mendesain dan membuat pemograman robot kontrol digital wireless, dan
mengetahui aplikasi robot kontrol digital menggunakan wireless. Prosedur yang dilakukan
yaitu pertama membuat rangkaian pada proteus dan membuat pemrograman pada arduino
yang akan diisikan pada rangkaian tersebut. Praktikum ini dapat diaplikasikan pada robosoccer untuk robot kontrol digital berbasis wireless.
Kata kunci : Robot, RobotKontrolWireless, Arduino, Proteus

Modul Praktikum Elektronika Dasar I

1
1.1

Pendahuluan
Latar Belakang

Kata robot diambil dari kata yang berasal dari kata robota, yang mempunyai arti pekerja, dipopulerkan oleh Isaac Asimov pada tahun 1950 dalam sebuah karya fiksinya. Robot biasanya digunakan untuk tugas berat, bahaya, pekerjaan berulang dan kotor. Biasanya menunjuk robot
industri digunakan dalam garis produksi. Penggunaan lainnya termasuk pembersihan limbah
beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, cari dan tolong, dan pencarian
tambang. Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, penyedot
debu, dan pendeteksi kebocoran gas. Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan
tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berawal bahasa
Cheko robota yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan. Saat ini
hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot, namun pengertian robot tidaklah dipahami
secara sama oleh setiap orang. Sebagian membayangkan robot adalah suatu mesin tiruan manusia (humanoid), meski demikian humanoid bukanlah satu-satunya jenis robot. Robot kontrol
berbasis wireless yang kita gunakan adalah remote untuk menggerakan/memerintahkan robot
tersebut dapat maju, mundur, belok kanan/kiri.

1.2

Tujuan

1.Mengetahui dan memahami sistem kontrol digital menggunakan wireless


2.Mampu mendesain dan membuat pemograman robot kontrol digital wireless
3.Mengetahui aplikasi robot kontrol digital menggunakan wireless

Modul Praktikum Elektronika Dasar I

Dasar Teori

Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih
dulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berawal bahasa Cheko robota yang berarti pekerja atau
kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan. Untuk membangun sistem kontrol diperlukan dua
buah sistem mikrokontroler yang terhubung secara serial. Satu sistem sebagai robot penerima
perintah (Rx), sedangkan sistem kontrol robot memberikan perintah atau transmitter (Tx).
Simulasi Proteus Robot Kontrol Wireless. Untuk membuat simulasi wireless di proteus, dapat
kita lakukan dengan menghubungkan sistem transmitter dan receiver. Berikut adalah desain
simulasi proteus sistem wireless robot kontrol digital.
Pogram Transmitter
int tombol=A0;
int tombol2=A1;
boolean a;
boolean b;
void setup()

Serial.begin(9600);
pinMode(tombol,INPUT);
pinMode(tombol2,INPUT);

void loop()

a = digitalRead(tombol);
b = digitalRead(tombol2);
Serial.write(a);
Serial.write(b);

Program Receiver
int kanA=13;

Modul Praktikum Elektronika Dasar I

int kanB=12;
int kirA=11;
int kirB=10;
int tom;
int tom1;
void setup()

Serial.begin(9600);
pinMode(kanA,OUTPUT);
pinMode(kanB,OUTPUT);
pinMode(kirA,OUTPUT);
pinMode(kirA,OUTPUT);

void loop()

if(Serial.available())
tom = Serial.read();
tom1 = Serial.read();
Serial.print(tom);
Serial.print( );
Serial.print(tom1);
Serial.print( );
Serial.println();
if (tom==LOW)

digitalWrite(kanA,LOW);
digitalWrite(kanB,LOW);
digitalWrite(kirA,HIGH);
digitalWrite(kirB,LOW);

else
if (tom1==LOW)

digitalWrite(kanA,HIGH);

Modul Praktikum Elektronika Dasar I

digitalWrite(kanB,LOW);
digitalWrite(kirA,LOW);
digitalWrite(kirB,LOW);

else

digitalWrite(kanA,LOW);
digitalWrite(kanB,LOW);
digitalWrite(kirA,LOW);
digitalWrite(kirB,LOW);

Aplikasi robot kontrol digital berbasis wireless adalah Robosoccer. Robosoccer adalah salah
satu jenis mobile robot sederhana yang dapat bergerak sesuai perintah yang diberikan dari remot
kontrol dapat berupa maju, mundur, belok kiri, dan belok kanan. Untuk aplikasi dalam sepak
bola pergerakan robot dapat digunakan untuk menggiring bola dan menendang bola. Robosoccer merupakan robot analog murni yang perintah geraknya dilakukan oleh pengendali (user)
melalui remot kontrol yang dihubungkan dengan rangkaian elektronik dari robot. Rangkaian
elektronik ini berupa driver motor DC yang dapat mengatur pergerakan motor dan pergerakan
robot pada keseluruhan baik maju, mundur, dan belok.
Remote control adalah pengendali dari pergerakan robot baik itu maju, mundur, belok, dan
menendang. Pada bagian ini terdiri dari beberapa tombol yang tiap tombolnya merupakan perintah dari pergerakan robot. Pada remot lamgsung dihubungkan dengan baterai sebagai sumber
tegangan sekaligus penghasil arus. Arus dari baterai ini akan masuk ke driver motor (H-Bridge)
untuk menggerakkan motor DC sebagai sumber penggerak robot. Pada prinsipnya remot pada
robosoccer hanya berfungsi sebagai switch yang menghubungkan arus dari baterai ke driver
motor DC. Sebagai tombol pada remot kontrolnya kami menggunakan push button.

Modul Praktikum Elektronika Dasar I

Metode Percobaan

3.1

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini hanya software Proteus dan Arduino.

3.2
3.2.1

Prosedur Simulasi
Desain dan Pembuatan Transmitter Remote Kontrol

Pertama-tama buka software proteus kemudian desain rangkaian pada proteus sesuai skema
pada gambar 1. Setelah itu, buatlah program transmitter remote kontrol yang akan mengirimkan
perintah pada receiver robot kontrol untuk menggerakan robot maju, mundur, belok kiri dan
kanan menggunakan arduino. Yang terakhir, isikan program yang telah dibuat dengan arduino
pada desain proteus.
3.2.2

Desain dan Pembuatan Receiver Robot Kontrol

Pertama-tama buka software proteus untuk membuat desain rangkaian sesuai skema pada gambar 1. Lalu buatlah program untuk receiver robot kontrol pada software arduino yang akan
menerima perintah dari transmitter. Yang terakhir, isikan program yang telah dibuat menggunakan arduino pada desain proteus.
Figure 1: gambar 1

Modul Praktikum Elektronika Dasar I

3.3

diagram alir
Mulai

Software Proteus

Mendesain rangkaian sesuai Gambar 1

Software Arduino

Membuat Program Transmitter dan Receiver

Program diisikan pada rangkaian

Motor DC berputar dan menghasilkan nilai

Nilai juga dihasilkan pada Virtual Terminal

Selesai

Modul Praktikum Elektronika Dasar I

4
4.1

Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Hasil Pengamatan
Figure 2: nilai yang dihasilkan pada saat keadaan normal

normal.PNG

Figure 3: nilai pada saat push button atas

atas.PNG

tom atas.PNG

Modul Praktikum Elektronika Dasar I

Figure 4: nilai pada saat push button bawah

bawah.PNG

bawah vir.PNG

Figure 5: nilai pada saat push button keduanya(atas dan bawah)

vir.PNG

Modul Praktikum Elektronika Dasar I

4.2

Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu simulasi robot kontrol berbasis wireless dengan menggunakan
proteus dan pemrograman arduino. Untuk membangun sistem kontrol diperlukan dua buah
sistem mikrokontroler yang terhubung secara serial. Satu sistem sebagai robot penerima perintah (Rx), sedangkan sistem kontrol robot memberikan perintah atau transmitter (Tx). Untuk
membuat itu semua, kita buat pemrograman pada arduino. Setelah rangkaian dibuat menggunakan proteus dan pemrograman menggunakan arduino, kita masukan program tersebut pada
rangkaian, setelah berhasil maka akan muncul nilai pada 2 Motor DC.
Untuk yang pertama pada saat keadaan normal yaitu tombol push button tidak ditekan, Motor
DC yang atas dan bawah mengalami penurunan,dimana motor DC yang atas bernilai positif (+)
dan motor DCyang bawah bernilai negatif (-). Kemudian virtual terminal pada rangkaian akan
memberikan nilai secara otomatis yang menghasilkan nilai konstan yaitu bernilai 1. Lalu kami
coba menekan tombol push button yang bagian atas, sehingga menghasilkan motor DC pada
bagian atas/pertama mengalami kenaikan nilai dengan keadaan positif (+) dan untuk motor DC
pada bagian bawah/kedua mengalami penurunan dengan keadaan negatif (-), nilai pada virtual
terminal pun bernilai konstan juga dengan menghasilkan nilai sebesar 64. Setelah itu, kami
mencoba menekan tombol push button pada bagian bawah, sehingga motor DC pada bagian
atas/pertama menghasilkan nilai yang positif (+) yang mengalami kenaikan. Sedangkan pada
motor DC bagian bawah/kedua mengalami penurunan dengan keadaan nilai negatif (-). Nilai virtual terminal yang muncul bernilai 0 dan 1. Kemudian kami melakukan percobaan lagi
dengan menekan tombol push button keduanya (atas dan bawah), lalu motor DC yang atas mengalami penurunan dengan nilai yang positif (+), sedangkan pada motor DC yang bawah/kedua
menghasilkan nilai yang mengalami kenaikan dalam keadaan negatif (-). Nilai virtual terminal
pun muncul dengan nilai konstan yang bernilai 0.
Dalam pemrograman arduino juga berpengaruh pada hasil rangkaian yang telah dibuat, karena
pemrograman yang dibuat pada arduino diisikan pada rangkaian tersebut. Dalam pemrograman
arduino ada yang disebut HIGH dan LOW, pada keadaan HIGH maka rangkaian tersebut akan
menyala, namun pada saat LOW maka rangkaian akan padam, ini terjadi secara berturut-turut
sesuai perintah/program yang dibuat.

Modul Praktikum Elektronika Dasar I

4.3

Kesimpulan

Seperti yang telah kita ketahui tujuan dalam praktikum kali ini adalah mengetahui dan memahami sistem kontrol digital menggunakan wireless, Untuk membangun sistem kontrol diperlukan dua buah sistem mikrokontroler yang terhubung secara serial. Satu sistem sebagai robot
penerima perintah (Rx), sedangkan sistem kontrol robot memberikan perintah atau transmitter
(Tx). Kemudian mampu mendesain dan membuat pemograman robot kontrol digital wireless.
Yang terakhir, mengetahui aplikasi robot kontrol digital menggunakan wireless dimana sebagai contohnya adalah robosoccer. Robosoccer adalah salah satu jenis mobile robot sederhana yang dapat bergerak sesuai perintah yang diberikan dari remot kontrol dapat berupa maju,
mundur, belok kiri, dan belok kanan. Untuk aplikasi dalam sepak bola pergerakan robot dapat
digunakan untuk menggiring bola dan menendang bola. Robosoccer merupakan robot analog
murni yang perintah geraknya dilakukan oleh pengendali (user) melalui remot kontrol yang
dihubungkan dengan rangkaian elektronik dari robot. Rangkaian elektronik ini berupa driver
motor DC yang dapat mengatur pergerakan motor dan pergerakan robot pada keseluruhan baik
maju, mundur, dan belok.

4.4

Daftar Pustaka

References
[1] Malvino., 1994, Cognition: Prinsip-prinsip elektronika 1 , Jakarta: Erlangga.
[2] Sanjaya, Mada.,2014, Modul Elektronika, UIN: Bandung.
[3] http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/pemrograman-arduino/
[4] Al Fatta, Hanif, 2006, Cognition: Pemrograman , Yogyakarta: Andi.
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Robot/
[6] http://www.eyuana.com/2012/08/sejarah-robot-dan-pengertian-tentang.html

Anda mungkin juga menyukai